Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK 7

NEGARA HUKUM

• AHMAD ADIFA
• FULGENTUS SAGALA
• MUHAMMAD SATRIO AGUNG
PENDAHULUAN
• Salah satu cita-cita bernegara yang penting yang diwariskan oleh “the founding father”kepada generasi kita
sekarang ialah cita negara hukum Indonesia yang berdasarkan pancasila dan UUD NRI 1945. Indonesia ialah
salah satu negara yang merupakan negara hukum. Kedudukan Indonesia sebagai sebuah negara hukum ,
membawa implikasi yang sangat luas pada berbagai bidang lain. Realitas kehidupan masyarakat indonesia
yang tidak bisa dilepaskan dari keberadaan hukum yang melekat pada masyarakat yang multi etnis dan
multikultur. Istilah negara hukum tidak asing lagi dalam pengetahuan ketatanegaraan sejak zaman dulu
hingga sekarang ini. Hanya saja dalam praktek ketatanegaraan orang masih mesangsikan apakah negara
hukum itu sudah dilaksanakan sepenuhnya apakah belum.Indonesia adalah negara hukum, artinya negara
yang semua penyelengaraan pemerintah dan kenegaraan serta kemasyarakatannya berdasarkan atas hukum,
bukan didasarkan atas kekuasaan belaka. Menurut Arumanadi(1990:1-2) bahwa negara hukum Indonesia
lahir bukan sebagai manifestasi dari tuntutan kebebasan lawan absolitisme, akan tetapi terdorong oleh
keinginan baik terwujudnya cita-cita nasional yang telah disepakati bersama.Latar belakang sosiokultural
berpengaruh terhadap konsep negara hukum yang ada dalam suatu masyarakat atau negara, karena hukum
merupakan lembaga kemasyarakatan yaitu merupakan himpunan kaidah-kaidah dari segala tingkatan yang
berkisar kepada suatu kebutuhan pokok didalam masyarakat. Hal ini disebabkan karena hukum bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan pokok seluruh warga masyarakat akan ketertiban dan lembaga kemasyarakatan
hukum jelas berfungsi sebagai pedoman bertingkatan laku, sebagai alat untuk menjaga keutuhan masyarakat
dan sebagai suatu sistem pengendalian soaial( soekanto dalam Tukiran Taniredja et al, 2017:134).
Pengertian Negara Hukum

Pengertian negara hukum secara sederhana adalah negara yang


penyelenggaraan kekuasaan pemerintahannya didasarkan atas hukum. Dalam
negara hukum, kekuasaan menjalankan pemerintahan berdasarkan
kedaulatan hukum (supremasi hukum) dan bertujuan untuk menjalankan
ketertiban hukum (Mustafa Kamal Pasha, dalam Dwi Winarno, 2006).
Dengan demikian dalam negara hukum, kekuasaan negara berdasar atas
hukum, bukan kekuasaan belaka serta pemerintahan negara berdasar pada
konstitusi yang berpaham konstitusionalisme, tanpa hal tersebut sulit disebut
sebagai negara hukum. Supremasi hukum harus mencakup tiga ide dasar
hukum, yakni keadilan, kemanfaatan, dan kepastian. Oleh karena itu di negara
hukum, hukum harus tidak boleh mengabaikan “rasa keadilan masyarakat”.
Negara-negara komunis atau negara otoriter memiliki konstitusi tetapi
menolak gagasan tentang konstitusionalisme sehingga tidak dapat
dikatakan sebagai negara hukum dalam arti sesungguhnya. Jimly
Asshiddiqie (dalam Dwi Winarno, 2006) menyatakan bahwa negara hukum
adalah unik, sebab negara hendak dipahami sebagai suatu konsep hukum.
Dikatakan sebagai konsep yang unik karena tidak ada konsep lain. Dalam
negara hukum nantinya akan terdapat satu kesatuan sistem hukum yang
berpuncak pada konstitusi atau undang-undang dasar.

Negara tidak campur tangan secara banyak terhadap urusan dan


kepentingan warga negara. Namun seiring perkembangan zaman, negara
hukum formil berkembang menjadi negara hukum materiil yang berarti
negara yang pemerintahannya memiliki keleluasaan untuk turut campur
tangan dalam urusan warga dengan dasar bahwa pemerintah ikut
bertanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyat. Negara bersifat aktif
dan mandiri dalam upaya membangun kesejahteraan rakyat.
CIRI-CIRI NEGARA HUKUM

Negara hukum merupakan terjemahan dari istilah Rechtsstaat atau Rule of Law.
Friedrich Julius Stahl dari kalangan ahli hukum Eropa Kontinental memberikan ciri-ciri
Rechtsstaat sebagai berikut.
1) Hak asasi manusia
2) Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak asasi manusia yang
biasa dikenal sebagai Trias Politika
3) Pemerintahan berdasarkan peraturan-peraturan
4) Peradilan administrasi dalam perselisihan
Pengertian Negara Hukum Menurut Para Ahli

Prof. R. Djokosutomo, SH
UU 45 dalam Konstitusi yang telah kita pelajari sejauh menjelaskan bahwa hukum negara adalah aturan
hukum. Menyatakan dirinya sebagai subjek hukum juga dapat dituntut untuk melanggar hukum.

Prof. Dr. Ismail Suny, SH., M. CL


Di brosur nya “Mekanisme Demokrasi Pancasila” mengatakan bahwa negara hukum Indonesia mencakup
unsur-unsur berikut:
1. Menegakkan hukum
2. Pembagian kekuasaan
3. Perlinduungan keberadaan hak asasi manusia dan untuk membela obat prosedural
4. Hal ini dimungkinkan untuk administrasi peradilan
Aristoteles
• Negara-negara yang berdiri di atas hukum yang menjamin keadilan bagi warganya. Menurut bentuknya,
hukum dapat dibagi menjadi:
• Hukum tertulis
• Hukum tak tertulis:
Istilah konstitusi itu sendiri dikenal sejak abad kesembilan belas, tetapi konsep negara hukum telah
berkembang dengan tuntutan situasi. Dimulai pada zaman Plato, konsep negara hukum itu sendiri telah
mengalami banyak perubahan sehingga membuat para ahli dan spesialis dipaksa untuk memperdebatkan
konsep negara hukum itu sendiri.

Plato dan Aristoteles


Mengungkapakan bahwa Negara Hukum adalah negara yang diperintah oleh negara adil. Dalam filsafat, baik
ofensif hdan disebutkan bahwa konsep hukum negara memiliki aspirasi yang dapat digambarkan sebagai
berikut:
• Cita-cita untuk mengejar kebenaran
• Cita-cita untuk mengejar kesusilaan
• Cita-cita manusia untuk mengejar keindahan
• Cita-cita untuk mengejar keadilan
Hugo Krabbe
Bahwa Negara harus memiliki Negara Hukum (rechtsstaat) dan setiap tindakan
Negara harus didasarkan pada hukum atau harus bertanggung jawab kepada hukum.

F.R. Bothlingk
waarin de wilsvrijheid van gezagsdragers adalah pintu beperkt Grenzen van recht
“(negara, di mana kebebasan kehendak pemegang kekuasaan dibatasi oleh hukum).
Hukum negara berarti alat bagi negara-negara untuk menggunakan kekuatannya
hanya di bawah hukum yang berlaku dan dengan cara yang ditentukan oleh hukum.
Dalam negara hukum, tujuan dari kasus ini harus dihukum sesuai dengan keputusan
kebenaran. Tujuan dari ini adalah untuk memastikan kebenaran, maka semua pihak
berhak untuk pertahanan atau bantuan hukum.
Konsep Negara Hukum
Konsep Negara hukum dalam sejarahnya tetap akan kembali pada aliran hukum alam (natural law). 
Yakni konsep “Nomoi” sebagai cita pembentukan konsep negara hukum yang memihak pada
kepentingan rakyat. Dalam bukunya La Politica Aristoteles (259) mengajukan  tiga kualifikasi yang
diperlukan terhadap mereka yang menempati jabatan tertinggi yaitu loyalitas kepada konstitsui yang
ada, kapasitas administrasi yang besar, dan nilai kehormatan serta keadilan yang berlaku bagi seluruh
pemerintahan, karena keadilan belum tentu sama bagi semua jenis pemerintahan.

Sejalan dengan itu, sejarah embrio dari konsep negara hukum melalui konsep “Nomoi” yang
digarisbawahi oleh Plato. Dalam konsep Nomoi, hakikat penyelenggaraan Negara yang baik adalah
yang didasarkan pada pengaturan hukum yang baik. Sementara Aristoteles konsep negera hukum  
diawali dengan terminology “Politica”. Aristoteles mengemukakan bahwa  Konsep Negara hukum
yang baik adalah Negara yang diperintah berdasarkan konstitusi. Dalam Negara hukum yang
dimaksudkan untuk memerintah bukanlah manusianya melainkan pemikiran yang adil dari manusia
tersebut. Agar dapat berpikir dengan adil, tentunya harus dipagari dengan konstitusi.
Konsep Negara hukum yang dipelopori oleh Plato kemudian dipertegas oleh
Aristoteles dilhami dari keadaan negaranya pada waktu itu yang dipimpin oleh
orang yang haus kekuasaan, harta, dan gila kehormatan.Negara hukum yang dicita-
citakan oleh kedua polopor tersebut, suatu Negara yang bebas dari pemimpin
Negara yang rakus dan jahat tempat keadilan dijunjung tinggi. Dengan maksud agar
segala kewenangan dan tindakan alat-alat perlengkapan Negara atau penguasa
semata-mata berdasarkan hukum atau dengan kata lain diatur oleh hukum.
Perjuangan dari Plato dan Aristoteles  untuk menghapus sistem pemerintahan
absolut. Tidak berhenti sampai di situ, pada abad-bad selanjutnya tetap muncul
Negara dengan sistem pemerintahan dikator. Bentuk Negara yang lalim bertahan
terus sampai beberapa abad hingga munculnya konsep Negara hukum formal dan
Hak Asasi Manusia yang mesti dilindungi.
Jean Bodin juga menganjurkan absolutisme raja. Raja harus mempunyai hak
mutlak membuat undang-undang bagi rakyatnya yang diperintah. Namun bagi Jean
Boedin raja itu terikat dengan hukum alam. Jean bodin memandang bahwa
kekuasaan yang terpusat pada Negara yang makin lama makin tegas tampak pada
bentuk kekuasaan raja. Oleh karena itu disimpulkannya, bahwa dasar pemerintahan
absolut terletak dalam kedaulatan dan kekuasaan raja yang superior.
Berlanjut ke era Thomas Hobbes yang berpendapat bahwa manusia sebelum hidup
dalam lingkungan bermasyarakat, bernegara, manusia itu hidup dalam alam. Dalam
keadaan alamiah itu manusia mempunyai hak alami yang utama yaitu hak untuk
mempertahankan diri sendiri. Dalam situasi tersebut manusia merupakan musuh
bagi manusia yang lainnya dan siap saling menerkam seperti serigala, akibatnya
yang terjadi merajalelanya peperangan semuanya melawan semua. Namun, karena
manusia dibimbing oleh akalnya manusia akhirnya mengerti bahwa bila keadaan
demikian itu diteruskan, semuanya akan binasa. Oleh karena itu manusia lalu
bergabung memilih penguasa yang menjamin hukum melalui suatu perjanjian sosial.
Perjanjian masyarakat yang dikemukakan oleh Hobbes sebenarnya bukanlah
kesepakatan sosial yang diserahkan dari kaidah-kadiah yang mereka inginkan,
tetapi memberikan kekuasaan secara mutlak kepada raja. Dalam kondisi
demikian raja tetap akan berlaku absolut.
Tindakan sang penguasa/ raja sedikit demi sedikit kemudian dikurangi setelah,
niat dari pakar ketatanegaraan melakukan perlawanan terhadap kekuasaan
mutlak dari raja dengan memperjuangkan sistem konstitusional. Oleh John
Locke mengemukakan kekuasaan raja tersebut harus dibatasi oleh leges
fundamentalis.Menurut O. Notohamidjojo (1967; 12) mengemukakan 
perjuangan Konsep Negara hukum melalui perjuangan konstitusi banyak
dipengaruhi oleh berbagai perkembangan diantaranya: reformasi, renaissance,
hukum kodrat, dan timbulnya kaum bourgeoisse beserta aliran pencerahan akal
(aufklaerung).
Seiring dengan perkembangan pola untuk melindungi Hak Asasi Manusia yang
dipelopori oleh pemikir Inggris dan Perancis menandai tumbangnya absolutisme dan
lahirnya Negara hukum. Di Inggris terjelma dengan pertikaian terus-menerus antar King
dan Parliament yang melahirkan piagam-piagam diantaranya:  Magna
Charta (1215), Petition of Right (1628), Habeas Corpus Act (1679), Bill of Right (1689).
Demikian juga yang terjadi di Perancis, perkembangan Renaissance dan reformasi
berkembang dengan baik. Perjuangan hak-hak asasi manusia memuncak dalam
 Revolusi Perancis pada tahun 1789, yang berhasil menetapkan hak-hak manusia dalam
“Declaration Des De I’homme Et De Citoyen, dimana pada tahun itu ditetapkan oleh
“Assemble Nationalle” Perancis serta pada tahun berikutnya dimasukkan dalam
Constitution. Dalam waktu yang sama di Amerika Serikat juga dirumuskan piagam
HAM melalui “Declaration Of Independence”
Berdasarkan lintasan sejarah di atas, melalui perjuangan pembatasan kekuasaan melalui
konstitusi, perlahan ide untuk mewujudkan prinsip Negara hukum semakin mantap,
dan menemukan akarnya untuk semakin diperjuangkan dalam perkembangan Negara-
negara modern.
Konsep Negara Hukum(Anglo Saxon)
Menurut A.V.Dicey, Negara hukum harus mempunyai 3 unsur pokok :
1      Supremacy Of Law
Dalam suatu Negara hukum, maka kedudukan hukum merupakan posisi tertinggi, kekuasaan harus tunduk pada hukum bukan
sebaliknya hukum tunduk pada kekuasaan, bila hukum tunduk pada kekuasaan, maka kekuasaan dapat membatalkan hukum, dengan
kata lain hukum dijadikan alat untuk membenarkan kekuasaan. Hukum harus menjadi “tujuan” untuk melindungi kepentingan rakyat.
2      Equality Before The Law
Dalam Negara hukum kedudukan penguasa dengan rakyat dimata hukum adalah sama (sederajat), yang membedakan hanyalah
fungsinya, yakni pemerintah berfungsi mengatur dan rakyat yang diatur. Baik yang mengatur maupun yang diatur pedomannya satu,
yaitu undang-undang. Bila tidak ada persamaan hukum, maka orang yang mempunyai kekuasaan akan merasa kebal hukum. Pada
prinsipnya Equality Before The Law adalah tidak ada tempat bagi backing yang salah, melainkan undang-undang merupakan backine
terhadap yang benar.
3      Human Rights
Human rights, maliputi 3 hal pokok, yaitu :
a.  The rights to personal freedom ( kemerdekaan pribadi), yaitu hak untuk melakukan sesuatu yang dianggan baik badi dirinya, tanpa
merugikan orang lain.
b.  The rights to freedom of discussion ( kemerdekaan berdiskusi), yaitu hak untuk mengemukakan pendapat dan mengkritik, dengan
ketentuan yang bersangkutan juga harus bersedia mendengarkan orang lain dan bersedia menerima kritikan orang lain.
c.  The rights to public meeting ( kemerdekaan mengadakan rapat), kebebasan ini harus dibatasi jangan sampai menimbulkan kekacauan
atau memprovokasi
4. Konsep Negara Hukum (Perumusan Para Jurist/ Hakim Asia Tenggara dan Pasifik)
Para jurist Asia Tenggara dan Pasifik seperti tercantum dalam buku “The Dymanics Aspects of the rule
of law in the Modern Age”, dikemukakan syarat rule of law sebagai berikut:
A. Perlindungan konstitusional dalam arti bahwa konstitusi selain daripada menjamin hak-hak individu
harus menentukan pula cara prosedural untuk memperoleh perlindungan atas hak-hak yang dijamin;
B. Badan Kehakiman yang bebas dan tidak memihak;
C. Kebebasan untuk menyatakan pendapat;
D. Pemilihan umum yang bebas;
E. Kebebasan untuk berorganisasi dan beroposisi;
F. Pendidikan civic (kewarganegaraan).
Prinsip negara hukum dan prinsip demokrasi tidak dapat dipisahkan dan berjalan beriringan. Hukum
dibangun dan ditegakkan dengan nilai demokrasi. Dan demokrasi juga harus diatur dengan hukum.
Montesqiue menyatakan bahwa prinsip demokrasi juga harus patuh pada tata aturan yang berlaku.
“…di dalam asosiasi tersebut orang dapat menyatukan dirinya dengan anggota lain, tetapi tetap patuh
pada dirinya sendiri, dan tetap menjadi seorang pribadi yang bebas seperti sebelum bergabung dalam
asosiasi tersebut.”
Makna Indonesia Negara Hukum

