Anda di halaman 1dari 29

Asuhan keperawatan

pasien dengan
Anemia
Oleh Rudi Hariyono M.Kep
FISIOLOGI
Fungsi
Daya afinitas
Sel darah
merah
 Anatomi :
 Berbentuk cakram bikonkaf
 Bersifat elastis
 Tidak memilikki inti
 Diameter 7-8 mikron
 Umur eritrosit kurang lebih
120 hari

 Fisiologi :
Mengangkut O2 dari paru –
paru untuk diedarkan ke
seluruh tubuh
Komponen Sel darah merah

• Membran eritrosit
• Hemoglobin
Harga normal Hb :

13 – 16 mg/dl 12 – 14 mg/dl
Anemia
• suatu kondisi di mana konsentrasi hemoglobin lebih rendah dari
normal, mencerminkan keberadaan sel darah merah kurang
dari normal dalam sirkulasi
Etiologi
• Perdarahan
• Hemolisis
• Nutrisi
• Pajanan toksik
Manifestasi Klinis
• Tergantung pada
• Kecepatan timbulnya anemia
• Durasi
• Kebutuhan metabolisme
• Kecacatan
• Komplikasi
Klasifikasi berdasarkan etilogi
Hipoproliferatif (Kelainan Produksi RBC)
Jenis anemia Temuan laboratorium

Defisiensi zat besi Retikulosit menurun, zat besi, ferritin, saturasi besi, MCV;
peningkatan TIBC
Defisiensi vitamin B12 Penurunan kadar vitamin B12;peningkatan MCV

(megaloblastik)
Defisiensi folat Tingkat folat menurun; meningkatMCV

Penurunan Penurunan tingkat erythropoietin;MCV dan KIA normal;


peningkatan kadar kreatinin
produksierythropoietin
(misalnya, dari ginjal
penyelewengan fungsi)
Kanker / peradangan MCV normal, KIA, normal atau penurunan tingkat erythropoietin;
peningkatan% saturasi besi,tingkat feritin; penurunan zat besi;
TIBC
Klasifikasi berdasarkan etilologi
Pendarahan (Akibat kehilangan RBC)
Jenis anemia Temuan laboratorium
Pendarahan karena gastrointestinal traktat, Peningkatan level retikulosit; normal
menoragia Hgb dan Hct jika diukur segera
(berlebihan aliran menstruasi), epistaksi(mimisan), setelah pendarahan dimulai, tetapi tingkat
Trauma berkurang setelahnya; MCV normal
awalnya tetapi kemudian menurun; menurun
tingkat ferritin dan zat besi
(kemudian)
Klasifikasi berdasarkan etilologi

Hemolytic
Jenis Anemia Temuan Laboratorium
Mengubah erythropoiesis (sabit MCV menurun; terfragmentasi
anemia sel, talasemia, Sel darah merah; peningkatan tingkat retikulosit
hemoglobinopati lainnya)
Hipersplenisme (hemolisis) Peningkatan MCV
Anemia yang diinduksi obat Tingkat spherocyte meningkat
Anemia autoimun Tingkat spherocyte meningkat
Katup jantung mekanis– Sel darah merah terfragmentasi
anemia terkait
Klasifikasi anemia berdasarkan morfologi

Mikrositik
MCV (<80 fL)

• anemia defisiensi besi


• Penyakit inflamasi kronik
• hemoglobinopati(talasemia,anemia
sel sabit).
Klasifikasi anemia berdasarkan morfologi

Normositik
MCV (80-99 fL)

Jumlah Retikulosit Jumlah Retikulosit


• Anemia hemolitik • Anemia Aplastik
• Kehilangan darah
Klasifikasi anemia berdasarkan morfologi

Makrositik
MCV (>100 fL)

