Anda di halaman 1dari 22

PEMERIKSAAN

PERNAFASAN

DEWI KARTIKA WULANDARI


Sistem respirasi manusia

– Sistem respirasi manusia terbagi menjadi 2, yaitu


– 1. system respirasi atas
– Yang terdiri dari bagian luar rongga dada yaitu
hidung, rongga hidung, faring, laring, dan trakea
atas
– 2. system respirasi bawah
– Yang terdiri dari bagian dalam rongga dada yaitu
trakea bawah dan paru-paru, termasuk pembuluh
bronchial dan alveoli. Membran pleura dan otot
respirasi yang membentuk diafragma dan otot
intercostal juga merupakan bagian dari system
respirasi.
– Nilai pemeriksaan pernafasan merupakan salah satu
indicator untuk mengetahui fungsi system pernafasan
yang didalamnya ada siklus pertukaran O2 dan CO2.
– Pola Pernafasan
– 1. Dispnea
– Adalah susah bernafas yang menunjukkan adanya
retraksi.
– 2. Bradipnea
– Adalah frekuensi pernafasan lambat yang abnormal
tetapi iramanya teratur.
– 3. Takipnea
– Adalah frekuensi pernafasan cepat yang abnormal.
– 4. Hiperpnea
– Adalah pernafasan cepat dan dalam.
– 5. Apnea
– Adalah tidak ada pernafasan.
– 6. Chyne stokes
– Adalah periode pernafasan cepat dalam yang bergantian
dengan periode apnea, umumnya pada bayi dan anak
selama tidur nyenyak, depresi dan kerusakan otak.
– 7. Kusmaul
– Adalah nafas dalam yang abnormal bisa cepat,
normal atau lambat, umumnya pada asidosis
metabolic.
– 8. Biot
– Adalah nafas tidak teratur, menunjukkan adanya
kerusakan otak bagian bawah dan depresi
pernafasan.
Mekanisme Pernafasan
– Mekanisme pernafasan terdiri dari proses inspirasi
dan ekspirasi.
– 1. Proses inspirasi
– Pada saat proses inspirasi (ketika udara masuk ke
paru-paru), otot antar tulang rusuk berkontraksi
dan terangkat sehingga volume rongga dada
bertambah besar, sedangkan tekanan rongga dada
menjadi lebih kecil dari tekanan udara luar sehingga
udara mengalir dari luar ke dalam paru-paru
– 2. Ekspirasi
– Pada saat proses ekspirasi (ketika udara keluar
dari paru-paru) otot antar tulang rusuk akan
kembali ke posisi semula (relaksasi), sehingga
volume rongga dada akan mengecil sedangkan
tekanannya membesar. Tekanan ini akan
mendesak dinding paru-paru. Sehingga rongga
paru-paru membesar. Keadaan inilah yang
menyebabkan udara dalam rongga paru-paru
terdorong ke luar.
Kategori suara paru-paru

– Suara nafas paru-paru normal, di kategorikan


menjadi 3 berdasarkan lokasinya:
– 1. Bronchial
– Adalah suara tubular yang menggema dengan
pitch rendah. Dalam keadaan normal, dapat
terdengar di daerah interskapular, dan di atas
trachea. Bunyi bronchial biasanya terdengar lebih
keras dan bernada tinggi dibandingkan dengan
bunyi vesicular.
– Ada jeda singkat antara ekspirasi dan inspirasi
dimana eskpirasi lebih panjang daripada inspirasi
dengan perbandingan 3:1.
Sinyal suara paru bronchial
Spektrum frekuensi sinyal suara paru bronchial
– 2. Bronchovesicular
– Terdengar di atas dada anterior antara scapula
dan tulang dada, dan pada area utama bronkus
serta area paru bagian kanan atas posterior.
Memiliki pitch dan intensitas tengah karakteristik
antara suara vesicular dan bronchial, dapat di
dengar selama tahap inspirasi dan ekspirasi, yang
masing-masing berlangsung selama kurang lebih
durasi yang sama dan tidak ada jeda atau
seimbang dengan perbandingan 1:1.
Sinyal suara paru bronchovasicular
– 3. Vesicular
– Dapat terdengar pada sebagian besar area paru,
suara vesicular bernada rendah, lembut dan
pendek saat ekspirasi dan panjang saat inspirasi
dengan perbandingan 1:3.
Sinyal suara paru vesicular
Spektrum frekuensi sinyal suara paru vesicular
Faktor-factor yang mempengaruhi pernafasan

– 1. Usia
– Usia berhubungan dengan proses penuaan atau
bertambahnya umur. Semakin tua usia seseorang maka
semakin besar kemungkinan terjadi penurunan fungsi paru.
– 2. Jenis Kelamin
– Volume dan kapasitas seluruh paru pada wanita kira-kira 20
sampai 25 persen lebih kecil daripada pria, dan lebih besar
lagi pada atletis dan orang yang bertubuh besar daripada
orang yang bertubuh kecil.
– Kapasitas paru pada pria lebih besar yaitu 4,8 L
dibandingkan pada wanita yaitu 3,1 L
– 3. Riwayat Penyakit Paru
– Kondisi kesehatan dapat mempengaruhi kapasitas
vital paru seseorang. Kekuatan otot-otot
pernapasan dapat berkurang akibat sakit. Seperti
pneumonia, asma, tuberkulosis.
– 4. Status Gizi
– 5. Riwayat pekerjaan
– 6. Kebiasaan merokok
– Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan
fungsi saluran pernafasan dan jaringan paru-paru. Pada
saluran nafas besar , sel mukosa membesar (hipertrofi)
dan kelenjar mukus bertambah banyak. Pada saluran
pernafasan kecil, terjadi radang ringan hingga
penyempitan akibat bertambahnya sel dan penumpukan
lendir. Pada jaringan paru terjadi peningkatan jumlah sel
radang dan kerusakan alveoli. Akibat perubahan anatomi
saluran nafas, pada perokok timbul perubahan fungsi
paru dan segala macam perubahan klinisnya.
– Kebiasaan merokok akan mempercepat penurunan faal
paru.
– 7. Kebiasaan Olahraga
– Kapasitas vital paru dapat dipengaruhi oleh kebiasaan
seseorang melakukan olahraga. Olah raga dapat
meningkatkan aliran darah melalui paru-paru sehingga
menyebabkan oksigen dapat berdifusi ke dalam kapiler
paru dengan volume yang lebih besar atau maksimum.
Kapasitas vital pada seorang atletis lebih besar
daripada orang yang tidak pernah berolahraga.
Kebiasaan olah raga akan meningkatkan kapasitas paru
dan akan meningkat 30 – 40 %
Sistem pernafasan
– hidung→ nasofaring →laring →trakea →bronkus
primer →bronkus yg lebih kecil →bronkiolus
→alveolus → pleura.
– Frekuensi pernafasan pada orang dewasa antara
16-18 kali permenit.
– Frekuensi pernafasan pada anak-anak sekitar 24
kali permenit.
– Frekuensi pernafasan pada bayi 30 kali permenit.

Anda mungkin juga menyukai