Anda di halaman 1dari 36

KRITERIA PENILAIAN AIPT

<< STANDAR 6 >>


6.1.1 DOKUMEN PENGELOLAAN DANA YANG MENCAKUP
PERENCANAAN PENERIMAAN, PENGALOKASIAN, AKREDITASI INSTITUSI
PELAPORAN, AUDIT, MONITORING DAN EVALUASI, PERGURUAN TINGGI
SERTA PERTANGGUNGJAWABAN KEPADA PEMANGKU (AIPT)
KEPENTINGAN
 Point (4)
Dokumen yang lengkap yang mencakup:
(1) perencanaan penerimaan dan pengalokasian dana Rencana Anggaran
(2) pelaporan Pendapatan dan Belanja
(3) audit (RAPB) disusun oleh
(4) monitoring dan evaluasi program studi dan fakultas
sesuai dengan prediksi
(5) pertanggung jawaban kepada pemangku kepentingan
penerimaan dan program.

 Point (3) RAPB rektorat disesuaikan


Dokumen yang mencakup empat dari hal berikut: dengan RAPB program
(1) perencanaan penerimaan dan pengalokasian dana studi
(2) pelaporan
(3) audit Program Studi
(4) monitoring dan evaluasi menyesuaikan aturan tarif
peraktivitas yang berlaku,
(5) pertanggung jawaban kepada pemangku kepentingan
dan kelayakannya.
6.1.1 DOKUMEN PENGELOLAAN DANA YANG MENCAKUP
PERENCANAAN PENERIMAAN, PENGALOKASIAN, AKREDITASI INSTITUSI
PELAPORAN, AUDIT, MONITORING DAN EVALUASI, SERTA PERGURUAN TINGGI
PERTANGGUNGJAWABAN KEPADA PEMANGKU (AIPT)
KEPENTINGAN
 Point (2)
Dokumen yang mencakup dua s.d. tiga dari hal berikut:
(1) perencanaan penerimaan dan pengalokasian dana
(2) pelaporan
(3) audit
RAPB disahkan senat
(4) monitoring dan evaluasi universitas diajukan ke
(5) pertanggung jawaban kepada pemangku kepentingan Yayasan.

 Point (1) Pelaporan keuangan di


Dokumen yang mencakup hanya satu dari hal berikut: dokumentasikan dengan
baik
(1) perencanaan penerimaan dan pengalokasian dana
(2) pelaporan Audit dilakukan oleh
(3) audit Yayasan dan eksternal
(4) monitoring dan evaluasi
(5) pertanggung jawaban kepada pemangku kepentingan
6.1.2 MEKANISME PENETAPAN BIAYA PENDIDIKAN AKREDITASI INSTITUSI
MAHASISWA DENGAN MENGIKUTSERTAKAN SEMUA PERGURUAN TINGGI
PEMANGKU KEPENTINGAN INTERNAL (AIPT)

 Point (4)
Mekanisme yang terdokumentasi tentang penetapan biaya
pendidikan yang dibebankan pada mahasiswa berdasarkan
hasil analisis kebutuhan yang mengikutsertakan semua Rapat dewan dosen
pemangku kepentingan internal
Rapat tingkat
 Point (3) fakultas dengan
Mekanisme yang terdokumentasi tentang penetapan biaya mempertimbangkan
pendidikan yang dibebankan pada mahasiswa, tetapi tidak rencana
berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang mengikutsertakan pengembangan fisik
semua pemangku kepentingan internal
Ditetapkan dalam
 Point (2) rapat fakultas,
Ada mekanisme tentang penetapan biaya pendidikan yang universitas dan
dibebankan pada mahasiswa, tetapi tidak terdokumentasi. yayasan

