DEFINISI ILMU POLITIK

POLITIK BERASAL DARI KATA “ POLIS” YANG

BERARTI NEGARA KOTA, YANG BERSIFAT
TOTALITAS, YAITU KESATUAN ANTARA
NEGARA (KOTA) DENGAN MASYARAKAT.

BERKEMBANG MENJADI POLITIKOS

KEMUDIAN KATA POLIS YANG ARTINYA HAK-
HAK KEWARGAAN TERTENTU.

AKHIRNYA POLITIK MEMILIKI PENGERTIAN

YANG LEBIH LUAS YAITU PELAKSANAAN
HAK-HAK WARGA NEGARA DALAM TURUT
SERTA BERPERAN UNTUK MENGAMBIL
BAGIAN DI DALAM PEMERINTAHAN
POLITIK DALAM BAHASA ARAB
DISEBUT SIYASYAH, DALAM
BAHASA INGGRIS DISEBUT
POLITICS

MENURUT MIRIAM BUDIARJO

POLITIK DIARTIKAN SEBAGAI
MACAM-MACAM KEGIATAN DALAM
SUATU SISTEM POLITIK (NEGARA)
YANG BERKAITAN DENGAN PROSES
MENENTUKAN TUJUAN DARI
SISTEM ITU DAN MENLAKSANAKAN
TUJUAN-TUJUAN TERTENTU
1. USAHA PEMERINTAH ATAU ATURAN-ATURAN
PEMERINTAH YANG WAJIB DITAATI DAN
DIPERHATIKAN WARGANYA.

2. SEBAGAI CARA PEMERINTAH DALAM

MENCAPAI TUJUAN.

3. POLITIK SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMIMPIN

DAN MENYALURKAN KEKUATAN
MASYARAKAT MELALUI PEMERINTAH.

4. POLITIK ADALAH PENERAPAN DARI SUATU

IDEOLOGI YANG BERKAIT DENGAN URUSAN
NEGARA DAN PEMERINTAH
 “ILMU POLITIK IALAH ILMU YANG
MEMPELAJARI TENTANG KEHIDUPAN
NEGARA”.

 DARI DEFINISI TERSEBUT

MENGAMBARKAN BAGAIMANA SUATU
NEGARA LAHIR, MEMPUNYAI TUJUAN,
MEMBANGUN SUATU SISTEM ATAU
ORGANISASI POLITIK DAN BAGAIMANA
PERUBAHAN POLITIK TERJADI.
1. UNSUR KEKUASAAN
DENGAN KEKUASAAN NEGARA DAPAT MENCAPAI DAN
MEWUJUDKAN TUJUANNYA

2. UNSUR HUKUM
PERATURAN DAN PERUNDANGAN YANG DIKELUARKAN
PEMERINTAH DALAM USAHA MENGATUR KETERTIBAN
MASYARAKAT.

3. UNSUR CITA-CITA DAN KEPENTINGAN.

DALAM MASYARAKAT TERDAPAT KELOMPOK,
GOLONGAN, ATAU PARTAI POLITIK YANG
MEMBAWAKAN ASPIRASI DAN KEPENTINGAN SERTA
CITA-CITA PENGANUTNYA.

4. UNSUR ILMU
POLITIK PERLU DIPELAJARI UNTUK MEMPEROLEH
PENGERTIAN YANG LEBIH DALAM TENTANG PERANAN,
FUNGSI, DAN MAKNA POLITIK YANG KEMUDIAN DAPAT
DIAJARKAN
 POLITIK SELALU MENYANGKUT TUJUAN-TUJUAN DARI
SELURUH MASYARAKAT (PUBLIC GOALS) & (PRIVATE
GOALS).

 POLITIK MENYANGKUT KEGIATAN BERBAGAI-BAGAI

KELOMPOK, TERMASUK PARTAI POLITIK DAN
KEGIATAN PERORANGAN.

 PEMBUATAN KEPUTUSAN MENGENAI APA YANG

MENJADI TUJUAN DARI SISTEM POLITIK ATAU NEGARA
ITU TIDAK DIPISAHKAN DARI PEMILIHAN ANTARA
BEBERAPA ALTERNATIF DAN PENENTUAN URUTAN
PRIORITAS.

 UNTUK MELAKSANAKAN TUJUAN-TUJUAN ITU

DIPERLUKAN KEBIJAKAN-KEBIJAKAN UMUM YANG
MENYANGKUT PENGATURAN, PEMBAGIAN ATAU
ALOKASI DARI SUMBER-SUMBER YANG ADA.
DALAM MENENTUKAN KEBIJAKAN UMUM,
PENGATURAN, PEMBAGIAN ATAU ALOKASI DARI
SUMBER-SUMBER YANG ADA, DIPERLUKAN
KEKUASAAN (POWER) DAN KEWENANGAN
(AUTHORITY).
KEKUASAAN DAN KEWENANGAN INI SANGAT
MEMAINKAN PERANAN PENTING UNTUK
MEMBINA KERJA SAMA APAPUN UNTUK
MENYELESAIKAN KONFLIK YANG MUNGKIN
MUNCUL DALAM PROSES PENCAPAIAN TUJUAN.
DALAM TRADISI POLITIK DAPAT DIPERGUNAKAN
CARA-CARA PERSUASIF (MEYAKINKAN) MAUPUN
CARA-CARA KOERSIF (KEKERASAN)
• DARI URAIAN SINGKAT DI ATAS TERLIHAT
BAHWA KONSEP-KONSEP POLITIK YANG
MENDASARI PERUMUSAN DEFINISI ILMU
POLITIK MELIBATKAN BEBERAPA ASPEK
DIANTARANYA:

A. NEGARA (STATE)
B. KEKUASAAN (POWER)
C. PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION
MAKING)
D. KEBIJAKAN ( POLICY)
E. PEMBAGIAN (DISTRIBUTION) ATAU ALOKASI
 NEGARA MERUPAKAN SUATU ORGANISASI
DALAM SUATU WILAYAH YANG MEMILIKI
KEKUASAAN TERTINGGI YANG SAH DAN DITAATI
OLEH RAKYATNYA.

 PARA SARJANA YANG MELIHAT NEGARA SEBAGAI

ASPEK UTAMA POLITIK, MENARUH PERHATIAN
TERHADAP LEMBAGA-LEMBAGA KENEGARAAN
DAN BENTUK-BENTUK FORMAL LEMBAGA ITU.

 PENDEKATAN YANG DIPERGUNAKAN ADALAH

PENDEKATAN KELEMBAGAAN (INSTITUTIONAL
APPROACH)

 DEFINISI ILMU POLITIK PADA KONSEP NEGARA

INI BERSIFAT SEMPIT DAN TRADISIONAL,
KARENA KONSEP NEGARA TERLALU LUAS DAN
KABUR
 KEKUASAAN ADALAH KEMAMPUAN
SESEORANG ATAU SUATU KELOMPOK UNTUK
MEMPENGARUHI TINGKAH LAKU SESEORANG
ATAU KELOMPOK LAIN, SESUAI DENGAN
KEINGINAN SI PELAKU.

 DEFINISI ILMU POLITIK YANG BERLANDASKAN

KONSEP KEKUASAAN LEBIH DINAMIS
DIBANDINGKAN KONSEP NEGARA, KARENA
LEBIH MEMPERHATIKAN PROSES.

 HAROLD D. LASWELL & A. KAPLAN

MENGATAKAN “ ILMU POLITIK MEMPELAJARI
PEMBENTUKAN DAN PEMBAGIAN KEKUASAAN “
 PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI KONSEP
POKOK ILMU POLITIK, MELIBATKAN KEPUTUSAN-
KEPUTUSAN YANG DIAMBIL SECARA KOLEKTIF DAN
MENGIKAT SELURUH WARGA MASYARAKAT.

 KAJIAN MENGENAI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

SERING MEMUSATKAN PERHATIANNYA KEPADA
PERTANYAAN SIAPA YANG MENGAMBIL
KEPUTUSAN DAN UNTUK SIAPA KEPUTUSAN ITU
DIBUAT.

