c) Intra vena
Mencit dimasukkan ke dalam kandang d) Intramuskular
restriksi mencit, dengan ekornya Obat disuntikkan pada paha posterior
menjulur keluar. Ekornya dicelupkan ke
dalam air hangat (28-30 ºC) agar
pembuluh vena ekor mengalami dilatasi,
sehingga memudahkan pemberian obat
ke dalam pembuluh vena.
e) Intra peritonial:
Pada saat penyuntikan, posisi kepala
lebih rendah dari abdomen.
Cara Pemberian Obat Pada Hewan
2. Tikus
b) Sub kutan
a) Oral
Pemberian obat secara sub kutan
Pemberian obat dengan cara oral pada
dilakukan pada sisi sebelah pinggang atau
kelinci dilakukan dengan menggunakan
tengkuk dengan cara kulit diangkat dan jarum
alat penahan rahang dan feeding tube.
ditusukkan dengan arah anterior. Dengan
volume pemberian maksimal 1% BB.
Cara Pemberian Obat Pada Hewan
c) Intra vena
d) Intra muskular
Penyuntikan dilakukan pada vena
Pemberian intramuscular dapat dilakukan
marginalis di daerah dekat ujung
pada otot paha belakang. Hindari otot
telinga. Sebelum penyuntikan, telinga
posterior femur karena risiko kerusakan
dibasahi terlebih dahulu dengan alkohol
saraf siatik.
atau air hangat.
e) Intra peritoneal
Posisi diatur sedemikian rupa sehingga letak
kepala lebih rendah dari pada perut.
Penyuntikan dilakukan pada garis tengah di
muka kandung kencing .
Pemusnahan Hewan
Percobaan dengan hewan biasanya akan berakhir dengan mematikan hewan tersebut,
baik karena akan diambil organ in vitro nya selama atau pada akhir percobaan (misalnya
pengamatan histologi paru)
Untuk menilai bagaimana efek obat (misalnya efek toksik obat), atau karena hewan
tersebut mengalami penderitaan atau sakit dan cacat yang tidak mungkin sembuh lagi.
Istilah mematikan hewan uji dikenal sebagai euthanasia, yaitu suatu proses dengan cara
bagaimana seekor hewan di bunuh dengan menggunakan teknis yang dapat diterima
secara manusiawi.
Hal ini berarti hewan mati dengan mudah, cepat, tenang dengan rasa sakit yang sedikit
mungkin.
EUTHANASIA PADA HEWAN
Hal ini berarti bahwa hewan dapat mati dengan perasaan tenang, tanpa adanya rasa sakit atau
pun rasa takut dan gelisah.
• Penting untuk diketahuii bahwa beberapa cara euthanasia secara estetika tidak
menyenangkan, seperti dekapitasi (pemenggalan kepala), stunning (dibuat
pingsan), dan eksanguinasi.
• Pada dasarnya eutahanasia dapat dilakukan secara fisik, dengan pemakaian zat
farmakologis yang non-inhalan, secara anestesi perinhalasi, dengan pemberian gas
yang non- anestetik, zat-zat transkuilisier, zat-zat bentuk kurare, striknin, dan
nikotin sulfat.
METODE EUTHANASIA
Euthanasia fisik
Agen inhalassi yang tidak boleh dipergunakan adalah Chloroform, gas hydrogen sianida,
CO, Chloral hidrat, striknin.
Eutanasia kimia umum dilakukan untuk euthanasia burung, mencit atau tikus dalam jumlah
banyak dengan cara meletakkan hewan pada kotak yang tertutup plastik yang dialiri gas
CO2 secara bertahap.
Agen inhalasi juga bisa dicelupkan dan diletakkan di dalam kotak sampai
hewan tidak sadar dan mati apabila fasilitas di bawah ini tidak tersedia.
EFEK EUTHANASIA TERHADAP JARIGAN