Kelompok : ___________________

Nama : ________________________ NIM : ________________

: ________________________ NIM : ________________
: ________________________ NIM : ________________
: ________________________ NIM : ________________
: ________________________ NIM : ________________
: ________________________ NIM : ________________
: ________________________ NIM : ________________

1. Reseptor yang ada di target somatik, di semua neuron ganglion dan di sel produsen hormon di medulla
adrenal adalah reseptor:
2. Agonis kolinergik berikut ini memberikan efek paling lama :
3. Menurut jenisnya, reseptor muskarinik termasuk jenis reseptor:
4. Agonis kolinergik tak langsung bekerja pada :
5. Salah satu keuntungan neostigmin dibanding fisostigmin : lebih stabil dan durasi lebih lama, terion
sehingga tidak menembus sawar otak
6. Senyawa pemblok kolinergik berikut sering digunakan untuk terapi keracunan organoposfat :
7. Senyawa β-blocker berikut yang dikontraindikasikan pada penderita asma adalah : propanolol

Berikut ini adalah skema biosintesis epinefrin. Gunakan untuk mengerjakan soal no. 8-11.
H H
NH2 HO NH2 Dopa HO NH2
(9) Dekarboksilase

COOH COOH
HO HO HO
(8) L-DOPA (10)

OH OH
H H
HO NH2 HO NHMe
(11)

HO HO
Norepinefrin

8. Asam amino yang merupakan bahan awal biosintesis Norepinefrin adalah:

9. Senyawa no (8) diubah menjadi L-DOPA melalui reaksi:
10. L-DOPA mengalami dekarboksilasi menjadi: dopamin
11. Perubahan norepinefrin menjadi epinefrin dikatalisis oleh enzim: phenylethanolamine N
methyltransferase
12. Berikut ini pernyataan yang benar tentang aktivitas α dan β-adrenergik, kecuali:
A. Gugus OH fenolik penting untuk aktivitas agonis adrenergik
B. Hilangnya gugus 4-OH memberikan efek α agonis
C. Rantai samping 2 karbon penting untuk aktivitas
D. Gugus OH alkohol dapat diganti hanya dengan gugus amino atau hidroksi metil
E. Substituen pada N-, kalau kecil (-H, -CH3) memberikan aktivitas β

13. Indeks β2/β1 meningkat bila dilakukan penggantian pada gugus 3-OH dengan gugus:
14. Efek bronkodilatasi ditunjukkan oleh:
A. α1-agonis D. β2-agonis
B. α2-agonis E. β-antagonis
C. β1-agonis
15. Efek antagonis β diperoleh bila sistem cincin katekol diganti dengan gugus: