Anda di halaman 1dari 30

GAMBARAN UMUM

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN


BERBASIS AKRUAL
(PP 71 TAHUN 2010)
DASAR HUKUM


Pendapatan negara/daerah dalah hak pemerintah pusat/daerah yang
Psl 1 diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih
Belanja negara/daerah adalah kewajiban pemerintah pusat/daerah
UU17/2003

yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih


Ketentuan mengenai pengakuan dan pengukuran
Psl 36 ayat (1) UU 17/2003 pendapatan dan belanja berbasis akrual dilaksanakan
selambat-lambatnya dalam 5 (lima) tahun


Ketentuan mengenai pengakuan dan pengukuran
Psl 70 ayat (2) UU 1/2004 pendapatan dan belanja berbasis akrual dilaksanakan
selambat-lambatnya tahun anggaran 2008
PENYUSUNAN SAP AKRUAL
• SAP Akrual dikembangkan dari SAP yang ditetapkan
dalam PP 24/2005 dengan mengacu pada International
Public Sector Accounting Standards (IPSAS) dan
memperhatikan peraturan perundangan serta kondisi
Indonesia.
• Pertimbangan:
– SAP yang ditetapkan dengan PP 24/2005 berbasis
”Kas Menuju Akrual” sebagian besar telah mengacu
pada praktik akuntansi berbasis akrual,
– Para Pengguna yang sudah terbiasa dengan SAP PP
24/2005 dapat melihat kesinambungannya.
KRONOLOGIS SAP AKRUAL
1. Dengar Pendapat (hearing) telah dilaksanakan dari
tahun 2007 sampai tahun 2008
2. September 2008, konsultasi ke DPR
3. Desember 2008, draft final telah disampaikan ke BPK
untuk dimintakan pertimbangan
4. Februari 2009, Surat Pertimbangan BPK
5. Agustus 2009, RPP SAP Akrual disampaikan ke
Menkeu dan Menhukham
6. November 2009-Juni 2010, pembahasan dengan
Menhukham
7. Juli 2010, RPP SAP Akrual disampaikan ke
Mensesneg
8. Oktober 2010, terbit PP 71/2010 SAP Akrual
LINGKUP PENGATURAN PP 71/2010
(PENJELASAN UMUM)

• Meliputi SAP Berbasis Akrual dan SAP Berbasis


Kas Menuju Akrual
• SAP Berbasis Akrual terdapat pada Lampiran I
dan berlaku sejak tanggal ditetapkan dan dapat
segera diterapkan oleh setiap entitas
• SAP Berbasis Kas Menuju Akrual pada
Lampiran II berlaku selama masa transisi bagi
entitas yang belum siap untuk menerapkan SAP
Berbasis Akrual
PENERAPAN BASIS AKRUAL
(PASAL 7)

• Penerapan SAP Berbasis Akrual dapat


dilaksanakan secara bertahap dari penerapan
SAP Berbasis Kas Menuju Akrual menjadi
penerapan SAP Berbasis Akrual
• Ketentuan lebih lanjut mengenai penerapan SAP
Berbasis Akrual secara bertahap pada
pemerintah pusat diatur dengan Peraturan
Menteri Keuangan
• Ketentuan lebih lanjut mengenai penerapan SAP
Berbasis Akrual secara bertahap pada
pemerintah daerah diatur dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri
PERUBAHAN PSAP
(PASAL 5)

• Dalam hal diperlukan perubahan terhadap


PSAP, perubahan tersebut diatur dengan
Peraturan Menteri Keuangan setelah mendapat
pertimbangan dari Badan Pemeriksa Keuangan
• Rancangan perubahan PSAP tersebut disusun
oleh KSAP sesuai dengan mekanisme yang
berlaku dalam penyusunan SAP
STRUKTUR SAP BERBASIS AKRUAL
(LAMPIRAN I)

Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan


Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP):
1. PSAP Nomor 01 tentang Penyajian Laporan Keuangan;
2. PSAP Nomor 02 tentang Laporan Realisasi Anggaran;
3. PSAP Nomor 03 tentang Laporan Arus Kas;
4. PSAP Nomor 04 tentang Catatan atas Laporan Keuangan;
5. PSAP Nomor 05 tentang Akuntansi Persediaan;
6. PSAP Nomor 06 tentang Akuntansi Investasi;
7. PSAP Nomor 07 tentang Akuntansi Aset Tetap;
8. PSAP Nomor 08 tentang Akuntansi Konstruksi Dalam
Pengerjaan;
9. PSAP Nomor 09 tentang Akuntansi Kewajiban;
10. PSAP Nomor 10 tentang Koreksi Kesalahan, Perubahan
Kebijakan Akuntansi, dan Peristiwa Luar Biasa;
11. PSAP Nomor 11 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian;
12. PSAP Nomor 12 tentang Laporan Operasional.
KERANGKA KONSEPTUAL