 Point (1)
Tidak ada mekanisme tentang penetapan biaya pendidikan
yang dibebankan pada mahasiswa.
6.1.3 KEBIJAKAN MENGENAI PEMBIAYAAN MAHASISWA YANG
BERPOTENSI SECARA AKADEMIK DAN KURANG MAMPU AKREDITASI INSTITUSI
SECARA EKONOMI, SERTA PERSENTASE MAHASISWA YANG PERGURUAN TINGGI
MENDAPATKAN KERINGANAN ATAU PEMBEBASAN BIAYA (AIPT)
PENDIDIKAN TERHADAP TOTAL MAHASISWA
 Point (4)
Kebijakan mengenai keringanan/ pembebasan biaya untuk mahasiswa
yang berpotensi secara akademik dan kurang mampu secara ekonomi
yang dilaksanakan dengan konsisten serta dapat dibuktikan dengan data
Adanya kebijakan untuk
mahasiswa penerima keringanan biaya pendidikan atau dibebaskan
dalam jumlah yang memadai. memberikan beasiswa
kepada mahasiswa yang
 Point (3) potensi di bidang
Kebijakan mengenai keringanan/ pembebasan biaya untuk mahasiswa akademik dan kurang
yang berpotensi secara akademik dan kurang mampu secara ekonomi, mampu secara ekonomi.
namun jumlah mahasiswa yang menerima kurang memadai.
Kebijakan berdasarkan
 Point (2) pada Peraturan Rektor
Kebijakan mengenai keringanan/ pembebasan biaya untuk mahasiswa atau Peraturan
yang berpotensi secara akademik dan kurang mampu secara ekonomi, Universitas
namun kurang jelas pelaksanaannya/ tidak ada bukti yang sahih.
Upaya untuk
 Point (1)
mencarikan beasiswa
Tidak ada kebijakan mengenai keringanan/ pembebasan biaya untuk
dari pihak eksternal.
mahasiswa yang berpotensi secara akademik dan kurang mampu secara
ekonomi.
6.1.4 PERSENTASE DANA PERGURUAN TINGGI YANG AKREDITASI INSTITUSI
BERASAL DARI MAHASISWA (SPP DAN DANA PERGURUAN TINGGI
LAINNYA) (AIPT)

 Point (4)
Jika PDMHS ≤ 33%,
maka skor = 4.

 Point (3), Point (2), dan Point (1)


Jika 33% < PDMHS ≤ 100%,
maka skor = [ 334 - (200 x PDMHS)] / 67. PDMHS = Persentase
dana perguruan tinggi
yang berasal dari
mahasiswa (SPP dan
dana lainnya)
6.1.5 PENGGUNAAN DANA UNTUK OPERASIONAL
AKREDITASI INSTITUSI
(PENDIDIKAN, PENELITIAN, PENGABDIAN PADA
PERGURUAN TINGGI
MASYARAKAT, TERMASUK GAJI DAN UPAH, DAN
(AIPT)
INVESTASI PRASARANA, SARAN, DAN SDM).

 Point (4)
Jika DOM ≥ Rp.18 juta,
maka skor = 4.

 Point (3), Point (2), dan Point (1)


Jika DOM < Rp.18 juta
maka skor = DOM / 4.5. Jumlah dana
operasional/
mahasiswa/tahun
(=DOM)
AKREDITASI
6.1.6 DANA PENELITIAN DALAM TIGA TAHUN TERAKHIR. INSTITUSI
RATA-RATA DANA PENELITIAN/DOSEN TETAP/TAHUN PERGURUAN
TINGGI (AIPT)

 Point (4)
Jika RPD ≥ 3 juta
maka skor = 4.

 Point (3), Point (2), dan Point (1)


Jika RPD < 3 juta,
maka skor = (4 x RPD) / 3.
RPD = Rata-rata
dana
penelitian/dosen
tetap/tahun
AKREDITASI
6.1.7 DANA YANG DIPEROLEH DALAM RANGKA
INSTITUSI
PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PERGURUAN
DALAM TIGA TAHUN TERAKHIR. TINGGI (AIPT)

 Point (4)
Jika RPKM ≥ 1,5 juta
maka skor = 4.

 Point (3), Point (2), dan Point (1)


Jika RPKM < 1,5 juta
maka skor = (8 x RPKM) / 3. RPKM = Rata-rata
dana
pelayanan/pengab
dian kepada
masyarakat /dosen
tetap/tahun.
6.1.8 SISTEM MONITORING DAN EVALUASI PENDANAAN AKREDITASI
INTERNAL UNTUK PEMANFAATAN DANA YANG LEBIH INSTITUSI
EFEKTIF, TRANSPARAN DAN MEMENUHI ATURAN PERGURUAN
KEUANGAN YANG BERLAKU TINGGI (AIPT)

 Point (4)
Sistem monitoring dan evaluasi pendanaan serta kinerja yang
akuntabel yang dilakukan secara berkala, hasilnya
didokumentasikan dan ditindaklanjuti.

 Point (3)
Sistem monitoring dan evaluasi pendanaan serta kinerja yang
akuntabel yang, dilakukan secara berkala, hasilnya
didokumentasikan, tetapi tidak ditindaklanjuti.

 Point (2)
Sistem monitoring dan evaluasi pendanaan serta kinerja yang
akuntabel yang, dilakukan secara berkala tetapi hasilnya tidak
didokumentasikan atau tidak ditindaklanjuti.

 Point (1)
Tidak ada sistem monitoring dan evaluasi pendanaan serta
kinerja.
6.1.8 SISTEM MONITORING DAN EVALUASI PENDANAAN AKREDITASI
INTERNAL UNTUK PEMANFAATAN DANA YANG LEBIH INSTITUSI
EFEKTIF, TRANSPARAN DAN MEMENUHI ATURAN PERGURUAN
KEUANGAN YANG BERLAKU TINGGI (AIPT)

Implementas
i

Evaluasi dan
Monitoring
tindak lanjut

Rapat Audit
laporan hasil internal
pemeriksaan (Yayasan)
6.1.9 LAPORAN AUDIT KEUANGAN OLEH AUDITOR AKREDITASI INSTITUSI
EKSTERNAL YANG TRANSPARAN DAN DAPAT PERGURUAN TINGGI
DIAKSES OLEH SEMUA PEMANGKU KEPENTINGAN (AIPT)

 Point (4)
Laporan audit keuangan yang dilakukan secara berkala oleh
auditor eksternal yang kompeten dan hasilnya dipublikasikan
serta ditindaklanjuti oleh perguruan tinggi
 Point (3)
Laporan audit keuangan yang dilakukan secara berkala oleh
auditor eksternal yang kompeten dan hasilnya dipublikasikan Diaudit oleh Kantor
tetapi tidak ditindaklanjuti oleh perguruan tinggi. Akuntan Publik (KAP)

 Point (2) Dipublikasikan di


Laporan audit keuangan yang dilakukan secara berkala oleh koran, majalah kampus
auditor eksternal yang kompeten tetapi hasilnya tidak atau media elektronik
dipublikasikan dan tidak ditindaklanjuti oleh perguruan tinggi. (website).

 Point (1)
Laporan audit keuangan tidak dilakukan oleh auditor eksternal
secara berkala.
6.2.1 SISTEM PENGELOLAAN PRASARANA DAN SARANA BERUPA
KEBIJAKAN, PERATURAN, DAN PEDOMAN/PANDUAN UNTUK AKREDITASI INSTITUSI
ASPEK: PENGEMBANGAN DAN PENCATATAN, PENETAPAN PERGURUAN TINGGI
PENGGUNAAN, KEAMANAN DAN KESELAMATAN PENGGUNAAN, (AIPT)
PEMELIHARAAN/PERBAIKAN/KEBERSIHAN

 Point (4)
Dokumen pengelolaan prasarana dan sarana yang berisi
kebijakan, peraturan, dan pedoman/panduan untuk semua
aspek berikut. Pengelolaan prasarana
(1) Pengembangan dan pencatatan dan sarana harus jelas.
(2) Penetapan penggunaan
(3) Keamanan dan keselamatan penggunaan Adanya dokumen
(4) Pemeliharaan/ perbaikan/kebersihan pengelolaan sarana
yang diimplementasikan prasarana.

 Point (3) Sistem pengelolaan


Dokumen pengelolaan prasarana dan sarana yang berisi sarana dan prasarana.
kebijakan, peraturan, dan pedoman/panduan untuk dua
sampai tiga aspek berikut. Sistem
(1) Pengembangan dan pencatatan pemeliharaannya.
(2) Penetapan penggunaan
(3) Keamanan dan keselamatan penggunaan
(4) Pemeliharaan/ perbaikan/kebersihan
yang diimplementasikan
6.2.1 SISTEM PENGELOLAAN PRASARANA DAN SARANA BERUPA
KEBIJAKAN, PERATURAN, DAN PEDOMAN/PANDUAN UNTUK AKREDITASI INSTITUSI
ASPEK: PENGEMBANGAN DAN PENCATATAN, PENETAPAN PERGURUAN TINGGI
PENGGUNAAN, KEAMANAN DAN KESELAMATAN PENGGUNAAN, (AIPT)
PEMELIHARAAN/PERBAIKAN/KEBERSIHAN

 Point (2)
Dokumen pengelolaan prasarana dan sarana yang berisi
kebijakan, peraturan, dan pedoman/panduan untuk satu aspek
berikut. Pengelolaan prasarana
(1) Pengembangan dan pencatatan dan sarana harus jelas.
(2) Penetapan penggunaan
(3) Keamanan dan keselamatan penggunaan Adanya dokumen
(4) Pemeliharaan/ perbaikan/kebersihan pengelolaan sarana
yang diimplementasi-kan prasarana.

 Point (1) Sistem pengelolaan


Tidak ada dokumen pengelolaan prasarana dan sarana yang sarana dan prasarana.
berisi kebijakan, peraturan, dan pedoman/panduan.
Sistem
pemeliharaannya.
AKREDITASI
INSTITUSI
6.2.2 KEPEMILIKAN DAN PENGGUNAAN LAHAN PERGURUAN
TINGGI (AIPT)

 Point (4)
Kepemilikan dan penggunaan lahan:
(1) Lahan milik sendiri
(2) Luas lahan > 5000m2
(3) Lahan digunakan untuk kegiatan kependidikan

 Point (3)
Kepemilikan dan penggunaan lahan:
(1) Lahan milik sendiri atau sewa/pinjaman/kerjasama (minimal
20 tahun diikat dengan perjanjian formal)
(2) Luas lahan lahan > 5000m2
(3) Lahan digunakan untuk kegiatan kependidikan
AKREDITASI
INSTITUSI
6.2.2 KEPEMILIKAN DAN PENGGUNAAN LAHAN PERGURUAN
TINGGI (AIPT)

 Point (2)
Kepemilikan dan penggunaan lahan:
(1) Lahan milik sendiri atau sewa/pinjaman/kerjasama (minimal
20 tahun diikat dengan perjanjian formal)
(2) Luas lahan + 5000m2
(3) Lahan digunakan untuk kegiatan kependidikan

 Point (1)
Kepemilikan dan penggunaan lahan:
(1) Lahan milik sendiri atau sewa/pinjaman/kerjasama (minimal
20 tahun diikat dengan perjanjian formal)
(2) Luas lahan < 5000m2
(3) Lahan digunakan untuk kegiatan kependidikan
AKREDITASI
6.2.3 KECUKUPAN DAN MUTU PRASARANA YANG DIKELOLA
INSTITUSI
PERGURUAN TINGGI, UNTUK KEGIATAN AKADEMIK PERGURUAN
DAN NON-AKADEMIK TINGGI (AIPT)

 Point (4)
Prasarana sangat lengkap, dibuktikan dengan tersedianya
fasilitas kegiatan akademik dan non-akademik yang sangat
memadai.

 Point (3)
Prasarana lengkap, dibuktikan dengan tersedianya fasilitas
kegiatan akademik yang memadai, namun fasilitas untuk
kegiatan non-akademik kurang memadai

 Point (2)
Prasarana hanya cukup untuk mendukung kegiatan akademik.

 Point (1)
Prasarana sangat kurang.
AKREDITASI INSTITUSI
6.2.4 RENCANA PENGEMBANGAN PRASARANA PERGURUAN TINGGI
(AIPT)

 Point (4)
Rencana pengembangan prasarana sangat baik dan
didukung oleh dana yang memadai

 Point (3)
Rencana pengembangan prasarana baik dan didukung oleh Master plan fisik
dana yang memadai
Penambahan Fasilitas
 Point (2) dalam tiga tahun
terakhir dan rencana
Rencana pengembangan prasarana baik tetapi kurang
investasi dalam lima
didukung oleh dana yang memadai tahun mendatang.

 Point (1)
Jumlah dana dan
Rencana pengembangan prasarana tidak baik dan tidak sumber pendanaan.
didukung oleh dana yang memadai
AKREDITASI
INSTITUSI
6.2.4 RENCANA PENGEMBANGAN PRASARANA PERGURUAN
TINGGI (AIPT)

Rencana Investasi Prasarana dalam


Investasi Lima Tahun Mendatang
Prasarana
No. Jenis Prasarana Tambahan Selama Tiga
Tahun Terakhir Nilai Investasi Sumber Dana
(Juta Rupiah) (Juta Rupiah)  

