Bid'ah
Bid'ah
wb
“Bid’Ah”
Program Studi :
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Agama Islam
ُ6ب َْحانَه6 ُس666هلل َ َل ُمب66ا ا6َل ُّسلُ ْو ِك َعلَ ْيه66ا666ص ُد ِب
ِ لتَّ َعبُ ِد66يا666 ُة ِف6ل َغ66ا َ ْق66ل َّشرْ ِعيَّ َة ُي66ضا ِهيا
َ 666ل ِّدي ِْن ُم ْختَ َر َع ٍة ُت66يا666عنطَ ِر ْيقَ ٍة ِف
ْ َ ٌِعبَا َرة
• “Suatu istilah untuk suatu jalan dalam agama yang dibuat-buat (tanpa ada dalil,
pen) yang menyerupai syari’at (ajaran Islam), yang dimaksudkan ketika
menempuhnya adalah untuk berlebih-lebihan dalam beribadah kepada Allah
Ta’ala.”
Bid’Ah menurut Syariat
• Ali bin Ja’d mengatakan bahwa dia mendengar Yahya bin Yaman
berkata bahwa dia mendengar Sufyan (ats Tsauri) berkata,
“Bid’ah itu lebih disukai Iblis dibandingkan dengan maksiat
biasa. Karena pelaku maksiat itu lebih mudah bertaubat.
Sedangkan pelaku bid’ah itu sulit bertaubat” (Diriwayatkan
oleh Ibnu Ja’d dalam Musnadnya no 1809 dan Ibnul Jauzi dalam
Talbis Iblis hal 22).
• Maka sesungguhnya pelaku maksiat terkadang ingin taubat dan
kembali, berbeda dengan ahli bid’ah, sesungguhnya dia meyakini
bahwa amalanya itu adalah qurbah (ibadah yang mendekatkan
kepada Allah).
Dalil Larangan Bid’ah
• يت لَ ُك ُم اإْل ِ ْساَل َم ِدينًا ُ ض ِ ت َعلَ ْي ُك ْم نِ ْع َمتِي َو َر ُ ت لَ ُك ْم ِدينَ ُك ْم َوأَ ْت َم ْم
ُ ْاليَ ْو َم أَ ْك َم ْل
• “… Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah
Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai
agama bagimu …” [Al-Maa’idah: 3]
• Sesuatu yang telah disempurnakan tidak lagi menerima tambahan,tidak
menerima pengurangan seakan akan seseorang menuduhnya kekurangan
lalu dia datang untuk menyempurnakan dengan tambahan dan bid’ah.
َ ب ۚ إِ َّن الَّ ِذ
َ ين يَ ْفتَر
ُون َ ب ٰهَ َذا َحاَل ٌل َو ٰهَ َذا َح َرا ٌم لِتَ ْفتَرُوا َعلَى هَّللا ِ ْال َك ِذ َ ف أَ ْل ِسنَتُ ُك ُم ْال َك ِذ ِ َ• َواَل تَقُولُوا لِ َما ت
ُ ص
َ ب اَل يُ ْفلِح
ُون َ َعلَى هَّللا ِ ْال َك ِذ
• Artinya “Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut
oleh lidahmu secara dusta "ini halal dan ini haram", untuk mengada-adakan
kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-
adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung.” (Q.s An-Nahl ayat
116)
Dalil Sunnah