Anda di halaman 1dari 18

LINGKUNGAN

Dosen : FARA SHALIZA, SP., M.Si


PENDAHULUAN
O Dasar Ilmu Lingkungan adalah Ekologi.
O Kata Ekologi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu
oikos yang artinya “habitat” dan logos berarti
“ilmu”.
O Ekologi merupakan ilmu yang mempelajari
interaksi antara organisme dan lingkungannya.
O Pada saat ini, hampir semua negara telah
menyadari bahwa dalam pembangunan negara
sangat perlu memperhatikan keseimbangan
lingkungan hidup agar hasil pembangunan tidak
menjadi bumerang bagi manusia itu sendiri.
Tingkatan organisasi
makhluk hidup
1. individu

O Berasal dari Bahasa Latin: in berarti “tidak”


dan dividus artinya “dapat dibagi”.
O Individu adalah suatu satuan struktur yang
membangun suatu kehidupan dalam bentuk
makhluk.
O Contoh: individu pisang, individu jambu.
2. populasi

O Populasi diartikan sebagai kumpulan


individu suatu spesies makhluk hidup yang
sama.
O Menentukan populasi menjadi sulit jika
anggotanya terpisah-pisah.
O Dengan kata lain, faktor jarak (isolasi
geografis) menjadi penting dalam
penentuan populasi.
3. komunitas

O Komunitas ialah beberapa kelompok


makhluk hidup yang bersama-sama dalam
suatu tempat.

4. ekosistem

O Tingkatan organisasi yang lebih tinggi dari


komunitas adalah ekosistem.
Komponen-komponen
ekosistem
O Pembahasan mengenai lingkungan tidak
lepas dari pembahasan mengenai
ekosistem dengan berbagai komponen
penyusunnya.
O Komponen Abiotik seperti tanah, udara,
suhu, air, kelembaban, cahaya dan
topografi.
O Komponen Biotik adalah makhluk hidup
yang terdiri atas manusia, hewan, tumbuhan
dan mikroba.
O Menurut Abdullah Aly dan Eny Rahma
(2009), komponen biotik dibedakan
menjadi:
1. Produsen, yaitu kelompok makhluk hidup yang
dapat menghasilkan zat organik dari zat
anorganik dengan jalan fotosintesis.
2. Konsumen merupakan kelompok makhluk
hidup yang makan zat organik yang telah
dibentuk oleh produsen.
3. Pengurai adalah makhluk hidup yang
menguraikan organisme mati menjadi zat
anorganik. Yang termasuk kelompok ini
biasanya bakteri dan berbagai jamur.
4. Rantai Makanan; sebagai proses makanan
yang dimakan, seperti: jagung--tikus—ular--
burung--manusia--bakteri--zat anorganik---
dst.
Pembagian ekosistem
O Ekosistem Darat, yaitu ekosistem yang
lingkungan fisiknya berupa daratan. Dibedakan
menjadi beberapa bioma yaitu:
1. Gurun: gersang, curah hujan rendah, tumbuhan
(kaktus), hewan (ular, kalajengking).
2. Padang rumput: hujan turun tidak teratur,
tumbuhan (rumput), hewan (zebra, jerapah,
tikus, ular).
3. Hutan basah: spesies pohon relatif banyak,
tumbuhan (liana/rotan, anggrek), hewan (kera,
burung hantu).
4. Hutan gugur: terdapat di daerah beriklim
sedang, curah hujan merata sepanjang tahun,
jenis pohon yang tumbuh sedikit, hewan (rusa,
beruang, burung pelatuk, luwak).
5. Taiga: terdapat di belahan bumi sebelah utara
dan di pegunungan daerah tropis, merupakan
hutan dengan satu spesies seperti pinus, hewan
(beruang hitam, burung-burung yang bermigrasi
ke selatan pada musim gugur).
6. Tundra: terdapat di belahan bumi sebelah utara
di lingkaran kutub utara dan di puncak-puncak
gunung yang tinggi, tumbuhan (sphagnum),
hewan (rusa kutub, beruang kutub).
O Ekosistem Air Tawar; dengan ciri-ciri antara
lain: variasi suhu tidak mencolok, penetrasi
cahaya kurang dan terpengaruh oleh iklim
dan cuaca. Jenis tumbuhan yang terbanyak
adalah ganggang. Hampir semua filum
hewan terdapat dalam air tawar. Dibedakan
menjadi:
1. Ekosistem Air Tenang seperti danau dan
rawa
2. Ekosistem Air Mengalir seperti sungai
O Ekosistem Air Laut, seperti ekosistem
lautan, estuari dan terumbu karang, dengan
ciri-ciri:
1. Memiliki kadar mineral yang tinggi.
2. Kadar garam bervariasi; tinggi (di daerah
tropika) dan rendah (di laut yang dingin).
3. Tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
Krisis lingkungan
O Pencemaran/Polusi Udara
O Pencemaran/Polusi Air dan Tanah
O Pencemaran/Polusi Suara
No. Uraian Polusi Udara Polusi Air dan Tanah Polusi Suara
1. Penyebab Kebakaran hutan, asap pabrik, Pestisida, limbah pabrik, sampah Suara tetangga, suara pesawat,
asap kendaraan bermotor, bau yang membusuk, penggunaan suara kendaraan, tempat hiburan
sampah, bau pestisida, asap bom/racun untuk menangkap malam, suara perang, suara
pembakaran sampah ikan, limbah rumah tangga, petasan, suara burung walet, suara
penebangan hutan secara liar, mesin pabrik
pengelolaan septitang yang
salah, kebocoran pengeboran
minyak di laut, membuang
sampah ke sungai
2. Akibat Penyakit kulit, ISPA, mata Kualitas tanah berkurang, tanah Membuat tidak nyaman, aktivitas
perih, sesak nafas, udara tidak menjadi tandus, ikan mati, terganggu, stress, pendengaran
sehat, mengganggu aktivitas,, menimbulkan penyakit kulit, terganggu, tekanan darah
jarak pandang terganggu perubahan warna air, banjir, naik/tensi, sulit tidur
longsor, erosi, menimbulkan bau
3. Solusi Menjaga kelestarian hutan, Tidak membuang sampah Membuat peraturan, membuat
tanam pohon, mengurangi sembarangan, menanam bakau, ruangan kedap suara, membuat
penggunaan bahan bakar fosil, membuat parit, melestarikan lokasi khusus bandara, membatasi
membuang sampah pada terumbu karang, tidak penggunaan klakson
tempatnya, mengolah sampah menggunakan pestisida
DAFTAR PUSTAKA
O Abdullah Aly&Eny Rahma, 2009. Ilmu
Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
O Herabudin, 2010. Ilmu Alamiah Dasar (IAD).
Bandung: CV Pustaka Setia.
O Maskoeri Jasin, 2009. Ilmu Alamiah Dasar.
Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
O Sumber internet

Anda mungkin juga menyukai