• Dimodifikasi dan diperbarui


sehingga menjadi Kerangka
Konseptual berbasis akrual

Page 9 www.ksap.org 04/29/2020


KOMPONEN LK

1. Laporan Realisasi Anggaran


2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
(SAL)
3. Neraca
4. Laporan Arus Kas
5. Laporan Operasional
6. Laporan Perubahan Ekuitas
7. Catatan atas Laporan Keuangan

Page 10 www.ksap.org 04/29/2020


LAPORAN REALISASI ANGGARAN (1-2)

• Menyajikan informasi realisasi pendapatan-LRA,


belanja, transfer, surplus/defisit-LRA, dan
pembiayaan, yang masing-masing
diperbandingkan dengan anggarannya dalam
satu periode
• Untuk memenuhi kewajiban pemerintah yang
diatur dalam peraturan perundangan (statutory)

Page 11 www.ksap.org 04/29/2020


STRUKTUR LRA (2-2)

• Pendapatan-LRA
• Belanja
• Transfer
• Surplus/defisit-LRA
• Pembiayaan
• Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran
(SiLPA/SiKPA)

Page 12 www.ksap.org 04/29/2020


LAPORAN PERUBAHAN SAL

• Melaporkan mutasi Saldo Anggaran Lebih


(SAL) yang merupakan akumulasi saldo
SiLPA/SiKPA dari LRA

Page 13 www.ksap.org 04/29/2020


STRUKTUR LP SAL

• Saldo Anggaran Lebih awal;


• Penggunaan Saldo Anggaran Lebih;
• Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran tahun
berjalan;
• Koreksi Kesalahan Pembukuan tahun
Sebelumnya; dan
• Lain-lain

Page 14 www.ksap.org 04/29/2020


NERACA

• Aset
• Kewajiban
• Ekuitas (tanpa dirinci lebih lanjut ke EDL, EDI, EDC)
Ekuitas merupakan surplus/defisit Laporan
Operasional atau selisih antara pendapatan dan
beban akrual

Page 15 www.ksap.org 04/29/2020


LAPORAN OPERASIONAL

• Pendapatan-LO dari kegiatan operasional


• Beban dari kegiatan operasional
• Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional,
bila ada
• Pos luar biasa, bila ada
• Surplus/defisit-LO

Page 16 www.ksap.org 04/29/2020


LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

• Menyajikan sekurang-kurangnya pos-pos


Ekuitas awal, Surplus/Defisit-LO pada periode
bersangkutan, dan koreksi-koreksi yang
langsung menambah/mengurangi ekuitas dana

Page 17 www.ksap.org 04/29/2020


HUBUNGAN ANTAR LAPORAN

 Laporan Finansial:
LO Laporan Perubahan Ekuitas Neraca

 Laporan Pelaksanaan Anggaran:


LRA Laporan Perubahan SAL

Page 18 www.ksap.org 04/29/2020


STRATEGI PENERAPAN SAP AKRUAL (1-2)

2010

Penerbitan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual

Mengembangkan Framework Akuntansi Berbasis Akrual dan
BAS

Sosialisasi SAP Berbasis Akrual

Penyiapan aturan pelaksanaan dan kebijakan akuntansi;

2011


Pengembangan Sistem Akuntansi dan TI bagian pertama
(proses bisnis dan detail requirement)

Pengembangan kapasitas SDM

2012

Pengembangan Sistem Akuntansi dan TI
(lanjutan)

Pengembangan kapasitas SDM (lanjutan)
STRATEGI PENERAPAN SAP AKRUAL (1-2)

2013

Piloting beberapa KL dan BUN

Reviu, Evaluasi dan Penyempurnaan Sistem

Pengembangan kapasitas SDM (lanjutan)

2014

Parallel Run dan Konsolidasi seluruh LK

Reviu, Evaluasi dan Penyempurnaan Sistem

Pengembangan kapasitas SDM (lanjutan)

2015 Implementasi Penuh



Pengembangan kapasitas SDM (lanjutan)
PETIMBANGAN MEMILIH AKRUAL

a. Penyajian informasi keuangan yang lebih informatif,


terutama dalam hubungannya dengan pengukuran
kinerja pemerintah terkait biaya jasa layanan,
efisiensi, dan pencapaian tujuan dalam periode
akuntansi terkait.
b. Memberikan gambaran yang utuh atas posisi
keuangan pemerintah untuk tujuan pengambilan
keputusan
c. menyajikan nilai barang dan jasa yang digunakan,
dihibahkan, dan diperoleh sesuai dengan konsep
capital maintenance.
d. Mengikuti International Best Practices dan memenuhi
amanat paket UU di bidang Keuangan Negara.
ADOPSI BASIS AKRUAL / IPSAS DI BERBAGAI NEGARA

No Negara Kondisi
1. Australia Full Accrual, penyusunan LK Konsolidasi sejak 1997
2. Kanada Full Accrual, penyusunan LK Konsolidasi sejak 2002
3. Selandia baru Full Accrual, penyusunan LK Konsolidasi sejak 1992
4. Inggris Full Accrual, penyusunan LK Konsolidasi sejak 2006
5. Amerika Serikat Full Accrual, penyusunan LK Konsolidasi sejak 1998
6. Perancis Moving to accrual. Standar dalam proses pengembangan
7. Yunani Akuntansi akrual pada penyusunan LK Konsolidasian
8. Swiss Adopsi IPSAS Akrual, efektif sejak 2007
9. Swedia Akuntansi akrual pada penyusunan LK Konsolidasian
10. Finlandia Akuntansi akrual pada penyusunan LK Konsolidasian
11. Islandia Akuntansi akrual pada penyusunan LK Konsolidasian dg beberapa elemen
berbasis kas
12. Italia Akuntansi akrual pada penyusunan LK Konsolidasian dg beberapa elemen
berbasis kas
13. Spanyol Konsolidasi bertahap.
14. Turki Full Accrual
ADOPSI BASIS AKRUAL / IPSAS DI BERBAGAI NEGARA

No Negara Kondisi
15. Albania Berencana mengadopsi IPSAS Akrual dg dukungan UNDP
16 Argentina Pengembangan standar yang diharmonisasi dengan IPSAS Akrual
17. Azerbaijan Berencana mengadopsi IPSAS Akrual
18 Barbados Dalam proses mengadopsi IPSAS
19. Brasil Implementasi Akrual penuh tahun 2012
20. Cayman Island Adaptasi IPSAS Akrual
21. Indonesia SAP yang diharmonisasi dengan IPSAS
22. Israel Adopsi IPSAS Akrual
23. Jamaika Komitmen mengadopsi IPSAS akrual dan dalam proses perubahan
24.. Belanda Piloting dalam mengadopsi IPSAS Akrual
25. Norwegia Piloting dalam mengadopsi IPSAS Akrual
26. Vietnam Proses mengadopsi IPSAS Akrual dengan dukungan Bank Dunia
27. Afganistan Proses mengadopsi IPSAS Akrual
28. Aljazair Proyek Bank Dunia untuk Reformasi Akuntasi termasuk IPSAS Akrual
29. Kamboja Dalam proses mengadopsi IPSAS Akrual
ADOPSI BASIS AKRUAL / IPSAS DI BERBAGAI NEGARA

No Negara Kondisi
30. Cina Dalam proses mengadopsi IPSAS Akrual
31. Hungaria Proyek Uni Eropa untuk reformasi akuntansi termasuk IPSAS Akrual
32. Gambia Dalam proses mengadopsi IPSAS Basis Kas dan menuju Akrual
33. Laos Kerja sama dengan Bank Dunia dalam mengadopsi IPSAS Akrual
34. Jamaika Proses perubahan ke IPSAS Akrual
35. Latvia Proyek Uni Eropa untuk Reformasi Akuntansi termasuk IPSAS Akrual
36. Lithuania Proyek Uni Eropa untuk Reformasi Akuntansi termasuk IPSAS Akrual
37. Maladewa Dalam proses mengadopsi IPSAS Akrual
38. Makedonia Dalam proses mengadopsi IPSAS Basis Kas dan menuju Akrual
39. Mongolia Dalam proses mengadopsi IPSAS Akrual sejak 2003
40. Maroko Pengembangan institusi termasuk IPSAS Akrual
41. Nigeria Dalam proses mengadopsi IPSAS Basis Kas dan menuju Akrual
42. Pakistan Dalam proses mengadopsi IPSAS Basis Kas dan menuju Akrual
43. Peru Adopsi IPSAS Akrual
44. Slowakia Berencana untuk mengadopsi IPSAS Akrual
ADOPSI BASIS AKRUAL / IPSAS DI BERBAGAI NEGARA

No Negara Kondisi
45. Uganda Adopsi IPSAS Akrual
46. Uruguay Penetapan peraturan yang mensyaratkan adopsi IPSAS Akrual

Sumber :
........., “IPSAS Adoption by Government” www.ifac.org, September 2008.
OPINI PEMERIKSAAN ATAS LK KEMENTERIAN / LEMBAGA

WTP WDP TW TMP

Tahun Jmlh
Jmlh % Jmlh % Jmlh % Jmlh %

2007 16 20% 31 38% 1 1% 33 41% 81

2008 35 42% 30 36% 0 0% 18 22% 83

2009 45 57% 26 33% 0 0% 8 10% 79


OPINI PEMERIKSAAN ATAS LK KEMENTERIAN / LEMBAGA

Tren Opini Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan K/L


50

45

40

35
Jumlah Laporan Keu. K/L

30

25

20

15

10

0
2007 2008 2009
OPINI PEMERIKSAAN ATAS LK PEMERINTAH DAERAH

WTP WDP TW TMP

Tahun Jmlh % Jmlh % Jmlh % Jmlh % Jmlh

2007 4 1% 283 61% 59 13% 121 26% 467

2008 13 3% 322 67% 32 7% 115 24% 482

2009 15 3% 315 72% 35 8% 70 16% 435


OPINI PEMERIKSAAN ATAS LK PEMERINTAH DAERAH

Tren Opini Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemda


350

300

250
Jumlah Laporan Keu. Pemda

200

150

100

50

0
2007 2008 2009
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai