Anda di halaman 1dari 10

Penerapan Supply Chain

Management pada Perusahaan


Adidas
Disusun Oleh:
 Keke Klaudia TMS (212520013)
 Tivani L Putri Munthe (212520021)
 Fransiska Simarmata (212520070)

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Methodist
Indonesia
Profil Perusahaan
“Adidas”

Nama perusahaan : ADIDAS


Alamat : Herzogenaurach, Jerman
Email : adidas.com
Web mail : adidas-group.com
Tagline perusahaan : Impossible is
Nothing
Pelaku-pelaku dalam Suply Chain
Management
Produk
Produk yang dihasilkan antara lain sepatu, kostum,
jaket, serta asesoris olah-raga dari berbagai bidang
seperti atletik, seluncur es, tennis, sepak
bola,renang, bola basket, golf, bela diri, dan lain-lain.
Mitra
Bekerjasama dengan beberapa desainer terkenal
mengeluarkan produk baru dengan segmen yang
berbeda seperti contohnya bekerja sama dengan
perancang Stella Mcartney untuk mrnghasilkan
busana casual serta beberapa diferensiasi berupa
parfum dan asesoris casual lainnya.
Pemasok
Pemasok merupakan pabrik yang menghasilkan bahan baku
untuk produksi berasal dari berbagai penjuru belahan dunia
sehingga mampu menguasai pasar di berbagai benua.
Mayoritasnya berada di Asia, misalnya di Cina,Indoensia,
Taiwan, selain itu terdapat juga di Brazil dan Turki.

Pelanggan
Berasal dari seluruh kalangan masyarakat yang tersebar
diseluruh dunia.

 Lingkungan Bisnis
Industri peralatan olah-raga berkembang cukup pesat
sehingga menghasilkan peluang maupun ancaman berupa
persaingan yang cukup tinggi.
Tantangan terbesar dalam pengembangan usaha ini adalah
kreatifitas baru dan munculnya competitor.
Latar Belakang Penggunaan Suply
Chain Management
Industri peralatan olah-raga merupakan salah satu industri
yang cukup berkembang pesat dalam beberapa dekade
belakangan ini, hal ini dapat terjadi karena beberapa
perhelatan akbar dalam dunia olah-raga hampir setiap
tahun diadakan yang sehingga menarik peminat penonton
untuk membeli beberapa produk yang digunakan atlet
yang digemarinya.
Salah satu produsen peralatan olah raga yang cukup
menguasai pangsa pasar dunia adalah Adidas. Perusahaan
dari Jerman tersebut menduduki peringkat ke-2 dalam
pangsa pasar industri peralatan olah raga setelah Nike.
Dalam rivalitasnya dengan Nike, Adidas melakukan
beberapa strategi promosi yang cukup berpengaruh
terhadap pemasaran produknya yaitu menjadi sponsor
utama kejuaraan sepak bola piala dunia serta piala Eropa.
Untuk mempertahankan serta mengembangkan
reputasi sebuah perusahaan maka diperlukan
sebuah sistem informasi yang akan memperbaiki
kinerja perusahaan tersebut salah satunya dengan
menggunakan Strategi uply Chain
Management(SCM). Pengembangan industri
perlatan olah-raga perlu mendapatkan perhatian
yang besar khususnya dalam penciptaan sebuah
sistem informasi manajemen dengan penggunaan
sarana Teknologi Informasi (TI) yang memudahkan.
Konsep kemudahan sistem ini bukan hanya bagi
konsumen tetapi juga bagi produsen yang memiliki
volume yang sangat besar serta cakupan
pemasaran yang sangat luas.
Sistem Suply Chain Management
Sistem SCM adalah suatu sistem, metodologi,
strategi, perangkat lunak (software) dan aplikasi
berbasis web yang mampu membantu sebuah
perusahaan untuk mengelola hubungannya
dengan para pemasok.
Supply Chain Management (SCM) adalah
pengelolaan semua proses untuk merancang,
manufaktur operasi, koordinasi, dan
pengendalian, layanan, dan sistem distribusi.
Untuk menggambarkan apa definisi abstrak
berarti, kita berikutnya menjelaskan rantai
pasokan untuk sepatu olahraga disesuaikan dan
menggambarkan beberapa aspek khas dari
Supply Chain Management.
Strategi Suply Chain Management
Inilah Strategi yang digunakan Perusahaan Adidas,salah satunya
Innovation strategy ialah suatu sistem informasi dikatakan
mendukung strategi ini jika dapat menemukan cara khusus dalam
berbisnis yaitu dengan menyediakan produk atau jasa inovasi terbaru
yang belum dilakukan oleh pesaingpesaingnya.sepatu disesuaikan
dengan individu pelanggan . Inovasi adalah bahwa pelanggan dapat
memesan sepatu olahraga yang disesuaikan dengan kaki mereka.
Contoh kasusnya ialah beberapa tahun lalu, Adidas memulai sebuah
konsep baru untuk menyediakan pelanggan dengan produk baru dan
inovatif:
Sebagai contoh, panjang dan lebar masing-masing sepatu disesuaikan
dengan kaki pelanggan. Selain itu, pelanggan dapat memilih dari
berbagai macam pilihan desain seperti warna dan bordir. Ini
menyediakan pelanggan dengan dimensi baru fleksibilitas. Sepatu
buatan tangan selalu dipasang ke kaki pelanggan. Layanan baru Adidas
juga sesuai dengan sepatu untuk kaki pelanggan , serta menghasilkan
sepatu di fasilitas produksi massal. Oleh karena itu, harga sebuah
sepatu Adidas secara signifikan lebih rendah dari sepatu buatan tangan.
Peranan Teknologi Informasi (TI) dalam
Perusahaan Adidas
Dalam mengembangkan industri pada
Adidas,Teknologi Informasi (TI) sangat
diperlukan karena memudahkan produsen
maupun pelanggan.
Salah satu komponen penting dari teknologi
informasi adalah tersedianya jaringan
komunikasi yang dapat digunakan oleh
berbagai individu atau perusahaan untuk
meningkatkan efisiensi dan efiktivitas.
Salah satu sistem jaringan komunikasi yang
digunakan ialah pemanfaatan Internet.
Internet adalah suatu jaringan komputer publik yang luas dan
mendunia, yang dapat menghubungkan jutaan pengguna
komputer di seluruh dunia. Di dalamnya terdapat berbagai
sumber daya informasi baik statis, dinamis maupun interaktif.
Penggunaan internet pada Adidas adalah:
 Sebagai media publikasi informasi dan promosi. Pengguna
internet di seluruh dunia bisa mendapatkan informasi mengenai
profil perusahaan dan mitra-mitra utama, informasi mengenai
ukiran jati secara umum, serta informasi produk-produk ukiran
secara spesifik.
 Sebagai media komunikasi antara Adidas, mitra-mitra utama,
pemasok, pelanggan (dan bahkan calon pelanggan), serta
berbagai instansi.
 Pemanfaatan e-commerce yang memungkinkan terjadinya
kontak transaksi perdagangan.

Dengan penggunaan internet, Adidas mempunyai jangkauan pasar


yang sangat luas yaitu pasar global. Pelanggan dapat berasal dari
negara manapun dan dapat melakukan transaksi atau pemesanan
kapanpun.

Anda mungkin juga menyukai