Anda di halaman 1dari 10

Anticipatory Guidance

Kelompok 1
Anticipatory Guidance

• Anticipatory berarti lebih dahulu, guidance berarti petunjuk. Jadi


petunjuk antisipasi dapat diartikan sebagai petunjuk-petunjuk
yang perlu diketahui terlebih dahulu agar orang tua dapat
mengarahkan dan membimbing anaknya secara bijaksana
sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara normal
(Nursalam, 2005).
• Anticipatory guidance juga merupakan suatu upaya yang
dilakukan oleh perawat dalam membimbing orang tua tentang
tahapan perkembangan anak sehingga orang tua sadar akan apa
yang terjadi dan mengetahui apa yang harus dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan sesuai dengan tahapan usia anak.
Anticipatory Guidance

• 6 Bulan Pertama
A. Usia Bayi • 6 Bulan Kedua

• Usia 12-18 bulan


B. Usia Toddler • Usia 18-24 bulan
• Usia 24-36 bulan

• Usia 3 tahun
C. Usia
Prasekolah • Usia 4 tahun
• Usia 5 tahun

• Usia 6 tahun
D. Usia Sekolah • Usia 7-10 tahun
• Usia 11-12 tahun

E. Usia Remaja
A. Usia Bayi
 6 Bulan Pertama
1) Ajarkan perawatan bayi dan bantu orang tua untuk memahami kebutuhan
dan respons bayi
2) Bantu orang tua untuk memenuhi kebutuhan stimulasi bayi
3) Tekankan kebutuhan imunisasi
4) Persiapkan untuk pengenalan makanan padat
 6 Bulan Kedua
1) Siapkan orang tua akan respons stranger anxiety (takut pada orang asing)
dari anak.
2) Bimbing orang tua mengenai disiplin karena peningkatan mobilitas bayi.
3) Ajarkan pencegahan cedera karena peningkatan keterampilan motorik
anak dan rasa keingintahuannya.
B. Usia Toddler (1-3 tahun)
Usia 12-18 bulan Usia 18-24 Bulan

• Menekankan pentingnya persahabatan sebaya dalam


• Menyiapkan orang tua untuk bermain.
mengantisipasi adanya perubahan tingkah
laku dari toddler khususnya negativisme. • Menekankan pentingnya persiapan anak untuk kehadiran
bayi baru dan kemungkinan terjadinya persaingan
• Dorong orang tua untuk melakukan dengan saudara kandung (sibling rivalry). Persaingan
penyapihan secara bertahap dan dengan saudara kandung adalah perasaan cemburu dan
peningkatan pemberian makanan padat. benci yang biasanya dialami oleh anak karena
kehadiran/kelahiran saudara kandungnya. Hal ini terjadi
• Adanya jadwal waktu makan yang rutin. bukan karena rasa benci tetapi lebih karena perubahan
situasi. Libatkan anak dalam perawatan adik barunya
• Pencegahan bahaya kecelakaan yang
seperti mengambilkan baju, popok, susu dan sebagainya.
potensial terjadi terutama di rumah,
kendaraan bermotor, keracunan, jatuh. • Mendiskusikan kesiapan fisik dan psikologis anak untuk
toilet training. Toilet training adalah suatu usaha untuk
• Perlunya ketentuan- melatih anak agar mampu mengontrol dalam melakukan
ketentuan/peraturan/aturan disiplin buang air kecil atau buang air besar.
dengan lembut dan cara-cara untuk
mengatasi negatifistik dan temper tantrum • Mendiskusikan berkembangnya rasa takut seperti pada
yang sering terjadi pada todler. kegelapan atau suara keras.

• Perlunya mainan baru untuk • Menyiapkan orang tua akan adanya tanda-tanda regresi
mengembangkan motorik, bahasa, pada waktu anak mengalami stress (misalnya anak yang
pengetahuan dan keterampilan sosial. tadinya sudah tidak mengompol tiba- tiba menjadi sering
mengompol)
B. Usia Toddler (1-3 tahun)
Usia 24-36 bulan

• Mendiskusikan kebutuhan anak untuk dilibatkan dalam kegiatan dengan cara meniru.

• Mendiskusikan pendekatan yang dilakukan dalam toilet training dan sikap


menghadapi keadaan-keadaan seperti mengompol atau buang air besar (BAB)
dicelana.
• Menekankan keunikan dari proses berfikir toddler misalnya: melalui bahasa yang
digunakan, ketidakmampuan melihat kejadian dari perspektif yang lain.
• Menekankan disiplin harus tetap berstruktur dengan benar dan nyata, ajukan alasan
yang rasional, hindari kebingungan dan salah pengertian.
C. Usia
Prasekolah
Usia 3 tahun

• Menganjurkan orang tua untuk meningkatkan minat anak dalam hubungan yang luas.

• Menekankan pentingnya batas-batas/peraturan-peraturan.

• Mengantisipasi perubahan perilaku yang agresif (menurunkan ketegangan/ tension).

• Menganjurkan orang tua untuk menawarkan kepada anaknya alternatif- alternatif


pilihan pada saat anak bimbang.

• Perlunya perhatian ekstra.

Usia 4 tahun

• Perilaku lebih agresif termasuk aktivitas motorik dan bahasa.

• Menyiapkan meningkatnya rasa ingin tahu tentang seksual.

• Menekankan pentingnya batas-batas yang realistik dari tingkah lakunya.

Usia 5 tahun

• Menyiapkan anak memasuki lingkungan sekolah.

• Meyakinkan bahwa usia tersebut merupakan periode tenang pada anak.


Usia 6 tahun

• Bantu orang tua untuk memahami kebutuhan sosialisasi dengan cara


mendorong anak berinteraksi dengan temannya.

• Ajarkan pencegahan kecelakaan dan keamanan terutama naik sepeda.

• Siapkan orang tua akan peningkatan ketertarikan anak keluar rumah.

• Dorong orang tua untuk menghargai kebutuhan anak akan privacy dan
menyiapkan kamar tidur yang berbeda.

D. Usia Sekolah Usia 7-10 tahun

• Menekankan untuk mendorong kebutuhan akan kemandirian.

• Tertarik untuk beraktivitas di luar rumah.

• Siapkan orang tua untuk menghadapi anak terutama anak perempuan


memasuki prapubertas.

Usia 11-12 tahun

• Bantu orang tua untuk menyiapkan anak tentang perubahan tubuh


saat pubertas.

• Anak wanita mengalami pertumbuhan cepat.

• Pendidikan seks (Sex education) yang adekuat dan informasi yang


akurat
E. Usia Remaja
• Terima remaja sebagai manusia biasa

• Hargai ide-idenya, kesukaan dan ketidaksukaan serta harapannya.

• Biarkan remaja mempelajari dan melakukan hal-hal yang


disukainya walaupun metdenya berbeda dengan orang dewasa.

• Berikn batasan yang jelas dan masuk akal.

• Hargai privacy remaja

• Berikan kasih sayang tanpa menuntut.

• Gunakan pertemuan keluarga untuk merundingkan masalah dan


menentukan aturan-aturan.

• Orangtua juga harus menyadari bahwa: mereka ingin mandiri,


sensitif terhadap perasaan dan perilaku yang mempengaruhinya,
teman-temannya merupakan hal yang sangat penting dan
memandang segala sesuatu sebagai hitam atau putih, baik atau
buruk.

Anda mungkin juga menyukai