1 Fasilitas Akademik Fakultas Rp   Yayasan


2 Fasilitas Pendukung Rp   Yayasan
3 Perpustakaan Rp   Yayasan
4 Student Centre Rp   Yayasan
5 Pusat Studi Rp   Yayasan
6 Gedung Kuliah Umum Rp   Yayasan
7 Kemahasiswaan   Rp Yayasan
8 Campus Life Facility / Fasilitas Kehidupan Kampus   Rp Yayasan
9 Manajemen Fasilitas Kampus   Rp Yayasan
10 Ruang Terbuk Hijau (RTH) dan Ruang Publik   Rp Yayasan
11 Fasilitas Parkir dan Transportasi   Rp Yayasan
12 Rumah Sakit Pendidikan Rp Yayasan
TOTAL  Rp Rp  
6.2.5 KECUKUPAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN, AKREDITASI INSTITUSI
AKSESIBILITAS TERMASUK KETERSEDIAAN DAN PERGURUAN TINGGI
KEMUDAHAN AKSES E-LIBRARY (AIPT)

 Untuk setiap bahan pustaka berikut.


A. Buku teks
B. Jurnal internasional Jumlah judul dan rencana
C. Jurnal nasional terakreditasi penambahan
D. Prosiding
Jurnal internasional yang
dilanggan sendiri dan
Diberi skor dengan aturan: /atau jurnal internasional
4 jika sangat memadai yang dilanggan DIKTI.
3 jika memadai
2 jika cukup Jurnal nasional akreditasi
1 jika kurang yang dilanggan
0 jika sangat kurang
  DOAJ, Global Ethics,
PubMed, Highwire, e-
Skor akhir = (4 Skor A + 3 Skor B + 2 Skor C + 1 Skor D) / 10.
Resources, Copernicus Office
(Gratis).
6.2.6 AKSESIBILITAS DAN PEMANFAATAN BAHAN PUSTAKA, MENCAKUP
WAKTU LAYANAN, MUTU LAYANAN (KEMUDAHAN MENCARI AKREDITASI INSTITUSI
BAHAN PUSTAKA, KELELUASAAN MEMINJAM, BANTUAN PERGURUAN TINGGI
MENCARIKAN BAHAN PUSTAKA DARI PERPUSTAKAAN LAIN), DAN (AIPT)
KETERSEDIAAN LAYANAN E-LIBRARY

 Point (4)
Perpustakaan dikelola dengan
(1) waktu layanan Melayani pemustaka
(2) mutu layanan dengan waktu yang
(3) ketersediaan layanan e-library memadai.
yang memenuhi kebutuhan pengguna dengan baik dan
dikunjungi oleh > 30% mahasiswa dan dosen Mutu layanan : jumlah
pegawai, penelusuran
 Point (3) secara online,
Perpustakaan dikelola dengan dua dari tiga aspek: peminjaman mandiri,
(1) waktu layanan bookdrop.
(2) mutu layanan
(3) ketersediaan layanan e-library Layanan e-library
yang memenuhi kebutuhan pengguna dengan baik dan
dikunjungi oleh 20%-30% mahasiswa dan dosen Perlu dilakukan survey
kepuasan pemustaka
6.2.6 AKSESIBILITAS DAN PEMANFAATAN BAHAN PUSTAKA, MENCAKUP
WAKTU LAYANAN, MUTU LAYANAN (KEMUDAHAN MENCARI AKREDITASI INSTITUSI
BAHAN PUSTAKA, KELELUASAAN MEMINJAM, BANTUAN PERGURUAN TINGGI
MENCARIKAN BAHAN PUSTAKA DARI PERPUSTAKAAN LAIN), DAN (AIPT)
KETERSEDIAAN LAYANAN E-LIBRARY

 Point (2)
Perpustakaan dikelola dengan satu dari tiga aspek:
(1) waktu layanan
(2) mutu layanan Melayani pemustaka
(3) ketersediaan layanan e-library dengan waktu yang
memadai.
yang memenuhi kebutuhan pengguna dengan baik dan
dikunjungi oleh <20% mahasiswa dan dosen
Mutu layanan : jumlah
pegawai, penelusuran
 Point (1)
secara online,
Pelayanan perpustakaan kurang baik. peminjaman mandiri,
bookdrop.

Layanan e-library

Perlu dilakukan survey


kepuasan pemustaka
6.2.7 PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA PEMBELAJARAN
AKREDITASI
TERPUSAT UNTUK MENDUKUNG INTERAKSI AKADEMIK
INSTITUSI
ANTARA MAHASISWA, DOSEN, PAKAR, DAN NARA SUMBER
PERGURUAN
LAINNYA DALAM KEGIATAN-KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN
TINGGI (AIPT)
AKSESIBILITASNYA
 Point (4)
Prasarana dan sarana pembelajaran (antara lain perpustakaan
dan laboratorium) yang terpusat dan lengkap serta mudah
diakses sivitas akademika

 Point (3) Auditorium


Prasarana dan sarana pembelajaran (antara lain perpustakaan
dan laboratorium) yang terpusat dan agak lengkap serta mudah Perpustakaan
diakses sivitas akademika terpadu.

