Anda di halaman 1dari 11

Penanganan Spesimen

Saluran Cerna, Jaringan


Lunak dan Abses Pada Kulit
Siti Kusmaryeni
1806241444
Penanganan Spesimen Saluran Cerna

• Jenis specimen berdasarkan • Alat dan bahan:


pengambilannya: 1. Pot feses bersih dan kering
1. Feses segar 2. Usap kapas steril dan medium
2. Usap dubur (usap rectum) transport Carry Blair untuk usap
rectum
• Waktu pengambilan specimen: 3. Label
1. Sewaktu, selama fase akut 4. Spidol
(dalam 5-7 hari) 5. Formulir permintaan pemeriksaan
2. Sebelum pemberian antibiotik 6. Buffer gliserol
Cara pengambilan specimen feses Cara pengambilan usap rektum
1. Pasien diberitahu tindakan yang akan dilakukan 1. Pasien diberitahu tindakan yang akan
2. Feses tidak boleh diambil dari pampers atau dilakukan.
celana dalam. Untuk pasien yang terbaring sakit 2. Pasien dalam posisi miring, usap kapas steril
⇾ gunakan bedpan steril/ lakukan usap rectum. dimasukkan hingga mencapai rectum, putar
3. Feses diambil sebanyak 10 gram atau 1 sendok searah jarum jam kemudian tarik kembali.
the secara aseptic dari tinja yang berlendir/ 3. Masukkan ke dalam tabung berisi medium
berdarah dan dimasukan ke dalam pot feses. transpor, ujung usap kapas dipatahkan lalu
4. Feses jangan sampai terkontaminasi urin dan air tabung di tutup kembali.
kloset 4. Beri label dengan tanggal pengambilan, nama,
5. Untuk penderita kolera, sampel langsung jenis pemeriksaan, dan unit perawatan.
dikirim ke laboratorium/ dapat diberi pengawet 5. Segera kirim ke laboratorium bersama formulir
buffer gliserol. permintaan.
6. Beri label dan kirim bersama formulir
permintaan pemeriksaan.
Pengiriman Kriteria specimen ditolak atau
spesimen diterima dengan catatan

1) Feses harus segera dikirim ≤ 2 jam. 1. Spesimen feses tiba di laboratorium setelah >
2) Feses segera dikirimke laboratorium 2 jam tanpa medium transport bisa diterima
dalam waktu 30 menit ⇾ isolasi Shigella dengan catatan apabila pengambilan ulang
sp. tidak memungkinnan .

3) Bila tidak langsung dikirim, feses dalam 2. Sampel dalam medium transport tiba di
medium transport dpat disimpan pada laboratorium setelah > 48 jam dengan
suhu 4oC dan dikirim ke laboratorium pendingin atau > 24 jam pada suhu ruang.
dalam 24 jam. 3. Spesimen fese/ usap telah mongering
4) Untuk mendiagnosis gastroenteritis 4. Spesimen feses tercampur barium.
bakteria, perlu pengambilan 2 specimen 5. Mengirim > 3 specimen fese dari pasien yang
feses pasien pada hari yang berbeda. sama dalam waktu 3 minggu atau mengirim
feses> 1 kali dalam hari yang sama.
Penanganan Spesimen Jaringan Lunak dan Abses pada
Kulit

