Anda di halaman 1dari 19

DAYA DUKUNG DAN DAYA

TAMPUNG PADA SEKTOR


PARIWISATA

Muhammad Fathin Nahar, S.T ., M.Sc


Daya Dukung

Daya Dukung ialah Kemampuan dari suatu sistem untuk


mendukung (support) suatu aktivitas sampai pada level tertentu.

Daya Dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan


hidup untuk mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup
lain, dan keseimbangan antarkeduanya.
Contoh :
 Sawah
UU No 32 Tahun 2009  Hutan
 Perternakan
Daya Tampung
Daya Tampung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan
hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang
masuk atau dimasukkan ke dalamnya.

Penyerapan Polutan Oleh Sungai Kemampuan Tanah Mengelolah


Sampah
Pemanasan Global

Pasal 12 Undang - Undang No. 10 tahun 2009


3 Asas Penentuan Daya Dukung Lingkungan
Kesesuain Penggunaan Lahan
Pada Aplikasi DDL
Analisis Ketersediaan Air
Analisis Ketersediaan air dilakukan dengan memperhitungkan
ketersediaan air. Persamaan untuk perhitungan ketersediaan air
mengacu pada Permen LH No. 17 Tahun 2009

SA = Analisis Ketersediaan Air


C = Koefisien
R = Rata – Rata Curah Hujan
A = Luas Lahan
Ri = Data Curah Hujan di Stasiun Hujan
M = Jumlah Stasiun Hujan
Perhitungan Koefisien Limpasan Tertimbang

Lahan Bukan
Lahan Pertanian
Pertanian

Lahan Lahan Bukan


Sawah Ci = 0,15 –
Sawah 0,90
Ci = 0,30 Ci = 0,30

Proyeksi penduduk adalah perhitungan jumlah Penduduk (menurut


komposisi umur dan jenis kelamin) di masa yang akan datang berdasarkan
asumsi arah perkembangan fertilitas, mortalitas dan migrasi. Pada
perhitungan proyeksi penduduk yang digunakan untuk mengetahui jumlah
kebutuhan air 10, 20, 30 tahun ataupun lebih untuk kedepan dapat digunakan
dengan 3 metode yaitu:
Metode Aritmatika Metode Goemetri Metode Least Square
Salah satu konsep penting dalam
upaya mengendalikan banjir adalah
koefisien aliran permukaan (runoff)
yang biasa dilambangkan dengan C.

Koefisien C didefinisikan sebagai


nisbah antara laju puncak aliran
permukaan terhadap intensitas hujan.
Faktor utama yang mempengaruhi nilai
C adalah laju infiltrasi tanah, tanaman
penutup tanah dan intensitas hujan
(Arsyad, 2006).

Ci = Koefisien
Ai = Luasan Daerah
Analisis Kebutuhan Air
Analisis kebutuhan air dengan menggunakan persamaan yang
mengacu pada Permen LH No. 17 Tahun 2009:

DA = Analisis Kebutuhan Air


N = Jumlah Penduduk
KHLA = Kebutuhan Air untuk Hidup Layak

kebutuhan air untuk hidup layak diperoleh dari kebutuhan air untuk
keperluan domestik dan untuk kebutuhan air berdasarkan Permen
LH No.17 Tahun 2009 sebesar 1600 m³ air/kapita/tahun.
Penentuan Status Daya Dukung Air

Status daya dukung Air diperoleh dari pembandingan antara


ketersediaan Air (SA) dan kebutuhan Air (DA) (Permen LH No. 17
Tahun 2009) :

 Bila SA > DA, Daya Dukung lahan dinyatakan = Surplus atau Mencukupi
 Bila SA < DA, Daya Dukung lahan dinyatakan = Defisit atau Terlampaui
Analisis Ketersediaan Lahan (Supply)
Kebutuhan Lahan adalah kebutuhan hidup minimum. Tekanan
penduduk terhadap daya dukung lahan dapat ditentukan
berdasarkan nilai perbandingan antara jumlah penduduk dan
persentase petani dengan luas lahan minimal untuk hidup layak
(Soermarwoto, 2000).

SL = Ketersediaan Lahan
Pi = Produksi Aktual
Hi = Harga Satuan Komoditas
Hb = Harga Beras Tingkat Produsen
Ptvb= Produktivitas Beras
Kebutuhan Lahan untuk Hidup Layak

Luas lahan yang dibutuhkan untuk kebutuhan hidup layak per


penduduk merupakan kebutuhan hidup layak per penduduk dibagi
produktivitas beras lokal. Menurut Pemen LH No. 17 Tahun 2009,
untuk kebutuhan hidup layak perpenduduk diasumsikan sebesar 1
ton setara beras/kapita/tahun.

KHLL = 1 ton / Ptvb

 KHLL =
Analisis Kebutuhan Lahan (Demand)
Lahan dihitung berdasarkan kebutuhan bioproduk untuk hidup layak,
mengacu pada Permen LH No. 17 Tahun 2009 :

DL = Kebutuhan Lahan
N = Jumlah Penduduk
KHLL = Kebutuhan Lahan untuk Hidup Layak

Daerah yang tidak memiliki data produktivitas beras lokal, dapat


menggunakan data rata – rata produktivitas beras nasional sebesar
2.400 kg/ha/tahun berdasarkan Permen LH No.17 Tahun 2009
Penentuan Status Daya Dukung Lahan

Status daya dukung lahan diperoleh dari pembandingan antara


ketersediaan lahan (SL) dan kebutuhan lahan (DL) (Permen LH No.
17 Tahun 2009) :

 Bila SL > DL, Daya Dukung lahan dinyatakan = Surplus atau Mencukupi
 Bila SL < DL, Daya Dukung lahan dinyatakan = Defisit atau Terlampaui
Contoh Soal Daya Dukung Air

Diketahui :

Disebuah stasiun hujan di dapat data curah hujan sebesar


1136,20 mm/tahun, dengan Luas kota X adalah 2.215 Ha,
untuk ∑ koefisien 6817, dengan jumlah penduduk 11.538
jiwa

Ditanya :

Tentukan Nilai C Limpasan, Ketersedian Air, Kebutuhan Air


dan tentukan status daya dukung airnya
Jawab :

C = 6817 / 11538 = 0,5

Sa = 10 x C x R x A
= 10 x 0,5 x 1136,20 x 2215
= 12.583.415 m3/tahun

Da = N x KHLa
= 11.538 orang x 1600 m³ air/kapita/tahun
= 18.460.800 m3/tahun

Jadi SA < DA, Daya Dukung lahan dinyatakan = Defisit atau Terlampaui

Anda mungkin juga menyukai