Negara Hukum Indonesia  diilhami oleh ide dasar rechtsstaat dan rule of law. Langkah ini
dilakukan atas dasar pertimbangan bahwa negara hukum Republik Indonesia pada dasarnya
adalah negara hukum, artinya bahwa dalam konsep negara hukum Pancasila pada hakikatnya juga
memiliki elemen yang terkandung dalam konsep rechtsstaat maupun dalam konsep rule of law.
Yamin menjelaskan pengertian Negara hukum dalam penjelasan UUD 1945, yaitu dalam Negara
dan masyarakat Indonesia, yang berkuasa bukannya manusia lagi seperti berlaku dalam Negara-
negara Indonesia lama atau dalam Negara Asing yang menjalankan kekuasaan penjajahan
sebelum hari proklamasi, melainkan warga Indonesia dalam suasana kemerdekaan yang dikuasai
semata-mata oleh peraturan Negara berupa peraturan perundang-undangan yang dibuatnya sendiri
Indonesia berdasarkan UUD 1945 berikut perubahan-perubahannya adalah negara hukum artinya
negara yang berdasarkan hukum dan bukan berdasarkan kekuasaan belaka. Negara hukum
didirikan berdasarkan ide kedaulatan hukum sebagai kekuasaan tertinggi
Implementasi Hukum di Indonesia sebagai Negara Hukum