• Waktu pengambilan specimen


Sewaktu, masa penyakit aktif, sebelum pemberian antibiotik

• Alat dan Bahan


1. Alat suntik atau botol vakum
2. Usap kapas steril
3. Spuit(jarum suntik) steril
4. Larutan antiseptic (isopropyl alcohol 70% dan klorheksidin glukonat)
5. Medium transport (Stuart, Amies, tioglikolat)
6. Medium darah, agar coklat, agar Mac-Conkey, bila dilakukan inokulasi langsung dari bangsal
Cara pengambilan pus dari abses terbuka
1. Pasien diberitahu tindakan yang akan dilakukan
2. Luka dibersihkan dengan kapas yang dibasahi larutan garam fisiologis steril sampai
terlihat dasar luka.
3. Bahan diambil secara aspirasi atau diusap menggunakan kapas steril pada dasar luka.
Usapan dilakukan dengan melakukan tekanan ke dasar, terutama pada sudut-sudut luka.
4. Masukkan ke dalam medium transport.
5. Bahan pemeriksaan dikirim ke laboratorium dalam waktu ≤ 2 jam pada suhu ruang.
Spesimen tanpa medium transport harus dikirim dalam waktu ≤ 30 menit.
6. Bila tidak dapat dikirim segera, specimen dapat disimpan dalam medium transport
dalam waktu ≤ 24 jam pada suhu ruang.
Cara pengambilan specimen pus dari abses tertutup
1. Pasien diberitahu tindakan yang akan dilakukan.
2. Kulit dibersihkan dengan alcohol 70% dan dibiarkan mongering, kemudian antiseptic utama
(klorheksidin glukonat) diaplikasikan, dan dibiarkan 30 detik.
3. Bahan pemeriksaan diambil dengan aspirasi secara aseptic menggunakan alat suntik steril.
4. Volume bahan disesuaikan dengan kondisi radang dan tujuan pemeriksaan.
5. Bahan di dalam alat suntik dimasukkan ke dalam medium cair tioglikolat lalu dikirimdalam
suasana anaerob dalam perangkat anaerob. Bila dilakukan drainase atau insisi, maka
jaringan atau usap permukaan bagian dalam abses atau jaringan biopsi juga disetakan.
6. Bahan pemeriksaan dikirim ke laboratorium dalam waktu ≤ 2 jam pada suhu ruang.
Spesimen tanpa medium transport harus dikirim dalam waktu ≤ 30 menit.
7. Bila tidak dapat dikirim segera, specimen dapat disimpan dalam medium transport dalam
waktu ≤ 24 jam pada suhu ruang.
Cara pengambilan spesimen luka bakar
1. Luka bakar dibersihkan dan di-debridement. Permukaan luka dipastikan tidak mengandung
antiseptic dengan menyiramnya dengan larutan garam fisiologis.
2. Dianjurkan mengambil sampel dari bebrapa titik.
3. Jaringan ditempatkan di dalam pot steril yang bertutup ulir.
4. Aspirat dimasukkan ke dalam pot steril, usap eksudat atau aspirat yang jumlahnya sedikit
dimasukkan ke dalam medium transport, lalu dikirim ke laboratorium.
5. Bila tidak dapat dikirim segera, specimen dapat disimpan dalam medium transport dalam
waktu ≤ 24 jam pada suhu ruang.
6. Pemeriksaan luka bakar derajat 1 hanya untuk biakan aerob. Luka bakar derajat 2-3 diperiksa
secara aerob dan anaerob, sampel dikirim dalam suasana anaerob dalam perangkat anaerob.
Cara pengambilan specimen ulkus dekubitus
1. Permukaan lesi dibersihkan dengan air garam fisiologis steril.
2. Lakukan biopsi jika memungkinkan, usap kapas bukan specimen yang tepat.
3. Spesimen diaspirasi dari dasar ulkus.
4. Sampel dimasukkan ke dalammedium transport atau dalam suasana anerob bila specimen berupa
jaringan.
5. Bahan pemeriksaan dikirim ke laboratorium dalam waktu ≤ 2 jam pada suhu ruang. Spesimen
tanpa medium transport harus dikirim dalam waktu ≤ 30 menit.
6. Bila tidak dapat dikirim segera, specimen dapat disimpan dalam medium transport dalam waktu
≤ 24 jam pada suhu ruang.
Cara pengambilan spesimen jaringan dan biopsi

1. Sejumlah jaringan diambil secukupnya, hindari daerah yang nekrotik.


2. Sampel biopsy diambil 3-4 mm.
3. Potongan jaringan yang berukuran kecil dimasukkan ke dalam tabung transport
anaerob, sementara potongan jaringan dimasukkan ke dalam container steril.
4. Bahan pemeriksaan dikirim ke laboratorium dalam waktu ≤ 2 jam pada suhu ruang.
Spesimen tanpa medium transport harus dikirim dalam waktu ≤ 30 menit.
5. Bila tidak dapat dikirim segera, specimen dapat disimpan dalam medium transport
dalam waktu ≤ 24 jam pada suhu ruang.
Kriteria Spesimen ditolak/ diterima

1. Wadah tidak steril.


2. Spesimen diterima di laboratorium > 2 jam sejak pengambilan tanpa menggunakan
medium transport.
3. Swab dalam keadaan kering.
4. Spesimen di dalam container berisi formalin.
5. Bila specimen terlalu sedikit namun hendak dilakukan berbagai macam pemeriksaan
(misalnya BTA, jamur, bakteri, dan virus). Ditentukan prioritas pemeriksaan sesuai
diagnosis banding.

Anda mungkin juga menyukai