Anda di halaman 1dari 23

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

MATA PELAJARAN PKN DENGAN


MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE
LEARNING NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)
DI KELAS IV SDN 060954 KEC. MEDAN
MARELAN T.A 2019-2020

NAMA : Wita Laila Rivani


NIM :1191111027
Dosen Pembimbing : Dra. Sorta Simanjuntak, SPd,.M.Pd
BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teoritis


2.1.1 Hakikat Belajar
2.1.2 Hakikat Hasil Belajar
2.1.3 Faktor –faktor yang Mempengaruhi Hasil belajar
2.1.4 Hakikat Cooperative Learning
2.15 Hakikat Numbered Head Together
2.1.6Langkah – Langkah Pelaksanaan Model Numbered
Head Together
2.1.7 Kelebihan Model Numbered Head Together
2.1.8 Kekurangan Model Numbered Head Together
2.1.9 Hakikat Pembelajaran PKN di SD
2.1.10 Tujuan Mata pelajaran PKN di SD
2.1.12 Materi Globalisasi
2.2 Kerangka Berfikir
2.3 Hipotesisi Tindakan
2.1 KERANGKA TEORITIS
2.1.1 Hakikat Belajar
Gagne (dalam Slameto,2003:13),
memberikan dua definsi belajar,
yaitu
1) belajarialah suatu proses untuk
memperoleh motivasi dalam
pengetahuan, keterampilan,
kebiasaan, dan tingkah laku; 2)
belajar adalah penguasaan
pengetahuan atau keterampilan
yang diperoleh dari intruksi.
2.1.2 Hakikat Hasil Belajar
Menurut Gagne (dalam
Purwanto,2011:42), hasil belajar
adalah terbentuknya konsep, yaitu
kategori yang kita berikan pada
stimulus yang ada dilingkungan,
yang menyediakan skema yang
terorganisasi untuk mengasimilasi
stimulus baru dan menetukan
hubungan didalam kategori.
2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Hasil Belajar
Menurut Slameto (2003:54),
factor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar 2.1.4 Hakikat Cooperative
banyak jenisnya, tetapi dapat Leraning
Menurut Sanjaya (2011:242),
digolongkan menjadi dua
pembelajaran kooperatif
golongan saja, yaitu: A. factor-
merupakan model pembelajaran
faktor Intern:
dengan menggunakan sistem
1) faktor Jasmaniah
pengelompokkan/tim kecil, yaitu
2) faktor Psikologis
antara empat sampai enam
3) faktor kelelahan
orang yang mempunyai latar
B. Faktor- Faktor Ekstern
belakang kemampuan
1) faktor keluarga
akademik, jenis kelamin, ras,
2) faktor sekolah
atau suku yang berbeda
(heterogen).
2.1.5 Hakikat Numbered Head
Together

Menurut Huda (2011:138),


Numbered Heads Together
(Kepala Bernomor) memberikan
kesempatan kepada siswa untuk
saling sharing ide-ide dan
mempertimbangkan jawaban
yang paling tepat. 2.1.6 Langkah-langkah Pelaksanaan
Model Numbered Head Together

1) peserta didik dibagi dalam kelompok


2) guru memberikan tugas dan masing-
masing kelompok mengerjakannya
3) kelompok mendiskusikan jawaban
yang benar
4) guru memanggil salah satu nomor
peserta didik
5) tanggapan dari teman lain
6) Kesimpulan
2.1.7 Kelebihan Model
Numbered Head Together
Menurut Istarani (2012:13),
1) dapat meningkatkan kerjasama
diantara siswa,
2) 2) dapat meningkatkan
tanggung jawab siswa secara
bersama,
3) 3) melatih siswa untuk
menyatukan pikiran
4) melatih siswa untuk
menghargai pendapat orang 2.1.8 Kekurangan Model
lain Numbered Head Together
1) siswa merasa bingung karena
mengapa dalam kelompok
masih ada lagi nomor
2) sulit menyatukan pikiran
siswa dalam satu kelompok
3) diskusi sering kali
menghamburkan waktu yang
cukup lama
4) sering terjadi perdebatan
yang kurang bermanfaat
2.1.9 Hakikat Pembelajaran
PKN di SD
menurut Syarbaini (2006:4),
Pendidikan Kewarganegaraan
adalah suatu bidang kajian yang
mempunyai objek telaah
kebajikan dan budaya
kewarganegaraan, dengan
menggunakan disiplin ilmu
pendidikan dan ilmu politik.
2.1.10 Tujuan Mata Pelajaran
PKN di SD
Menurut Winataputra (2013:15)
a) berpikir secara kritis
b) berpartisipasi secara bermutu
dan bertanggung jawab
c) berkembang secara positif dan
demokratis untuk membentuk
diri berdasarkan
d) ) berinteraksi dengan bangsa-
bangsa lain dalam percaturan
dunia secara langsung
2.1.12 Materi Globalisasi

Kata “globalisasi” diambil dari kata globe yang


artinya bola bumi tiruan atau dunia tiruan.
Kemudian, kata globe menjadi global, yang
berarti universal atau keseluruhan yang saling
berkaitan.
Perubahan sosial akibat globalisasi dapat dilihat
dari beberapa aspek dibawah ini :
1. Makanan
2. Pakaian
3. Gaya Hidup
4. Perilaku.
2.2 KERANGKA BERFIKIR

Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads


Together) adalah lebih banyak melibatkan siswa dalam
menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran
dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi
pelajaran tersebut. Mokdel ini bermanfaat dalam
merangsang siswa untuk lebih aktif dan berfikir kritis
karena siswa diberikan kesempatan untuk mencari
sendiri pemecahan masalah dengan kerjasama
kelompok sehingga mereka lebih mudah memahami
materi.
2.3 HIPOTESIS TINDAKAN

Berdasarkan kajian teoritis dan kerangkka


berfikir diatas dapat diambil hipoteisis yang
diajukan dalam penelitian ini adalah :
“dengan menggunakan model Cooperative
Learning tipe Numbered Heads Together
(NHT) dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran PKn kelas IV SDN
Kec. Medan Marelan”.
BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.3 Subjek dan Objek Penelitian
3.4 Defenisi Operasional Variabel
3.5 Desain Penelitian
3.6 Prosedur Penelitian
A. Siklus I
B. Siklus II
3.7 Teknik Pengumpulan Data
3.8 Jadwal Penelitian
3.1 Jenis 3.2 Lokasi Dan
Penelitian Waktu Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian ini dilakukan di SDN


penelitian tindakan kelas (PTK) 060954 yang beralamat di Jl
yang mengarah kepada Kapten Rahmad Buddin
meningkatkan hasil belajar Kelurahan Terjun Kecamatan
siswa pada mata pelajaran PKn Medan Marelan Penelitian ini
dengan menggunakan model dilaksanakan selama 2 bulan,
Cooperative Learning tipe yaitu Januari – Maret 2015 di
Numbered Heads Together semester 2, Tahun Ajaran
(NHT) di kelas IV SDN 060954 2014-2015 dengan materi
kec. Medan Marelan T.A Globalisasi.
2014/2015.
3.3 Subjek Dan Objek
Penelitian

3.4 Defenisi
Operasional Variabel

Subjek penelitian dalam


penelitian tindakan kelas ini
adalah siswa kelas IV A SDN
060954 Kec. Medan Marelan
yang berjumlah 40 orang yang Defenisi operasional setiap
terdiri dari 26 siswa variabel yang digunakan
prempuan dan 14 siswa laki- dalam penelitian ini yakni
laki. sebaga berikut :
- Hasil belajar siswa
- Model pembelajaran
kooperatif tipe NHT
3.5 Desain Penelitian
Desain penelitian dalam
penelitian tindakan kelas
berupa refleksi awal dan
observasi untuk
mengidentifikasikan
permasalahan yang terjadi
di kelas. Penelitian ini di
lakukan dalam beberapa
siklus, dimana masing- 3.6 Prosedur Penelitian
masing siklus terdiri dari Tahap perencanaan,
empat langkah yaitu pelaksanaan, observasi dan
perencanaan, tindakan, refleksi. Adapun tahapannya
pengamatan, dan refleksi sebagai berikut:
Siklus 1
- Tahap Perencanaan
- Tahap Refleksi
- Tahap Observasi
- Tahap Pelaksanaan Tindakan
b,. Siklus II
1. Tahap Pelaksanaan
Tindakan
2. Tahap Perencanaan
3. Tahap Observasi
4. Tahap Refleksi

3.7 Teknik Pengumpulan


Data
1. Tes
2. Observasi
3. Teknik Analisis Data
3.8 JADWAL PENELITIAN
1 MINGGU/BULANAN
KEGIATAN Januari 2015 Februari 2015
1
Maret220153 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Refleksi Awal
(persiapan
pelaksanaan X
tindakan)
Siklus I
TATAP MUKA I X
TATAP MUKA II X
Evaluasi Siklus X
I
Siklus II X
TATAPMUKA I
TATAPMUKA II X
Evaluasi Siklus X
II
Analisis
LaporanData X X
X X
X X
X
Penelitian X
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian


4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Tahap Awal
4.2.2 Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Siklus I
4.2.3 Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pada Siklus II
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
4.1 GAMBARAN UMUM DAN LOKASI
PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di
SD Negeri 060954 J1. Kapten
Rahmad Buddin Link. 12 Kel
Terjun Kec. Medan Marelan,
tepatnya di kelas IV, semester 4.2 Hasil Penelitian
genap Tahun Ajaran 2014-2015.
Laporan penelitian tindakan
kelas ini dapat disajikan dengan
menampilkan analisis
kuantitatif data dan persentase. 4.2.1 Pelaksanaan dan
Hasil Penelitian Tahap
Awal
Berdasarkan tabel 4.1 di
atas maka dapat diketahui
bahwa kemampuan siswa
dalam menguasai materi
masih cukup, dengan milai
ata-rata mencapai 45,38.
4.2.2 PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
SIKLUS I
1. Perencananan
Pada penelitian tindakan kelas dilakukan oleh
peneliti bersama dengan guru kelas dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Numbered Heads Together
2. Pelaksanaan Tindakan 1
Pada tahap ini menerapkan model pembelajaran
Numbered Heads Together. Pelaksanaan
tindakan pada siklus I ini dilakukan sebanyak
dua kali TATAP MUKA. Tiap TATAP MUKA
berlangsung selama dua jam (2 x 35 menit).
3. Observasi
Observasi atau pengamatan dilakukan oleh guru
kelas mulai dari awal pelaksanaan tindakan
pembelajaran yang menerapkan penggumaan
model pembelajaran Numbered Heads Together
dalam pelajaran PKn pada materi Globalisasi
sebagai upaya peningkatan hasil belajar siswa.
4.2.3 PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
PADA SIKLUS II

1. Alternatif Pemecahan
Siklus II dilaksanakan karena aktivitas dan hasil belajar siswa masih
rendah. Pada siklus II
2. Perencanaan
Dalam hal perencanaan yang dilakukan oleh peneliti adalah melihat
masalah dan kekurangan yang belum terlaksana dengan optimal di
dalam RPP pada siklus I.
3. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini dilakukan sebanyak dua kali
TATAP MUKA. Tiap TATAP MUKA berlangsung selama dua jam (2 x
35 menit).
4. Observasi
Berdasarkan hasil observasi diperolch data bahwa proses belajar
mengajar telah berlangsung dengan sangat baik.
4.3 PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

 Berdasarkan hasil penelitian pada


pre test yang dilakukan terhadap 40
orang siswa, terdapat 34 siswa
(85%) yang mendapat hasil belajar
yang rendah (tidak tuntas) dan
sebanyak 6 siswa (15%) yang
termasuk dalam kategori tuntas
dalam belajar.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
1. Hasil belajarsiswamasihrendahkarena model pembelajaran yang
  digunakankurangbervariasi.
2. Penggunaan Model Cooperative Learning tipe Numbered Heads
Together
dapatmeningkatkanhasilbelajarsiswapadamatapelajaranPKnmate
riGlobalisasidikelas IV SDN 060954 Kec.
Sebelumperencanaanterlebihdahuludiberikantesawal.
Nilaitesawaldiperolehnilai rata-rata kelassebesar 45,37%.
3. Setelahpelaksanaansiklus I yang menggunakan model
pembelajaran Numbered Heads Together diperolehnilai rata-rata
kelassebesar66,00
4. Setelahpelaksanaansiklus II yang menggunakan model
pembelajaran Numbered Heads Together diperolehnilai rata-rata
kelassebesar 81,00%.
5. Selanjutnyadarihasil data observasipadasiklus I kegiatan guru
selamapembelajaranmemperolehnilai rata-rata x 100 = 63,33%
(baik)
6. Ternyataterjadipeningkatandimanakegiatan guru
dalammengajarpadasiklus II memperolehnilai rata-rata x 100 =
93,33% (sangatbaik)
5.2 SARAN

1. Bagi siswa diharapkan untuk aktif dalam proses


pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
2. Guru diharapkan menerapkan model pembelajaran
Numbered Heads Together sebagai alternatif dalam
kegiatan
3. Bagi pihak sekolah agar kiranya dapat menambah
pengadaan sarana dan prasarana pelajaran,
4. Bagi peneliti berikutnya jika ingin melakukan jenis
penelitian yang sama sebaiknya dilaksanakan lebih dari
satu siklus
5. Bagi peneliti sendiri kiranya hasil penelitian tindakan kelas
ini dapat dijadikan suatu keterampilan serta pengetahuan
untuk menambah wawasan dalam mendidik siswa
khususnya siswa sekolah dasar.

Anda mungkin juga menyukai