Anda di halaman 1dari 35

Teori dan Konsep

Model Keperawatan
Oleh:
Ns. Gst. Kade Adi Widyas Pranata, S.Kep., M.S.
Lydia Eloise Hall
(September 21, 1906 –
27 Februari 1969)

Seorang ahli teori


keperawatan yang
mengembangkan model
keperawatan yaitu Care,
Cure, dan Core.
Lydia E. Hall
• Teori beliau mendefinisikan keperawatan
sebagai “a participation in care, core and cure
aspects of patient care, where CARE is the
sole function of nurses, whereas the CORE
and CURE are shared with other members of
the health team.”
• Tujuan utama dari perawatan adalah untuk
mencapai hubungan interpersonal dengan
individu yang akan memfasilitasi
pengembangan inti
Paradigma Keperawatan
Manusia
• Individu yang berusia 16 tahun atau lebih tua dan
melewati tahap akut dari penyakit jangka panjang
adalah fokus asuhan keperawatan dalam
pekerjaan Hall.
• Sumber energi dan motivasi untuk penyembuhan
adalah individu yang menerima perawatan, bukan
penyedia layanan kesehatan.
• Hall menekankan pentingnya individu yang unik,
mampu untuk tumbuh dan belajar, dan
membutuhkan pendekatan pribadi secara total.
Paradigma Keperawatan
Kesehatan
• Kesehatan dapat disimpulkan sebagai keadaan kesadaran
diri dengan kesadaran pilihan perilaku yang optimal bagi
individu itu.
• Hall menekankan kebutuhan untuk membantu seseorang
mengeksplorasi makna perilakunya, untuk mengidentifikasi
dan mengatasi masalah melalui pengembangan identitas diri
dan kedewasaan.

Keperawatan
• Keperawatan diidentifikasi sebagai terdiri dari partisipasi
dalam aspek perawatan pasien yaitu perawatan, inti, dan
penyembuhan
Paradigma Keperawatan
Lingkungan
• Konsep masyarakat atau lingkungan dibahas dalam
kaitannya dengan individu.
• Hall dikreditkan dengan mengembangkan konsep Loeb
Pusat karena dia berasumsi bahwa lingkungan rumah sakit
selama pengobatan penyakit akut menciptakan pengalaman
psikologis sulit bagi individu yang sakit.
• Loeb Pusat berfokus pada penyediaan lingkungan yang
kondusif untuk pengembangan diri.
• Dalam kondisi seperti ini, fokus dari aksi perawat adalah
individual, sehingga setiap tindakan yang diambil dalam
kaitannya dengan masyarakat atau lingkungan dimaksudkan
untuk membantu individu dalam mencapai tujuan pribadi.
Sub-konsep
• Teori Hall memiliki tiga
komponen yang diwakili
oleh tiga lingkaran
independen namun saling
berhubungan.
• Tiga lingkaran tersebut
yaitu: Core (inti,) Care
(perawatan), dan Cure
(penyembuhan).
• Ukuran setiap lingkaran
terus bervariasi dan
tergantung pada keadaan
pasien.
The Core
Dalam lingkaran core dijelaskan bahwa:
• Pasien adalah penerima asuhan keperawatan dari perawat.
• Tujuan yang ditetapkan oleh dirinya sendiri dan berperilaku
sesuai dengan nilai-nilai dan perasaan yang dimilikinya.
• Melibatkan penggunaan kemampuan terapeutik dengan diri
sendiri dan tenaga kesehatan yang lain.
• Menekankan kepada kebutuhan sosial, emosional, spiritual,
dan intelektual dari pasien dalam hubungannya dengan
keluarga, lembaga, masyarakat, dan dunia.
• Membantu pasien mengungkapkan perasaannya secara
verbal mengenai proses dan dampak penyakit yang diderita
dengan menggunakan teknik refletik/ ekspresi  dapat
memperoleh identitas diri dan mengembangkan
kedewasaannya.
The Core
• Core melibatkan penggunaan terapi diri sendiri dalam
berkomunikasi dengan pasien.
• Perawat memikirkan pertanyaan-pertanyaan yang tepat dan
membantu pasien menjelaskan alasan-alasan dan tujuan
untuk memudahkan proses peningkatan self-awareness
pasien.
• Teknik reflektif:
• Metode komunikasi karya Roger, yaitu menyeleksi bahasa
verbal pasien yang diulang kembali kepadanya
menggunakan susunan kata-kata yang berbeda, untuk
memintanya menggali perasaan-perasaan lebih jauh.
• Digunakan oleh perawat dimana perawat berperan sebagai
cermin kepada pasien agar pasien dapat mengungkapkan
perasaannya mengenai status kesehatan yang dialami dan
potensi perubahan terkait gaya hidupnya.
The Core
• Motivasi ditemukan melalui proses yang membawa ke
kesadaran perasaan yang dialami agar pasien mampu
membuat keputusan berdasarkan pemahaman,
penerimaan, dan motivasi.

Contoh yang termasuk dalam lingkungan core:


• ketika perawat menanyakan pertanyaan-pertanyaan untuk
menggali informasi dalam diri pasien untuk membantu
pasien menyatakan perasaannya secara verbal tentang
penyakit ataupun keluhan yang dideritanya,
• membantu pasien menjelaskan alasan-alasan dan tujuan
untuk memudahkan proses peningkatan self-awareness
pasien.
The Care
• Dalam lingkaran care perawat berfokus pada
tugas mengasuh pasien  memberikan
kepedulian dan kenyamanan bagi pasien.
• Pengasuhan melibatkan faktor-faktor yang
menyusun konsep pengasuhan (perawatan dan
kenyamanan pasien) dan menyediakan
kegiatan untuk belajar-mengajar.
• Care menyinggung pada “hands-on”, perawatan
tubuh pasien secara intim dan termasuk
hubungan yang menenangkan (comforting) dan
mengayomi (nurtuting relation-slap).
The Care
• Lingkaran care mendefinisikan peran utama seorang
perawat profesional yaitu
• Menyediakan perawatan tubuh bagi pasien
• Membantu pasien memenuhi kebutuhan dasar
manusia seperti makan, mandi, dan eliminasi,
terutama ketika ia tidak dapat melakukan secara
mandiri
• Memperhatikan kenyamanan pasien
• Sebagai pendidik
 Hal ini dapat menimbulkan kedekatan antara perawat
dan pasien sehingga pasien dapat berbagi dan
mengeksplorasi perasaannya kepada perawat.
The Care
Contoh yang termasuk dalam lingkaran care:
• Ketika seorang perawat memandikan pasien
dengan cara menyeka bagian-bagian tubuh
pasien untuk menjaga personal hygiene
pasien,
• Perawat membantu pasien makan dengan
menyuapi pasien,
• Perawat membantu pasien ketika berpakaian.
The Cure
• Aspek keperawatan yang terlibat bersama
dengan urusan berbagai pengobatan dan
treatment.
• Lingkaran cure dibagi oleh perawat dengan
tenaga kesehatan lainnya.
• Selama proses pemberian asuhan
keperawatan, perawat berperan sebagai
advokat aktif pasien.
• Fungsi-fungsi perawat pada prinsip ini sebagai
investigator dan potential “painer”.
The Cure
• Dalam lingkaran cure, kepedulian perawat kepada pasien
berdasarkan rasa peduli dan ilmu pengetahuan mengenai cara
pengobatan suatu penyakit dan cara merawatnya.
• Lingkaran cure adalah intervensi yang diarahkan pada cara
mengobati pasien dari penyakit atau penyakit apapun yang
mungkin ia derita.
• Perawat harus bisa membantu pasien agar cepat sembuh
sehingga dapat meringankan beban keluarga.

Contoh yang termasuk dalam lingkungan cure:


