Anda di halaman 1dari 24

Terampil

Menulis Paragraf

Afrinar Pramitasari, M.Pd.


Definisi Paragraf
Widjono
(2007: 173)

1 Paragraf adalah karangan mini.

2 Paragraf adalah satuan bahasa tulis yang terdiri atas


beberapa kalimat yang tersusun secara runtut, logis,
dalam satu kesatuan ide yang tersusun secara
lengkap, utuh, dan padu.

Paragraf adalah bagian dari suatu karangan yang


3
terdiri dari sejumlah kalimmat yang mengungkapkan
satuan informasi dengan pikiran utama sebagai
pengendalinya dan pikiran penjelas sebagai
pendukungnya.
SYARAT PARAGRAF

Menurut Mustakim, (1994: 115-116) sebagai suatu


bentuk pengungkapan gagasan, sebuah paragraf yang
baik hendaknya memenuhi dua persyaaratan, yaitu:
1. Kesatuan (Kohesi)
2. Kepaduan (Koherensi)
KESATUAN dan KEPADUAN

Kesatuan:
Tiap paragraf hanya mengandung satu gagasan pokok
atau satu topik

Kepaduan:
Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah paragraf
ialah koherensi atau kepaduan. Satu paragraf bukanlah
merupakan kumpulan atau tumpukan kalimat yang
masing–masing berdiri sendiri atau terlepas, tetapi
dibangun oleh kalimat-kalimat yang mempunyai
hubungan timbal balik
JENIS PARAGRAF

PARAGRAF

BERDASARKAN MENURUT
MENURUT SIFAT
POSISI KALIMAT FUNGSINYA DALAM
ISINYA
TOPIK KARANGAN
JENIS PARAGRAF
BERDASARKAN FUNGSI

1. PARAGRAF PENGANTAR (PEMBUKA)


2. PARAGRAF PENGEMBANG
3. PARAGRAF PENUTUP
PARAGRAF PENGANTAR

Rohmadi dan Nasucha (2010:39) mengemukakan Paragraf pembuka


dapat disebut paragraf pendahuluan (introduction). Fungsinya
sebagai pengantar untuk sampai kepada pokok pembicaraan dalam
karangan. Karangan atau esai yang baik harus memiliki paragraf
pembuka yang terletak pada awal karangan. Paragraf pembuka
dibuat semenarik mungkin dan mempunyai kemampuan
menghubungkan pikiran pembaca dengan pokok permasalahan
yang akan disajikan pada paragraf pengembang.
PARAGRAF PENGEMBANG

Paragraf pengembang adalah paragraf yang terdapat antara


paragraf pembuka dengan paragraf penutup (Rohmadi dan
Nasucha, 2010:40). Paragraf pengembang merupakan isi
permasalahan yang diuraikan di dalam karangan. Oleh karena itu,
paragraf pengembang disebut pula paragraf isi. Oleh karena itu,
secara kuantitatif paragraf inilah yang paling panjang.
Pengembangan paragraf bisa dilakukan dengan cara menganalisis
permasalahan dan dapat pula memberikan bukti-buktinya.
PARAGRAF PENUTUP

Paragraf penutup berisi kesimpulan dari paragraf pengembang.


Paragraf penutup juga dapat berisi penegasan kembali mengenai
hal-hal yang dianggap penting dalam paragraf
pengembang(Nasucha dkk, 2009:35)
BERDASARKAN LETAK KALIMAT UTAMA

1. Paragraf deduktif
2. Paragraf induktif
3. Paragraf campuran
Paragraf Deduktif

Menurut Tarigan (2008: 27) paragraf deduktif


adalah paragraf yang kalimat utamanya
terletak pada awal paragraf. Kalimat topik
tersebut dikembangkan dengan pemaparan
ataupun deskripsi sampai bagian-bagian kecil
sehingga pengertian kalimat topik yang
bersifat umum menjadi jelas
Contoh Paragraf Deduktif

Ada beberapa penyebab kemacetan di Jakarta. Pertama,


jumlah armada yang banyak tidak seimbang dengan
luas jalan. Kedua, kedisiplinan pengendara kendaraan
sangat minim. Ketiga, banyak tempat yang
memunculkan gangguan lalu lintas, misalnya pasar, rel
kereta api, pedagang kaki lima, halte yang tidak
difungsikan, banjir, dan sebagainya. Keempat, kurang
tegasnya petugas yang berwenang dalam mengatur lalu
lintas serta menindak para pelanggar lalu lintas.
Paragraf Induktif

Menurut Tarigan (2008: 27) paragraf induktif yaitu


paragraf yang kalimat topiknya terletak di akhir paragraf.
Paragraf dimulai dengan penjelasan bagian-agian
konkret atau khusus yang dituangkan dalam beberapa
kalimat pengembang. Kemudian memberikan
kesimpulan umum yang dinyatakan dengan kalimat topik
pada bagian akhir paragraf
Contoh Paragraf Induktif

Pentingnya buku sebagai sarana mencerdaskan bangsa


sudah diamanatkan dalam Garis-Garis Besar Haluan
Negara (GBHN) 1983. Namun, penerapannya dilapangan
masih jauh dari harapan. Banyak kalangan muda yang
lebih suka santai sambil mengobrol daripada membaca
buku. Hal itu menunjukkan bahwa buku di Indonesia
belum menjadi kebutuhan.
Paragraf Campuran

Tarigan (2008: 27) menjelaskan bahwa paragraf


campuran adalah paragraf yang kalimat topiknya
terdapat pada kalimat pertama dan kalimat terakhir.
Contoh Paragraf Campuran

Manusia adalah makhluk sosial. Semua pekerjaan sehari-


hari kita membutuhkan manusia lainnya. Misalnya saja kita
ingin makan, tentu saja kita membutuhkan petani untuk
mendapatkan nasi, nelayan untuk mendapatkan ikan dan
peternak untuk mendapatkan daging. Semua aspek di
kehidupan kita tidak luput dari bantuan orang lain. Bahkan
untuk mati pun kita masih membutuhkan orang lain. Oleh
karena itu, kita tidak bisa hidup sendiri tanpa orang lain.
PARAGRAF BERDASARKAN SIFAT

1. Eksposisi
2. Deskripsi
3. Narasi
4. Argumentasi
5. Persuasi
EKSPOSISI

Paragraf eksposisi memaparkan atau


menjelaskan sesuatu secara terperinci dengan
tujuan memberikan informasi dan memperluas
pengetahuan pembacanya. Paragraf eksposisi
biasanya digunakan pada karya-karya ilmiah
seperti artikel ilmiah, makalah-makalah untuk
seminar, simposium, atau penataran.
ARGUMENTASI

Argumentasi atau alasan adalah


paragraf yang gagasan utamanya
dikembangkan dengan memaparkan
pendapat, ulasan, dan ide pribadi
penulisnya dengan disertai alasan dan
bukti yang logis untuk memperkuat
pendapat penulis.
NARASI

Paragraf narasi atau kisahan adalah paragraf


yang isinya memaparkan terjadinya suatu
peristiwa, baik peristiwa rekaan maupun
kenyataan.
Narasi adalah cerita yang didasarkan pada
urut-urutan suatu kejadian atau peristiwa. Narasi
dapat berisi fakta, misalnya biografi (riwayat
seseorang), otobiografi/riwayat hidup seseorang
yang ditulisnya sendiri, atau kisah pengalaman.
Narasi seperti ini disebut dengan narasi
ekspositoris. Narasi bisa juga berisi cerita
khayal/fiksi atau rekaan seperti yang biasanya
terdapat pada cerita novel atau cerpen. Narasi ini
disebut dengan narasi imajinatif.
DESKRIPSI

Deskripsi adalah paragraf yang


menggambarkan suatu objek berdasarkan
hasil pengamatan, perasaan dan pengalaman
penulisnya. Tujuannya adalah pembaca
memperoleh kesan atau citraan sesuai
dengan pengamatan, perasaan, dan
pengalaman penulis sehingga seolah-olah
pembaca yang melihat, merasakan, dan
mengalami sendiri obyek tersebut. Untuk
mencapai kesan yang sempurna, penulis
deskripsi merinci objek dengan kesan, fakta,
dan citraan.
PARAGRAF PERSUASI

Paragraf persuasi adalah paragraf yang


memiliki tujuan untuk meyakinkan orang lain
baik pendengar ataupun pembaca untuk
melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh
penulis dengan cara memberikan alasan dan
prospek yang baik. Sifat paragraf persuasif
adalah mengajak pembaca atau pendengar
untuk melakukan hal tertentu.
CIRI- CIRI PARAGRAF
PERSUASI

1. Berisi fakta dan bukti yang kuat untuk


mempengaruhi pembaca/pendengar agar
percaya dengan yang disampaikan
2. Kalimat berisi rayuan atau ajakan
3. Bahasa yang digunakan provokatif, menarik dan
antusias
BENTUK PARAGRAF
PERSUASI

1. Bentuk pidato: Misalnya propaganda,


kampanye lisan, penjual jamu di tempat
tebuka
2. Bentuk Tulisan: Misalnya iklan, brosur dan
selebaran yang biasanya digunakan dalam
bidang usaha yang bertujuan mengenalkan
suatu barang atau jasa
3. Bentuk Elektronik : Iklan televisi, internet

Anda mungkin juga menyukai