Wulan Palilingan
Supervisor Pembimbing :
Dr. dr. Vera Sumual, SP.M
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU
2018
PENDAHULUAN
2.5 PATOFISIOLOGI
Hordeolum externum timbul dari blokade dan infeksi dari kelenjar
Zeiss atau Moll. Obstruksi dari kelenjar-kelenjar ini memberikan
reaksi pada tarsus dan jaringan sekitarnya.
GEJALA DAN TANDA
GEJALA TANDA
- Pembengkakan
-Rasa nyeri pada - Eritema
kelopak mata
-Perasaan tidak
- Edema
nyaman pada kelopak - Nyeri bila ditekan di
mata
-Riwayat penyakit yang dekat pangkal bulu
sama mata
- Seperti gambaran
absces kecil
PENATALAKSANAAN
Umum: kompres hangat 3-4 x shari (10”), kelopak mata dibershkan
dengan air bersih, jangan menusuk hordeolum, jangan memakai lensa
kontak
- Antibiotik Topikal
- Antibiotik Sistemik
• Nama : TN. LJ
• Umur : 56 tahun
• Pekerjaan : Swasta
• Suku/Bangsa : Minahasa/Indonesia
• Alamat : Ranotana
• Agama : Kristen
8
Keluhan Utama
9
Riwayat Penyakit Sistemik
10
Pemeriksaan Fisik
KEADAAN KESADARAN
UMUM Compos
Cukup Mentis
Tekanan
Nadi
Darah
85 x/m
130/80 mmHg
Respirasi Suhu
20 x/m 36,5ᵒc
11
STATUS OFTALMIKUS
Status Lokalis Okulus Dextra
Okulus Sinistra
Palpebra Hiperemi (+), Sekret (-), Hiperemi (-), Sekret (-) Massa(-)
12
Status Lokalis Okulus Dextra
Okulus Sinistra
Pupil RAPD (-), Bulat, Refleks cahaya RAPD (-), Bulat, Refleks cahaya
13
Status Lokalis Okulus Dextra
Okulus Sinistra
(-) (-)
14
Resume
RESUME
Laki-laki umur 56 tahun datang ke IGD Mata RSUP Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado dengan keluhan utama nyeri pada benjolan di
kelopak mata kanan atas. Terdapat benjolan di kelopak mata kanan
atas muncul sejak kira – kira 4 hari lalu. Nyeri pada benjolan tersebut
mulai di rasakan pasien sejak tadi malam. Benjolan semakin lama
semakin membesar sehingga kelopak atas mata kanan bengkak.
Riwayat kebiasaan didapatkan pasien suka mengucak mata tanpa
cuci tangan. Pada pemeriksaan segmen anterior didapatkan
palpebral mata kanan terdapat massa berupa benjolan pada
palpebral superior (uk 2 mm).
Gambar kelopak mata pasien
DIAGNOSA KERJA
• Hordeolum Eksterna
Okulus Dekstra
Penatalaksanaan
Medikamentosa
• Gentamicin Zalf OD 3 x 1 app
• Doksisiklin 100 mg 2 x 1 tab PO
• As. Mefenamat 500mg 3 x 1 tab
Non Medikamentosa
• Kompres air hangat 10 – 15 menit 3 – 4x sehari
• Menjaga kebersihan tangan sebelum dan sesudah
menyentuh mata
PROGNOSIS
Ad Vitam : Bonam
Ad Fungsionum : Bonam
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
• Diagnosis pada pasien ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan oftalmologi. Dari anamnesis pada pasien ini
didapatkan data berupa adanya benjolan di kelopak mata
kanan atas. Benjolan ini terasa nyeri saat di tekan dan menjadi
besar serta mengalami reaksi radang. Peradangan ini paling
banyak terjadi akibat infeksi kuman Staphylococcus aureus.10
Staphylococcus aureus merupakan flora normal yang hidup di
kulit, namun karena beberapa faktor bakteri ini dapat
menyebabkan kondisi patologis, salah satunya hordeolum
pada kelopak mata. Bakteri ini bersifat piogenik, sehingga
dapat memproduksi pus atau nanah, seperti yang terjadi pada
kasus ini.14
21
• Pada pemeriksaan oftalmologi didapatkan
adanya benjolan pada palpebra superior dan
inferior okulus dekstra yang puncaknya
menonjol ke arah kulit. Hal ini sesuai dengan
kepustakaan yang menyatakan bahwa
hordeolum eksterna merupakan infeksi pada
kelenjar Moll atau Zeis sehingga ia bertumbuh
ke arah kulit.10
22
• Penanganan pada pasien ini yaitu diedukasi untuk mengkompres
hangat benjolan pada kelopak mata selama 10-15 menit sebanyak
tiga kali sehari. Maksud pemberian kompres hangat yaitu untuk
mempercepat peradangan kelenjar sampai nanah keluar. Diberikan
juga obat topikal yang dioleskan pada benjolan di kelopak mata. Obat
topikal yang diberikan pada pasien ini ialah gentamisin. Antibiotik
sistemik, seperti eritromisin, dikloksasin, atau tetrasiklin, juga dapat
diberikan. Pemberian antibiotika adalah untuk mengobati infeksi
akibat kuman Staphylococcus dan Streptococcus. Apabila dengan
terapi konservatif tidak ada perbaikan atau nanah tidak dapat keluar
maka dapat dilakukan tindakan operatif berupa insisi untuk
mengeluarkan nanah pada benjolan, diteruskan kuretase seluruh isi
jaringan meradang di dalam kantongnya.1
23
Prognosis pada pasien ini adalah baik, jika kebersihan
daerah mata tetap dijaga dan dilakukan kompres hangat
pada mata yang sakit serta terapi yang sesuai. Pada pasien
juga dianjurkan untuk menjaga kebersihan tangan dengan
mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh mata,
menghindari terlalu banyak menyentuh daerah yang sakit
dan menjaga kebersihan daerah mata untuk mempercepat
penyembuhan penyakit dan mencegah terjadinya infeksi
sekunder. Penderita dianjurkan untuk kontrol ke poliklinik
mata untuk memantau perkembangan penyakit dan
keberhasilan terapi.
24
KESIMPULAN
• Diagnosis ditegakkan dari anamnesis dan pemeriksaan oftalmologis
yaitu ditemukan adanya benjolan pada kelopak mata kanan atas sejak
4 hari yang lalu, adanya edema, hiperemi, nyeri tekan diregio
palpebral dekstra. Dengan adanya tanda–tanda demikian maka dapat
di tegakkan diagnosis hordeolum eksterna okuli dekstra.
• Penanganan pada pasien ini yaitu diedukasi untuk mengkompres
hangat benjolan pada kelopak mata. Diberikan juga obat topikal yang
dioleskan pada benjolan di kelopak mata. Pemberian antibiotika
adalah untuk mengobati infeksi akibat kuman Staphylococcus dan
Streptococcus. Apabila dengan terapi konservatif tidak ada perbaikan
atau nanah tidak dapat keluar maka dapat dilakukan tindakan operatif.
• Prognosis pada pasien ini adalah baik, jika kebersihan daerah mata
tetap dijaga.
25