Anda di halaman 1dari 60

BENCANA DALAM PERSPEKTIF

ISLAM DAN KAITANNYA DENGAN


STRESSOR PSIKOSOSIAL

Oleh:
Dr. H. Ahmadi NH., Sp KJ
KaBa IK jiwa FK Unissula
Capaian Pembelajaran
• Memahami Bencana dan Macam-2nya
• Memahami Bencana dalam al-Qur’an
• Memahami Bencana Kaitannya dengan Stressor
Psikososial
• Memahami stressor psikososial dan macam-
macamnya.
PENGERTIAN BENCANA

Pusrengun 3
BENCANA
(UU Nomor 24 Tahun 2007 Pasal 1)
Bencana adalah: peristiwa atau rangkaian
peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan baik oleh
faktor alam dan/atau faktor non alam
maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda, dan dampak psikologis.
4
UU Nomor 24 Tahun 2007
Bencana alam, Bencana nonalam, dan
Bencana sosial.

• Bencana Alam:
Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa
atau serangkaian peristiwa yang disebabkan
oleh alam antara lain berupa gempa bumi,
tsunami, gunung meletus, banjir,
kekeringan, angin topan dan tanah longsor.
Bencana Nonalam,
adalah: Bencana yang diakibatkan oleh
peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam
yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal
modernisasi, epidemi dan wabah penyakit

Bencana Sosial,
adalah: Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa
atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh
manusia yang meliputi konflik sosial antar
kelompok atau antar komunitas masyarakat dan
teror, dll.
MACAM-2 BENCANA
• Gempa bumi • Kekeringan
• Tsunami • Kebakaran hutan
• Banjir dan gedung
• Gunung meletus • Wabah penyakit
• Tanah Longsor • Konflik sosial
• Angin topan • Aksi teror
Gempa Bumi
• Getaran atau guncangan yang terjadi di
permukaan bumi yang disebabkan oleh
tumbukan antar lempeng bumi, patahan
aktif, akitivitas gunung api atau
runtuhan batuan.
Tsunami
• Tsunami dari bahasa Jepang ("tsu" berarti
lautan, "nami" berarti gelombang ombak)
• Tsunami adalah serangkaian gelombang
ombak laut raksasa yang timbul karena
adanya pergeseran di dasar laut akibat
gempa bumi.
Banjir
• Keadaan dimana terendamnya suatu
daerah atau daratan karena volume air
yang meningkat.
• Banjir bandang adalah banjir yang
datang secara tiba-tiba dengan debit air
yang besar yang disebabkan
terbendungnya aliran sungai pada alur
sungai.
Letusan Gunung Api
• Merupakan bagian dari aktivitas
vulkanik yang dikenal dengan istilah
"erupsi“
• Bahaya letusan gunung api dapat
berupa awan panas (wedus gembel),
lontaran material (pijar), hujan abu
lebat, lava, gas racun, tsunami dan
banjir lahar
Tanah Longsor
• Salah satu jenis gerakan massa tanah
atau batuan, ataupun percampuran
keduanya, menuruni atau keluar lereng
akibat terganggunya kestabilan tanah
atau batuan penyusun lereng.
Kekeringan
• Ketersediaan air yang jauh di bawah
kebutuhan air untuk kebutuhan hidup,
pertanian, kegiatan ekonomi dan
lingkungan.
• Kekeringan air di bidang pertanian
adalah kekeringan yang terjadi di lahan
pertanian yang ada tanaman (padi,
jagung, kedelai dan lain-lain) yang
sedang dibudidayakan.
Kebakaran hutan
• Suatu keadaan di mana hutan dan lahan
dilanda api, sehingga mengakibatkan
kerusakan hutan dan lahan yang
menimbulkan kerugian ekonomis dan
atau nilai lingkungan.
• Kebakaran hutan dan lahan seringkali
menyebabkan bencana asap yang dapat
mengganggu aktivitas dan kesehatan.
Kebakaran Gedung
• Situasi dimana bangunan pada suatu
tempat seperti rumah/pemukiman,
pabrik, pasar, gedung dan lain-lain
dilanda api yang menimbulkan korban
dan/atau kerugian.
Konflik Sosial
• Suatu gerakan massal yang bersifat
merusak tatanan dan tata tertib sosial
yang ada, yang dipicu oleh
kecemburuan sosial, budaya dan
ekonomi yang biasanya dikemas sebagai
pertentangan antar suku, agama, ras
(SARA)
Aksi Teror
• Aksi yang dilakukan oleh setiap orang
yang dengan sengaja menggunakan
kekerasan atau ancaman kekerasan
sehingga menimbulkan suasana teror
atau rasa takut terhadap orang secara
meluas atau menimbulkan korban yang
bersifat massal dengan cara merampas
kemerdekaan.
Efek Bencana
• Bencana Mengakibatkan hilangnya
nyawa dan harta benda, mengakibatkan
kerusakan, atau kehancuran terhadap
obyek-obyek vital yang strategis, atau
lingkungan hidup, atau fasilitas publik
internasional, menimbulkan masalah
sosial dan psikologis.
Prinsip-Prinsip Penanggulangan Bencana
(UU No.24 tahun 2007):
• Cepat dan tepat
• Prioritas
• Koordinasi dan keterpaduan
• Berdaya guna dan berhasil guna
• Transparansi dan akuntabilitas
• Kemitraan
• Pemberdayaan
• Nondiskriminatif
• Nonproletisi
Tahapan Penanggulangan Bencana

