Anda di halaman 1dari 16

KOSMETIK

1. PENGERTIAN KOSMETIK

Kosmetik adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk


digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku,
bibir dan organ genital bagian luar) atau gigi dan mukosa mulut
terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan
dan atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara
tubuh pada kondisi baik

Bahan kosmetik adalah bahan yang berasal dari alam atau


sintetik yang digunakan untuk memproduksi kosmetik.
2. JENIS JENIS KOSMETIK

1. Kosmetik lisensi adalah kosmetik yang diproduksi di wilayah


Indonesia atas dasar penunjukan atau persetujuan tertulis dari
pabrik induk di negara asalnya.

2. Kosmetik kontrak adalah kosmetik yang produksinya


dilimpahkan kepada produsen lain berdasarkan kontrak. 

3. Kosmetik impor adalah kosmetik produksi pabrik kosmetik luar


negeri yang dimasukkan dan diedarkan di wilayah Indonesia.
3. SYARAT-SYARAT KOSMETIK

Kosmetik yang diproduksi dan atau diedarkan harus memenuhi persyaratan


sebagai berikut
1.
menggunakan bahan yang memenuhi standar dan persyaratan mutu serta
persyaratan lain yang ditetapkan.
2.
diproduksi dengan menggunakan cara pembuatan kosmetik yang baik.
3.
terdaftar pada dan mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan.

 
4. PENGGOLONGAN KOSMETIK

Berdasarkan bahan dan penggunaannya serta untuk maksud evaluasi produk


kosmetik dibagi 2 (dua) golongan :
1. Kosmetik golongan I adalah :
a.Kosmetik yang digunakan untuk bayi
b.Kosmetik yang digunakan disekitar mata, rongga mulut dan mukosa lainnya.
c.Kosmetik yang mengandung bahan dengan persyaratan kadar dan
penandaan.
d.Kosmetik yang mengandung bahan dan fungsinya belum lazim serta belum
diketahui keamanan dan kemanfaatannya.
2. Kosmetik golongan II adalah kosmetik yang tidak termasuk golongan I
–  
–  
BAHAN KOSMETIK

Menurut BPOM, pengertian bahan kosmetik adalah bahan yang berasal dari alam
atau sintetik yang digunakan untuk memproduksi kosmetik. Jenis bahan menurut
BPOM adalah bahan awal, bahan baku, bahan pengemas dan bahan pengawet.
1. Bahan awal  bahan baku dan bahan pengemas yang digunakan dalam
pembuatan suatu produk.
2. Bahan baku  suatu bahan utama dan bahan tambahan yang digunakan dalam
pembuatan produksi kosmetik. Contoh : air dan vaselin
3. Bahan pengemas  suatu bahan yang digunakan dalam pengemasan suatu
produk setengah jadi untuk menjadi produk jadi.
4. Bahan pengawet  bahan yang ditambahkan pada produk dengan tujuan untuk
menghambat pertumbuhan jasad renik.
BAHAN YANG TIDAK DIPERBOLEHKAN

1. Oxybenzone  mengacaukan keseimbangan hormon tubuh.


2. Phthalates  mempengaruhi sistem reproduksi.
3. Formaldehyde  karsinogen bagi manusia.
4. Toluene  iritasi pada saluran pernafasan bagian atas dan mata, sakit
tenggorokan dan sakit kepala.
5. Petroleum distilates  meningkatkan resiko kanker.
SYARAT KOSMETIK AMAN UNTUK KULIT

– Formulasi dibuat berdasarkan konsep kesehatan kulit oleh tim ahli yang terdiri atas
dokter ahli kulit dan teknologi kosmetika, ahli farmasi, dll.
– Bahan baku kosmetika berkualitas tinggi yaitu minimal kualitas kosmetika (cosmetical
grade) atau yang lebih tinggi yaitu farmakologik (farmaceutical grade).
– Harus menaati prosedur Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik (CPKB) dari Depkes.
– Bahan baku, pewarna, pewagi tidak menimbulkan alergi, iritasi, jerawat, dan reaksi
negatif jika terkena matahari.
– pH seibang
– Memenuhi tes keamanan dengan clinical patch test, usage test, dan efficacy test.
Cara pembuatan kosmetik yang baik (CPKB)

1. Sistem manajemen mutu 10. penyimpanan


2. Ketentuan umum 11. kontrak produksi dan pengujian
3. Personalia 12. Bangunan dan fasilitas
4. Peralatan
5. Sanitasi dan hingiene
6. Produksi
7. Pengawasan mutu
8. Audit internal
9. penanganan keluhan dan penarikan produk
Bahan Berbahaya dan Beracun(B3) pada
Kosmetik

Bahan Berbahaya dan Beracun menurut OSHA (Occupational Safety and


Health of the United State Government) adalah bahan yang karena sifat kimia
maupun kondisi fisiknya berpotensi menyebabkan gangguan pada kesehatan
manusia, kerusakan properti dan atau lingkungan.
Ciri-ciri kosmetik yang mengandung Bahan
Berbahaya

1. Tidak Ada Izin BPOM atau Lembaga Kesehatan


2. Warna Krim Mengkilap
3. Tidak Tercampur Rata dan Lengket
4. Kulit Merah Saat Kena Matahari
5. Bau Menyengat
6. Kulit Putih Pucat dan Tidak Alami
Zat Berbahaya pada Kosmetika

1. Diethanolamine (DEA)

DEA berpotensi sebagai pengacau hormon. Bereaksi dengan nitrile dari produk yang
membentuk nitrosamine yang menyebabkan kanker (terutama pada hati dan ginjal).

2. Formaldehyde

Menyebabkan keracunan sistem imun, iritasi saluran pernafasan dan kanker pada
manusia. Fungsinya sebagai pengawet. Ada dalam berbagai body product,
antiperspirant, kuteks, lem bulu mata, dan cat rambut
Zat Berbahaya pada Kosmetika

3. Timbal (Pb)

Timbal dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak dan gangguan sistem syaraf
pusat, kardiovaskuler (meningkatkan tekanan darah dan hipertensi) dan menurunkan fungsi
ginjal.

4. Logam berat (Merkuri)

Pemakaian Merkuri dapat menimbulkan berbagai hal, antara lain perubahan pada warna
kulit, yang kemudian bisa mengakibatkan bintik-bintik hitam pada kulit, alergi, iritasi kulit,
kerusakan permanent pada susunan syaraf.
KOSMETIK ILEGAL

Kosmetik dapat dibeli dengan mudah karena harganya yang murah sehingga
penyebaran kosmetik tanpa ijin bisa masuk dengan mudah. Banyaknya merk yang
ditawarkan dengan harga yang lebih variatif, sehingga konsumen lebih cenderung
membelinya, ketidaktahuan akan bahaya dari kosmetik tanpa ijin ini juga bisa
menjadikan produk ini jika digunakan dalam jangka waktu lama dapat
mengakibatkan berbagai macam penyakit.
FAKTOR PENYEBAB PEREDARAN
KOSMETIK ILEGAL

 Penawaran harga yang ditawarkan dengan ijin resmi lebih mahal dibandingkan
tanpa ijin.
 Semakin tingginya permintaan pasar akan barang tersebut.
 Tidak adanya pemberitahuan resmi dari pemerintah kepada penjual dan kurang
seriusnya pemerintah dalam memberantas peredaran kosmetik palsu/tanpa ijin
dipasaran.
 Tingkat kehidupan perekonomian yang rendah dan rendahnya sumber daya
konsumen.
Cara Memilih Kosmetik yang
Baik
– Kenali jenis kulit dengan tepat.
– Memilih produk kosmetik yang mempunyai nomor registrasi dari Departemen
Kesehatan.
– Hati – hati dengan produk yang sangat cepat memberikan hasil.
– Membeli kosmetik secukupnya pad tahap awal.
– Perhatikan keterangan – keterangan yang tercantum pada label atau kemasan.

Anda mungkin juga menyukai