Anda di halaman 1dari 16

Assalamualaikum wr.

wb

“Bid’Ah”
Program Studi :
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Agama Islam

• Agama Islam adalah agama yang benar. Sebuah agama


yang telah mendapatkan jaminan pertolongan dan
kemenangan dari Allah ta’ala bagi siapa saja yang
berpegang teguh dengannya dengan sebenar-benarnya.
Allah ta’ala berfirman,
ِ ‫ق لِيُ ْظ ِه َرهُ َعلَى الد‬
• ‫ِّين ُكلِّ ِه َولَ ْو‬ ِّ ‫ين ا ْل َح‬
ِ ‫سولَهُ بِا ْل ُه َدى َو ِد‬ َ ‫ُه َو الَّ ِذي أَ ْر‬
ُ ‫س َل َر‬
‫ون‬َ ‫ش ِر ُك‬ ْ ‫َك ِرهَ ا ْل ُم‬
“Dia lah Zat yang telah mengutus Rasul-Nya dengan
membawa Petunjuk dan Agama yang benar untuk
dimenangkan di atas seluruh agama-agama yang ada,
meskipun orang-orang musyrik tidak
menyukainya.” (QS. Ash Shaff: 9)
Allah berfirman (yang artinya) “Dan bahwa (yang kami
perintahkan) Ini adalah jalanku yang lurus,maka
ikutilah dia,dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan
(yang lain),Karena jalan jalan itu mencerai beraikan
kamu dari jalan-nya.Yang demikian itu diperintahkan
Allah kepadamu agar kamu bertakwa” (Q.S Al An’am :
153).
Bid’ah

• Secara umum dapat diketahui bahwa semua Bid’Ah dalam


perkara ibadah/agama adalah haram atau dilarang kecuali bila
ada perintah dari Allah.Bid’Ah ialah suatu hal baru yang tidak
terdapat pada ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW,
atau dengan kata lain perbuatan maupun perkataan yang
dianggap suatu cara agama. Padahal itu hanya bersumber dari
rasio dan akal manusia itu sendiri dan sama sekali tidak pernah
diterangkan oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Bid’Ah menurut bahasa dan
Al imam Syatibi
• Dalam penyusun kamus Al-Mu’Jamul Wasiith Mengatakan “Bid’ah adalah apa yang
diada-adakan dalam agama dan lainnya.” Dan Dalam penyusun kamus Al-Qaamuus
Mengatakan “Bid’ah adalah membuat hal baru dalam agama setelah sempurnanya
agama.Atau Sesuatu yang diada-adakan setelah Nabi saw.Baik berasal dari hawa
nafsu maupun amal perbuatan.”
• Definisi yang dikemukakan oleh Al Imam Asy Syatibi dalam Al I’tishom. Beliau
mengatakan bahwa bid’ah adalah:

ُ6‫ب َْحانَه‬6 ‫ ُس‬666‫هلل‬ َ َ‫ل ُمب‬66‫ا ا‬6َ‫ل ُّسلُ ْو ِك َعلَ ْيه‬66‫ا‬666‫ص ُد ِب‬
ِ ‫لتَّ َعبُ ِد‬66‫يا‬666‫ ُة ِف‬6‫ل َغ‬66‫ا‬ َ ‫ ْق‬66‫ل َّشرْ ِعيَّ َة ُي‬66‫ضا ِهيا‬
َ 666‫ل ِّدي ِْن ُم ْختَ َر َع ٍة ُت‬66‫يا‬666‫عنطَ ِر ْيقَ ٍة ِف‬
ْ َ ٌ‫ِعبَا َرة‬
• “Suatu istilah untuk suatu jalan dalam agama yang dibuat-buat (tanpa ada dalil,
pen) yang menyerupai syari’at (ajaran Islam), yang dimaksudkan ketika
menempuhnya adalah untuk berlebih-lebihan dalam beribadah kepada Allah
Ta’ala.”
Bid’Ah menurut Syariat

• Imam ar-Raghib al-Ashfahani dalam


kitab Mufradaat al-faazhil Qur’an
berkata suatu tindakan yang
pelakunya tidak mengikuti tuntutan
peletak syari’at telah diriwayatkan
‘Setiap hal yang diada-adakan
bid’ah,setiap bid’ah adalah sesat dan
setiap kesesatan berada dalam
neraka.’
Bid’ah Menurut Ibnu Taimiyah

Melakukannya dan dilakukan pada masa beliau maupun beliau


belum melakukaknnya dan belum dilakukan pada masa beliau
karena tidak ada tuntutan untuk melakukannya.Apabila
terbukti bahwa Rasul saw memerintahkan atau menganjurkan
suatu hal sesuatu itu adalah sunnah.Rasulullah saw bersabda

“Hendaklah kalian berpegang teguh dengan sunnahku dan


sunnah khulafaur rasyidin yang mendapatkan
petunjuk.Berpeganganlah dengan sunnah itu,gigitlah ia
dengan gigi geraham.Jauhilah oleh kalian perkara yang
diada-adakan sebab setiap perkara yang diada-adakan
adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah sesat.” (HR.Shahih
dan Tirmidzi).
Perbedaan Bid’Ah dan
• ibnu Taimiyah sunnah adalah
bentuk ketaatan kepada Allah dan
Sunnah Rasul-nya yang didasarkan pada
dalil syar’i,baik Rasulullah
• Rasulullah bersabda:
saw.melakukannya dan dilakukan
“Barangsiapa yang mengada-
pada masa beliau maupun beliau
adakan sesuatu dalam urusan
belum melakukaknnya dan belum
agama kami ini yang bukan dari
dilakukan pada masa
kami, maka dia tertolak”, (HR.
beliau.“Hendaklah kalian
Bukhari dan Muslim). Dalam
berpegang teguh dengan
riwayat Muslim : “Barangsiapa
sunnahku dan sunnah khulafaur
melakukan suatu amal yang tidak
rasyidin yang mendapatkan
sesuai urusan kami, maka dia
petunjuk.Berpeganganlah dengan
tertolak”.
sunnah itu,gigitlah ia dengan gigi
• dengan jelas menyatakan geraham.Jauhilah oleh kalian
keharusan meninggalkan setiap perkara yang diada-adakan
perkara bid’ah, baik ia ciptakan sebab setiap perkara yang diada-
sendiri atau hanya mengikuti adakan adalah bid’ah dan setiap
orang sebelumnya.  bid’ah adalah sesat.” (HR.Shahih
dan Tirmidzi).
Bid’ah lebih Buruk dari Maksiat.

• Ali bin Ja’d mengatakan bahwa dia mendengar Yahya bin Yaman
berkata bahwa dia mendengar Sufyan (ats Tsauri) berkata,
“Bid’ah itu lebih disukai Iblis dibandingkan dengan maksiat
biasa. Karena pelaku maksiat itu lebih mudah bertaubat.
Sedangkan pelaku bid’ah itu sulit bertaubat” (Diriwayatkan
oleh Ibnu Ja’d dalam Musnadnya no 1809 dan Ibnul Jauzi dalam
Talbis Iblis hal 22).
• Maka sesungguhnya pelaku maksiat terkadang ingin taubat dan
kembali, berbeda dengan ahli bid’ah, sesungguhnya dia meyakini
bahwa amalanya itu adalah qurbah (ibadah yang mendekatkan
kepada Allah).
Dalil Larangan Bid’ah
•  ‫يت لَ ُك ُم اإْل ِ ْساَل َم ِدينًا‬ ُ ‫ض‬ ِ ‫ت َعلَ ْي ُك ْم نِ ْع َمتِي َو َر‬ ُ ‫ت لَ ُك ْم ِدينَ ُك ْم َوأَ ْت َم ْم‬
ُ ‫ْاليَ ْو َم أَ ْك َم ْل‬
• “… Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah
Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai
agama bagimu …” [Al-Maa’idah: 3]
• Sesuatu yang telah disempurnakan tidak lagi menerima tambahan,tidak
menerima pengurangan seakan akan seseorang menuduhnya kekurangan
lalu dia datang untuk menyempurnakan dengan tambahan dan bid’ah.
َ ‫ب ۚ إِ َّن الَّ ِذ‬
َ ‫ين يَ ْفتَر‬
‫ُون‬ َ ‫ب ٰهَ َذا َحاَل ٌل َو ٰهَ َذا َح َرا ٌم لِتَ ْفتَرُوا َعلَى هَّللا ِ ْال َك ِذ‬ َ ‫ف أَ ْل ِسنَتُ ُك ُم ْال َك ِذ‬ ِ َ‫• َواَل تَقُولُوا لِ َما ت‬
ُ ‫ص‬
َ ‫ب اَل يُ ْفلِح‬
‫ُون‬ َ ‫َعلَى هَّللا ِ ْال َك ِذ‬
• Artinya “Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut
oleh lidahmu secara dusta "ini halal dan ini haram", untuk mengada-adakan
kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-
adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung.” (Q.s An-Nahl ayat
116)
Dalil Sunnah

• “Barang siapa yang membuat hal hal baru didalam urusan


kami yang bukan bagian darinya,ia tertolak.” (H.R
Bukhari dan Muslim).
• “Barang siapa yang mengerjakan sesuatu perbuatan yang
tidak dituntunkan oleh agama kami ia tertolak”
( HR.Muslim).
• Setiap orang orang yang mengada ngadakan sesuatu dan
menisbahkan kepada agama padahal tidak ada dasar dalam
agama yang menjadi rujukan sesuatu itu sesat.Agama
terlepas dari dirinya,baik masalah baik aqidah maupun
perbuatan,perkataan,yang zahir maupun batin.
Penjelasan perkataan ummar bin khattab “sebaik baik Bid’Ah”

• Dari Abdurrahman bin Abdil Qaary katanya; aku keluar bersama


Umar bin Khatthab di bulan Ramadhan menuju masjid (Nabawi).
Sesampainya di sana, ternyata orang-orang sedang shalat secara
terpencar; ada orang yang shalat sendirian dan ada pula yang
menjadi imam bagi sejumlah orang.
• Maka Umar berkata: “Menurutku kalau mereka kukumpulkan
pada satu imam akan lebih baik…” maka ia pun mengumpulkan
mereka –dalam satu jama’ah– dengan diimami oleh Ubay bin
Ka’ab. Kemudian aku keluar lagi bersamanya di malam yang
lain, dan ketika itu orang-orang sedang shalat bersama imam
mereka, maka Umar berkata,
• “Sebaik-baik bid’ah adalah ini, akan tetapi saat dimana mereka
tidur lebih baik dari pada saat dimana mereka shalat”,
maksudnya akhir malam lebih baik untuk shalat karena saat itu
mereka shalatnya di awal malam
Macam Macam Bid’ah
• Bid’ah Wajiba ( Wajib ) • Bid’ahMubaha ( Boleh )
Contoh :mempelajari ilmu Contoh :Menambah kelezatan
Nah untuk lebih memehami makanan dan minuman serta
kala mullah dan sunnah memperindah pakaian.
Rosul adalah sesuatu yang • Bid’ah Sederhana adalah
wajib di pelajari dan untuk bid’ah yang hanya menccakup
menjaga syari’at maka satu erkara yang diada adakan
Bid’ah itu adalah wajib. terkait aqidah,ibadah.
• Bid’ah Muharramah • Bid’ah Kompleks Adalah
( Haram )Contoh :Mazhab – bid’ah yang mencakup
mazhab yang sesat ,seperti sejumlah bid’ah dalam satu
bid’ah.
Qadariyah , jabariyah dan
Khawarij, juga termasuk • Bid’ah Mandubah ( Sunah )
menciptakan sesuatu yang Contoh : Pembangunan
jembatan, sekolah , shalat
mendatangkan mu dharat
tarawih berjamaah di masjid
bagi diri dan orang lain.
dan lain – lain.
Bahaya Bid’ah Bagi Agama
Melalui syirik dan paganisme : Mempersekutukan Allah dengan
menyembah sesuatu yang tidak memberi bahaya maupun manfaat.
• Sikap Berlebihan : Beragam Ritual dan peribadahan yang
menyusahkan dan memberatkan serta membebankan apa yang
tidak sanggup dipikul.
• Mengabaikan Dunia : Menghancurkan Kemakmuran dengan klaim
keimanan,mereka menyiksa fisik dengan Alasan mensucikan ruh.
Penyelewengan pada Agama:
‫ص ْنعًا‬ َ ُ‫ُون أَنَّهُ ْم يُحْ ِسن‬
ُ ‫ون‬ َ ‫ض َّل َس ْعيُهُ ْم ِفي ْال َحيَا ِة ال ُّد ْنيَا َوهُ ْم يَحْ َسب‬ َ ‫ الَّ ِذ‬:
َ ‫ين‬ •
“Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam
kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka
berbuat sebaik-baiknya.” (Q.S Al-Kahf : 104)
Akibat dari Bid’ah
• Perbuatan Dosa: melakukan sesuatu yang jauh dari perintah
Allah dan Rasul dimana perbuatan tersebut seringkali tidak
sesuai dengan agama. Dan Perbuatan tersebut membuat
kerusakan dengan bid’ah nya dan mengatasnamakan agama.
• Jauh dari Petunjuk Allah
• Termasuk Orang yang Merugi : Bid’ah ialah perbuatan
orang orang yang merugi,orang tersebut mengira bahwa
amalan yang dilakukannya adalah hal terbaik yang akan
membawanya ke surga, padahal justru sebaliknya Allah tidak
membutuhkan dilebih lebihkan dalam menjalankan syariatNya.
• Taubat tidak Diterima: Allah tidak akan menerima taubat
atau mengampuni dosanya jika ia masih melakukan perbuatan
bid’ah yang salah tersebut dan Memecah belah persatuan
Umat.
Kesimpulan
• Bid’Ah ialah suatu hal baru yang tidak terdapat pada ajaran Islam
yang dibawa oleh Rasulullah SAW, atau dengan kata lain perbuatan
maupun perkataan yang dianggap suatu cara agama. Padahal itu hanya
bersumber dari rasio dan akal manusia itu sendiri dan sama sekali
tidak pernah diterangkan oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW. Baik
berkaitan dengan akidah maupun  syariah yang aturan-aturannya
sudah dijelaskan dalam Al-quran dan As-sunnah secara tafshil (rinci).
• Setiap orang orang yang mengada ngadakan sesuatu dan menisbahkan
kepada agama padahal tidak ada dasar dalam agama yang menjadi
rujukan sesuatu itu
• Nabi saw bersabda “Barang siapa meletakkan sunnah yang baik
ia akan mendapatkan pahala sunnah itu dan pahala orang yang
melakukannya.”Sebagai kebalikannya beliau bersabda “Barang
siapa yang meletakkan sunnah yang buruk,ia menanggung
dosanya dan dosa orang yang melakukannya.” (HR MUSLIM).

Anda mungkin juga menyukai