Anda di halaman 1dari 24

ARBITRASE

 SHI, MH.
MUKHAROM,
HP. 081 327 211 265
Apa itu arbitrase?

 Suatu cara penyelesaian sengketa perdata di luar
peradilan umum yang didasarkan pada perjanjian
arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh para pihak
yang bersengketa.
 Pasal 1 butir 1 UU No. 30 Tahun 1999 tentang
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa.
Apa Itu Arbitrase?

 Black’s Law Dictionary
 “Arbitration. The reference of a dispute to an
impartial (third) person chosen by the parties to the
dispute who agree in advance to abide by the
arbitrator’s award issued after hearing at which both
parties have an opportunity to be heard. An
arrangement for taking and abiding by the judgment
of selected person in some disputed matter, instead of
carrying it to establish tribunal of justice, and is
intended to avoid the formalities, the delay, the
expense and vexation of ordinary litigation.”
Karakteristik Arbitrase

 Sukarela;
 Berdasarkan suatu perjanjian atau klausula arbitrase
yang tertulis;
 Sengketa diselesaikan/diputuskan oleh pihak ketiga
yaitu arbiter;
 Sengketa diputuskan menurut hukum;
 Keputusan yang diambil bersifat putusan final (akhir)
dan binding (mengikat) dengan batasan yang sangat
ketat untuk dilakukannya upaya hukum lainnya.
Keunggulan Arbitrase

 Pembuatan keputusan dilakukan oleh arbiter dengan keahlian
di bidang obyek sengketa dan arbiternya sendiri dipilih oleh
para pihak, sehingga dianggap kemungkinan adanya
intervensi dari salah satu pihak kecil dan hasilnya dianggap
lebih fair dan adil.
 Keputusan arbitrase mengikat para pihak, kesempatan untuk
melakukan upaya hukum lainnya sangat terbatas sehingga
dianggap lebih mencipta kepastian hukum;
 Proses arbitrase, badan arbitrase, biaya, jangka waktu lebih
transparan, terjaga kerahasiaanya dan lebih dapat diperkirakan
sehingga dianggap resiko para pihak lebih rendah.
Kelemahan Arbitrase

 Hanya untuk para pihak bona fide
 Ketergantungan mutlak pada arbiter
 Tidak ada preseden putusan terdahulu
 Masalah putusan arbitrase asing
Lembaga Arbitrase di
Indonesia

1. Arbitrase Institusional
Adalah arbitrase yang sifatnya permanen dan melembaga, yaitu
suatu organisasi tertentu yang menyediakan jasa administrasi yang
meliputi pengawasan terhadap proses arbitrase, aturan-aturan
prosedur sebagai pedoman bagi para pihak, dan pengangkatan
arbiter.
2. Arbitrase Ad Hoc atau Arbitrase Volunter
Adalah badan arbitrase yang tidak permanen. Badan arbitrase ini
bersifat sementara atau temporer, karena dibentuk khusus untuk
menyelesaikan/memutuskan perselisihan tertentu sesuai
kebutuhan saat itu. Setelah selesai tugasnya badan ini bubar dengan
sendirinya.
Bagaimana Membuat
Klausula
Arbitrase?
 Bentuk klausula arbitrase
 Kesepakatan yang dibuat oleh para pihak sebelum
terjadinya sengketa.
 Klasula arbitrase dicantumkan dalam perjanjian pokok ,
sebagai aturan dalam penyelesaian sengketa.
 Kesepakatan yang dibuat oleh para pihak setelah
terjadinya sengketa, untuk menghindari penyelesaian
sengketa melalui pengadilan.
Karakteristik Klasula
Arbitrase

 Disepakati para pihak;
 Dibuat secara tertulis;
 Dibuat sebelum atau setelah terjadinya sengketa;
 Sebaiknya mengacu kepada institusi tertentu;
 Bani
 Uncitral
 ICC
 ICSID
 Sebaiknya menutup kemungkinan adanya gugatan
perdata.
Bagaimana Membuat
Klausula
Arbitrase?
 Contoh klausula BANI
 “…Semua sengketa yang timbul dalam perjanjian ini,
akan diselesaikan dan diputus oleh Badan Arbitrase
Nasional Indonesia (BANI) menurut peraturan-
peraturan prosedur arbitrase BANI, yang
keputusannya mengikat kedua belah pihak yang
bersengketa, sebagai putusan dengan tingkat pertama
dan terakhir”
Prosedur Arbitrase
Menurut
UU No. 30 Tahun 1999


1. Permohonan Arbitrase oleh Pemohon;
2. Pengangkatan arbiter;
3. Pengajuan surat tuntutan oleh Pemohon;
4. Penyampaian satu salinan putusan kepada Termohon;
5. Jawaban tertulis dari Termohon diserahkan kepada
arbiter
6. Salinan jawaban diserahkan kepada Termohon atas
perintah arbiter;
7. Perintah arbiter agar para pihak menghadap arbitrase:
8. Para pihak menghadap arbitrase ;
9. Tuntutan balasan dari Termohon.
Bagaimana Proses Arbitrase?

 Pengajuan permohonan arbitrase
 Permohonan (gugatan) arbitrase didaftarkan pada sekretaris
badan arbitrase yang dipilih;
 Memenuhi syarat formal:
 Identitas para pihak
 Posita, pernyataan atau fakta yang mendukung adanya permasalahan
yang disengketakan;
 Petitum, hal yang diminta sebagai perbaikan atau ganti kerugian dari
adanya permasalahan yang disengketakan tersebut.
 Adanya klausula atau perjanjian arbitrase yang dijadikan acuan bagi
penyelesaian untuk para pihak.
 Apabila syarat formal tidak dapat dipenuhi, maka permohonan
tidak dapat diterima (niet ovankelijk varklaard)
Bagaimana Proses Arbitrase?

 Pemberitahuan gugatan terhadap termohon
(respondent):
 Termohon dapat merespon dengan memberikan
jawaban berupa:
 Eksepsi, mempertanyakan kompetensi;
 Bantahan terhadap pokok perkara;
 Gugatan balik, rekonpensi.
 Jawaban disampaikan kepada pemohon.
Bagaimana Proses Arbitrase?

 Pembentukan majelis arbitrase
 Majelis arbtirase dibentuk untuk memeriksa dan memberikan
putusan terhadap suatu gugatan;
 Majelis arbitrase dibentuk segera setelah pendaftaran gugatan.
 Dibentuk setelah proses penyampaian jawaban oleh tergugat (BANI);
 Dibentuk sebelum penyampaian pernyataan pembelaan oleh tergugat
(UNCITRAL)
 Tempat pemeriksaan arbitrase didasarkan pada persetujuan para
pihak, di tempat badan arbitrase atau ditentukan oleh majelis
arbitrase (lokal).
 Pemeriksaan dilakukan secara tertutup, yang dapat dilakukan
pengecualian berdasarkan kesepakatan.
Bagaimana Proses Arbitrase?

 Putusan Sela
 Majelis arbitrase dapat membuat putusan sela dalam bentuk penetapan.
 Diminta oleh pemohon dalam gugatannya, diminta oleh termohon dalam
gugatan balik.
 Tujuan: untuk memelihara/menjamin hak dan kepentingan salah satu
pihak.
 Perintah menjual barang yang mudah rusak;
 Perintah sita atas benda.
 Putusan sela berdiri sendiri mendahului keputusan akhir (award), namun
pada saat penjatuhan putusan akhir, putusan sela harus dicantumkan
sebagai bagian dalam hal yang tak terpisahkan dengan putusa akhir.
 Bila putusan sela dilakukan, sedang putusan akhir menolak gugatan,
dengan sendirinya putusan sela dibatalkan (annulment).
Bagaimana Proses Arbitrase?

 Dengar pendapat pendahuluan
 Para pihak menunjuk arbiter, melalui suatu surat penunjukan dan
arbiter menyetujuinya.
 Arbiter dapat mengadakan pertemuan dengan para pihak sebelum
mengadakan dengar pendapat formal.
 Dengar pendapat pendahuluan ini, meneliti masalah:
 Tuntutan dan tuntutan balik;
 Pemeriksaan dokumen;
 Pemeriksaan kebendaan;
 Penerimaan butir-butir tuntutan dan pembelaan;
 Menetapakan jadwal dan tempat dengar pendapat;
 Persetujuan masalah lain untuk mempersingkat dengar pendapat,
termasuk bahasa yang digunakan.
Bagaimana Proses Arbitrase?

 Upaya perdamaian
 Pada sidang pertama dilakukan upaya perdamaian,
apabila para pihak hadir. Apabila tidak hadir dilakukan
upaya perdamaian pada sidang kedua.
 Perdamaian dilakukan atas kehendak para pihak tanpa
adanya paksaan dari majelis arbitrase.
 Isi perdamaian tidak menyangkut hasil pemeriksaan
fakta-fakta melainkan hal-hal yang akan dilakukan para
pihak untuk menyelesaikan masalah.
 Dituangkan dalam bentuk putusan akta perdamaian.
 Final dan binding, melekat kekuatan eksekutorial.
Bagaimana Proses Arbitrase?

 Prosedur dengar pendapat
 Pemohon membuka kasus, memberikan tanggapan
terhadap tuntutan balik dari Termohon;
 Pemohon menghadirkan saksi, dan dapat diperiksa silang
oleh Termohon; saksi yang telah diperiksa silang oleh
Termohon, dapat diperiksa kembali oleh Pemohon;
 Termohon membuka kasusnya;
 Termohon menghadirkan saksi dan dapat diperiiksa silang
oleh Pemohon; saksi yang telah diperiksa silang oleh
Pemohon, dapat diperiksa kembali oleh Termohon;
 Pemohon memberikan jawaban.
Bagaimana Proses Arbitrase?

 Pembuktian
 Alat bukti bersumber dari peraturan perundang-
undangan yang berlaku dalam perjanjian, aturan
institusi dan kesepakatan para pihak.
 Alat bukti: surat, saksi dan keterangan para pihak.
 Pembatasan alat bukti berdasarkan kebebasan
berkontrak (freedom of contract).
 Beban pembuktian ada pada masing-masing pihak
yang mendalilkan.
Bagaimana Proses Arbitrase?

 Putusan arbitrase
 Putusan arbitrase dilakukan berdasarkan
 Peraturan hukum yang dipilih
 Keadilan dan kepatutan (Ex Aequp Et Bono), jika terdapat penegasan dalam
perjanjian arbitrase.
 Memenuhi syarat:
 Formal: identitas, tempat putusan diambil, hari dan tanggal, ditandatangani oleh
para arbiter.
 Materil: mencantumkan kesimpulan pendirian para arbiter, menguraikan
dasar/alasan pertimbangan, menguraikan secara rinci amar putusan.
 Amar putusan tidak boleh
 Melebihi apa yang diminta;
 Mencantumkan petitum primair dan sekunder;
 Dipublikasikan kecuali disepakati para pihak.
 Putusan bersifat final and binding.
Bagaimana Proses Arbitrase?

 Putusan arbitrase
 Tidak dapat dimintakan banding dan kasasi, namun bisa
dilakukan interpretasi, koreksi dan penambahan.
 Interpretasi, dilakukan apabila terjadi perbedaan pendapat
mengenai pengertian atau cakupan dari putusan diantara para
pihak agar membuat terang dan jelas akan arti yang
diperselisihkan.
 Koreksi, dilakukan apabila terjadi kesalahan penulisan kata, salah
pengetikan atau salah perhitungan.
 Penambahan, dilakukan apabila terjadi adanya tuntutan yang
tidak dicantumkan dalam putusan, dan sama sekali tidak
dipertimbangkan atau dinilai dalam putusan, hanya diatur dalam
UNCITRAL.
Bagaimana Proses Arbitrase?

 Pembatalan putusan arbitrase
 Bertentangan dengan ketertiban umum;
 Terjadi penyimpangan serius terhadap tata cara
pemeriksaan;
 Majelis arbitrase melampaui kewenangannya;
 Tidak cukup dasar pertimbangannya.
Bagaimana Proses Arbitrase?

 Pelaksanaan putusan arbitrase
 Sukarela dari para pihak
 Bantuan badan tertentu:
 Didaftarkan di kantor pengadilan negeri oleh anggota arbiter atau kuasanya,
yang didaftarkan:
 Asli putusan arbitrase;
 Surat penunjukan arbiter.
 Pemintaan mendapat exequatur;
 Apabila disetujui akan dikeluarkan surat penetapan perintah eksekusi.
 Pelaksanaan putusan arbitrase asing:
 Putusan dijatuhkan oleh badan arbitrase atau perorangan yang terikat dalam
konvensi tetang pengakuan dan pelaksanaan arbitrase asing;
 Putusan hanya menyangkut ruang lingkup dagan;
 Tidak bertentangan dengan kepentingan umum;
 Memperoleh exequator dari Makamah Agung RI.
SEKIAN

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai