Anda di halaman 1dari 24

MODEL SATU KOMPARTEMEN

INTRAVENA BOLUS
By :
Milda Rianty Lakoan,
M.Farm., Apt
Fakultas Sains dan
Teknologi
Indikator :

 Mahasiswa Mampu Mengerti dan Mampu


Mengitung Jenis Kompartemen satu Terbuka
(IV)
Asumsi

1. Satu kompartemen • Kesetimbangan antara obat dlm darah


dan ekstravaskular terjadi cepat
• Konsentrasi obat dalam jaringan dan
cairan tubuh sebanding dgn dalam
darah sepanjang waktu
2. Pembauran/
pencampuran cepat
• Obat tercampur dgn sangat cepat di
dalam darah atau plasma, dalam
hitungan menit

3. Model linier • eliminasi obat mengikuti kinetika orde


satu
• Laju perubahan konsentrasi obat
berbanding lurus dengan konsentrasi
obat yang tersisa
Disposisi Obat

Produk
Obat
Jaringan

Obat dlm Darah


Sisi jaringan dan reseptor

Ekskresi Metabolisme

Obat juga berinteraksi dgn reseptor dan menimbulkan respon terapi atau
pun respon toksik. Kinetika obat dapat diperhitungkan dengan
menggunakan model matematik “sederhana”.
Manfaat
 Cara paling sederhana menggambarkan
proses distribusi dan eliminasi obat di dalam
tubuh
 Obat disuntikkan/masuk sekaligus ke dalam
suatu kompartemen, lalu tersebar dengan
spontan dan cepat ke seluruh kompartemen
tsb.
 Eliminasi juga langsung terjadi setelah
pemberian obat.
Parameter

 Volume distribusi (Vd)


 Tetapan laju eliminasi (k)
 Jumlah total obat di dalam tubuh (DB)
 Konsentrasi obat dalam plasma (Cp)
Eliminasi
Laju eliminasi mencakup jumlah dari semua proses
pengeluaran obat dari tubuh, yang terdiri dari dua
proses utama :
Metabolisme (hepatik), k
m
Ekskresi (uriner), k
e

Tetapan laju eliminasi digambarkan sebagai


k = k m + ke

Dgn asumsi semua dalam kinetika orde satu


Model farmakokinetik obat yang diberikan IV bolus cepat

IV Obat di
dlm tubuh
(DB, Vd)
k

Obat
tereliminasi

dD B
Laju penurunan jumlah obat akibat karena eliminasi :   kD B
dt

Integrasi menghasilkan : D B  D 0B  e  kt (pers. Eksponensial)

Atau :
ln D B  ln D 0B  kt (pers. Linier logaritmik)
Kurva jumlah obat vs waktu
DB0 DB0
ln D B( 2 )  ln D B(1)

Jumlah obat, DB (mg)


t 2  t1
ln (DB)

Waktu (jam) Waktu (jam)

Plot linier logaritmik Plot semilogaritmik


Volume distribusi (Vd)

 Obat mengalami kesetimbangan cepat di dalam tubuh


 Sampel dari plasma / cairan biologik dinyatakan dalam konsentrasi,
bukan jumlah
 Tiap jaringan memiliki konsentrasi yang berbeda2 karena
perbedaan afinitas
 Jmlh obat dalam suatu lokasi dpt dihubungkan dengan konsentrasi
dgn perbandingan yang tetap, volume distribusi (Vd)
 Vd mencerminkan volume cairan tempat obat terlarut
 Jumlah obat dalam tubuh tidak dapat ditentukan secara langsung.
Penentuan melalui sampling darah.
Hubungan dan perhitungan
Substitusi pada persamaan DB
Cp  Cp0  e  kt D B  Vd  Cp
menghasilkan :

Bila Cp0 ditentukan dgn ekstrapolasi, D 0B Dosis


Volume distribusi dapat dihitung : Vd  
Cp0 Cp0
Cp 0
Hubungan dgn AUC
dD B
D B  Vd  Cp disubstitusi pada persamaan  kD B
dt

menghasilkan dD B
  kVdCp lalu dD B   kVdCp  dt
dt
D0 
Karena k dan Vd adalah konstanta,
integrasi memberikan :  dD B  k  Vd   Cp  dt
0 0

D 0  k  Vd   AUC 
0

D0
Vd 
k AUC 0
10,0
9,00
8,00 Cp0 = 5 mg/l DB0 = 20 mg/kg x 50 kg = 1000 mg
7,00
Suatu antibiotik diberikan kepada 6,00

seorang wanita 50 kg dengan 5,00 D 0B 1000 mg


Vd    200 L
x Cp 0 5 mg / L
dosis IV tunggal 20 mg/kg. 4,00
x
Sampel darah diambil secara 3,00

periodik untuk menentukan kadar x

obat. Data diperoleh sebagai 2,00 t1/2=(2,3 – 1,3)jam = 1 jam

berikut :
x

1,00
0,90
Waktu 0,80 1,3 2,3

Cp (mg/L)
Cp (mg/l) 0,70
k = 0,693/t1/2= 0,693/1 jam-1
(jam) 0,60
0,50 = 0,693 jam-1
0,25 4,2 0,40
0,50 3,5 x

1,00 2,5
0,30 Cp = 5e-0,693t
2,00 1,25 0,20

4,00 0,31
6,00 0,08 0,10
0,09
0,08 x
0,07
0,06
Hitung volume distribusi, tetapan 0,05
laju eliminasi, waktu paruh, dan 0,04
tuliskan pesamaan kurvanya !
0,03

0,02

t (jam)
0,01
0 1 2 3 4 5 6 7
Plot linier dgn program MS Excel

6,0

5,0 -0,6895t
Cp = 4,9619e
kadar plasma, Cp (mg/L)
Waktu
Cp (mg/l) 4,0
(jam)
0,25 4,2
0,50 3,5 3,0
1,00 2,5
2,0
2,00 1,25
4,00 0,31
1,0
6,00 0,08

0,0
0 1 2 3 4 5 6 7

w aktu, t (jam)
Contoh-contoh soal

1. Seorang relawan 70 kg diberi dosis IV suatu


antibiotik, dan konsentrasi serum ditentukan
pada 2 dan 5 jam setelah pemberian.
Konsentrasi obat masing-masing 1,2 dan 0,2
µg/ml. Berapa waktu paruh biologik dari obat
tsb, dengan menganggap kinetika orde satu ? Waktu
Seorang wanita 50 kg diberi dosis tunggal IV Cp (mg/l)
2.
suatu antibakteri dengan peringkat dosis 6
(jam)
mg/kg. Sampel darah diambil pada beberapa 0,25 8,21
interval waktu. Diperoleh data seperti di
samping ini. 0,50 7,87
a. Berapa Vd, k, dan t1/2 dari obat 1,00 7,23
tersebut ?
b. Antibakteri ini tidak efektif pada konsentrasi 3,00 5,15
plasma di bawah 2 µg/ml. Berapa durasi 6,00 3,09
efek dari obat tersebut ?
c. Berapa lama waktu yang diperlukan agar 12,00 1,11
obat tereliminasi 99,9%? 18,00 0,40
Seorang wanita 50 kg diberi 10
9
dosis tunggal IV suatu
8 ** Cp0=8,5 mg/L Db0=6 mg/kgx50 kg = 300 mg
antibakteri dengan peringkat
dosis 6 mg/kg. Sampel darah 7 *
diambil pada beberapa 6
interval waktu. Diperoleh
data seperti di samping ini. 5 *
a. Berapa Vd, k, dan t1/2 dari 4
obat tersebut ?

Konsentrasi plasma, Cp (mg/L)


b. Antibakteri ini tidak efektif 3 *
pada konsentrasi plasma
di bawah 2 µg/ml. Berapa
durasi efek dari obat
tersebut ? 2
c. Berapa lama waktu yang
diperlukan agar obat 4,5 jam
8,5 jam
tereliminasi 99,9%?
1 *
0,9
Waktu 0,8
t1/2 = (8,5 – 4,5) jam
Cp (mg/l) 0,7
(jam) 0,6 = 4 jam
0,25 8,21 0,5 k= 0,693/t1/2
0,50 7,87
0,4 = 0,693/4 jam *
1,00 7,23
0,3 = 0,173 jam-1
3,00 5,15
6,00 3,09
12,00 1,11 0,2
Cp = 8,5.e-0,173t
18,00 0,40

