KONSUMSI

KONSUMSI DALAM
ISLAM
PERILAKU KONSUMSI YANG
SESUAI DENGAN KETENTUAN
AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH
ini akan membawa pelakunya mencapai keberkahan dan kesejahteraan hidupnya.
DIFINISI
KONSUMSI
IMAM MUHAMMAD
(AL KASAB)

PENGELUARAN YANG DILAKUKAN OLEH

INDIVIDU DAN KELUARGA YANG
SIFATNYA PASTI DAN MUTLAK
• BERHUBUNGAN DENGAN BESARNYA ZAKAT YANG DIBAYARKAN
KONSUMSI
PENGGUNAAN BARANG DAN
JASA UNTUK MEMENUHI
KEBUTUHAN MANUSIA.
KEBUTUHAN
• HARUS, YAITU BAHAN MAKANAN.
• PELENGKAP, SEPERTI PAKAIAN,
PERABOT, KENDARAAN, BANGUNAN.

IBNU KHALDUN
KEBUTUHAN
KEINGINAN UNTUK MEMPEROLEH
SESUATU UNTUK MENGHENTIKAN
PENDERITAAN DAN ATAU MENCEGAH
PENDERITAAN
TERNYATA KEBUTUHAN yg DITERJEMAHKAN DENGAN KEINGINAN, MENYESATKAN
KEBUTUHAN POKOK
FISIK
IMAM MUHAMMAD
MANUSIA TIDAK AKAN DAPAT HIDUP KECUALI DENGAN
◦MAKANAN
◦MINUMAN
◦PAKAIAN
◦TEMPAT TINGGAL
MEREKA DICIPTAKAN DENGAN SUATU CIPTAAN DIMANA FISIKNYA TIDAK MAMPU MENAHAN
TERIKNYA PANAS… SEHINGGA DAPAT MENUNAIKAN AMANAT ALLAH SWA YANG DIPIKULNYA
HAL ITU TIDAK MUNGKIN DIREALISASIKAN KECUALI DENGAN TERPENUHINYA TEMPAT TINGGAL.

KEBUTUHAN TEMPAT TINGGAL SAMA KEDUDUKANNYA DG KEBUTUHAN MAKAN DAN MINUM)

HIRARKI KONSUMSI
AL GHAZALI

• Daruriyyah
• Hajiyyah
• Tahsiniyyah
.
GAYA HIDUP BERSENANG-SENANG TIDAK COCOK BAGI SEORANG MUKMIN YANG TUJUAN HIDUPNYA UNTUK MENCAPAI
DERAJAT TERTINGGI DALAM IBADAH DAN KETAATAN.
GAYA HIDUP BERSENANG-SENANG TIDAK SELURUHNYA HARAM.
TINGKATAN MAQASID
DHARURIYAT,
UNTUK MEMELIHARA LIMA UNSUR POKOK DALAM KEHIDUPAN

HAJIYAT,
UNTUK MENGHILANGKAN KESULITAN ATAU MENJADIKAN
PEMELIHARAAN TERHADAP LIMA UNSUR POKOK MENJADI LEBIH BAIK.

TAHSINIYAT,
AGAR MANUSIA DAPAT MELAKUKAN YANG TERBAIK UNTUK
MENYEMPURNAKAN PEMELIHARAAN LIMA UNSUR POKOK TERSEBUT.

ASY-SYATIBI
MAQASID AL-SYARI’AH
• KEMASLAHATAN MANUSIA DAPAT TEREALISASI APABILA LIMA
UNSUR POKOK KEHIDUPAN MANUSIA DAPAT DIWUJUDKAN
DAN DIPELIHARA, YAITU
• AGAMA
• JIWA
• AKAL
• KETURUNAN
• HARTA.
ASY-SYATIBI
KEBUTUHAN DAN KEINGINAN
P3EI-BI

