KELOMPOK 1 AGNES LIANA DWI NOVIANDINI KIKIY OKTAVIANI NUR HALIMAH SHENY DINENSIA Imunisasi
Adalah proses merangsang sistem
kekebalan tubuh Dengan cara memasukkan virus atau
bakteri hidup yang dibunuh, bagian
bagian tubuh dari bakteri atau virus atau racun dari bakteri yang sudah dimodifikasi secara oral atau suntik Tujuan Imunisasi:
Untuk memberikan kekebalan
kepada bayi agar dapat mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh penyakit yang sering berjangkit. Tujuan Imunisasi Jenis imunisasi yang dibutuhkan wanita hamil yaitu, sebagai berikut :
Tetanus (Tetanus Toksoid)
Tetanus (Tetanus Toksoid) : vaksin ini dianjurkan pada wanita hamil untuk mencegah tetanus neonatorum (tetanus pada bayi) dan sebaiknya diberikan pada wanita yang tidak melengkapi 3 kali imunisasi dasar atau 10 tahun boster . Hepatitis B untuk wanita dengan risiko tinggi Hepatitis B (memiliki > 1 pasangan seksual dalam 6 bulan terakhir, memiliki riwayat Penyakit Menular Seksual, penggunaan narkoba suntik) . Influenza (Inaktif) Influenza (Inaktif) : vaksin ini dapat mencegah penyakit serius pada ibu hamil namun sebaiknya diberikan setelah minggu ke-14 Jenis vaksin yang tidak boleh diberikan kepada wanita hamil Vaksin influenza hidup (bentuk vaksin influenza semprot hidung), bentuk vaksin influenza ini belum beredar di Indonesia Oral Polio Vaccine (OPV), vaksin
polio tetes kedalam mulut
Vaksin yang mengandung antigent virus campak Vaksin yang mengandung antigent virus
gondongan Vakisn yang mengandung antigent virus
campak Jerman Vaksin MMR yang mengandung antigent
virus campak, campak Jerman dan
gondongan Vaksin cacar air Variola Vaksin typhus oral yang mengandung bakteri hidup yang dilemahkan (Ty21a) Vaksin Varicella dengan antigent virus hidup yang dilemahkan Vaksin Demam Kuning atau Yellow fever KASUS IMUNISASI Neni Hendriani (2002), Karakteristik Ibu Hamil yang mendapat Imunisasi Tetanus Toksoid di Puskesmas Ngaglik Sleman Yogyakarta, yang mana ibu mengeluh nyeri pada daerah suntikan, mual dan mudah lelah, demam serta kulit menjadi gatal, merah dan juga ruam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai manfaat imunisasi sebanyak 21,2 % dapat digolongkan kurang. Umumnya vaksin Tetanus Toksoid diberikan pada pasangan calon pengantin yang akan menikah, namun banyak pasangan yang menolak karena adanya faktor kekurangan pengetahuan terhadap vaksin TT (Hartono, 2005). Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil tidak membahayakan walaupun diberikan pada kehamilan muda. Imunisasi TT diberikan pada ibu hamil dengan jumlah pemberian sebanyak 2 kali pada trimester ke II, interval waktu 4-6 minggu. Sehingga diharapkan dapat memberikan kekebalan selama 3 tahun (Gazali, 2007) LANJUTAN… Efek samping jarang terjadi dan bersifat ringan, gejalanya seperti mual-muntah lemas dan kemerahan pada lokasi suntikan yang bersifat sementara dan kadang-kadang gejala demam (Depkes RI, 2005). Terimakasih