1. Tahap Pencegahan & Mitigasi


2. Tahap Kesiapsiagaan
3. Tahap Tanggap Darurat
4. Tahap Pasca Darurat
Becana Dalam Perspektif Islam
• Apakah Bencana Alam murni disebabkan oleh alam
• ‫ين‬
{َ ‫م‬ ‫اث‬
‫ج‬ ‫م‬ ‫ه‬‫ار‬ ‫د‬ ‫ي‬‫ف‬ ‫وا‬‫ح‬ ‫ب‬
‫ص‬ َ ‫[ } َ فأَخذَتهم الرج َفة َ فأ‬78‫ف‬
: ‫]] األعرا‬
ِ ِ َ ْ ِ ِ َ ِ ُ َ ْ ُ ْ َّ ُ ُْ َ
• Karena itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka
mayit-mayit yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka.
[Al A'raf : 78]
• Ayat diatas menggambarkan tentang Gempa Bumi yang
menimpa kaum Tsamud, karena kesyirikan, kekafiran dan
maksiat serta pembangkangan mereka terhadap saudara
mereka
• Percayakah kita kisah Kaum Nabi Nuh yang dibinasakan dengan
bencana banjir dan angin topan;
• {‫ما‬ ‫ا‬َ ‫ع‬‫ين‬‫س‬ ‫م‬‫خ‬ َ ‫اَّل‬ ‫إ‬ ‫ة‬ ‫ن‬‫س‬ ‫ف‬َ ‫ل‬
‫أ‬ْ َ ‫َول َقد أَرسلْنا نوحا َإلى َ قومه َ فلَب َثفيهم‬
ً ِ
َ ْ ِ ٍ َ َ ْ ِ ِ ِ ِ ِْ ِ ً ُ َ َ ْ ْ َ
َ ‫ان َو ُه ْم‬ َ
‫ون‬
َ ‫م‬ ‫ل‬
ُِ ‫ظا‬ ُ َ‫خذ َ ُه ُم الطُّوف‬ َ ‫[ } َ فأ‬14‫عنكبوت‬
: ‫] ال‬
• Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya,
maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh
tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah
orang-orang yang lalim. [Al Ankabut : 14]
• Tampak jelas dari kisah umat terdahulu yang disebutkan diatas
bahwa penyebab bencana yang membinasakan mereka adalah
karena dosa-dosa mereka dalam bentuk : Kesyirikan, Kekufuran,
serta Maksiat
• Penyebab bencana adalah hilangnya loyalitas terhadap
sesama orang beriman dan hilangnya sikap berlepas diri dari
orang-orang kafir, sebagaimana firman Allah Subhanahu
wata'ala :
• ‫ي‬
{ ‫ة ِف‬ ٌ َ ‫فعَلُوهُ َ تك ُ ْن ِ فتْن‬ ْ ‫ض ِإاَّل َ ت‬ ‫ع‬‫ب‬ ‫ء‬
ُ ‫ا‬ ‫ي‬
‫ل‬
‫و‬ِ َ ‫وا َّلذين َكفَروا بعضهم أ‬
ٍ ْ َ َ ْ ْ ُ ُ ْ َ ُ َِ َ
َ ‫[ } اأْل‬73‫ل‬:‫] األنفا‬
ٌ ِ ‫ساد ٌ َكب‬
‫ير‬ َ ‫ض َ َوف‬ ‫ر‬
ِ ْ
• Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi
pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (para muslimin)
tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu,
niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan
yang besar. [Al Anfal : 73]
• bencana terjadi berkaitan dengan dosa yang diperbuat oleh
tangan-2 manusia itu sendiri, Allah Subhanahu wata'ala
berfirman :
َ ‫ظهر ْالفَساد في ْابلر و ْابلحر بما َكسب‬
{‫اس ِ ليُذِيقَ ُه ْم‬ ِ َّ ‫ل‬
‫ن‬
‫ا‬ ‫ي‬ ِ ‫د‬ْ ‫ت‬
‫ي‬
‫أ‬ َْ َ َ ِ ِ ْ َ َ ِّ َ ِ ُ َ َ ََ
‫ون‬
َ ‫جع‬ ُ ِ ‫ملُوا َ لعَل َّ ُه ْم َ ي ْر‬ ِ ‫ع‬ َ ‫ض ا َّلذِي‬
َ ْ‫[ } َ بع‬41 :‫] الروم‬
• Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan
karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan
kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka,
agar mereka kembali (ke jalan yang benar). [Ar Rum : 41]
• {‫ير‬ ِ ‫ث‬
‫ك‬ َ ‫ن‬ ‫ع‬
َ ‫ُو‬ ‫ف‬ ‫ع‬‫ي‬
‫و‬ ‫م‬ُ ‫ك‬‫ي‬ ‫د‬ ‫ي‬
‫أ‬َ ‫} وما َأصابكُم منمصيبة َ فبما َكسبت‬
ٍ ْ ْ َ َ ْ ِ ْ َْ َ َ ِ ٍ َ ِ ُ ِْ ْ َ َ َ َ
[30‫ى‬: ‫] الشور‬
• Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka
adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu
sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar
(dari kesalahan-kesalahanmu). [Asy Syuro : 30]
• {‫اصبًا‬ ‫ح‬ ‫ه‬ ‫ي‬َ ‫ل‬‫ع‬
َ ‫ا‬ ‫ن‬ْ ‫ل‬
‫س‬ ‫ر‬ َ ‫خذْنا بذَنبه َ فمنهم من أ‬ َ ‫أ‬َ ‫َ فكُاًّل‬
ِ َ ِ ْ َ َ ْ َْ ْ ُْ ِ ِ ِْ ِ َ
‫ض‬ ‫ر‬َ ‫ه اأْل‬ ‫ب‬ ‫ا‬‫ن‬ ‫ف‬
ْ ‫س‬ ‫خ‬َ ‫ن‬ ‫م‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ن‬
‫م‬ ‫و‬ ‫ة‬ُ ‫ح‬ ‫ي‬ ‫ص‬ ‫ل‬
‫ا‬ ‫ه‬ ‫ت‬ َ ‫ذ‬ ‫خ‬
َ ‫أ‬َ ‫ومنهم من‬
َ ْ ِ ِ َ َ ْ َ ْ ُ ْ َِ َ ْ َّ ُ ْ ْ َ ْ ُ ْ َِ
‫مهُ ْم َ َولك ِ ْن َكانُوا‬ َِ ‫ه ِ ليَظْل‬ َُّ ‫ان ال‬ ‫ك‬َ ‫ا‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫ا‬‫ن‬‫ق‬ْ ‫ر‬ ْ ‫غ‬‫أ‬َ ‫ومنهم من‬
َ َ َ َ َ ْ َ ْ ُ ْ َِ
‫ون‬ ‫م‬ ‫ل‬ ْ ‫ظ‬‫ي‬ َ
َ ُ ِ َ ْ ُ َ ْ } [40‫عنكبوت‬
‫م‬ ‫ه‬ ‫س‬ ‫ف‬
ُ ‫ن‬
‫أ‬ : ‫] ال‬
• Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa
disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada
yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil
dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras
yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang
Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara
mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah
sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan
tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka
sendiri. [Al Ankabut : 40]
• Akibat yang ditimbulkan dari sebuah bencana yang
melanda tidaklah terbatas dan terkhusus hanya
ditujukan bagi para pendosa, sebagaimana firman
Allah Subhanahu wata'ala :
{‫ة‬ َّ ‫موا ِمنْك ُ ْم َخا‬
ً ‫ص‬ ُ َ ‫ظل‬َ ‫صيب َ َّن ا َّلذِ َين‬
ِ ‫ة اَل ُ ت‬ً َ ‫وَ َّاتقُوا ِ فتْن‬
‫ه َشدِي ُد ْالعِق َِاب‬ ََّ ‫موا َ َّأن ال‬ ُ َ ‫عل‬ْ ‫[ } وَا‬25‫ل‬:‫] األنفا‬
• Dan peliharalah dirimu daripada siksaan yang tidak
khusus menimpa orang-orang yang lalim saja di
antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras
siksaan-Nya. [Al Anfal : 25]
PENYEBAB BENCANA

• Pertama, sebagai azab dari Allah karena banyak


dosa yang dilakukan.
• Kedua, sebagai ujian dari Tuhan atas keimanannya.
• Ketiga, merupakan sunnatullah atau sebagai
fenomena/gejala alam atau hukum alam yang biasa
terjadi.
• Ketiganya bisa mempunyai kemungkinan yang sama
besarnya.
Musibah/Bencana sbg Peringatan
• Adakalanya musibah/bencana merupakan peringatan bagi orang-orang yang
berbuat dosa, agar mereka sadar kembali kepada ketaatan dan kebenaran. 
•  
• Al-Qur’an: “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada
umat-umat yang sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan
(menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka bermohon
(kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri”. (QS. 6 : 42). 
•  
• Di dalam ayat tersebut, Allah menceritakan perihal orang-orang terdahulu
kepada nabi Muhammad SAW, bahwa Allah telah mengutus beberapa
utusan kepada mereka. Tetapi mereka tidak mau menuruti petunjuk para
Rasul tersebut. Akhirnya, Allah menurunkan malapetaka kepada mereka,
agar mau sadar dan kembali berbakti kepada Allah
Bencana sbg Adzab
• Bencana merupakan adzab dari Allah bagi para penentang
Rasul-rasul terdahulu, atau sebagai cobaan bagi orang beriman
yang akan menghapus dosa-dosanya jika ia bersabar dan bisa
juga sebagai peringatan. Contoh bencana azab adalah yang
dijelaskan dalam Al Qur'an,
• Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan
dosanya, Maka diantara mereka ada yang Kami timpakan
kepadanya hujan batu kerikil dan diantara mereka ada yang
ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka
ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan Allah sekali-kali
tidak hendak Menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang
menganiaya diri mereka sendiri. (Q.s. Al-Ankabut:40).
• Bencana alam berupa letusan gunung api, banjir bandang, wabah
penyakit, kekeringan, kelaparan, kebakaran, dan lain sebagainya, dalam
pandangan alam Islam (Islamic worldview), tidaklah sekedar fenomena
alam.
• Al Qur'an menyatakan dengan lugas bahwa segala kerusakan dan
musibah yang menimpa umat manusia itu disebabkan oleh "perbuatan
tangan mereka sendiri". Tentu saja kata 'tangan' sebatas simbol
perbuatan dosa/maksiat, karena suatu perbuatan maksiat melibatkan
panca indra, dan juga dikendalikan dan diprogram sedemikian rupa oleh
otak, kehendak dan hawa nafsu manusia. Maksiat, sebagaimana taat,
ada yang bersifat tasyri' Allah seperti melanggar perkara yang haram,
dan ada yang bersifat menentang takwin Allah (sunatullah) seperti
melanggar dan merusak alam lingkungan.
• musibah dan bencana ada kaitannya dengan dosa atau maksiat yang
dilakukan oleh manusia-manusia pendurhaka. Allah ta'ala berfirman,
Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan
oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian
besar (dari kesalahan-kesalahanmu). (Q.s. As-Syura: 30).
• Ketika turun ayat itu Rasulullah Saw bersabda, "Demi Allah yang jiwa
Muhammad di tangan-Nya, tidak ada satu luka, keringat, dan
terkilirnya kaki kecuali DISEBABKAN DOSA (yang diperbuat), dan apa
yang Allah maafkan dari dirinya jauh lebih besar." (HR al-Bayhaqi
dalam Syu'ab al-Iman melalui jalur Qatadah mursal kepada Rasulullah
Saw, namun at-Thabrani merawikannya dalam Mu'jam al-Awsath dan
dinukil oleh as-Suyuthi dalam al-Jami' al-Shagir yang disahihkan oleh
Syaikh al-Albani dalam Shahih al-Jami' al-Shagir vol.5/120-121)
Bencana sbg Cobaan
•Bencana sebagai cobaan (ibtila') bagi mukmin, dan sungguh akan
Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan
berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu)
orang--orang yang apabila ditimpa musibah, mereka
mengucapkan : "Inna Lillahi wa innaa ilaihi raaji'uun". (Q.s. al-
Baqarah: 155-156).
•Ada pula musibah sebagai peringatan agar kembali kepada
kebenaran, dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi
beberapa golongan; diantaranya ada orang-orang saleh dan
diantaranya ada yang tidak demikian. dan Kami coba mereka
dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk,
agar mereka kembali (kepada kebenaran). (Q.s. al-A'raf: 168)
Bencana sbg Kifarat
• Musibah atau bencana dapat menjadi penghapus dosa
(kifarat) bagi yang sabar dan menerima takdir Allah
dengan lapang dada.
• Nabi Muhammad Saw bersabda, "Demi Allah yang jiwaku
ada di tangan-Nya, tidaklah menimpa seorang mukmin
suatu kesulitan, cobaan, gelisah dan kesedihan kecuali
Allah hapuskan darinya dengan aneka musibah itu semua
kesalahan-kesalahannya, sampai duri yang menusuknya
pun diganjar seperti itu." (HR Bukhari kitab al-Maradl
no.5641-5642 dan Muslim kitab al-Birru wa al-Shilah
no.2573).
Ayat-ayat al-Qur’an tentang Bencana

• ْ ‫صب ِ ُروا ْ َوتَتَّقُوا‬ْ َ ‫حوا ْ بِهَا َوإِن ت‬ ٌ َ ‫سيِّئ‬


ُ ‫ة يَف َْر‬ َ ‫م‬ْ ُ ‫صبْك‬
ِ ُ ‫م َوإِن ت‬ ْ ُ‫سؤْه‬
ُ َ‫ة ت‬
ٌ َ ‫سن‬
َ ‫ح‬ ْ ُ ‫سك‬
َ ‫م‬ ْ ‫س‬
َ ‫م‬
ْ َ ‫إِن ت‬
ٌ ‫ح‬
‫يط‬ ِ ‫م‬ ُ ‫ن‬ َ ‫ملُو‬ َ ْ‫ما يَع‬ َ ّ ‫ن الل‬
َ ِ‫ه ب‬ َّ ِ ‫شيْئًا إ‬َ ‫م‬ ْ ُ‫م كَيْدُه‬ْ ُ ‫ض ُّرك‬
ُ َ ‫ال َ ي‬ 

• In tamsaskum hasanatun tasu'hum wa-in tusibkum sayyi-atun yafrahoo


biha wa-in tasbiroo watattaqoo la yadurrukum kayduhum shay-an inna
Allaha bima yaAAmaluuna muheetun
 
• [Qs. Ali Imron 3:120] Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka
bersedih hati, tetapi Jika kamu mendapat BENCANA, mereka bergembira
karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka
sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu.
Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.
 
َ ِ ‫ل معه ربيون كَثِير فَما وهَنوا ْ ل‬ َ
ُ ّ ‫ستَكَانُوا ْ َوالل‬
‫ه‬ َ َ‫ضعُفُوا ْ و‬
ْ ‫ما ا‬ َ َ‫يل اللّهِ و‬
َ ‫ما‬ ِ ِ ‫سب‬
َ ‫م فِي‬
ْ ُ‫صابَه‬َ ‫ما أ‬ َ ُ َ َ ٌ َ ُّ ِّ ِ ُ َ َ َ َ ‫ي قَات‬ ِّ ‫َوكَأيِّن‬
ٍّ ِ ‫من نَّب‬
‫ين‬
َ ‫ر‬ِ ِ ‫صاب‬َّ ‫ب ال‬ ُّ ‫ح‬
ِ ُ‫ي‬

• Wakaayyin min nabiyyin qatala maAAahu ribbiyyoona


katheerun fama wahanoo lima asabahum fee sabeeli
Allahi wama daAAufoo wama istakanoo waAllahu
yuhibbu alssabireena

• [Qs. Ali Imron 3:146] Dan berapa banyaknya nabi yang


berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari
pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi
lemah karena BENCANA yang menimpa mereka di jalan
Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada
musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.
 
ٍ ‫لعَظِيم‬ ُ ّ ‫ن اللّهِ وَالل‬
ْ َ‫ه ذ ُو ف‬
ٍ ‫ض‬ ْ ِ‫سوءٌ وَاتَّبَعُوا ْ ر‬
َ ‫ضوَا‬ ُ ‫م‬ْ ُ ‫سه‬
ْ ‫س‬
َ ‫م‬ ْ َّ ‫ل ل‬
ْ َ‫م ي‬ ْ َ‫ن اللّهِ وَف‬
ٍ ‫ض‬ َ ‫م‬ َ ْ‫فَانقَلَبُوا ْ بِنِع‬
ِّ ٍ‫مة‬

• Fainqalaboo biniAAmatin mina Allahi wafadlin


lam yamsas-hum soo-on waittabaAAoo ridwana
Allahi waAllahu thoo fadlin Aaatheemin

• [QS. Ali Imron 3:174] Maka mereka kembali


dengan ni′mat dan karunia (yang besar) dari
Allah, mereka tidak mendapat BENCANA apa-
apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan
Allah mempunyai karunia yang besar.
• [251]Ayat 172, 173 dan 174, di atas membicarakan tentang peristiwa perang
Badar Shughra (Badar kecil) yang terjadi setahun sesudah perang Uhud.
Sewaktu meninggalkan perang Uhud itu, Abu Sufyan pemimpin orang
Quraisy menantang Nabi dan sahabat-sahabat beliau bahwa dia bersedia
bertemu kembali dengan kaum muslimin pada tahun berikutnya di Badar.
Tetapi karena tahun itu (4 H) musim paceklik dan Abu Sufyan sendiri waktu
itu merasa takut, maka dia beserta tentaranya tidak jadi meneruskan
perjalanan ke Badar, lalu dia menyuruh Nu′aim Ibnu Mas′ud dan kawan-
kawan pergi ke Madinah untuk menakut-nakuti kaum muslimin dengan
menyebarkan kabar bohong, seperti yang disebut dalam ayat 173. Namun
demikian Nabi beserta sahabat-sahabat tetap maju ke Badar. Oleh karena
tidak terjadi perang, dan pada waktu itu di Badar kebetulan musim pasar,
maka kaum muslimin melakukan perdagangan dan memperoleh laba yang
besar. Keuntungan ini mereka bawa pulang ke Madinah seperti yang
tersebut pada ayat 174.
•  
ٍ‫شيَّدَة‬َ ‫م‬ ُّ ‫وج‬ ‫ر‬
ُ ُ ‫ب‬ ‫ي‬ ِ ‫ف‬ ‫م‬
ْ ُ ‫نت‬ ُ ‫ك‬ ْ ‫و‬َ ‫ت وَل‬ ُ ْ ‫و‬ ‫م‬
َ ْ ‫م ال‬ ُ ُّ ‫كك‬ ِ ‫ر‬ْ ‫د‬ ُ ‫ي‬ ْ ‫ما تَكُونُوا‬ َ َ ‫أيْن‬
ٍ
‫عند ِ اللّهِ وَإِن‬ ِ ‫ن‬ ْ ‫م‬ِ ِ ‫ه‬ ِ ‫ذ‬ ‫ـ‬ َ ‫ه‬ ْ ‫وا‬ ُ ‫ة يَقُول‬ ٌ َ ‫سن‬َ ‫ح‬ َ ‫م‬ ْ ُ‫صبْه‬ ِ ُ ‫وَإِن ت‬
 ِ ‫عند‬ ِ ‫ن‬ ْ ‫م‬
ِّ ًّ
‫ل‬ ُ ‫ك‬ ْ
‫ل‬ ُ ‫ق‬ َ
‫ك‬ ِ ‫د‬ ‫ن‬ ‫ع‬
ِ ‫ن‬
ْ ‫م‬
ِ ِ ‫ه‬ ِ ‫ذ‬ ‫ـ‬ َ ‫ه‬ ْ ‫وا‬ ُ ‫ةَ يقُول‬ ٌ َ ‫سيِّئ‬ َ ‫م‬ ْ ُ‫صبْه‬
ِ ُ‫ت‬
‫حدِيثًا‬ َ ‫ن‬ َ ‫فقَهُو‬ ْ َ‫ن ي‬ َ ‫ما لِهَـؤُالء الْقَوْم ِ ال َ يَكَادُو‬ َ َ‫اللّهِ ف‬
• Aynama takoonoo yudrikkumu almawtu walaw kuntum fee buroojin
mushayyadatin wa-in tusibhum hasanatun yaqooloo hathihi min AAindi Allahi
wa-in tusibhum sayyi-atun yaqooloo hathihi min AAindika qul kullun min
AAindi Allahi famali haola-i alqawmi la yakadoona yafqahoona hadeethan

• [QS. Annisa 4:78] Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan
kamu, kendatipun kamu di berada dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan
jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan “ini dari sisi Allah” ,
dan jika mereka ditimpa suatu keburukan mereka mengatakan, “ini dari
engkau (Muhammad)”, katakanlah, semuanya (datang) dari sisi Allah.maka
mengapa orang-2 itu (orang-orang munafik) hampit-hampir tdk memahami
pembicaraan (sedikitpun)”?
 
‫سوال ً وَكَفَى‬ َ ْ ‫سل‬ َ َ َ َ َ َ ‫ك من حسنة فَمن اللّه وما أ‬ َ َ ‫ما أ‬
ُ ‫اس َر‬
ِ َّ ‫لن‬ِ ‫ل‬ ‫ك‬ ‫ا‬َ ‫ن‬ َ ‫ر‬
ْ ‫أ‬َ ‫و‬ ‫ك‬ ‫س‬
ِ ‫ف‬
ْ َّ ‫ن‬ ‫ن‬ ‫م‬
ِ ‫ف‬ ٍ ‫ة‬ ‫ئ‬ِّ ‫ي‬ ‫س‬
َ ‫ن‬ ‫م‬
ِ ‫ك‬ َ ‫اب‬ ‫ص‬
َ َ َ ِ َ ِ ٍ َ َ َ ْ ِ َ ‫اب‬ ‫ص‬
َ َّ
‫بِاللهِ شَ هِيدًا‬ ّ

• Ma asabaka min hasanatin famina Allahi wama


asabaka min sayyi-atin famin nafsika waarsalnaka
lilnnasi rasoolan wakafa biAllahi shaheedan

• [QS. Annisa 4:79] Apa saja ni′mat yang kamu


peroleh adalah dari Allah, dan apa saja BENCANA
yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu
sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada
segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.
 
‫ه أَن‬
ُ ّ ‫سى الل‬
َ َ‫صيبَنَا دَآئ ِ َرة ٌ فَع‬
َ
ِ ُ ‫ْشى أن ت‬ َ ‫ن نَخ‬ َ ‫م يَقُولُو‬ ْ ِ‫ن فِيه‬ َ ‫سارِع ُو‬ َ ُ‫ض ي‬
ٌ ‫م َر‬ َّ ‫ين فِي قُلُوبِهِم‬
َ ِ ‫فَت َ َرى الَّذ‬
‫س ُّروا ْ فِي‬ َ َ َ ْ
َ ‫ما أ‬ َ ‫حوا ْ ع َلَى‬ ْ ُ ‫عندِهِ فَي‬
ُ ِ ‫صب‬ ِ ‫ن‬ ْ ‫م‬ ْ ‫ي بِالْفَت ْ ِح أ ْو أ‬
ِّ ٍ‫مر‬ َ ِ ‫يَأت‬
 
‫ين‬ ‫م‬ ‫د‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫س‬ ‫ف‬
ُ ‫ن‬َ‫أ‬
َ ِ ِ َ ْ ِ ِ ْ

• Fatara allatheena fee quloobihim maradun yusariAAoona feehim


yaqooloona nakhsha an tuseebana da-iratun faAAasa Allahu an ya'tiya
bialfathi aw amrin min AAindihi fayusbihoo AAala ma asarroo fee
anfusihim nadimeena 
•  
• [5:52] Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam
hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan
Nasrani), seraya berkata: "Kami takut akan mendapat BENCANA".
Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-
Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka
menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri
mereka.
 
َ
‫ير‬
ٌ ‫ص‬ ُ ّ ‫م وَالل‬
ِ َ‫ه ب‬ ْ ُ‫منْه‬ ٌ ِ ‫موا ْ كَث‬
ِّ ‫ير‬ َ َ‫موا ْ و‬
ُّ ‫ص‬ ُ َ‫م ع‬ ْ ِ‫ه عَلَيْه‬
َّ ُ ‫م ث‬ ُ ّ ‫اب الل‬
َ َ‫م ت‬َّ ُ ‫موا ْ ث‬ َ َ‫موا ْ و‬
ُّ ‫ص‬ ُ َ‫ة فَع‬ َ ‫سبُوا ْ أال َّ تَكُو‬
ٌ َ ‫ن فِتْن‬ ِ ‫ح‬
َ َ‫و‬
َ ‫ملُو‬
‫ن‬ َ ْ‫ما يَع‬ َ ِ‫ب‬

• Wahasiboo alla takoona fitnatun faAAamoo wasammoo


thumma taba Allahu AAalayhim thumma AAamoo
wasammoo katheerun minhum waAllahu baseerun bima
yaAAmaloona 
•  
• [5:71] Dan mereka mengira bahwa tidak akan terjadi suatu
BENCANApun (terhadap mereka dengan membunuh nabi-
nabi itu), maka (karena itu) mereka menjadi buta dan
pekak, kemudian Allah menerima taubat mereka,
kemudian kebanyakan dari mereka buta dan tuli (lagi). Dan
Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.
 
َ
‫ن‬
َ ‫م‬ َّ َ ‫ن هَـذِهِ لَنَكُون‬
ِ ‫ن‬ ْ ‫م‬
ِ ‫جانَا‬ ْ ِ ‫ة لَّئ‬
َ ‫ن أن‬ ُ َ‫ض ُّرعا ً و‬
ً َ ‫خفْي‬ َ َ‫هت‬ ْ َ ‫ات الْب َ ِّر وَالْب‬
ُ َ ‫حرِ تَدْعُون‬ ِ ‫م‬َ ُ ‫من ظُل‬
ِّ ‫جيكُم‬
ِّ َ ‫من يُن‬ ْ ُ‫ق‬
َ ‫ل‬
َ ِ‫الشَّ اكِر‬
‫ين‬

• Qul man yunajjaekum min thulumati albarri waalbahri


tadAAoonahu tadarruAAan wakhufyatan la-in anjana
min hathihi lanakoonanna mina alshshakireena 
•  
• [6:63] Katakanlah: "Siapakah yang dapat menyelamatkan
kamu dari BENCANA di darat dan di laut, yang kamu
berdoa kepada-Nya dengan rendah diri dengan suara
yang lembut (dengan mengatakan: "Sesungguhnya jika
Dia menyelamatkan kami dari (BENCANA) ini, tentulah
kami menjadi orang-orang yang bersyukur"".
 
َ ُ ‫ل كَرب ث‬
َ ‫شرِكُو‬
‫ن‬ ْ ُ‫م ت‬ َّ ٍ ْ ِّ ُ ‫من ك‬
ْ ُ ‫م أنت‬ ِّ ‫جيكُم‬
ِ ‫من ْ َها َو‬ ُ ّ ‫ل الل‬
ِّ َ ‫ه يُن‬ ِ ُ‫ق‬

• Quli Allahu yunajjeekum minha wamin kulli


karbin thumma antum tushrikoona 
•  
• [6:64] Katakanlah: "Allah menyelamatkan
kamu dari BENCANA itu dan dari segala
macam kesusahan, kemudian kamu kembali
mempersekutukan-Nya."
 
ُ َ
ِ َ ‫سيِّئ‬
‫ات‬ َّ ‫ات َوال‬
ِ َ ‫سن‬ َ ْ ‫م بِال‬
َ ‫ح‬ ْ ُ‫ك َوبَلَوْنَاه‬
َ ِ ‫ن ذَل‬
َ ‫م دُو‬
ْ ُ‫منْه‬
ِ َ‫ن و‬ َ ‫حو‬ ُ ِ ‫صال‬
َّ ‫م ال‬
ُ ُ‫منْه‬
ِّ ‫ما‬
ً ‫م‬
َ ‫ضأ‬ ْ ُ‫وَقَطَّعْنَاه‬
ِ ‫م ِفي األ ْر‬
‫ن‬َ ‫جعُو‬ ْ ُ‫لَعَلَّه‬
ِ ‫م ي َ ْر‬

• WaqattaAAnahum fee al-ardi omaman minhumu


alssalihoona waminhum doona thalika wabalawnahum
bialhasanati waalssayyi-ati laAAallahum yarjiAAoona 
•  
• [7:168] Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi
beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang
saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan
Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan
(BENCANA) yang buruk-buruk, agar mereka kembali
(kepada kebenaran).
 
ْ ‫ين كَف َُروا‬ َ َ ‫م أَنَز‬
َ ِ‫َّب الَّذ‬ ْ َّ ‫جنُودًا ل‬
َ ‫م ت َ َروْهَا وَعذ‬ ُ ‫ل‬َ ‫ين َوأن َز‬ ُ ْ ‫سولِهِ وَعَلَى ال‬
ِ ْ ‫مؤ‬
َ ِ ‫من‬ ُ ‫ه عَلَى َر‬
ُ َ ‫سكِينَت‬ ُ ّ ‫ل الل‬
َ ‫ه‬ َّ ُ ‫ث‬
َ ِ‫ج َزاء الْكَافِر‬
‫ين‬ َ ‫وَذَل ِ َك‬

• Thumma anzala Allahu sakeenatahu AAala rasoolihi


waAAala almu'mineena waanzala junoodan lam tarawha
waAAaththaba allatheena kafaroo wathalika jazao
alkafireena
•  
• [9:26] Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada
RasulNya dan kepada orang-orang yang beriman, dan Allah
menurunkan bala tentara yang kamu tiada melihatnya, dan
Allah menimpakan BENCANA kepada orang-orang yang
kafir, dan demikianlah pembalasan kepada orang-orang
yang kafir.
 
َ َ
‫ن‬
َ ‫حو‬ ْ ُ‫ل وَيَتَوَلَّوا ْ وَّه‬
ُ ِ‫م فَر‬ ُ ْ ‫من قَب‬
ِ ‫م َرنَا‬ َ ‫ة يَقُولُوا ْ قَد ْ أ‬
ْ ‫خذ ْنَا أ‬ ٌ َ ‫صيب‬
ِ ‫م‬ َ ْ ‫صب‬
ُ ‫ك‬ ْ ُ‫سؤْه‬
ِ ُ ‫م وَإِن ت‬ ُ َ‫ة ت‬
ٌ َ ‫سن‬
َ ‫ح‬ َ ْ ‫صب‬
َ ‫ك‬ ِ ُ ‫إِن ت‬

• In tusibka hasanatun tasu'hum wa-in tusibka


museebatun yaqooloo qad akhathna amrana min
qablu wayatawallaw wahum farihoona
•  
• [9:50] Jika kamu mendapat suatu kebaikan, mereka
menjadi tidak senang karenanya; dan jika kamu
ditimpa oleh sesuatu BENCANA, mereka berkata :
"Sesungguhnya kami sebelumnya telah
memperhatikan urusan kami (tidak pergi perang)"
dan mereka berpaling dengan rasa gembira.
 
َ ِ ‫ولَئ‬
‫ور‬
ٌ ‫خ‬ ٌ ِ‫ه لَفَر‬
ُ َ‫ح ف‬ ُ َ ‫سيِّئ‬
ُ َّ ‫ات عَنِّي إِن‬ َّ ‫ب ال‬ َّ َ ‫ه لَيَقُول‬
َ َ‫ن ذَه‬ ُ ْ ‫ست‬
َّ ‫م‬
َ ‫ض َّراء‬ َ ْ‫ن أذَقْنَاهُ نَع‬
َ َ ‫ماء بَعْد‬ ْ َ

• Wala-in athaqnahu naAAmaa baAAda darraa


massat-hu layaqoolanna thahaba alssayyi-atu
AAannee innahu lafarihun fakhoorun
•  
• [11:10] Dan jika Kami rasakan kepadanya
kebahagiaan sesudah BENCANA yang
menimpanya, niscaya dia akan berkata: "Telah
hilang BENCANA-BENCANA itu daripadaku";
sesungguhnya dia sangat gembira lagi bangga,
Stressor Psikososial
• Adalah: Setiap keadaan atau peristiwa
yg menyebabkan perubahan pada
setiap kehidupan seseorang sehingga
orang itu terpaksa melakukan adaptasi
atau penyesuaian diri untuk
menanggulanginya
STRESS DAN ADAPTASI
STRESS DAN ADAPTASI

DEFINISI
SELYE : Respon tubuh yg tdk spesifik thd
setiap kebutuhan yang terganggu

DAVIS : Kejadian kehidupan sehari-hari


yg tdk dpt dihindari

KOZIER : Fenomena universal setiap


orang mengalaminya
Tingkat Stress

1 Stress Ringan
• Situasi dalam bebrapa menit dan tidak
menimbulkan penyakit/gangguan kecuali
dihadapi.
2. Stress Sedang
• Terjadi lebih lama, beberapa jam s.d.
berapa hari.
• Ex: beban kerja berlebihan, kesepakatan yg
belum selesai.
3. Stress Berat

• Biasanya stress Kronis, terjadi beberapa


minggu s.d. beberapa tahun.
• Ex : Hubungan tdk kurang harmonis, penyakit
yang lama, ancaman pembunuhan..
Faktor-Faktor Terjadinya Stress

– Faktor dalam diri individu


( Intrinsik ).

– Faktor diluar diri individu


( Ekstrinsik ).
Faktor Yg Mempengaruhi Respon Individu Thp Stres :

– Sifat dan banyaknya stressor.


– Persepsi terhadap stressor.
– Lamanya timbul stressor.
– Pengalaman didalam menghadapi stressor.
– Sistem supporet/Pendukung.
– Usia seseorang
– Kepribadian
Sifat Alami Untuk Mempertahankan Keadaan Seimbang
( Homeostasis )

Jika ada Stress

Adaptasi

Mekanis
Adaptasi Stressor

Tubuh Dalam Homeostasis


Mekanisme Coping

• Mekanisme Coping : Respon segera dari


seseorang terhadap situasi yg mengancam/
Pemecahan masalah terhadap hal-hal yg
membuat stres.

R. Adaptif Coping R. Maladaptif


Stressor menurut PPDGJ-II
Stressor menurut PPDGJ- III
• Masalah dengan “primary supportMasalah perumahan

•Masalah dengan “primary support group”


•Masalah berkaitan dengan lingkungan sosial
•Masalah pendidikan
•Masalah pekerjaan
•Masalah perumahan
•Masalah ekonomi
•Masalah akses ke pelayanan kesehatan
•Masalah berkaitan dengan interaksi dengan
hukum/kriminal
•Masalah psikososial dan lingkungan lain
•  

• Masalah berkaitan dengan interaksi dengan hukum/kriminal


Stress sulit mengambil keputusan

Anda mungkin juga menyukai