KARAKTERISTIK KEINGINAN KEBUTUHAN

SUMBER NAFSU FITRAH

HASIL KEPUASAN MANFAT

UKURAN SELERA FUNGSI

SIFAT SUBJEKTF OBJEKTIF

TUNTUTAN DIKENDALIKAN DIPENUHI

 BERLEBIH-LEBIHAN
AS SA’DI

• MELEBIHI UKURAN YANG DI BUTUHKAN

TUBUH
• BERMEWAH-MEWAHAN DALAM MAKAN DAN
MINUM.
• MENGKONSUMSI YANG DIHARAMKAN.
TANPA DISADARI
• SEMAKIN MAJU PEREKONOMIAN,
• MANUSIA MAKIN DIKUASAI KEBUTUHAN
YANG MUNCUL KARENA FAKTOR
PSIKOLOGIS
SENI, ANGKUH, PAMER
JEBAKAN
PROF DR TAUFIQ ASY SYAWI

• NEGARA MAJU TERUS MEMONOPOLI DAN

MENGUASAI DUNIA.
• MEREKA MENGEMBANGKAN KEKAYAAN
DENGAN MENGGUNAKAN HARTA
RAKYAT DI NEGARA SEDANG
BERKEMBANG.
• MEREKA MELARANG MENGAMBIL CUKAI
DARI BARANG-BARANG MEREKA.
JEBAKAN
PROF DR TAUFIQ ASY SYAWI

• AKIBATNYA PRODUK DALAM NEGERI TIDAK

TERLINDUNGI, DAN TIDAK MAMPU BERSAING
DENGAN PRODUK NEGARA MAJU YANG MEMANG
BERKUALITAS TINGGI.
• NEGARA BERKEMBANG MENJADI NEGARA
KONSUMERIS.
• MEREKA MENGHARUSKAN NGR LAIN MENGIKUTI
PERATURAN NEGARA INDUSTRI.
CONTOH
POLA KONSUMSI
UMAR BIN KHATTAB

• KERAS TERHADAP DIRI SENDIRI

• SEMAKIN KERAS TERHADAP DIRINYA KETIKA KAUM MUSLIMIN
TERTIMPA KESUSAHAN HIDUP.
• LAZIM DAN UMUM.
• POLA KONSUMSI YANG KERAS INI HANYA TERHADAP DIRINYA.
POLA KONSUMSI
UMAR BIN KHATTAB

• KERAS TERHADAP DIRI SENDIRI

• SEMAKIN KERAS TERHADAP DIRINYA KETIKA KAUM MUSLIMIN
TERTIMPA KESUSAHAN HIDUP.
• LAZIM DAN UMUM.
• POLA KONSUMSI YANG KERAS INI HANYA TERHADAP DIRINYA.
POLA KONSUMSI UMAR BIN
KHATTAB
1.CIRI UMUM DAN POLA KONSUMSI UMAR ADALAH KERAS
TERHADAP DIRI SENDIRI DALAM MAKANAN, MINUMAN,
PAKAIAN, DAN LAIN-LAIN. ANAS BIN MALIK MENGATAKAN, ”AKU MELIHAT
UMAR BIN KHATHAB MENAMBAL BAJUNYA YANG DI ANTARA KEDUA
PUNDAKNYA DENGAN TIGA TAMBALAN YANG SEBAGIANNYA MENUMPUK
KEPADA SEBAGIAN YANG LAIN, DAN SAAT ITU DIA SEBAGAI AMIRUL MUKMININ”.