Ketika seorang perawat memberikan obat-obat anti hipertensi
pada pasien hipertensi dan memberikan makanan rendah
garam kepada pasien agar tekanan darah pasien normal
kembali.
Sister Callista Roy
• Manusia sebagai biopsikososial berinteraksi dengan
lingkungannya
• Untuk mencapai keadaan homeostasis, manusia
beradapasi dengan lingkungan
• Roy mengkombinasikan teori adaptasi Helson dengan
definisi dan pandangan terhadap manusia sebagai
sistem yang adaptif.
• Roy juga mengadaptasi nilai “Humanisme” dalam
model konseptualnya berasal dari konsep A.H. Maslow
untuk menggali keyakinan dan nilai dari manusia.
• Menurut Roy, humanisme dalam keperawatan adalah
keyakinan terhadap kemampuan koping manusia dapat
meningkatkan derajat kesehatan.
Skema Model Konseptual Roy
Input
• Terdapat 3 tingkatan adaptasi pada manusia:
1. Focal stimulasi  langsung berhadapan dengan seseorang,
efeknya segera, misalnya infeksi
2. Konteksual stimulus  semua stimulus lain (faktor
presipitasi) yang dialami seseorang baik internal maupun
eksternal yang mempengaruhi situasi dan dapat diobservasi,
diukur dan secara subyektif dilaporkan  muncul secara
bersamaan dimana dapat menimbulkan respon negatif pada
stimulus fokal seperti anemia, isolasi sosial
3. Residual stimulus  ciri-ciri tambahan yang ada dan relevan
dengan situasi yang ada (factor presdiposisi) tetapi sukar
untuk diobservasi meliputi kepercayan, sikap, sifat individu
berkembang sesuai pengalaman yang lalu.
Misalnya pengalaman nyeri pada pinggang ada yang
toleransi tetapi ada yang tidak.
Control process
1. Regulator  mendapat input secara
sistematis melalui jalur saraf, kimia, dan
endokrin
2. Cognator  memproses input melalui cara
kognitif seperti: persepsi, proses informasi,
belajar, keputusan dan emosi
3. Mekanisme coping  pertahanan diri dan
pemecahan
Output
1. Fungsi Fisiologis (fungsi normal dari system tubuh) 
componentnya diantaranya oksigenasi, nutrisi, eliminasi,
aktivitas istirahat tidur, integritas kulit, indera, cairan dan
elektolit, fx neurologis, fx endokrin
2. Konsep diri  cara pandang terhadap diri, kepribadian,
kepercayaan, emosi dan etika
3. Fungi peran  proses penyesuaian yg berhubungan
dengan pola-pola interaksi sosial dalam menjalankan peran
dan fungsi  transisi, konflik peran, kegagalan peran
4. Interdependent  keseimbangan antara ketergantungan
dan kemandirian  kemampuan mengenal pola-pola ttg
kasih sayang, cinta yg dilakukan melalui hub secara
interpersonal pd tingkat individu maupun klpk  cemas
karena perpisahan, kesepian
Output
• Output dari suatu sistem adalah perilaku yang dapat
di amati, diukur atau secara subyektif dapat
dilaporkan baik berasal dari dalam maupun dari luar.
• Perilaku ini merupakan umpan balik untuk sistem.
• Roy mengkategorikan output sistem sebagai respon
yang adaptif atau respon yang tidak mal-adaptif.
• Respon yang adaptif dapat meningkatkan integritas
seseorang yang secara keseluruhan dapat terlihat
bila seseorang tersebut mampu melaksanakan
tujuan yang berkenaan dengan kelangsungan hidup,
perkembangan, reproduksi dan keunggulan.
Element Roy Adaptation Model
1. Person (orang)  manusia sebagai sebuah sistem
adaptif, yang mempunyai input, kontrol, out put dan
proses umpan balik  individu, keluarga, kelompok,
masyarakat
2. Tujuan keperawatan  fungsi fisiologis, konsep diri,
fungsi peran, dan interdependent
3. Konsep sehat  terjadi jika individu mampu beradaptasi
pada masalah-masalah di lingkungan yang selau berubah
4. Konsep lingkungan  semua kondisi, keadaan sekitar
yang mengelilingi dan mempengaruhi kepribadian,
perkembangan dan perilaku seseorang
5. Arah dari kegiatan keperawatan  5 proses keperawatan
Madeleine Leininger
• Lahir di Suton, Nebraska.
• Dia merupakan perawat
pertama yang mempelajari
ilmu antropologi pada tingkat
doktoral, yang diraih di
University of Washington
• Dia merupakan pendiri dan
pimpinan (pakar) dari bidang
transcultural nursing dan dia
telah menjadi konsultan di
bidang tersebut dan teorinya
tentang culture care around
the globe.
Madeleine Leininger
• Pada pertengahan tahun 1950, saat Leininger bekerja untuk
membimbing anak-anak rumahan di Cincinnati, dia menemukan
bahwa salah seorang dari stafnya tidak mengerti tentang faktor
budaya yang mempengaruhi perilaku anak-anak.
• Dia menyimpulkan, bahwa diagnosis keperawatan dan
tindakannya belum membantu anak secara memadai.
• Pengalaman tersebut, mendorong Leininger untuk menempuh
pendidikan doktoral dalam bidang antropologi.
• Pada akhir tahun 1970, dia memulai menulis dan tulisannya ini
berfokus membahas caring dan transcultural nursing.
• Dia juga belajar di New Guinea sampai program doktoral, dia
telah mempelajari 14 macam budaya di daerah pedalaman
• Dia telah mempublikasikan jurnal yang berjudul The Journal of
Transcultural Nursing in 1989
Teori Madeleine Leininger
(Cultural Diversity and Universality)
• Garis besar teori Leininger adalah tentang culture care diversity
and universality, atau yang kini lebih dikenal dengan transcultural
nursing.

Bahasan yang khusus dalam teori Leininger:


1. Culture  Apa yang dipelajari, disebarkan dan nilai yang
diwariskan, kepercayaan, norma, cara hidup dari kelompok
tertentu yang mengarahkan anggotanya untuk berfikir,
membuat keputusan, serta motif tindakan yang diambil.
2. Culture care  Suatu pembelajaran yang bersifat objektif dan
subjektif yang berkaitan dengan nilai yang diwariskan,
kepercayaan, dan motif cara hidup yang membantu,
memfasilitasi atau memampukan individu atau kelompok untuk
mempertahankan kesejahteraannya, memperbaiki kondisi
kesehatan, menangani penyakit, cacat, atau kematian.
Teori Madeleine Leininger
(Cultural Diversity and Universality)
Bahasan yang khusus dalam teori Leininger:
3. Diversity  Keanekaragaman dan perbedaan persepsi
budaya, pengetahuan, dan adat kesehatan, serta asuhan
keperawatan.
4. Universality  Kesamaan dalam hal persepsi budaya,
pengetahuan praktik terkait konsep sehat dan asuhan
keperawatan.
5. Worldview  Cara seseorang memandang dunianya
6. Ethnohistory  Fakta, peristiwa, kejadian, dan
pengalaman individu, kelompok, budaya, lembaga,
terutama sekelompok orang yang menjelaskan cara hidup
manusia dalam sebuah budaya dalam jangka waktu
tertentu.
Teori Madeleine Leininger
(Cultural Diversity and Universality)
• Leininger menjalaskan teorinya dengan model
sunrise
• Dikembangkan untuk memvisualisasikan dimensi
tentang pemahaman perawat mengenai budaya yang
berdeda-beda
• Model ini adalah sebuah peta kognitif yang bergerak
dari yang paling abstrak, ke yang sederhana dalam
menyajikan faktor penting teorinya secara holistik.
• Meskipun model ini bukan merupakan teori  namun
dapat dijadikan sebagai panduan untuk memahami
aspek holistik, yakni biopsikososiospiritual.
Tujuan Teori Madeleine
Leininger
• Mengembangkan sains dan pohon keilmuan yang
humanis, sehingga tercipta praktik keperawatan pada
kebudayaan yang spesifik dan universal

• Kebudayaan yang spesifik  kebudayaan yang hanya


dimiliki oleh kelompok tertentu (kebudayaan Suku
Anak Dalam, Suku Batak, Suku Minang)

• Kebudayaan yang universal  kebudayaan yang


umumnya dipegang oleh masyarakat secara luas
(kebiasaan mencuci tangan sebelum makan)
Kelebihan Teori Madeleine Leininger
• Perspektif teori yang bersifat unik dan kompleks, tidak
kaku memandang proses keperawatan  kebudayaan
diperhatikan dalam memberikan asuhan.
• Pengaplikasiannya memaksimalkan teori keperawatan
lain, seperti Orem, Virginia Henderson, dan Neuman.
• Dapat mengarahkan perawat untuk membantu klien
dalam mengambil keputusan, guna meningkatkan
kualitas kesehatannya.
• Mengatasi berbagai permasalahan hambatan budaya
yang sering ditemukan saat melakukan asuhan
keperawatan.
Kelemahan Teori Madeleine Leininger

• Tidak mempunyai metode spesifik yang


mencakup proses asuhan keperawatan
Penerapan Teori Madeleine Leininger
dalam Keperawatan
• Riset (Research)  digunakan untuk menguji teori ethnonursing
• Edukasi (Education)  Promosi kurikulum pertama tentang
Transcultural Nursing dilaksanakan antara tahun 1965-1969
oleh Madeleine Leininger
• Kolaborasi (Colaboration)  strategi perawatan peka budaya
• Pemberi Perawatan (Care Giver)  mencegah cultural shock
atau culture imposition
• Manajemen  pelayanan menggunakan bahasa daerah yang
digunakan oleh pasien
• Sehat dan Sakit  konsep sehat dan sakit sebagai suatu hal
yang sangat bergantung, dan ditentukan oleh budaya. Budaya
akan mempengaruhi seseorang mengapresiasi keadaan sakit
yang dideritanya

Anda mungkin juga menyukai