Student Internet
 Point (2) Service
Prasarana dan sarana pembelajaran (antara lain perpustakaan
dan laboratorium) yang terpusat tetapi tidak lengkap serta Laboratorium
mudah diakses sivitas akademika terpadu

 Point (1)
Tidak ada prasarana dan sarana pembelajaran terpusat.
AKREDITASI
6.3.1 SISTEM INFORMASI DAN FASILITAS YANG DIGUNAKAN
INSTITUSI
PERGURUAN TINGGI DALAM PROSES PEMBELAJARAN PERGURUAN
(HARDWARE, SOFTWARE, E-LEARNING, E-LIBRARY) TINGGI (AIPT)

 Point (4)
Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan perguruan tinggi
dalam proses pembelajaran, meliputi semua fasilitas berikut.
(1) komputer yang terhubung dengan jaringan luas/internet,
(2) software yang berlisensi dengan jumlah yang memadai.
(3) fasilitas e-learning yang digunakan secara baik,
(4) akses on-line ke koleksi perpustakaan.

 Point (3)
Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan perguruan tinggi
dalam proses pembelajaran, meliputi dua sampai tiga dari empat
fasilitas:
(1) komputer yang terhubung dengan jaringan luas/internet,
(2) software yang berlisensi dengan jumlah yang memadai.
(3) fasilitas e-learning yang digunakan secara baik,
(4) akses on-line ke koleksi perpustakaan.
AKREDITASI
6.3.1 SISTEM INFORMASI DAN FASILITAS YANG DIGUNAKAN
INSTITUSI
PERGURUAN TINGGI DALAM PROSES PEMBELAJARAN PERGURUAN
(HARDWARE, SOFTWARE, E-LEARNING, E-LIBRARY) TINGGI (AIPT)

 Point (2)
Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan perguruan tinggi
dalam proses pembelajaran, meliputi satu dari empat fasilitas
berikut.
(1) komputer yang terhubung dengan jaringan luas/internet,
(2) software yang berlisensi dengan jumlah yang memadai.
(3) fasilitas e-learning yang digunakan secara baik,
(4) akses on-line ke koleksi perpustakaan.

 Point (1)
Tidak ada sistem informasi dan fasilitas yang digunakan
perguruan tinggi dalam proses pembelajaran,
6.3.2 SISTEM INFORMASI DAN FASILITAS YANG AKREDITASI INSTITUSI
DIGUNAKAN PERGURUAN TINGGI DALAM PERGURUAN TINGGI
ADMINISTRASI (AKADEMIK DAN UMUM) (AIPT)

 Point (4)
Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan perguruan • Komputer yang
tinggi dalam administrasi yang meliputi semua fasilitas terhubung dengan
berikut. jarungan luas
(1) Komputer yang terhubung dengan jaringan luas/internet • SIM seperti :
(2) Software basis data yang memadai. • SIM akademik
(3) Akses terhadap data yang relevan sangat cepat. • SIM
perpustakaan
 Point (3) • SIMSDM
Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan perguruan • SIM keuangan
tinggi dalam administrasi yang meliputi dua dari tiga fasilitas • SIM Mahasiswa
berikut. dan alumni.
(1) Komputer yang terhubung dengan jaringan luas/internet • Dapat menjelaskan
(2) Software basis data yang memadai. dan membuktikan
(3) Akses terhadap data yang relevan sangat cepat. bahwa akses sangat
cepat
6.3.2 SISTEM INFORMASI DAN FASILITAS YANG AKREDITASI INSTITUSI
DIGUNAKAN PERGURUAN TINGGI DALAM PERGURUAN TINGGI
ADMINISTRASI (AKADEMIK DAN UMUM) (AIPT)

 Point (2)
Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan perguruan
tinggi dalam administrasi yang meliputi satu dari tiga fasilitas
• Komputer yang
berikut. terhubung dengan
(1) Komputer yang terhubung dengan jaringan luas/internet jarungan luas
(2) Software basis data yang memadai. • SIM seperti :
(3) Akses terhadap data yang relevan sangat cepat. • SIM akademik
• SIM
 Point (1) perpustakaan
Perguruan tinggi menggunakan sistem informasi administrasi • SIMSDM
manual • SIM keuangan
• SIM Mahasiswa
dan alumni.
• Dapat menjelaskan
dan membuktikan
bahwa akses sangat
cepat
6.3.3 SISTEM INFORMASI UNTUK PENGELOLAAN AKREDITASI INSTITUSI
PRASARANA DAN SARANA YANG TRANSPARAN, PERGURUAN TINGGI
AKURAT DAN CEPAT (AIPT)

 Point (4)
Sistem informasi untuk pengelolaan prasarana dan sarana
yang transparan, akurat dan cepat.

 Point (3)
Sistem informasi untuk pengelolaan prasarana dan sarana
yang akurat, cepat, tetapi kurang transparan.
• SIM Inventaris
 Point (2)
Sistem informasi untuk pengelolaan prasarana yang • SIM pengelolaan
kurang transparan, akurat dan cepat. prasarana dan
sarana
 Point (1)
Sistem informasi untuk pengelolaan prasarana dan sarana
tidak transparan, akurat dan cepat.
6.3.4 SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN AKREDITASI INSTITUSI
(DECISION SUPPORT SYSTEM) YANG LENGKAP, PERGURUAN TINGGI
EFEKTIF, DAN OBYEKTIF (AIPT)

 Point (4)
Sistem pendukung pengambilan keputusan yang lengkap,
efektif, dan obyektif.

 Point (3)
Sistem pendukung pengambilan keputusan yang memiliki dua SIM pengambilan
dari tiga unsur berikut. keputusan :
(1) Lengkap • Level operasional
(2) Efektif yang sifatnya
(3) Obyektif. monitoring.

 Point (2) • level strategis untuk


Sistem pendukung pengambilan keputusan yang memiliki satu pengembangan jangka
dari tiga unsur berikut. pendek dan jangka
(1) Lengkap panjang
(2) Efektif
(3) Obyektif.

 Point (1)
Tidak ada sistem pendukung pengambilan keputusan.
6.3.5 MANFAAT SISTEM INFORMASI UNTUK MAHASISWA AKREDITASI INSTITUSI
DAN DOSEN SERTA AKSES TERHADAP SUMBER PERGURUAN TINGGI
INFORMASI (AIPT)

 Point (4)
Sistem informasi yang dikembangkan minimal meliputi: Sistem informasi :
(1) Website institusi • Website institusi
(2) Fasilitas internet yang mampu
(3) Jaringan lokal memberikan
(4) Jaringan nirkabel informasi lengkap
sampai tingkat unit
telah dimanfaatkan untuk komunikasi internal dan eksternal
• Fasilitas internat
kampus serta memberikan kemudahan akses terhadap sumber
dengan konektivitas
informasi
yang cepat.
• Local Area Network
 Point (3)
untuk
Sistem informasi yang dikembangkan meliputi dua sampai tiga
menghubungkan
dari empat komponen: komputer
(1) Website institusi administrasi dan
(2) Fasilitas internet perkantoran
(3) Jaringan lokal • Jaringan nirkabel
(4) Jaringan nirkabel untuk
telah dimanfaatkan untuk komunikasi internal dan eksternal menghubungkan
kampus serta memberikan kemudahan akses terhadap sumber komputer pribadi.
informasi
6.3.5 MANFAAT SISTEM INFORMASI UNTUK MAHASISWA AKREDITASI INSTITUSI
DAN DOSEN SERTA AKSES TERHADAP SUMBER PERGURUAN TINGGI
INFORMASI (AIPT)

 Point (2)
Sistem informasi yang dikembangkan satu dari empat Sistem informasi :
komponen: • Website institusi
(1) Website institusi yang mampu
memberikan
(2) Fasilitas internet
informasi lengkap
(3) Jaringan lokal sampai tingkat unit
(4) Jaringan nirkabel • Fasilitas internat
telah dimanfaatkan untuk komunikasi internal dan eksternal dengan konektivitas
kampus serta memberikan kemudahan akses terhadap yang cepat.
sumber informasi • Local Area Network
untuk
 Point (1) menghubungkan
Tidak ada sistem informasi yang dikembangkan dan komputer
administrasi dan
dimanfaatkan.
perkantoran
• Jaringan nirkabel
untuk
menghubungkan
komputer pribadi.
AKREDITASI
6.3.6 PERGURUAN TINGGI MEMILIKI KAPASITAS INTERNET
INSTITUSI
DENGAN RASIO BANDWIDTH PER MAHASISWA YANG PERGURUAN
MEMADAI. TINGGI (AIPT)

 Point (4)
Jika KBPM ≥ 0.75
maka skor = 4.