2.UMAR BIN KHATHAB SEMAKIN MENAMBAHKAN KERAS

TERHADAP DIRINYA KETIKA KAUM MUSLIMIN TERTIMPA
KESUSAHAN HIDUP.
BELIAU TIDAK MENGKONSUMSI BARANG YANG LANGKA DAN SUSAH
DIDAPATKAN OLEH MASYARAKAT. KETIKA BELIAU DIBERITAHU OLEH SEORANG
ARAB BADUI BAHWA DIA TIDAK BISA MAKAN KEJU DAN TIDAK MENEMUI ORANG
MAKAN KEJU, MAKA BELIAU BERKATA, ”DEMI ALLAH, AKU TIDAK AKAN
MERASAKAN KEJU HINGGA MANUSIA HIDUP DARI PERTAMA APA YANG MEREKA
HIDUP”.
POLA KONSUMSI UMAR BIN
KHATTAB
3.POLA KONSUMSI UMAR TERSEBEUT ADALAH SEBAGAI KELAZIMAN DAN
KONDISI UMUM. AKAN TETAPI TERKADANG BELIAU MENGKONSUMSI BARANG LAYAKNYA
MASYARAKAT KEBANYAKAN. ABU MUSA AL-ASY’ARI MENGATAKAN, ”DALAM SETIAP HARI DIA
MEMILIKI ROTI TAWAR. TAPI, TERKADANG KAMI DAPATKANNYA DENGAN LAUK MINYAK ZAITUN,
DAN TERKADANG DENGAN KEJU. TERKADANG KAMI DAPATKANNYA DENGAN LAUK POTONGN
DAGING KERING YANG TELAH DILEMBUTKANNYA KEMUDIAN DIPANGGANG, DAN TERKADANG KAI
DAPATKANNYA DENGAN LAUK DAGING SEGAR, TAPI YANG TERAKHIR INI LANGKA SEKALI”.

4. UMAR BIN KHATHAB MENGIKUTI POLA KONSUMSI YANG KERAS INI

HANYA DIBERLAKUKAN TERHADAP DIRINYA, DAN TIDAK MENGHARUSKAN
SEORANG PUN DARI RAKYATNYA. HUDZAIFAH MENGATAKAN, ”AKU MENGHADAP UMAR,
DAN DI DEPAN MANUSIA TERDAPAT TERDAPAT BEBERAPA MANGKUK BESAR BERISIKAN MAKANAN.
LALU UMAR MEMANGGILKU, MAKA AKU PUN DATANG KEPADANYA. KEMUDIAN DIA MENYERUKAN
UNTUK DIAMBILKAN ROTI KERAS DAN ZAITUN. MAKA AKU BERKATA, APAKAH ENGKAU
MELARANGKU MAKAN ROTI DAN DAGING?. UMAR MENJAWAB, SESUNGGUHNYA AKU MEMANGGIL
KAMU UNTUK MENGHADIRI JAMUANKU. ADAPUN ITU ADALAH MAKANAN KAUM MUSLIMIN”.
UMAR IBNU KHATTAB
• APAKAH DIANTARA KAMU ADA YANG MAU “MENGIKAT
PINGGANGNYA” LALU MEMBERIKAN “DAGING” ITU KEPADA ANAK
PAMAN DAN TETANGGANYA.
• BELANJA SEBAGAI TUJUAN KENIKMATAN WALAU TIDAK DIBUTUHKAN

• HARGA YANG MAHAL SEBAGAI KENIKMATAN, TUJUAN AGAR PUAS,BANGGA,MEGAH

• JANGAN BELI BARANG MAHAL

TUJUAN KONSUMSI
IIMAM MUHAMMAD (AL KASAB)

MENGUBAH GAYA HIDUP YANG:

• BERLEBIHAN,
• FLAMBOYAN,
• AROGAN,
• PAMER

MENJADI GAYA HIDUP YANG :

• SEDERHANA,
• BERSAHAJA DAN
• ZUHUD DAN WARO
• CUKUP DENGAN APA DIMILIKI,
• MENGAMBIL JARAK DENGAN GAYA ORANG NON ISLAM
TUJUAN KONSUMSI
ASY SYAIBANI

1. MENGHARAP RIDHA ALLAH SWT

2. MEWUJUDKAN KERJA SAMA ANTAR ANGGOTA MASYARAKAT DAN TERSEDIANYA JAMINAN
SOCIAL.

3. MENUMBUHKAN RASA TANGGUNG JAWAB INDIVIDU TERHADAP KEMAKMURAN DIRI,

KELUARGA DAN MASYARAKAT SEBAGAI BAGIAN AKTIVITAS DAN DINAMISASI EKONOMI.

4. MEMINIMALISASI PEMERASAN DENGAN MENGGALI SUMBER-SUMBER NAFKAH .

5. NEGARA MELAKUKAN KEWAJIBANNYA TERHADAP WARGA NEGARA YANG MASIH MISKIN.
•  
 TUJUAN
KONSUMSI
• MASLAHAH DUNIAWI IALAH
TERPENUHINYA KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA,
• MASLAHAH AKHIRAT IALAH
TERLAKSANANYA KEWAJIBAN AGAMA.
ARTINYA, MANUSIA MAKAN DAN MINUM AGAR BISA BERIBADAH KEPADA
ALLAH. MANUSIA BERPAKAIAN UNTUK MENUTUP AURAT AGAR BISA SHALAT,
HAJI, BERGAUL SOSIAL DAN TERHINDAR DARI PERBUATAN DOSA.
KEMASLAHATAN
SEGALA SESUATU YANG MENYANGKUT :
• REZEKI MANUSIA,
• PEMENUHAN PENGHIDUPAN MANUSIA,
• PEROLEHAN APA-APA YANG DITUNTUT OLEH KUALITAS-
KUALITAS EMOSIONAL INTELEKTUALITASNYA DALAM
PENGERTIAN YANG MUTLAK.

ASY-SYATIBI
 MUBAZIR
MERUGIKAN
BERLEBIHAN
MENJIJIKAN
HARAM
ANIAYA
RIA
LANDASAN KONSUMSI
YUSUF QARDHAWI

• MEMBELANJAKAN HARTA DALAM KEBAIKAN

• MENJAUHI SIFAT KIKIR
• TIDAK MELAKUKAN KEMUBADZIRAN.
• BERMANFAAT DAN TIDAK BERLEBIHAN
• TIDAK HIDUP MEWAH
• KESEDERHANAAN
• MENJAUHI BERHUTANG
• MENJAGA ASSET YANG MAPAN DAN POKOK
• MEMENTINGKAN KEHENDAK SOSIAL DARI PADA KEINGINAN
• TIDAK MENGKONSUMSI YANG DILARANG. 
• KONSUMEN SALING BEKERJASAMA DENGAN MASYARAKAT DAN
PEMERINTAH UNTUK MEWUJUDKAN SEMANGAT ISLAM.
PRINSIP-PRINSIP KONSUMSI
M.A Mannan

PRINSIP KEADILAN (HALAL,THAYYIB),

KESUCIAN (KEBERSIHAN),
KESEDERHANAAN,
KEMASLAHATAN,
KEMURAHAN ALLAH,
PRINSIP AKHLAK.
M.A. Mannan. Islamic Economics, Theory and Practice (Delhi: Idarah-I Adabiyat-I Delli, 1980), hal. 80
1. PRINSIP KONSUMSI
MANAN

HALAL DAN THAYYIB

PRINSIP INI MENGANDUNG ARTI
GANDA MENGENAI MENCARI RIZKI
YANG HALAL DAN TIDAK DILARANG
HUKUM
 2. PRINSIP KONSUMSI
MANAN

2. KEBERSIHAN
ISLAM MENEKANKAN KEBERSIHAN DALAM
BARANG–BARANG YANG DIKONSUMSI.
MAKANAN YANG KOTOR ATAU MENJIJIKAN, DAPAT MERUSAK SELERA DAN MERUGIKAN KESEHATAN TUBUH.
BERKAITAN DENGAN KEHARUSAN KEBERSIHAN INI NABI MENGATAKAN, “ KEBERSIHAN ITU SEBAGIAN DARI
IMAN”.
SEMENTARA ITU, SALMAN ALFARISI MERIWAYATKAN BAHWA NABI SAW PERNAH BERSABDA, “MAKANAN
DIBERKAHI JIKA MENCUCI TANGAN SEBELUM DAN SETELAH MEMAKANNYA”. ( HR TARMIDZI).
 3. PRINSIP KONSUMSI
MANAN

