Anda di halaman 1dari 14

Epidemiologi

Penyakit
Gangguan Jiwa
Kelompok 6
1. Wahyu Aji Safrudin
2. Salsabila Hinkatul Husna
3. Lusi Utami
Latar Kesehatan mental atau kesehatan jiwa
merupakan aspek penting dalam mewujudkan
Belakang kesehatan secara menyeluruh. Kesehatan
mental juga penting diperhatikan selayaknya
kesehatan fisik. There is no health without mental
health, sebagaimana definisi sehat yang
dikemukakan oleh World Health Organization
(WHO) bahwa “health as a state of complete
physical, mental and social well-being and not
merely the absence of disease or infirmity.”
Pembahasan
01 Penyebab Umum

02 Patogenesis (Skizofrenia)

03 Tanda dan Gejala

04 Pedoman Diagnosis

05 Angka Kejadian (Frekuensi)

06 Faktor Resiko Kejadian

07 Program Pencegahan
Penyebab Gangguan Jiwa

Faktor Sosial
Faktor Biologi Faktor Psikologi
budaya

1. Peranan orang 1. Tingkat ekonomi


1. Keturunan tua (Interaksi 2. Pengaruh rasial
2. Jasmani ortu-anak) dan keagamaan
3. Tempramen 2. Keluarga 3. Nilai nilai
4. Penyakit 3. Inteligensi 4. Pola mengasuh
4. Hubungan sosial anak
D
D
D
Patogenesis (Skizofrenia)
Tanda dan Gejala
Secara umum, tanda dan gejala penyakit
gangguan jiwa seperti :
1. Perubahan Kepribadian
2. Perubahan suasana hati (mood)
3. Gangguan tidur
4. Kesulitan berpikir
5. Melibatkan diri pada hal yang berbahaya

Ada juga gejala dan tanda gangguan jiwa, antara lain:


1. Perasaan tidak nyaman (inadequacy);
2. Perasaan tidak aman (insecurity);
3. Kurang memahami diri;
4. Kurang mendapat kepuasan dalam berhubungan
sosial;
5. Ketidakmatangan emosi; 
6. Mengalami patologi dalam struktur sistem saraf
(thorpe).
Tanda dan Gejala
Mengalami salah satu atau lebih masalah perasaan atau
perilaku berikut dapat menjadi tanda peringatan awal dari
penyakit mental:

1. Merokok, minum, atau menggunakan obat dengan


dosis yang tidak sesuai
2. Berteriak atau berkelahi dengan keluarga dan teman-
teman
3. Mengalami perubahan suasana hati drastis yang
menyebabkan masalah dalam hubungan
4. Menyalami rasa sakit dan nyeri
5. Makan atau tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit
6. Menarik diri dari orang-orang dan kegiatan sehari-hari
7. Tidak mampu melakukan tugas sehari-hari, seperti
mengurus anak-anak atau bekerja dan pergi ke sekolah
8. Perubahan drastis dalam kebiasaan makan
9. Perubahan gairah seks.
Pedoman Diagnosis (ICD-X/PPDGJ III)

1. Pikiran bergema (thought echo), penarikan


pikiran atau penyisipan (thought withdrawal
atau thought insertion), dan penyiaran pikiran
(thought broadcasting).
2. Waham dikendalikan (delusionofbeingcontrol)
3. Halusinasi
4. Arus pikiran yang terputus
5. Perilaku katatonik
6. Gejala-gejala negative
7. Perubahan yang konsisten
Angka Kejadian (Frekuensi) Penyakit
Faktor
Resiko
Genetik Stress

Komplikasi Perbedaan Penggunaan


Kehamilan/ Struktur obat dan
melahirkan Otak alkohol
Program Pencegahan
Upaya preventif dan promotif yang diberikan
bertujuan untuk mencegah terjadinya masalah
kejiwaan, mencegah timbul/kambuhnya
gangguan jiwa, mengurangi faktor risiko akibat
gangguan jiwa, serta mencegah timbulnya
dampak masalah psikososial.

Upaya ini dapat dilakukan di lingkungan


keluarga, tempat pendidikan, tempat kerja,
masyarakat, fasilitas pelayanan kesehatan,
lembaga keagamaan dan tempat ibadah,
lembaga permasyarakatan dan rumah tahanan,
serta melalui media massa.
Upaya preventif dan promotive yang dilakukan:
Memberikan pola asuh dan pola komunikasi yang mendukung
01 pertumbuhan dan perkembangan jiwa yang sehat.

Menciptakan suasana belajar-mengajar yang kondusif bagi


02 pertumbuhan dan perkembangan jiwa.

Memberikan keterampilan hidup terkait kesehatan jiwa


03 kepada peserta didik sesuai tahap perkembangannya.

Menyampaikan informasi dan edukasi mengenai kesehatan jiwa serta menciptakan


04 lingkungan kerja dan masyarakat yang kondusif untuk pertumbuhan dan
perkembangan jiwa.
Menyampaikan informasi dan edukasi mengenai kesehatan
05 jiwa yang diintegrasikan dalam kegiatan keagamaan.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai