Reservoar
• Utamanya tikus → menetap dalam epitel tubulus ginjal dan ikut mengalir
dalam filtrat urin.
Penularan
• Kondisi lingkungan air, temperatur hangat, hujan
Mikroorganisme mampu bertahan ber minggu – bulan dalam pH netral/alkalis, suhu 28-32 0 C
• Binatang liar / domestik : tikus
• Kontak dengan urine binatang reservoir
• Risk factor : pekerjaan, rekreasi, bencana alam
• Masuk tubuh melalui : kulit abrasi, mukosa utuh: konjungtiva mata, epitel genital, saluran
makanan.
Patogenesis
Leptospira masuk ke dalam tubuh melalui kulit atau selaput lendir → Masuk ke aliran darah,
menyebar secara luas ke jaringan tubuh → Respon imunologik → Leptospira bertahan dalam ginjal,
otak, dan mata
Penyebaran dan Faktor Penyebaran leptospira
Patogenesis Leptospirosis
Faktor Virulensi Leptospira
• Leptospirosis diduga dipengaruhi oleh beberapa faktor virulensi yang masih belum
diketahui dengan pasti.
• Faktor virulensi dari leptosprirosis diantaranya :
1. Produksi toksin
2. Attachment
3. Mekanisme immunologik
4. Protein permukaan
1. Produksi Toksin
• Aktivitas endotoksin dilaporkan pada beberapa serovar leptospira.
• Hemolisin diproduksi oleh serovar ballum, Harjo, Pomona, tarrasovi dan canicola, yang
mengakibatkan lisisnya eritrosit dan membrane sel lain yang mengandung fosfolipid.
• Serovar Pomona dan copenhageni memproduksi sitokin protein secara in vivo berhubungan
dengan infiltrasi sel polimorfonuklear dan sel makrofag.
2. Attachment
• Leptospira yang virulen secara in vitro akan menempel pada sel epitel ginjal dan proses
adhesi ditingkatkan oleh adanya aglutinasi antibody.
• Lipopolisakarida (LPS) leptospira memacu perlekatan netrofil pada sel endotel dan agregasi
trombosit, serta berperan dalam terjadinya trombositopenia.
3. Mekanisme Immunologik
• Teori aspek imunitas leptospira yang dirangsang oleh antigen serovar spesifik yang
diekstrasi dari LPS leptospira antigen serupa yang mampu menghambat aglutinasi oleh
antisera homolog serta ekstrasi sodium dodecyl sulfat yang terdapat pada seluruh dinding sel
leptospira yang juga mampu merangsang pembentukan antibody yang mana antibody yang
terbentuk juga befek aglutinasi dan mengikat komplement
• Komplek imun yang diprosuksi menyebabkan inflamasi setempat termasuk di sistem saraf
pusat.
• Antibodi leptospira yang diproduksi menimbulkan reaksi silang (cross reaction) dengan
jaringan setempat, seperti pada mata, sehingga menimbulkan uveitis.
.
4. Protein Permukaan
• Leptospira yang virulen mampu merangsang munculnya apoptosis.
• Apoptosis yang terjadi muncul akibat induksi TNF-α oleh LPS leptospira.
Gejala Klinik
• Fase akut atau disebut pula sebagai fase septik dimulai setelah masa inkubasi yang berkisar
antara 2–20 hari.
• Timbulnya lesi jaringan akibat invasi langsung leptospira dan toksin yang secara teoritis
belum dapat dijelaskan, menandakan fase akut.
• Secara garis besar manifestasi klinis dapat dibagi menjadi leptospirosis an-ikterik dan ikterik.
Metode microscopic
agglutination test
• Cara isolasi dan Cara direct microscopy,
(MAT), ELISA, indirect
inokulasi hewan uji. immunohistochemical
hemagglutinations tes
• Hasil isolasi dapat staining, Polimerase Chain
(IH), leptodipstick,
menjadi bukti immunofluorescence, Reaction (PCR)
lepto lateral flow, dan
terjadinya infeksi dan silver impregration
lepto dri dot.
pada pasien. technique.
Gold standar : metode
MAT
Diagnosis Leptospira
Pemeriksaan Bakteriologis Pemeriksaan Molekuler
• Isolasi kuman Leptospira dapat diperoleh • Target DNA sequence amplification (PCR and
secara langsung dari darah, urin, jaringan real-time PCR) dan in-situ hybrisization (ISH)
tubuh, atau kultur. merupakan metode-metode yang digunakan
• Hasil pemeriksaan kultur dapat digunakan untuk diagnosis leptospirosis secara molekuler
sebagai diagnosis pasti tetapi tidak dianjurkan biologis.
sebagai gold standard karena sensitifitasnya • Teknik PCR dan real-time PCR lebih banyak
sangat rendah (20%) dan hasilnya baru dapat diminati karena dianggap praktis dan
diketahui dalam beberapa minggu atau bulan. memerikan hasl yang cukup akurat.
• Pada pemeriksaan kultur dengan sistem • Deteksi Leptospira dapat dilakukan pada gen-
BACTEC 400, Leptospira dapat dideteksi gen yang stabil seperti secY dan lipL32.
dalam darah manusia setelah 3-5 hari inkubasi. • in-situ hybrisization termasuk teksik
pewarnaan yang dapat dilakaukan
menggunakan probe DNA.
Diagnosis Leptospira
Pemeriksaan Mikroskopis