Apoptosis adalah kematian sel terprogram intrinsik yang
memastikan perkembangan yang baik dengan mempertahankan homeostasis jaringan dan pemeliharaan organisme melalui eliminasi sel yang tidak diinginkan atau terinveksi virus • Jalur pensinyalan reseptor Fas menggunakan motif protein sitoplasmik yang disebut dengan death domain (DD) pada reseptor dan adaptor protein tertentu.
• Bukti terbaru menunjukkan bahwa caspase-8 membelah Bid, keluarga protein
Bcl-2 yang mengatur integritas mitokondria dalam pola yang kemudian mengaktivasi kaskade apoptosis Kaskade apoptosis: pemicu, regulator, dan efektor (pengeksekusi).
Berbagai pemicu baik patologis maupun fisiologis (mis. selama
perkembangan normal) dapat mengaktivasi apoptosis. Berbagai regulator termasuk faktor-faktor yang dapat mengurangi atau mengamplifikasi sinyal apoptosis, serta sebagai perantara merupakan partisipan penting dalam jalur apoptosis (mis. p53). Pengeksekusi menunjukkan bahwa kematian sel ireversibe. • Mekanisme Apoptosis • Apoptosis vs Nekrosis Apoptosis Nekrosis kematian sel terpilih secara evolusi yang kematian sel secara pasif, katabolik, terjadi secara aktif, metabolik, dan tersandi patologis genetik terjadi di bawah kondisi fisiologis atau diperkirakan tidak akan pernah terjadi patologis dalam kondisi fisiologis ditandai dengan blebbing membran, ditandai dengan pembengkakan kromatin tampak sangat terkondensasi serta mitokondria, pecahnya membran sel dini, aktivasi proses endonukleolitik, dispersi kromatin, dan destruksi dini pemecahnya DNA kromosom secara struktur utuh sel sekuensial. sel akan menyusut dan mengalami kondensasi menjadi beberapa 'badan apoptosis' yang terikat pada membran kecil dan cenderung menjadi target fagositosi Mekanisme ini meminimalisir inflamasi umumnya terjadi sebagai akibat respons jaringan, menghindari kerusakan sel-sel terhadap faktor toksik eksternal seperti tetangga, dan secara efisien mendegradasi peradangan, iskemik DNA inang (atau virus) Selama apoptosis, pengurangan volume sel, perubahan nukleus dengan kondensasi kromatin, marginasi dan fragmentasis diikuti oleh blebbing dan pecahnya sel yang intak dan membran nuclear.
Nekrosis ditandai dengan
penambahan volume sel diikuti oleh pembesaran organel sel termasuk nukleus, hilangnya integritas membrane dan pelepasan isi seluler seperti hydrolase yang mempengaruhi sel tetangga sehingga menyebabkan reaksi inflamasi di jaringan sekitarnya Kelainan dan pathogenesis apoptosis Apoptosis dan Iskemik Otak Akut pada Stroke Iskemik
• Stroke iskemik penyakit neurologi yang terjadi karena
tersumbatnya aliran darah ke jaringan otak, disebabkan oleh sumbatan thrombus atau embolus atau perdarahan karena rupturnya pembuluh darah, sehingga mengurangi pemberian oksigen dan glukosa.
• Bekurangnya nutrisi tersebut memicu “kaskade iskemik”,
sebuah seri patofisiologi seperti kurangnya energi, eksitotoksisitas, stress oksidatif, inflamasi dan apoptosis yang akhirnya menyebabkan kematian neuron. • ABI dan kaskade iskemik
Kaskade iskemik di penumbra menyebabkan trauma jaringan
neuron progresif setelah onset ABI.
Penumbra iskemik adalah area jaringan yang tidak bergitu
terdampak di sekitar inti, yang aliran darahnya berkurang tidak terlalu besar, sehingga membuat penumbra menjadi zona jaringan aktif secara metabolik tetapi pasif secara fungsional dan elektrik.
ABI disertai hilangnya glukosa dan oksigen, perubahan
metabolik dan akumulasi produk acid di jaringan otak. • Menyebabkan terganggunya aktivitas rantai transport elektron mitokondria, yang menyebabkan penurunan cepat konsentrasi adenosine triphosphate (ATP).
• Kejadian pertama yang terjadi pada ABI adalah
terganggunya homeostasis energi dan pompa ion karena berkurangnya ATP yang menyebabkan peningkatan ion natrium (Na+), kalsium (Ca2+), dan kalium (K+) intraseluler. • Redistribusi ion-ion ini melewati membran plasma menyebabkan depolarisasi neuron, sehingga terjadi pelepasan neurotransmitter yang berlebihan, khususnya glutamat. Glutamat kemudian menginduksi Ca2+ intraseluler berlebihan di neuron karena aktivasi reseptornya yang berlebihan pula, sehingga memicu beberapa konsekuensi , seperti terbentuknya radikal bebas, aktivasi transisi permeabilitas mitokondria dan eksitotoksisitas neuron.
• Perubahan pada homeostasis seluler ini dapat memicu
nekrosis maupun apoptosis. • Hubungan antara apoptosis dan ABI • Bukti menunjukkan bahwa p53, supresor tumor dan faktor transkripsi, berperan dalam kaskade iskemik dan kerusakan neuron setelahnya. p53 meningkat dengan cepat pada jaringan otak iskemik yang menginisiasi apoptosis melalui transkripsi gen pro-apoptosis seperti BH-3 only protein B-cell lymphoma 2 (Bcl-2) associated X protein (BAX), p53-upregulated modulator of apoptosis (PUMA), dan NADPH oxidase activator (NOXA).
• PUMA adalah mediator utama apoptosis dan dapat menjadi
target kunci untuk terapi post-stroke, menunjukkan perannya dalam supresi tumor, yang dibuktikan dengan gangguan apoptosis melalui p53 di PUMA tikus. • Mekanisme Intrinsik Apoptosis pada Iskemik Otak • Mekanisme Ekstrinsik Apoptosis pada Iskemik Otak • P53 menjadi target yang menjanjikan untuk terapi stroke karena temuan bahwa p53 knock-out transgenic mengurangi vulnerabilitas otak terhadap iskemia.
• Tikus heterozigot lebih terlindungi daripada tikus homozigot karena
tidak ada gen p53, tetapi perlindungan lebih besar didapatkan dari penurunan ekspresi p53, yang sesuai dengan beberapa aksi bermanfaat p53 dan efek dosis gen.
• Selain itu, p53 mengaktivasi agen anti-apoptosis pada model tikus
dengan iskemik global transien, dimana apoptosis terjadi pada area I neuron hippocampus (CA1) setelah translokasi mitokondria p53 dan interaksinya dengan Bcl-extra-large (Bcl-xL), yang menyebabkan pelepasan cyt c. Terimakasih dokter. Mohon arahan dan bimbingannya dokter.