Anda di halaman 1dari 25

Blok Endokrin dan

Metabolisme

“Modul Berat Badan Menurun”

Tutor : dr. Indah Lestari Daeng Kanang, Sp.PD


Kelompok : 10
KELOMPOK 10
NADIA ROFIFAH ADELIA 110 2016 0007
ANDI AZIZAH NUR FADHILAH SALIM 110 2017 0030
MUTHI'A SALSABILA THAHIRA 110 2017 0048
MURNI ASWIRANTI PUTRI MUHLIS 110 2017 0077
NADYA NUR AQILAH 110 2017 0080
NADILA RAUDHANI PERMATASARI 110 2017 0108
MUHAMMAD FATUR RAHMAN 110 2017 0109
MUSDALIFAH 110 2017 0112
YAYAN YUSTIKA SAIFULLAH 110 2017 0122
MUHAMMAD FARHAN HADYTIAZ 110 2017 0155
Skenario 2

Seorang wanita, umur 24 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan


berat badan menurun yang dialami sejak 3 bulan terakhir walaupun nafsu
makan meningkat. pasien mengalami benjolan pada leher, jantung
berdebar-debar dan merasa gemetar pada kedua tangan.
Kata Sulit :
Tidak Ada
Kata Kunci
1. Wanita, umur 24 tahun
2. Berat badan menurun yang dialami sejak 3
bulan terakhir
3. Nafsu makan meningkat
4. Benjolan pada leher
5. Jantung berdebar-debar
6. Gemetar pada kedua tangan
Pertanyaan
1. jelaskan patomekanisme penurunan berat badan tetapi nafsu makan meningkat ?
2. jelaskan patomekanisme dari gejala :
a. Benjolan pada leher
b. Jantung berdebar - debar
c. Gemetar pada kedua tangan
3. Apa saja faktor yang menyebabkan penurunan berat badan ?
4. Jelaskan langkah-langkah diagnosis berdasarkan skenario ?
5. Jelaskan diagnosis banding pada skenario ?
6. Jelaskan penatalaksanaan awal ?
7. perspektif islam ?
1. Jelaskan patomekanisme penurunan berat badan tetapi nafsu makan
meningkat ?
Sekresi hormon tiroid 

hipertiroidisme

hipermetabolisme

Penguraian glikogen - glukosa Kontraksi usus  masa protein otot rangka

Degradasi KH, protein dan lemak Sering defekasi Sering lelah

Kebutuhan metabolisme  BB 

Nafsu makan 
2. Jelaskan patomekanisme dari gejala :
a. Benjolan pada leher

Sel Dilatasi
Trauma dan mengalami Mast sel dan
arteriole dan
Reaksi Imun basofil
gangguan ⬆️permeabilita
fisiologis bergranulasi
s venule

Mengeluarkan
mediator radang
seperti histamin

cairan yang ada


dalam pembuluh
darah keluar ke
jaringan

Timbul benjolan
pada daerah yang
terinfeksi
⇧ laju
Dysplasia dan Diferensiasi sel pembelahan sel
Neoplasma metaplasia sel tidak sempurna dan inaktifasi
akibat
matur mekanisme
bunuh diri sel
terprogram

Benjolan pada
jaringan
bermanisfestas proliferasi sel
i
tak terkendali
b. Jantung berdebar - debar

Kelainan jantung merupakan gambaran hipertiroidisme paling konsisten. Kadar hormone tiroid
yang berlebihan menyebabkan peningkatan basal metabolism rate. Hal ini menyebabkan
peningkatan konsumsi oksigen jaringan perifer sehingga meningkatkan kontraktilitas
jantung sehingga terjadi takikardi dan palpitasi.
Hal lain yang menyebabkan terjadinya jantung berdebar yaitu dikenal dengan istilah
Thyroid Storm yang digunakan untuk menamai hipertiroidisme yag muncul mendadak.
Keadaan ini paing sering terjadi pada pasien pada pasien grave’s disease dan disebabkan
oleh peningkatan akut kadar katekolamin, yang dimana katekolamin mengandung
( dopamine, epinefrin, nor epinefrin) yang menyebabkan takikardi dan palpitasi.
c. Gemetar pada kedua tangan
T3&T4 meningkat

Fungsi hormon tiroid memodulasi system saraf

Kepekaan sinaps saraf pada daerah medulla (mengatur tonus otot)

Kepekaan saraf

Rangsangan berlebih

tremor
3. Apa saja faktor yang menyebabkan penurunan berat badan ?

1. Hormon Insulin

Hiposekresi & resistensi insulin  glukosa tidak dapat diserap  ATP tidak
terbentuk  dekomposisi glikogen dan protein otot  massa otot  penurunan berat
badan

2. Hormon tiroid

Hormon tiroid  metabolisme  glukosa tidak mencukupi untuk kebutuhan


metabolisme  dekomposisi glikogen dan protein otot  massa otot  penurunan
berat badan
3. kortisol
Penghancuran korteks adrenal  hormon kortisol,  metabolisme  ATP 
dekomposisi glikogen dan protein otot  massa otot  penurunan berat badan

4. Leptin
• Diproduksi oleh jaringan adiposa
• Jamur: mengatur metabolisme tubuh dalam keseimbangan energi  pasokan
makanan
• Leptin membuat tubuh menerima perintah untuk berhenti makan
5. Estrogen
Diproduksi di ovarium,
Estrogen  nafsu makan  penurunan berat
badan

6. Testosteron
Diproduksi di testis ,
Testosteron  lemak tubuh & massa otot  penurunan berat badan
4. Langkah - langkah diagnosis ?

• Identitas Pasien
• keluhan utama
• keluhan penyerta
Anamnesis • riwayat penyakit
• riwayat pengobatan
• riwayat kebiasaan
• riwayat keluarga
Pemeriksaan Fisik

Inspeksi

Palpasi

Perkusi

Auskultasi
Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium : TSH sangat


rendah, T4/ fT4/ T3 tinggi

EKG
5. Diagnosis Banding
KARSINOMA TIROID

HIPERTIROIDISME INSUFISIENSI VENA

LIMFADENOPATI
KARSINOMA TIROID HIPERTIROIDISME LIMFADENOPATI

DEFINISI keganasan yang terjadi pada kelenjar tiroid dan Hipertiroidisme adalah kondisi di mana pembesaran kelenjar getah bening
termasuk urutan keseimbangan dari angka kejadian kerja hormon tiroid mengakibatkan dengan ukuran lebih besar dari 1 cm
kanker di indonesia. respons yang lebih besar dari keadaan
normal.

ETIOLOGI • Radiasi penyakit graves, suatu penyakit tiroid • MIAMI: malignancies , infections ,
• stimulasi TSH autoimun autoimmune disorders,
miscellaneous and unusual
conditions(lain-lain dan kondisi
tak-lazim) ,daniatrogenic causes
(sebab-sebab iatrogenik)
• Obat-obatan

MANIFESTASI • Peningkatan frekuensi denyut jantung • fatigue


• pembesaran kelenjar tiroid berupa nodul padat, • peningkatan laju metabolisme basal, • malaise, dan demam, sering
KLINIS suara parau karena perluasan tumor pada peningkatan panas, keringat menyertai limfadenopati servikal
jaringan atau tekanan terhadap nervus laringeus berlebihan dan limfositosis atipikal pada
rekuren, • penurunan berat badan sindrom mononukleosis.
• sakit menelan atau disfagia karena tumor • peningkatan frekuensi buang air besar • Demam, keringat malam, dan
meluas ke esofagus, • gondok penurunan berat badan lebih dari
• berat badan menurun dan fraktur patologis. • gangguan reproduksi 10% dapat merupakan gejala
• tidak tahan panas limfoma
• cepat letih
• tanpa bruit
• haid sedikit dan tidak tetap
• mata melotot ( exoptalmus)
6. Penatalaksanaan Awal
NON FARMAKOLOGI

1
Istirahat
2
Diet
3
Obat Penenang
FARMAKOLOGI

• Obat antitiroid, obat yang sering


dipakai adalah thionamide yaitu
• Penyekat Beta (Beta Blocker),
PTU 300-600 mg perhari dan
Propanolol dapat menghambat
Metimazol 30 - 60 mg per hari.
konversi T4 ke T3 di perifer

• Yodium, dosis yang diberikan


biasanya 15 mg per hari dengan
dosis terbagi
7. Perspektif Islam
Surah Al-Araf : 157

Artinya :
(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) yang (namanya) mereka dapati
tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka, yang menyuruh mereka berbuat yang makruf dan mencegah
dari yang mungkar, dan yang menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan mengharamkan segala yang buruk bagi
mereka, dan membebaskan beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Adapun orang-orang yang
beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya, dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya
(Al-Qur'an), mereka itulah orang-orang beruntung.
7. Perspektif Islam
Surah Al-Baqarah : 168

Artinya :
Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti
langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.
DAFTAR PUSTAKA
1. Wilfrid, Mary dkk. 2013. ECG. Halaman 46-59
2. Guyton & Hall. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC
3. Bratawidjaja, Karnen Garna & Iris Rengganis. 2010. Imunologi Dasar. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
4. Ref : Hasan, R. Atrial Fibrilasi Pada Hipertiroid. Divisi Kardiologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK Universitas Sumatera Utara.
RSUP H. Adam Malik Medan
5. Metabolic Syndrome. 2014. North Sumatera University of Medan. Accessed on April, 30th 2018: http:///www.repository.usu.ac.id.pdf.
Wilfrid, Mary, et al. 2013. Endocrine & Metabolic. Jakarta: EGC. Page 46-59.
6. Aman, Makbul & Sanusi, Himawan, (2013). Penilaian Kelenjar Tiroid -Hipertiroid Dan Hipotiroid Keterampilan Pemeriksaan
Pembesaran Kelenjar Tiroid. Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Makassar.
7. Subekti imam, dkk. 2014. Karsinoma Tiroid. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6. Jilid II. Jakarta. Interna Publishing. Halaman
2473-2479.
8. Saipudin, Aep. Patofisiologi Hipertiroid. 2010. FK Universitas Sumatra Utara
9. Ferrer R. Lymphadenopathy : Differential diagnosis and evaluation. Am Fam physican. 1998;58;1315
10. Bazemore AW. Smucker DR. Lymphaedenopathy and malignancy. Am Fam physician. 2002;66:2103-10
11. Hermawan, Guntur A. Pengelolaan dan Pengobatan Hipertiroidi. Laboratorium Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Sebelas Maret, Surakarta.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai