Anda di halaman 1dari 20

Abdul Wachid, M.H.

GOOD
GOVERNANCE
Good Governance (tata laksana pemerintahan
yang baik) adalah suatu peyelegaraan
manajemen pembangunan yang solid dan
bertanggung jawab yang sejalan dengan
prinsip demokrasi dan pasar yang efisien,
penghindaran salah alokasi dana investasi dan
pencegahan korupsi baik secara politik
maupun secara administratif
United National Development Program (UNDP)
mendefinisikan governance sebagai penggunaan
wewenang ekonomi, politik dan administrasi guna
mengelola urusan-urusan negara pada semua
tingkat
Latar belakang tuntutan GG

1. Faktor Eksternal yaitu adanya


pangaruh globalisasi;
2. Faktor internal yaitu adanya
tuntutan terhadap
pemerintahan yang
menerapkan nilai, transparasi,
akutabilitas, partisipasi dan
demokrasi.
Prinsip-Prinsip GG
1. Partisipasi masyarakat
2. Tegaknya supremasi hukum
3. Transparasi
4. Responsif
5. Berorientasi kepada musyawarah dan mufakat
6. Kesetaraan
7. Efektifitas dan efisiensi
8. Akutabilias
9. Visi strategis
Konsep GG
1. Nilai yang menjunjung tinggi keinginan/
kehendak rakyat;
2. Nilai-nilai yang dapat meningkatkan
kemampuan rakyat dalam mencapai
tujuan kemandirian, pembangunan
berkelanjutan dan keadilan sosial;
3. Aspek fungsional pemerintahan yang
efektif dan efisien.
Hal yang berpengaruh pelaksanaan GG

1. Integritas pemerintah
2. Kondisi Politik
3. Kondisi Ekonomi
4. Kondisi Sosial Masyarakat
5. Sistem Hukum
Tiga domain GG
1. Pemerintah yang berperan menciptakan iklim
politik dan hukum yang kondusif;
2. Sektor swasta yang berperan menciptakan
lapangan pekerjaan dan pendapatan;
3. Masyarakat yang berperan mendorong
interaksi sosial, ekonomi, politik dan mengajak
seluruh anggota masyarakat berperan aktif.
Permasalahan dalam Penerapan GG:
1. Reformasi birokrasi belum berjalan sesuai
dengan tuntutan masyarakat;
2. Tingginya kompleksitas permasalahan dalam
mencari solusi perbaikan;
3. Masih tingginya tingkat penyalahgunaan
wewenang, banyaknya praktik KKN, dan
masih lemahnya pengawasan terhadap
kinerja aparatur;
4. Makin meningkatnya tuntutan akan partisipasi
masyarakat dalam kebijakan publik;
5. Meningkatnya tuntutan penerapan prinsip-prinsip
tata kepemerintahan yang baik antara lain
transparansi, akuntabilitas dan kualitas kinerja
publik serta taat pada hukum;
6. Meningkatnya tuntutan dalam pelimpahan
tanggung jawab, kewenangan dan pengambilan
keputusan dalam era desentralisasi;
7. Rendahnya kinerja SDM dan kelembagaan
aparatur; sistem kelembagaan (organisasi) dan
ketatalaksanaan (manajemen) pemerintahan
daerah yang belum memadai.
Syarat minimal untuk mewujudkan
Good Governance :
1. transparasi
2. akuntabilitas
3. partisipasi
4. pemberdayaan hukum
5. efektif dan efisiensi
6. keadilan
Abdul Wachid, M.H.

GLOBALISASI
Globalisasi menurut Bahasa adalah
“suatu proses yang mendunia”

“Globalisasi adalah suatu proses dimana antar


individu, antar kelompok, dan antar negara
saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan
memengaruhi satu sama lain yang melintas
batas negara dalam banyak hal”
Faktor Penyebab Globalisasi
Internal
 Berkembangnya cara berpikir dan semakin
majunya pendidikan masyarakat;
 Kebebasan pers;
 ketergantungan sebuah negara kepada
negara-negara lain di seluruh dunia;
 Munculnya berbagai lembaga swadaya
masyarakat serta lembaga politik;
 Berkembangnya transparansi dan demokrasi
pemerintahan.
Faktor Eksternal
 Meningkatnya peran dan fungsi lembaga-
lembaga internasional;
 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;
 Modersisasi atau pembaruan di berbagai bidang
yang dilakukan negara-negara di dunia
mempengaruhi negara lain untuk mengadopsi
atau meniru hal yang sama;
 Adanya kesepakatan internasional tentang pasar
bebas;
 Penemuan sarana komunikasi yang semakin
canggih.
Tatangan dan anacaman Globalisasi
1. Nasionalisame dan Internasionalisme
2. Budaya barat dan Indonesia
3. Industri dan pertaniaan
4. Lapangan pekerjaan
Dampak Positif Globalisasi :
 mudah memperoleh informasi dan ilmu
pengetahuan;
 Semakin cepat dan mudahnya komunikasi;
 Kemudahan dalam transportasi;
 Turisme dan pariwisata meningkat;
 Memacu meningkatkan kualitas diri;
 Pembangunan semakin banyak;
 mudah memenuhi kebutuhan.
Dampak Negatif Globalisasi :
 Informasi yang tidak tersaring;
 perilaku konsutif;
 membuat sikap menutup diri, berpikir sempit;
 sikap solidaritas atau kepedulian, gotong royong,
kesetiakawanan berkurang;
 budaya atau adat bangsa akan terkikis;
 perusahaan dalam negeri akan kalah saing dengan
perusahaan luar negeri, hal ini mengakibatkan
perusahaan dalam negeri sulit berkembang;
 Munculnya sikap individualisme.
Cara Menghadapi Globalisasi
 Pemberian ketrampilan hidup agar bisa muncul
kreatifitas serta kemandirian;
 Pembangunan kwalitas manusia Indonesia lewat
pendidikan;
 Usaha menumbuhkan budaya serta sikap hidup global,
seperti kreatif, mandiri, menghormati karya,
serta optimis;
 Usaha membuat pemerintahan yang transparan serta
demokratis;
 Usaha senantiasa menumbuhkan wawasan
kebangsaan dan jati diri nasional.
Pencegahan terhadap dampak negative
globalisasi terhadap nilai-nilai nasionalisme :
 menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh,
misalkan semangat mencintai produk dalam negeri;
 menanamkan dan mengamalkan niali-nilai pancasila
dengan sebaik-baiknya;
 menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan
sebaik-baiknya;
 mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan
menegakkan hukum dalam arti sebenar-benarnya dan
seadil-adilnya;
 selektif terhadap pengaruh globalisasi dibidang politik,
ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.
Meningkatkan Daya
Saing Bangsa
1. Aspek intelektual;
2. Aspek kretivitas;
3. Aspek moral dan sikap;
4. Aspek bahasa;
5. Motovasi.

Anda mungkin juga menyukai