KESEDERHANAAN
PRINSIP INI MENGATUR PERILAKU MANUSIA MENGENAI MAKAN DAN
MINUMAN YANG TIDAK BERLEBIHAN (QS 7:31)

ORANG – ORANG MUKMIN

SEDERHANA DALAM KONSUMSI, YAITU
•MEMBELANJAKAN HARTA TIDAK BERLEBIH – LEBIHAN
•TIDAK KIKIR,
KONSUMSI BERLEBIHAN DISEBUT DENGAN ISTILAH ISRAF ( PEMBOROSAN ) ATAU TABZIR
(MUBAZIR).YAITU
BERLEBIH – LEBIHAN DALAM KONSUMSI,
MEMPERGUNAKAN HARTA DENGAN CARA YANG SALAH,
 SEPERTI PENYUAPAN DAN PERBUATAN MELANGGAR HUKUM LAINNYA, MISALNYA PERJUDIAN. (MONZER KAHF)
ETIKA ILMU EKONOMI ISLAM BERUSAHA
UNTUK:
• MENGURANGI KEBUTUHAN MATERIAL
YANG LUAR BIASA
• MENAMBAH ENERGI MANUSIA DALAM
MENGEJAR CITA-CITA SPIRITUALNYA.
Tetapi semangat modern dunia barat, sekalipun tidak merendahkan
nilai kebutuhan akan kesempurnaan batin, namun rupanya telah
mengalihkan tekanan kearah perbaikan kondisi-kondisi kehidupan
material.
4. PRINSIP KONSUMSI
MANAN

KEMURAHAN ALLAH
• SELURUH BARANG –BARANG YANG DAPAT
DIKONSUMSI MANUSIA, MERUPAKAN KEMURAHAN
DAN KASIH SAYANG ALLAH KEPADA HAMBA-
HAMBANYA, SEHINGGA DAPAT MELAKSANAKAN
PERINTAH ALLAH.
• KEMURAHAN ALLAH JUGA TERLIHAT PADA ADANYA
KONSEP RUKHSHAH, YAITU DISPENSASI BAGI ORANG
–ORANG YAN KONDISI DARURAT (QS 2:173).
 5. PRINSIP KONSUMSI
MANAN

MORALITAS
TUJUAN KONSUMSI ADALAH UNTUK
PENINGKATAN NILAI – NILAI MORAL DAN
SPIRITUAL,
BUKAN HANYA UNTUK KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERWUJUDAN KESEHATAN MANUSIA. PRINSIP
MORALITAS YANG MENGANJURKAN AGAR MENYEBUT NAMA ALLAH SEBELUM MAKAN
DAN MINUM DAN MENGUCAPKAN ALHAMDULILLAH SETELAH MENGKONSUMSINYA.

KONSUMEN MUSLIM AKAN MERASAKAN KEHADIRAN ILAHI DALAM KONSUMSI

HAL INI PENTING, KARENA ISLAM MENGHENDAKI PERPADUAN PRILAKU MATERIAL DAN NILAI – NILAI
SPIRITUAL
TUJUAN PEMBATASAN
KONSUMSI
PENDIDIKAN:
• MORAL
• KEMASYARAKATAN SOSIAL

• EKONOMI YCI

• KESEHATAN
• MILITER DAN POLITIK
TUJUAN PEMBATASAN KONSUMSI
1. PENDIDIKAN MORAL

“SEORANG MUSLIM MINUM 1 CANGKIR DAN ORANG KAFIR MINUM 7

CANGKIR (HR MUTTAFAQUN DARI ABU HURAIRAH)
TUJUAN PEMBATASAN KONSUMSI
2. PENDIDIKAN MASYARAKAT

UMAR IBNU KHATTAB

• APAKAH DIANTARA KAMU ADA YANG MAU “MENGIKAT
PINGGANGNYA” LALU MEMBERIKAN “DAGING” ITU KEPADA ANAK
PAMAN DAN TETANGGANYA.
• BELANJA SEBAGAI TUJUAN KENIKMATAN WALAU TIDAK DIBUTUHKAN

• HARGA YANG MAHAL SEBAGAI KENIKMATAN, TUJUAN AGAR PUAS,BANGGA,MEGAH

• JANGAN BELI BARANG MAHAL

TUJUAN PEMBATASAN KONSUMSI
3. PENDIDIKAN EKONOMI

• AGGARAN UNTUK BARANG MEWAH DAPAT DIJADIKAN INVESTASI

• CEMARI LINGKUNGAN

• TIDAK MIKIR GENERASI YAD

• DIATASI DENGAN KB, MENOLAK FITRAH INI PROGRAM NGR MAJU

• ABU BAKAR “SAYA BENCI SESEORANG MEMAKAN REZEKI BEBERAPA HARI DALAM SEHARI, ORANG
INI SEPERTI MEMAKAN REZEKI ORANG BANYAK UNTUK DIRINYA SENDIRI.
TUJUAN PEMBATASAN KONSUMSI
4. PENDIDIKAN KESEHATAN

• NABI SAW “KALAU GEMUKNYA TIDAK DI PURUT NISCAYA LEBIH BAIK

BAGIMU” (HR TARMIDZI)
PERUT BESAR ADALAH SUMBER PENYAKIT, PENCEGAHAN ADALAH PENGOBATAN

• “MAKANLAH DAN MINUMLAH JANGAN BERLEBIHAN”

 GELANG DAN SUTRA
• “KEDUANYA INI HARAM BAGI LELAKI UMATKU” (HR ABU DAUD, NASAI DAN
IBNU HIBAN)

• “JANGAN MEMAKAI SUTRA(WAHAI LELAKI UMATKU) KARENA

MEMAKAI NYA DI DUNIA TIDAK MEMAKAINYA DI AKHIRAT” (MUTTAFAQ
‘ALAIH)
JAMINAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN
• NEGARA BERTANGGUNG JAWAB DAN
BERKEWAJIBAN ATAS TERPENUHINYA
KEBUTUHAN POKOK BAGI SELURUH
PENDUDUKNYA
JAMINAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

 DIWAJIBKAN KEPADA ORANG-ORANG MAMPU UNTUK

MEMBERIKAN MAKAN KEPADA YANG MEMBUTUHKAN PADA SAAT IA
TIDAK MAMPU UNTUK KELUAR DAN MENCARI NAFKAH.

 JIKA ORANG YANG MEMBUTUHKAN ITU TIDAK DAPAT KELUAR, MAKA

MENJADI KEWAJIBAN BAGI YANG MENGETAHUINYA UNTUK
MENGULURKAN BANTUAN DENGAN MEMBERI MAKAN SEKEDARNYA
SEHINGGA IA MAMPU KELUAR DAN MENJALANKAN IBADAH.
TEORI
KONSUMSI FUNGSI
AL GHOZALI

KEINGINAN,
NAFSU,
HARGA,
PENDAPATAN,
SPRITUAL
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
PERMINTAAN
A)   PENDAPATAN

B)      JUMLAH PENDUDUK

C)   KEBIASAAN MASYARAKAT (ADAT ISTIADAT)

D)     TINGKAT PEMBANGUNAN

E)      TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

IBNU KHALDUN
FACTOR PERMINTAAN
1) KEINGINAN MASYARAKAT TERHADAP BERBAGAI JENIS BARANG YANG
BERBEDA DAN SELALU BERUBAH-UBAH.
2) JUMLAH PARA PEMINAT TERHADAP SUATU BARANG.
3) LEMAH ATAU KUATNYA KEBUTUHAN TERHADAP SUATU BARANG SERTA
BESAR ATAU KECILNYA TINGKAT DAN UKURAN KEBUTUHAN.
4) KUALITAS PEMBELI JIKA PEMBELI ADALAH SEORANG YANG KAYA DAN
TERPERCAYA DALAM MEMBAYAR UTANG, HARGA YANG DIBERIKAN LEBIH
RENDAH.
5) JENIS UANG YANG DIGUNAKAN DALAM TRANSAKSI.
6) TUJUAN TRANSAKSI YNG MENGHENDAKI ADANYA KEPEMILIKAN
RESIPROKAL DI ANTARA KEDUA BELAH PIHAK
7) BESAR KECILNYA BIAYA YANG HARUS DIKELUARKAN OLEH PRODUSEN
ATAU PENJUAL
 

IBNU
PERMINTAAN DAN HARGA
• IBNU KHALDUN MENEKANKAN BAHWA PENURUNAN PERMINTAAN
MENYEBABKAN KENAIKAN HARGA,
• P : F (QD)

IBNU KHALDUN
HARGA DAN PERMINTAAN
• TINGGINYA HARGA AKAN MENYUSAHKAN KONSUMEN, TERUTAMA KAUM MISKIN YANG
MENJADI MAYORITAS DALAM SEBUAH POPULASI.

• HARGA RENDAH UNTUK KEBUTUHAN POKOK HARUS DIUSAHAKAN TANPA MERUGIKAN

PRODUSEN.

IBNU KHALDUN
Faktor-faktor penentu keseimbangan harga.

a)      Kekuatan Permintaan dan Penawaran

b)      Tinggi rendahnya suatu pajak (bea cukai)

c)      Biaya Produksi

d)     Perilaku penimbuan (Monopoli)

 
 
IBNU KHALDUN
FAKTOR TINGKAT
KEPUASAN
1. KAPENTINGAN ORANG LAIN
2. BATASAN KEMAMPUAN
3. PRIORITAS
KARENA JUMLAH BARANG YANG TERBATAS, JANGAN SAMPAI
KEPUASAN KITA MELANGGAR KEPUASAN ORANG LAIN AKAN SUATU
BARANG. SEHINGA BILA DIPAKSANAKAN AKAN MENURUNKAN
KEPUASAN ORANG LAIN (MUDHARAT)
TINGKAT KEPUASAN HARUS SENANTIASA MEMPERTIMBANGKAN
KEMAMPUAN SESEORANG AGAR TIDAK MENIMBULKAN
KEMUDHARATAN BAGI DIRINYA SENDIRI

DALAM ISLAM, JUGA DIATUR TINGKATAN KEBUTUHAN MANUSIA

Y=C+S+I+Z
• YM- Z = CM+SM+IM Y: pendapatan
• Ym + Z = Cm M: muzaki
M: mustahik
C: konsumsi

• CM =CMd+CMh+(CMt-Z) S: tabungan
I: investasi
Z: zakat

• Cm =Cmd +Z d: Daruriyyah
h : Hajiyyah
t : Tahsiniyya

• Cd =CMd+CMd+Z
• Ct =CMt-Z
BERAPA
PELAJARAN BERLEBIHAN
• FENOMENA KONSUMSI BERLEBIHAN MERUPAKAN MIS ALOKASI

• KONSUMSI YANG TIDAK RIIL SPT NAFSU INGIN PAMER TIDAK

HANYA MEMBAHAYAKAN DIRI SENDIRI TETAPI PEREKONOMIAN
SECARA KESELURUHAN

• DGN MAKAN BERLEBIHAN ITU JUSTRU MEMBAHAYA KAN. SPT

ORG YG MEMBUANG MAKANAN KE TEMPAT SAMPAH BAHKAN
LBH BURUK DR ITU.

• ORANG YG MAKAN MELEBIHI HAJATNYA PD HAKEKATNYA IA

TLH MENAHAN HAK ORG LAIN.
• SEKIRANYA IA BERIKAN KELEBIHAN ITU KPD ORG LAIN DG GRATIS
ATAU DG IMBALAN, NISCAYA ORG YG LAPAR AKAN DPT MANFAATNYA. DG NYA, IA TLH MELANGGAR (MENAHAN) HAK
ORG LAIN. ITU DILARANG