0,1
0 1 2 3 4 5 6 10 12 15 18
Waktu , t (jam)
Contoh-contoh soal

3. Suatu obat baru diberikan dengan dosis tunggal IV 200 mg kepada


pasien pria 80 kg. Setelah 6 jam, konsentrasi obat dalam plasma terukur
1,5 mg/100 ml plasma. Diketahui volume distribusinya 10% dari berat
badan. Hitung jumlah total obat di dalam cairan tubuh setelah 6 jam !
Berapa waktu paruh dari obat tsb.?
4. Suatu obat memiliki waktu paruh 6 jam dan mengikuti kinetika orde satu.
Jika dosis tunggal 200 mg diberikan kepada pasien pria dewasa (68 kg)
dengan IV bolus, berapa persen dosis yang hilang setelah 24 jam?
5. Suatu suntikan IV bolus yang mengandung 500 mg sefamandol nafatat
diberikan kepada pasien wanita dewasa (63 tahun, 55 kg) untuk
mengatasi infeksi septisemik. Volume distribusinya diketahui 0,1 L/kg BB
dan waktu paruh eliminasi 0,75 jam. Dengan menganggap obat
dieliminasi dengan kinetika orde satu dan model kompartemen satu,
hitunglah :
a. Konsentrasi awal obat di dalam plasma
b. Jumlah obat di dalam tubuh setelah 4 jam
c. Waktu dibutuhkan oleh obat untuk menurun hingga 0,5 µg/ml
knr

Diagram Illustrating Multiple Elimination Pathways with


a One Compartment Model
k = ke + km + …. + knr
Perhitungan k dari data ekskresi urin
 Laju ekskresi mengikuti kinetika orde satu
 Parameter laju ekskresi (ke)
 Laju ekskresi uriner dDu  k e D B
dt
dDu
 Substitusi DB dengan DB0 e-kt, didapat :
  k e D 0Be  kt
dt
k e D 0B

k
Suatu antibiotik diberikan kepada seorang wanita 50 kg dengan
dosis IV tunggal 20 mg/kg. Sampel urin diambil secara periodik
untuk menentukan jumlah obat yang terekskresi. Data diperoleh
sebagai berikut :

Waktu
Du (mg)
(jam)
0 - 0,25 160
0,25 - 0,5 140
0,5 - 1,0 200
1,0 - 2,0 250
Hitung volume distribusi, tetapan laju
2,0 - 4,0 188 eliminasi, waktu paruh, tetapan laju
4,0 - 6,0 46 ekskresi dan tuliskan pesamaan
kurvanya !
Lengkapi data sebagai berikut :

Obat dlm waktu


Waktu, t Du/t
urin, Du tengah, t*
(jam) (mg/jam)
(mg) (jam)
0,25 160 640 0,125
0,50 140 560 0,375
1,00 200 400 0,750
2,00 250 250 1,500
4,00 188 94 3,000
6,00 46 23 5,000

keDB0 = 700 mg/jam (dibulatkan)


di mana DB0 = 1000 mg
Sehingga :
ke.1000 mg = 700 mg/jam
ke =700 mg/jam/1000 mg
= 0,7 jam-1

k ≈ ke
Berarti eliminasi hanya
melalui ekskresi uriner !
Lengkapi data sebagai berikut :

Obat dlm waktu


Waktu, t Du/t
k e D 0B
urin, Du tengah, t*
(jam) (mg/jam)
(mg) (jam)
0,25 160 640 0,125
0,50 140 560 0,375
1,00 200 400 0,750
2,00 250 250 1,500
1000
4,00 188 94 3,000
6,00 46 23 5,000
dDu/dt = 697,79e-0,6797t

laju ekskresi urin, Du/t (mg/jam)


keDB0 = 700 mg/jam (dibulatkan) 100 k = 0,6797 jam-1
di mana DB0 = 1000 mg
Sehingga :
ke.1000 mg = 700 mg/jam
10
ke =700 mg/jam/1000 mg
= 0,7 jam-1

k ≈ ke 1
0,0 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 6,0
Berarti eliminasi hanya
melalui ekskresi uriner ! midpoint time, t* (jam)
Contoh soal
 Seorang pasien pria dewasa (35 thn, 72 kg) yang mengalami
infeksi saluran uriner diberi bolus IV tunggal suatu antibiotik
dgn dosis 300 mg. Pasien tsb diminta utk mengosongkan
kantung kemihnya seblm diberi obat. Setelah pemberian obat
pasien menampung urinnya untuk dianalisis. Hasil analisis
sbb :

Waktu (jam) Jumlah obat dlm urin (mg)


4 100
8 26

a. Dengan menganngap eliminasi orde satu, hitung waktu paruh eliminasi


antibiotik pada pasien tsb.
b. Apa persoalan praktis yang muncul dalam mendapatkan data ekskresi
urin untuk menentukan waktu paruh eliminasi ?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai