Anda di halaman 1dari 13

DOKTOR TEKNIK SIPIL - PROGRAM PASCASARJANA

UNISSULA - SEMARANG

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN (SPK)

OLEH : Dr. Ir. KARTONO WIBOWO,MM,MT.


SPK / DSS
(Suryadi dan Ramdhani, 2002).

Sistem penunjang keputusan–SPK (decision support


sistems–DSS) merupakan pengembangan lebih lanjut
dari sistem informasi manajemen terkomputerisasi
(Computerize Management Information Sistem), yang
dirancang sedemikian rupa sehingga bersifat interaktif
dengan pemakainya.

Sifat interaktif ini dimaksudkan untuk memudahkan


integrasi antara berbagai komponen dalam proses
pengambilan keputusan, seperti prosedur, kebijakan,
teknik analisis serta pengalaman dan wawasan
manajerial guna membentuk suatu kerangka keputusan
yang bersifat fleksibel.
SPK / DSS
(Suryadi dan Ramdhani, 2002).

Tujuan dari DSS/SPK adalah untuk


membantu pengambil keputusan dari
berbagai alternatif keputusan yang
merupakan hasil pengolahan informasi-
informasi yang diperoleh / tersedia dengan
menggunakan model pengambilan
keputusan,

Ciri utama, sekaligus keunggulan dari SPK


adalah kemampuannya untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang tidak terstruktur
SPK / DSS
(Kridasantausa, 2005)

Menurut konsep SPK/DSS diperkenalkan oleh Michel S, Scott Morton


dengan istilah management decision sistem (MDS).
Konsep SPK ditandai dengan sistem interaktif berbasis komputer, yang
membantu pengambilan keputusan dengan memanfaatkan data dan
model untuk menyelesaikan masalah-masalah yang tidak terstruktur,
Karakteristik dari SPK adalah:
1) Kapabilitas interaktif: memberi pengambilan keputusan akses cepat
ke data dan informasi yang dibutuhkan.
2) Fleksibilitas: SPK menunjang pembuat keputusan di berbagai bidang
fungsional (keuangan, operasi, produksi, dll).
3) Kemampuan mengintegrasikan model: memungkinkan pembuat
keputusan berinteraksi dengan model-model termasuk memanipulasi
atau mengembangkan model sesuai kebutuhan.
4) Fleksibilitas output: mendukung pembuat keputusan dengan
menyediakan output
SPK / DSS
(Sudirman dan Widjajani, 1996)

Ciri-ciri SPK yang dirumuskan oleh Alters Keen, pada dasarnya


sebagai berikut :
 SPK ditujukan untuk membantu keputusan-keputusan yang
kurang terstruktur dan umumnya dihadapi oleh para manajer
yang berada di tingkat pusat.
 SPK merupakan gabungan antara kumpulan model kualitatif
dan kumpulan data
 SPK memiliki fasilitas interaktif yang dapat mempermudah
hubungan antara manusia dengan komputer.
 SPK bersifat luwes dan dapat menyesuaikan dengan
perubahan yang terjadi.
SPK / DSS
Perkembangan yang paling mengesankan dalam
perkembangan SPK adalah munculnya sistem pakar
(expert system-ES) yaitu suatu sistem yang mampu
memecahkan suatu persoalan secara tuntas dengan suatu
metode tertentu tanpa banyak melibatkan campur tangan
manusia (Suryadi dan Ramdhani, 2002).
Sebagian besar sistem pakar yang digunakan dewasa ini
banyak ditujukan pada keputusan-keputusan rutin yang
tidak memerlukan penafsiran, penilaian, atau intuisi
(Suryadi dan Ramdhani, 2002).
Expert system adalah program komputer yang dibuat
berdasarkan pengetahuan, kemampuan, dan cara berpikir
dari manusia yang sudah mempunyai keahlian dan
pengalaman tertentu, untuk dapat menyelesaikan masalah
yang dihadapi secara spesifik.
SPK / DSS

Karakteristik yang sangat penting dari expert system


adalah kemampuan dan kualitas yang tinggi dalam
memecahkan suatu masalah, tidak tergantung dari
seberapa cepat dia menyelesaikan masalah.
Pengguna tidak akan tertarik jika ada kesalahan dalam
pemecahan masalah. Di sisi lain kecepatan memecahkan
masalah juga sangat penting, jika hasilnya sudah akurat
tetapi lambat maka hasilnya pun akan terlambat untuk
diaplikasikan, sehingga sistem juga tidak akan digunakan.
Kemampuan lain dari expert system adalah dapat
menjelaskan hasil diagnosa yang diambil. Hal ini didapat
dari decission process pada saat sesi penyelesaian
masalah.
SPK / DSS
SPK pada dasarnya memiliki tiga subsistem
utama yang menentukan kapabilitas teknis SPK
tersebut, yaitu subsistem manajemen basis data,
subsistem manajemen basis model, dan subsistem
perangkat lunak penyelenggara dialog
(Kridasantausa, 2005; Sprague dalam wibowo, 2010;
Suryadi dan Ramdhani, 2002).

Basis data Basis model

Manajemen basis data Manajemen basis model

Manajemen penyelenggara dialog

Tugas Lingkungan
Pemakai

Gambar 2.1. Komponen sistem pendukung keputusan (Sprangue dalam Wibowo, 2010)
SPK / DSS

Menurut Van Zutphen (1999) dalam Mardjono (2002), DSS


mempunyai komponen: database, manajemen database, knowledge
management, rule base, mesin pengolah dan program.
Database berguna untuk mengkoleksi data yang dimasukkan
secara sistematis, dimana mempunyai karakter yang spesifik dari
tiap data.
DSS juga mempunyai komponen rule yang berguna untuk
menjalankan proses membuat suatu keputusan, yang berguna untuk
mengatur pertukaran data.

User Reasoning engine


interface   Rule base
Knowledge management
 
 
Data base management
SPK / DSS  
 
Database Database
   
Gambar 2.2. Konstruksi tipikal dari DSS ( Van Zuthphen 1999 dalam
Mardjono,2002)
 
SPK / DSS
Meskipun definisi baku SPK belum disepakati,
keunikannya terletak pada dimungkinkannya intuisi
dan penilaian pribadi pengambil keputusan untuk turut
dijadikan dasar pengambilan keputusan, SPK
dirancang secara khusus untuk mendukung
seseorang yang harus mengambil keputusan-
keputusan tertentu. Ilustrasi konfigurasi SPK.
Sumber-sumber data eksternal Pembaharuan, sintesis, dan revisi Ilmu
bagi perusahaan Manajemen (IM) atau Operations Research
Sumber-sumber
(OR)
data internal :
- Akuntansi Model dasar
- Personalia Basis data bagi ilmu manajemen/operations research untuk
- Keuangan SPK menunjang
- Pemasaran keputusan
- Operasi
- Produksi Analisis data Analisis data
 
Penggambaran dukungan keputusan dan kontrolnya

Pembuat keputusan

Gambar 2.3. Konfigurasi SPK (Sumber: Levin, 1995)


KONFIGURASI SPK/DSS STRATEGI BISNIS KONTRAKTOR INDONESIA
DALAM USAHA PENINGKATAN DAYA SAING (Wibowo,K, 2011)
COMPETITIVENESS STRATEGY MODEL for INDONESIAN CONTRACTOR (COSMIC)
MODEL STRATEGI DAYA SAING KONTRAKTOR INDONESIA
(Wibowo,K, 2011)

1 2 3

4 5 6
Sekian
&
Terima

Anda mungkin juga menyukai