Anda di halaman 1dari 41

PERDARAHAN KEHAMILAN MUDA

Pembimbing :
Dr. Dwi Farahdina, M.Ked(OG),
Sp.OG(K)
OLEH :
VANMATHI A/P RAJU 130100441
SHOBAANESH A/L RAMARAO 130100478
GAYATTHIRI NAAIDU 130100476
KOGILAVANI A/P MANI 130100449
• Perdarahan yang terjadi pada kehamilan
kurang dari 22 minggu

• Perdarahan kehamilan muda yang sering


terjadi :
1. Abortus
2. Kehamilan Ektopik
3. Mola Hidatidosa
ABORTUS
DEFINISI
Penghentian kehamilan sebelum
janin mencapai usia normal (usia
kehamilan 22 minggu) atau BB janin
< 500g
Jenis - Jenis Abortus
• ABORTUS IMMINENS
Abortus tingkat awal, dimana ostium uteri tertutup dan
hasil konsepsi masih dalam kandungan

• ABORTUS INSIPIENS
Abortus mengancam, dimana serviks mendatar, ostium
membuka, tapi hasil konsepsi masih didalam kavum uteri

• ABORTUS INKOMPLIT
Sebagian hasil konsepsi telah keluar dari cavum uteri

• ABORTUS KOMPLIT
Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari cavum uteri
• Abortus yang disengaja adalah suatu
proses dihentikannya kehamilan
sebelum janin mencapai viabilitas

• Abortus tidak aman adalah suatu


prosedur yang dilakukan oleh orang
yang tidak berpengalaman atau dalam
lingkungan yang tidak memenuhi
standar medis minimal atau keduanya
• MISSED ABORTION
embrio / fetus meninggal pada umur
kehamilan kurang dari 20 minggu
tetapi seluruh hasil konsepsi masih
tertahan dalam kandungan sampai 6
minggu atau lebih
• ABORTUS HABITUALIS
terjadi abortus sampai 3 kali berturut-
turut atau lebih
• ABORTUS INFEKSIOSA
Abortus yang disertai infeksi

• ABORTUS SEPTIK
Abortus infeksiosa berat disertai
penyebaran kuman secara sistemik
ETIOLOGI

1. Kelainan telur (ovum yang patologik)


2. Kelainan pertumbuhan hasil
konsepsi
3. Kelainan pada plasenta
4. Kelainan traktus genitalis
5. Penyakit Ibu
DIAGNOSIS
• Amenore pada masa reproduksi
dengan plano test (+) atau pernah
(+)
• Perdarahan pervaginam dan
mungkin dengan pengeluaran
hasil konsepsi
• Rasa sakit atau kram pada perut
diatas simfisis
Perdarahan Serviks Uterus Gejala/tanda Diagnosis

Bercak hingga Tertutup Sesuai usia Kram perut Abortus


sedang gestasi bawah, imminens
uterus lunak

Tertutup/terbuka Lebih kecil dari Sedikit/tanpa Abortus komplit


usia gestasi nyeri perut
bawah,
riwayat
ekspulsi
hasil
konsepsi

Sedang hingga Terbuka Sesua usia Kram/nyeri perut Abortus


masif / kehamilan bawah, insipiens
banyak belum terjadi
ekspulsi
hasil
konsepsi

Terbuka Sesuai usia Kram//nyeri Abortus


kehamilan perut bagian inkomplit
bawah,
ekspulsi
sebagian
hasil
konsepsi
Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium  Plano test, Hb, leukosit,
waktu pembekuan, waktu perdarahan,
fibrinogen (pada missed abortion),
trombosit
• USG
• Untuk mendeteksi penyebab :
HSG Test
PENATALAKSANAAN

Abortus Imminens
Tidak perlu pengobatan khusus atau
tirah baring total

Jangan melakukan aktifitas fisik


berlebihan atau hubungan seksual

Tidak perlu terapi hormonal atau


tokolitik karena tidak dapat mencegah
abortus
Abortus Insipiens

Jika usia kehamilan <16 mg:evakuasi


uterus dengan aspirasi vakum
manual

Jika >16 mg: tunggu ekspulsi


spontan kemudian evakuasi sisa
konsepsi atau jika perlu infus
oksitosin 20 U/500 cc RL
Abortus Inkomplit

Perdarahan tidak banyak, kehamilan < 16 mg:


evakuasi digital

Perdarahan banyak, kehamilan < 16 mg:


evakuasi aspirasi vakum manual

Kehamilan > 16 mg:


infus oksitosin 20 U/500 cc RL
dilanjutkan dengan evakuasi sisa konsepsi
Abortus Komplit

• Tidak perlu evakuasi lagi


• Observasi perdarahan
• Pemberian tablet tambah darah
• Konseling asuhan pasca
keguguran
Abortus Infeksiosa
• Gejala Klinis
Tanda infeksi : panas, takikardi,
perdarahan pervaginam yang berbau,
uterus besar lunak, nyeri tekan,
leukositosis

• Penatalaksanaan
Antibiotika
Bila tidak syok  kuret 24 jam kemudian
Bila syok (nadi > 120 x/mnt)  infus RL,
tranfusi, dilanjutkan kuret
Abortus Septik
• Gejala Klinis
Gejala seperti abortus infeksiosa tetapi
demam lebih tingi, peritonitis, nadi lebih
cepat, tensi lebih rendah bahkan sampai syok

• Penatalaksanaan
Pemberian antibiotik
Bila perdarahan terus  segera kuret
Bila tidak berdarah  kuret 6 jam setelah
pemakaian obat
Lakukan Histerektomi Total bila :
• gagal kuret
• infeksi oleh Clostridium Welchii
• tanda perforasi uterus (+)
• kerusakan alat abdomen
KEHAMILAN
EKTOPIK
• Batasan
Kehamilan dimana ovum yang telah
dibuahi tidak berinplantasi pada kavum
uteri.

• Bila berakhir dengan abortus atau ruptur


maka disebut Kehamilan Ektopik
Terganggu
 Etiologi
Kerusakan tuba yang disebabkan oleh :
• Inflamasi
• Infeksi
• Pembedahan

 Lokasi
• Kehamilan tuba (95 - 98 %)
• Kehamilan ovarium
• Kehamilan intraligamenter
• Kehamilan abdominal
• Kehamilan ektopik pada uterus
Diagnosis
Ditegakkan berdasarkan :
 Anamnesis
 Gejala klinis
 Pemeriksaan fisis
 Pemeriksaan ginekologis
 Pemeriksaan penunjang
 Anamnesis dan gejala klinis
: Amenore
: Nyeri perut suprapubik,
: Perdarahan pervaginam
 Pemeriksaan Fisis
Rahim membesar
Tumor pada adneksa
Tanda akut abdomen

 Pemeriksaan Ginekologis
Spekulum : fluksus sedikit
 Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium : Hb, leukosit,
plano test
• USG
• Kuldosintesis
• Laparoskopi
 Diagnosis Banding
: Radang panggul
: Kista ovarium pecah/perdarahan
: Torsi kista ovarium
: Abortus iminens
: Endometriosis
: Apendisitis
 Penatalaksanaan
: Perbaiki keadaan umum
: Jika gejala klinis (+) dan
pemeriksaan penunjang (+) 
laparotomi
: Bila curiga, lakukan observasi +
USG, jika (+)  laparoskopi
: Jika laparoskopi (-) : konservatif
(+) : laparotomi
MOLA HIDATIDOSA
 DEFINISI
Penyakit yang berasal dari
kelainan pertumbuhan trofoblas
plasenta atau calon plasenta dan
disertai generasi kistik villi dan
perubahan hidropik
Patofisiologi
 Ada beberapa teori

 Teori Missed Abortion


Janin mati pada uk 3-5 mg (missed
abortion)
Gangguan peredaran darah 
penimbunan cairan dalam jaringan
mesenkim dari villi  terbentuk
gelembung-gelembung
 Teori Neoplasma dari Park
Adanya sel-sel tropoblas abnormal
yang mempunyai fungsi abnormal
Terjadi resorpsi cairan berlebihan
dalam villi  timbul gelembung-
gelembung  gangguan peredaran
darah  embrio mati
Gejala Klinis
 Tanda kehamilan (+)
 Perdarahan : intermitten, sedikit-sedikit,
sekaligus banyak sehingga sampai syok/
kematian
 Hiperemesis gravidarum
 Tanda preeklampsi pada trimester I
 Tanda tirotoksikosis
 Kista lutein unilateral/ bilateral
 Uterus lebih besar
 Gerakan anak (-)
 Balotemen (-) kecuali pada mola parsial
Pemeriksaan Penunjang

 hCG serum
 USG
 Uji sonde Hanifa
 Thorak foto
Penanganan

 Terdiri dari 3 tahap yaitu :


Perbaiki keadaan umum
Pengeluaran jaringan mola
Pemeriksaan tindak lanjut
 Perbaiki Keadaan Umum
Koreksi dehidrasi
Tranfusi bila Hb < 8 gr %
 Pengeluaran jaringan mola 
kuretase

Siapkan darah 500 cc


Kuret dilakukan 2 kali interval 1
minggu
Seluruh jaringan hasil kerokan
dikirim ke lab. PA
 Pemeriksaan Tindak Lanjut
Kontrasepsi
Pemeriksaan fisis
Kadar  hCG setiap minggu sampai 3
kali berturut-turut normal. Dilanjutkan
setiap bulan sampai 6 kali berturut-turut
normal
 Komplikasi
Perdarahan hebat
Anemia
Syok
Infeksi
Perforasi usus
Keganasan

Anda mungkin juga menyukai