 MENURUT JOYCE MITCHELL: POLITIK ADALAH

PENGAMBILAN KEPUTUSAN KOLEKTIF ATAU
PEMBUATAN KEBIJAKAN UMUM UNTUK
MASYARAKAT SELURUHNYA.
 KEBIJAKAN MERUPAKAN SUATU KUMPULAN KEPUTUSAN
YANG DIAMBIL OLEH SEORANG PELAKU ATAU SUATU
KELOMPOK POLITIK, DALAM RANGKA MEMILIH TUJUAN DAN
CARA UNTUK MENCAPAI TUJUAN.

 DENGAN MENEKANKAN PADA ASPEK KEBIJAKAN, MAKA ILMU

POLITIK ADALAH KEBIJAKAN PEMERINTAH, PROSES
TERBENTUKNYA, SERTA AKIBAT-AKIBATNYA.

 DAVID EASTON MENGATAKAN “ KEHIDUPAN POLITIK

MENCAKUP BERMACAM-MACAM KEGIATAN YANG
MEMPENGARUHI CARA UNTUK MELAKSANAKAN KEBIJAKAN
ITU”.

 BAGI EASTON, SESEORANG AKAN BERPERAN SERTA DALAM

KEHIDUPAN POLITIK, APABILA AKTIVITASNYA BERHUBUNGAN
DENGAN PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN UNTUK
MASYARAKAT
 E. PEMBAGIAN
• PEMBAGIAN DAN ALOKASI IALAH
PEMBAGIAN DAN PENJATAHAN NILAI-NILAI
DALAM MASYARAKAT.

• NILAI DALAM ILMU SOSIAL DIARTIKAN

SEBAGAI SESUATU YANG DIANGGAP BAIK
DAN BENAR, SESUATU YANG DIINGINKAN,
ATAU SESUATU YANG MEMPUNYAI HARGA
DAN OLEH KARENA ITU IA SELALU DIKEJAR
OELH MANUSIA UNTUK DIMILIKI.

• NILAI BERSIFAT KONKRIT, SEPERTI: RUMAH,

TANAH, KEKAYAAN MATERIIL, DSB.

• NILAI BERSIFAT ABSTRAK, SEPERTI:

PENILAIAN ATASAN KEPADA BAWAHAN,
KEJUJURAN, KEBEBASAN BERPENDAPAT,
DSB.
` HAROLD D. LASWELL MENGEMUKAKAN
BAHWA :
“POLITIK ADALAH MASALAH SIAPA
MENDAPAT APA, KAPAN DAN BAGAIMANA”
(WHO GETS WHAT, WHEN AND HOW).

DEMIKIAN ILMU POLITIK DAPAT DILIHAT DARI

BERBAGAI SEGI SESUAI DENGAN
PENAJAMAN YANG DIINGINKAN OLEH
SARJANA ILMU POLITIK.

PERBEDAAN-PERBEDAAN YANG MUNCUL

ANTARA DEFINISI DENGAN DEFINISI YANG
LAIN DISEBABKAN KARENA SETIAP SARJANA
HANYA MELIHAT PADA SALAH SATU ASPEK
POLITIK.
 BIDANG-BIDANG TELAAHAN ILMU POLITIK

• TERDAPAT BERAGAM PENDAPAT TENTANG BIDANG-BIDANG

TELAAHAN ILMU POLITIK, TETAPI PADA HAKIKATNYA MASIH
BERKISAR PADA BIDANG-BIDANG TELAAHAN YANG SAMA.
• UNESCO PADA SEPTEMBER 1948 MENYELENGGARAKAN
KONFERENSI BERSIFAT INTERNASIONAL MEMBICARAKAN
PERUMUSAN ILMU POLITIK.
• HASILNYA MERINCI RUANG LINGKUP ILMU POLITIK
KEDALAM 4 (EMPAT) BIDANG TELAAHAN POLITIK
• MENURUT UNESCO SUATU DISIPLIN ILMU ADALAH
KUMPULAN/HIMPUNAN PENGETAHUAN TERARAH DAN
TERPADU YANG BERKAITAN DENGAN SUATU BIDANG
TERTENTU.
 BIDANG-BIDANG KAJIAN ILMU
POLITIK

DALAM CONTEMPORARY POLITICAL SCIENCE

TERBITAN UNISCO 1950,
ILMU POLITIK DIBAGI EMPAT BIDANG :

1. TEORI POLITIK
1. TEORI POLITIK
2. SEJARAH PERKEMBANGAN IDE-IDE POLITIK
2. LEMBAGA-LEMBAGA POLITIK
1. UNDANG-UNDANG DASAR
2. PEMERINTAH NASIONAL
3. PEMERINTAH DAERAH DAN LOKAL
4. FUNGSI EKONOMI DAN SOSIAL DARI
PEMERINTAH
5. PERBANDINGAN LEMBAGA-LEMBAGA
POLITIK
3. PARTAI-PARTAI POLITIK, GOLONGAN-
GOLONGAN DAN PENDAPAT UMUM :
1. PARTAI-PARTAI POLITIK
2. GOLONGAN-GOLONGAN DAN
ASOSIASI- ASOSIASI
3. PARTISIPASI WARGA NEGARA
DALAM PEMERINTAH
4. PENDAPAT UMUM
4. HUBUNGAN INTERNASIONAL
1. POLITIK INTERNASIONAL
2. ORGANISASI DAN ADMINISTRASI
INTERNASIONAL
3. HUKUM INTERNASIONAL
• TEORI POLITIK MERUPAKAN BAHASAN
SISTIMATIKA DAN GENEALISASI-
GENERALISASI DARI GEJALA POLITIK.

• TEORI POLITIK ADALAH BAHASAN-

BAHASAN DAN RENUNGAN ATAS
- TUJUAN DARI PADA KEGIATAN
POLITIK
- CARA-CARA DALAM MENCAPAI
TUJUAN TERSEBUT
- KEWAJIBAN YANG DIAKIBATKAN
OLEH TUJUAN POLITIK TERSEBUT.
SEDANGKAN KONSEP-KONSEP YANG
DIBAHAS DALAM TEORI POLITIK
MENCAKUP ANTARA LAIN
MASYARAKAT, NEGARA, KEKUASAAN,
KEDAULATAN, LEMBAGA-LEMBAGA
NEGARA, PERUBAHAN SOSIAL,
PERKEMBANGAN POLITIK, DSB.
BIDANG KAJIAN TEORI POLITIK
BERSIFAT SPEKULATIF, (MERENUNG-
RENUNG) SEJAUH IA MENYANGKUT
NORMA-NORMA UNTUK KEGIATAN
POLITIK. JUGA BERSIFAT DESKRIPTIF
(MENGGAMBARKAN) ATAU
KOMPARATIF (MEMBANDINGKAN)
• LEMBAGA-LEMBAGA POLITIK MEMPELAJARI PEMERINTAH
BERIKUT PARA APARATNYA YANG SECARA TEKNIS
MERUPAKAN TENAGA UNTUK MENCAPAI TUJUAN-TUJUAN
SOSIAL.
• TUJUAN LEMBAGA PADA UMUMNYA DITENTUKAN OLEH
DOKTRIN DAN FILSAFAT YANG TERCAKUP DALAM TEORI
POLITIK.
• PARTAI POLITIK, GOLONGAN DAN PENDAPAT UMUM LEBIH
BANYAK MENGGUNAKAN KONSEP-KONSEP SOSIOLOGI
DAN SERING MENONJOLKAN ASPEK DINAMIKA POLITIK.
• HUBUNGAN INTERNASIONAL BERKEMBANG MENJADI
KAJIAN TERSENDIRI, DAN BAHKAN DIBEBERAPA
UNIVERSITAS BERKEMBANG MENJADI FAKULTAS
TERSENDIRI.
• DENGAN DEMIKIAN PEMBIDANGAN DALAM KAJIAN ILMU
POLITIK MENJADI SEMAKIN PENTING, DENGAN TUJUAN
UNTUK MENGAMATI GEJALA-GEJALA YANG LEBIH KHUSUS
PENGANTAR ILMU POLITIK

SEMESTER I

TAHUN AKADEMIS 2018/2019

STIA LANCANG KUINING

DUMAI