 Point (3), Point (2), dan Point (1)


Jika KBPM < 0.75
maka skor = (16 x KBPM) / 3.
KBPM = Kapasitas
bandwidth (dalam
Kbps per
mahasiswa)
AKREDITASI
INSTITUSI
6.3.7 AKSESIBILITAS DATA DALAM SISTEM INFORMASI PERGURUAN
TINGGI (AIPT)

 Keterangan
NA = Banyaknya jenis data yang hanya dapat diakses secara
manual.
NB = Banyaknya jenis data yang maksimum dapat diakses dengan
komputer tanpa jaringan.
NC = Banyaknya jenis data yang maksimum dapat diakses dengan
komputer yang terhubung jaringan lokal (intranet).
ND = Banyaknya jenis data yang maksimum dapat diakses dengan
komputer yang terhubung jaringan luas (internet).
 
Skor akhir = (NA + 2 x NB + 3 x NC + 4 x ND) / 13.
AKREDITASI
INSTITUSI
6.3.7 AKSESIBILITAS DATA DALAM SISTEM INFORMASI PERGURUAN
TINGGI (AIPT)
Sistem Pengelolaan Data
Dengan Dengan
Dengan
Komputer Komputer
No. Jenis Data Secara Komputer
Jaringan Jaringan
Manual Tanpa
Lokal Luas
Jaringan
(Intranet) (Internet)

1 Mahasiswa √
2 Pembayaran SPP √
3 Kartu Rencana Studi (KRS) √
4 Jadwal mata kuliah √
5 Nilai mata kuliah √
6 Transkrip akademik √
7 Lulusan √
8 Tenaga pendidik √
9 Tenaga kependidikan √
10 Tenaga pendukung lainnya √
11 Keuangan √
12 Inventaris √
13 Perpustakaan √
Jumlah tanda √ NA= NB= NC = ND = 13
6.3.8 BLUE PRINT PENGEMBANGAN, PENGELOLAAN, AKREDITASI INSTITUSI
DAN PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI YANG PERGURUAN TINGGI
LENGKAP (AIPT)

 Point (4)
Blue print pengembangan, pengelolaan, dan pemanfaatan
sistem informasi, yang mencakup:
(1) prasarana dan sarana yang mencukupi Blueprint untuk lima tahun
(2) unit pengelola di tingkat institusi mendatang seperti :
(3) sistem aliran data dan otorisasi akses data, • Konsep peningkatan
(4) sistem disaster recovery. dan pengembangan
sistem
 Point (3) • Konsep peningkatan
Blue print pengembangan, pengelolaan, dan pemanfaatan kualitas infrastruktur
sistem informasi, yang mencakup: • Konsep peningkatan
(1) prasarana dan sarana yang mencukupi layanan
(2) unit pengelola di tingkat institusi • Konsep peningkatan
(3) sistem aliran data dan otorisasi akses data, sistem tanggap bencana
tetapi tidak memilki sistem disaster recovery.
Prioritas pengembangan
harus jelas
6.3.8 BLUE PRINT PENGEMBANGAN, PENGELOLAAN, AKREDITASI INSTITUSI
DAN PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI YANG PERGURUAN TINGGI
LENGKAP (AIPT)

 Point (2)
Blue print pengembangan, pengelolaan, dan pemanfaatan
sistem informasi, yang mencakup:
(1) prasarana dan sarana yang mencukupi Blueprint untuk lima tahun
(2) unit pengelola di tingkat institusi mendatang seperti :
tetapi tidak memiliki sistem aliran data dan otorisasi akses • Konsep peningkatan
dan pengembangan
data, dan sistem disaster recovery.
sistem
• Konsep peningkatan
 Point (1)
kualitas infrastruktur
Tidak memiliki blue print sistem informasi pengembangan,
• Konsep peningkatan
pengelolaan,dan pemanfaatan sistem informasi. layanan
• Konsep peningkatan
sistem tanggap bencana

Prioritas pengembangan
harus jelas

Anda mungkin juga menyukai