1. ekstrak sebanyak o,6 gram ditambah 5 ml HCl 2 N,
dipanaskan diatas penangas air selama 2 – 3 menit, sambil diadukselama dingin ditambah 0,5 gram NaCl diaduk rata , kemudian disaring 2. filtrat ditambah 5 ml HCl 2 N. filtrate dibagi 3 bagian dan disebut sebagai larutan 1 A, 1 B, 1 C. b. Reaksi Pengendapan
1. larutan 1 A ditambah peraksi mayer, larutan
1B ditambah pereaksi wagner dan.larutan 1 C dipakai sebaga blanko dan di lihat Adanya kekeruhan atau endapan menunjukkan adanya alkaloid c. Kromatografi Lapis Tipis
1. larutan 1C ditambah NH4OH (p) 28 % sampai larutan menjadi
basa, kemudian diekstraksi dengan 5 ml kloroform, dipipet 2. Filtrat diuapkan sampai tinggal sedikit, kemudian ditotolkan dan siap untuk pemeriksaan dengan KLT Fase diam : Kiesel gel GF 254 Fase gerak :etil asetat – methanol – air ( 100 : 16,5 : 13,5 ) Pada praktikum ini perbandingan eluen ( 6 : 4 : 2 ) Penampak noda : pereaksi Dragendorf Jika timbul warna jingga menunjukkan adanya alkaloid dalam ekstrak Hasil Pengamatan a. Reaksi pengendapan Larutan IA ditambah pereaksi mayer terjadi kuning kekeruhan (ada endapan) senyawa alkaloid Larutan IB ditambah pereaksi wagner terjadi perubahan warna kuning kemerahan (ada endapan) senyawa alkaloid Reaksi Penampakan noda (KLT)
Noda yang terlihat pada sinar UV
Menunjukkan adanya alkaloid dalam ekstrak
Nilai Rf = 5,7 cm / 8cm
= 0,71 cm KESIMPULAN • Larutan IA ditambah pereaksi mayer perubahan warna kuning kekeruhan (ada endapan) senyawa alkaloid • Larutan IB ditambah pereaksi wagner terjadi perubahan warna Kuning kecoklatan (ada endapan) alkaloid Timbul warna jingga menunjukkan adanya alkaloid dalam ekstrak dengan nilai 0,71 cm Ekstrak Piper nigrum L. mengandung alkaloid TERIMAKASIH