Megaloblastik Non Megaloblastik


• Defisiensi B12 • Ketagihan alkohol
• Defisiensi folat • Hipotiroid
• Drug Induced • Kehamilan
Komplikasi
• Gagal jantung,
• Parestesia,
• Kebingungan.
Pemeriksaan diagnostic
• Evaluasi awal,
• Hemoglobin, hematokrit, jumlah retikulosit, dan indeks RBC,
khususnya volume corpuskuler rata-rata (MCV)
• Studi zat besi (kadar zat besi serum, total kapasitas pengikatan
zat besi [TIBC], persen jenuh, dan ferritin),
• Kadar vitamin B12 serum dan kadar folat
Penatalaksanaan
• Kausatif
• Pengganti darah
Indeks eritrosit
MCV : ukuran eritrosit
MCV = ( hematokrit x 10) : hitung eritrosit
Nilai Rujukan
Dewasa 80 – 100 fL
Bayi Baru lahir 98 – 122 fL
Anak Usia 1-3 th 73 - 101 fL
Anak Usia 4-5 th 72 - 88 fL
Anak Usia 6-10 th 69 - 93 fL
Indeks eritrosit
MCH : bobot hemoglobin di dalam eritrosit
MCH = ( hemoglobin x 10) : hitung eritrosit
Nilai Rujukan
Dewasa 26 - 34 pg
Bayi Baru lahir 33 - 41 pg
Anak Usia 4-5 th 23 - 31 pg
Anak Usia 6-10 th 22 - 34 pg
Indeks eritrosit
MCHC : konsn. Hb/unit volume darah
MCHC = ( MCH : MCV) x 100%
Nilai Rujukan
Dewasa 32 - 36 %
Bayi Baru lahir 31 - 35 %
Anak Usia 4-5 th 26 - 34 %
Anak Usia 6-10 th 32 - 36 %
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
• Aktivitas
• Subyektif :
• Keletihan, kelemahan, malaise umum
• Kehilangan produktivitas; penurunan semangat kerja
• Toleransi terhadap latihan rendah
• Kebutuhan untuk tidur dan istirahat lebih banyak
• Obyektif :
• Takikardia/ takipnea
• Letargi, menarik diri, lesu, kurang tertarik pada lingkungan
• Kelemahan otot dan penurunan kekuatan
• Postur lunglai, berjalan lambat, bahu menurun
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
• SIRKULASI
• Subyektif :
• Riwayat kehilangan darah kronis
• palpitasi
• Obyektif :
• Peningkatan TD darah (sistolik)
• Disritmia
• Pucat
• Sklera ; biru/ putih
• CRT ; <<
• Kuku ; mudah patah, kolinoika
• Rambut ; kering, mudah putus, tipis
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
• MAKANAN
• Subyektif :
• Penurunan pemasukan diit
• Kesulitan menelan
• Anoreksia
• Penurunan BB
• Obyektif :
• Lidah tampak merah daging
• Turgor kulit ; jelek
• Membran mukosa kering, pucat
• stomatitis
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
• NEUROSENSORI
• Subyektif :
• Sakit kepala
• Insomnia
• Penurunan penglihatan
• Obyektif :
• Peka rangsang
• Gelisah
• Depresi
• Apatis
• Respon lambat
• Gangguan koordinasi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Perubahan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan komponen
seluler
Intervensi :
Awasi TTV, CRT, warna kulit dan mukosa
Kaji respon verbal
Kaji respon verbal
Pertahankan suhu lingkungan
Berikan oksigen
Berikan tranfusi darah
Lakukan pemeriksaan Hb/Ht, AGD, SDM
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
ketidakseimbangan suplai O2 dengan kebutuhan

Intervensi:
•Kaji kemampuan toleransi pasien
•Kaji tingkat ketergantungan
•Awasi TTV selama dan sesudah aktivitas
•Berikan bantuan pada saat aktivitas
•Gunakan aktivitas dengan tehnik menghemat energi
•Tingkatkan aktivitas sesuai batas toleransi
Perubahan nutrisi;kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan gangguan absorbs
nutrien
• Fokusintervensi:
• Kaji riwayat nutrisi
• Observasi intake makanan
• Monitor BB/hari
• Pantau hasil Lab; protein darah,serum besi,B12,asamfolat

Anda mungkin juga menyukai