Anda di halaman 1dari 18

NEGOSIASI

Alternatif Penyelesaian Sengketa

MUKHAROM,SHI.,MH.
081 327 211 265
UU No. 30/1999 –– 6 macam tata cara
ADR:
Konsultasi
Negosiasi
Mediasi
Konsiliasi
Pemberian pendapat hukum
Arbitrase

PENDAHULUAN
PENYELESAIAN SENGKETA YANG DILAKUKAN OLEH
PARA PIHAK MELALUI PERUNDINGAN TANPA
DIBANTU OLEH PIHAK KETIGA
Negosiasi secara umum dapat diartikan
sebagai satu upaya penyelesaian sengketa
oleh para pihak tanpa melalui proses
peradilan.

DEFINISI NEGOSIASI
Negosiasi adalah sebuah bentuk interaksi sosial saat
pihak-pihak yang terlibat berusaha untuk saling
menyelesaikan tujuan yang berbeda dan
bertentangan. Atau dengan kata lain negosiasi adalah
suatu cara untuk mencapai suatu kesepakatan melalui
diskusi formal. Negosiasi merupakan suatu proses saat
dua pihak mencapai perjanjian yang dapat memenuhi
kepuasan semua pihak yang berkepentingan dengan
elemen-elemen kerjasama dan kompetisi. Termasuk di
dalamnya, tindakan yang dilakukan ketika
berkomunikasi, kerjasama atau memengaruhi orang
lain dengan tujuan tertentu.

DEFINISI NEGOSIASI
Negosiasi adalah hal yang biasa dilakukan oleh
setiap orang dan dapat dilakukan untuk
berbagai macam hal dan kepentingan. Negosiasi
merupakan komunikasi dua arah, ketika
masing-masing pihak saling mengemukakan
keinginannya. Teknik bernegosiasi tentu
berbeda bagi setiap orang. Perbedaan teknik
bernegosiasi disebabkan oleh berbagai macam
faktor, misalnya faktor latar belakang
pendidikan, sifat, karakter, dan pengalaman.

DEFINISI NEGOSIASI
Pada umumnya, jika terjadi sengketa maka para
pihak yang sedang berkonflik akan memulai suatu
komunikasi terlebih dahulu. Dilakukannya komunikasi
sebelum negosiasi merupakan hal mutlak yang harus
dilakukan. Komunikasi dilakukan oleh para pihak
untuk dapat mengetahui pokok permasalahan.
Karena jika negosiasi tetap dilakukan tanpa
mengetahui duduk permasalahan yang sebenarnya,
negosiasi yang dilakukan oleh para pihak akan tidak
efektif, sehingga menyebabkan negosiasi panjang dan
kemungkinan tidak akan berhasil.

DEFINISI NEGOSIASI
Pasal 6 ayat (2) UU No. 30/1999: pada dasarnya para pihak dapat
dan berhak untuk menyelesaikan sendiri sengketa yang timbul di
antara mereka
Kesepakatan di atas harus dituangkan dalam bentuk tertulis yang
disetujui oleh para pihak
Pasal 1851-1864 Bab XVIII Buku III KUH Perdata
Tentang Perdamaian – wajib dibuat tertulis dengan
ancaman tidak sah
Beda
Negosiasi: ADR di luar pengadilan
Perdamaian: sebelum proses persidangan mulai/setelah, di luar/di
dalam pengadilan, upaya penyelesaian sengketa para pihak tanpa
melalui proses peradilan bertujuan mencapai kesepakatan atas
dasar kerja sama yang lebih harmonis & kreatif

DASAR NEGOSIASI
Penjajakan kembali akan hak & kewajiban para pihak yang bersifat
win -win
Melepaskan/memberikan kelonggaran (concession) atas hak-hak
tertentu berdasarkan asas timbal balik
Dituangkan secara tertulis, bersifat final dan mengikat para pihak
Pasal 6 ayat (7) UU No. 30/1999 kesepakatan tertulis tersebut
wajib didaftarkan di Pengadilan Negeri dalam jangka waktu 30 hari
terhitung sejak ditandatangani, dan dilaksanakan dalam waktu 30
hari terhitung sejak pendaftaran. Pasal 6 ayat (8) UU tersebut
Kesepakatan tertulis negosiasi dapat dibatalkan:
kekhilafan mengenai orangnya, mengenai pokok sengketa, atau ada
penipuan/paksaan atau kesepakatan telah diadakan atas dasar
surat-surat yang kemudian dinyatakan palsu