Berbicara tentang  negara hukum yang disebut supremasi hukum  tentu  saja tidak akan  lepas dari 
konsepsi dasar yang dipakai  sebagai landasan  untuk menciptakan sebuah negara nasional yang
pada tataran kenegaraan dan  hukum tertinggi disebut konstitusi. Ini merupakan dasar yang
bersifat  universal yang berlaku pada tiap-tiap negara.
Dalam tataran koridor konstitusional, maka persoalan mengenai supremasi hukum  terwujud
didalam sebuah  masyarakat  nasional  yang disebut negara hukum konstitusional, yaitu  suatu 
negara dimana setiap tindakan dari penyelenggara negara: pemerintah dan  segenap alat
perlengkapan  negara di pusat dan didaerah  terhadap rakyatnya  harus berdasarkan  atas hukum-
hukum yang berlaku yang ditentukan oleh rakyat / wakilnya di dalam  badan  perwakilan rakyat.
Sesuai  prinsip  kedaulatan rakyat  yang  ada, di dalam  negara demokrasi  hukum dibuat untuk 
melindungi  hak-hak  azasi  manusia  warga negara,  melindungi mereka dari tindakan diluar
ketentuan hukum dan untuk mewujudkan tertib sosial dan  kepastian hukum  serta keadilan
sehingga proses politik berjalan secara damai sesuai koridor  hukum/konstitusional.
Kesimpulan
Negara adalah suatu organisasi dari kelompok yang bersama-sama mendiami suatu wilayah
tertentu dan mengakui adanya pemerintahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan
kelompok atau beberapa kelompok tersebut. Negara indonesia adalah negara yang
berdasarkan atas hukum ,dibangun dan ditegakkan menurut prinsip-prinsip
demokrasi.hukum tidak boleh di buat,di tetapkan,ditafsirkan,di tegakkan dengan tangan
besi,berdasarkan kekuasaan belaka.prinsip negara hukum tidak boleh ditegakkan dengan
mengabaikan prinsip-prinsip demokrasi yang di atur dalam uud 45.Namun demikian sering
pada pelaksanaannya mengalami kendala yaitu dilema antara menegakkan hukum,sehingga
kalau tidak konsisten maka akan menyiksa bangsa indonesia sendiri.
Negara hukum adalah Negara yang berdiri di atas hukum yang menjamin keadilan kepada
warga negaranya. Ada dua unsur dalam negara hukum, yaitu pertama: hubungan antara yang
memerintah dan yang diperintah kedua: norma objektif yang harus memenuhi syarat bahwa
tidak hanya secara formal, melainkan dapat dipertahankan berhadapan dengan idea hukum
Saran

Sebagai Negara hukum sudah sepatutnya hukum itu harus dipatuhi dan ditaati
agar terciptalah Negara yang sejahtera, agar demikian masyarakat yang ada
didalam dapat terlindungi hukum dari hal-hal yang meresahkan dan tidak
mengenakkan, sebagai Negara hukum Indonesia adalah salah satu Negara yang
menjunjung hukum agar ketentraman dinegara Indonesia senantiasa terjaga
dan terpelihara agar terciptalah kesejahteraan dan ketentraman dalam
bermasyarakat, oleh karena itu sudah seharusnya pemerintah juga turut turun
langsung meninjau apakah seluruh masyarakat sudah mendapatkan hak-nya
dilindungi oleh hukum tanpa pandang bulu apa dia masyarakat yang mampu
ataukah tidak mampu. Karena hukum itu adalah bagian dari masyarakat juga
dan masyarakatlah yang berhak dijamin atas hukum.

Anda mungkin juga menyukai