DASAR NEGOSIASI
pokok persoalan apa yang cenderung timbul dalam
konteks kerja umum yang memerlukan negosiasi
siapa yang terlibat dalam negosiasi
apakah perlu negosiasi
bagaimana kualitas hubungan di antara para pihak

Faktor faktor
kekuatan tawar menawar
pola tawar menawar
strategi tawar menawar

Prinsip Prinsip Dalam Pra Negosiasi


menetapkan persoalan & menetapkan posisi awal
argumentasi
menyelidikikemungkinan
menetapkan proposal
menetapkan dan menandatangani persetujuan
Strategi
withdrawal/avoidance: menghindar/melarikan diri:
smoothing/accommodation:mencoba menyelesaikan: konflik dan
membuat semua pihak senang
compromise: setiap orang mendapat hak yang sama : menghindari
konflik
force/competition: : win-lose
problem solving : keterbukaan dan kejujuran para pihak : untuk
mencapai konsensus

Tahap Dalam Berlangsungnya Negosiasi


a). Tahapan Persiapan :
Persiapan sebagai kunci keberhasilan;
Mengenal lawan, pelajari sebanyak mungkin pihak lawan dan lakukan
penelitian;
Usahakan berfikir dengan cara berfikir lawan dan seolah-olah kepentingan
lawan sama dengan kepentingan anda;
Sebaiknya persiapkan pertanyaan-pertanyaan sebelum pertemuan dan
ajukan dalam bahasa yang jelas dan jangan sekali-kali memojokkan atau
menyerang pihak lawan;
Memahami kepentingan kita dan kepentingan lawan;
Identifikasi masalahnya, apakah masalah tersebut menjadi masalah
bersama?
Menyiapkan agenda, logistik, ruangan dan konsumsi;
Menyiapkan tim dan strategi;
Menentukan BTNA (Best Alternative to A Negitieted Agreement) alternatif
lain atau harga dasar (Bottom Line).

Tahapan Negoisasi menurut William Ury


dibagi menjadi empat tahap yaitu:
b). Tahapan Orientasi dan Mengatur Posisi
Bertukar informasi;
Saling menjelaskan permasalahan dan
kebutuhan;
Mengajukan tawaran awal.

Tahapan Negoisasi menurut


William Ury
c). Tahapan Pemberi Konsesi/Tawar-menawar
Para pihak saling menyampaikan tawaranya,
menjelaskan alasanya dan membujuk pihak lain untuk
menerimanya;
Dapat menawarkan konsensi, tapi pastikan kita
memperoleh sesuatu sebagai imbalanya;
Mencoba memahami pemikiran pihak lawan;
Mengidentifikasi kebutuhan bersama;
Mengembangkan dan mendiskusiakan opsi-opsi
penyelesaian.

Tahapan Negoisasi menurut


William Ury
d). Tahapan Penutup
Mengevaluasi opsi-opsi berdasarkan
kriteria obyektif;
Kesepakatan hanya menguntungkan bila
tidak ada lagi opsi lain yang lebih baik,
bila tidak berhasil mencapai kesepakatan,
membatalkan komitmen atau menyatakan
tidak ada komitmen.

Tahapan Negoisasi menurut


William Ury
Dalam proses bernegosisasi setidaknya ada 3 (tiga)
aspek dalam proses negosiasi, untuk tercapainya
sebuah negosiasi yang dilakukan oleh negosiator
adalah sebagai berikut :

(1)  Culture
Budaya antar bangsa yang berlainan, perbedaan budaya
tersebut mencakup pula pada kebiasaan,  pada
masyarakat barat hukum diartikan ( right),  dan di
masyarakat timur, seperti Cina yang mempunyai akar
Confucius,  hukum di anggap insturumen untuk menjaga
ketertiban

3 ASPEK DALAM PROSES NEGOSIASI


(2)  Legal
Setiap negosiator mutlak memahami peraturan
perundang-undangan berkenaan sengketa yang
coba  untuk diselesaikan. Mungkin ada
peraturan perundang-undangan yang
merupakan Public Policy, selanjutnya negosiator
harus memahami instrument hukum   yang
dapat di gunakan sebagai tanda tercapainya
penyelesaian sengketa nantinya, umpamanya
perlu nantinya di perkuat keputusan hakim

3 ASPEK DALAM PROSES NEGOSIASI


(3) Practical
Pada aspek ini mutlak perlu bagi negosiator
untuk menetapkan target maksimal dan
minimal yang hendak dicapai dalam
perundingan  untuk menyelesaikan
sengketa yang ada.

3 ASPEK DALAM PROSES NEGOSIASI


SEMOGA BERMANFAAT

TERIMAKASIH

SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai