Anda di halaman 1dari 12

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

(APBN)

Kesejahteraan publik sangat dipengaruhi oleh aktivitas ekonomi yang


terjadi di masyarakat tersebut. Aktivitas ekonomi dimulai dengan
pengadaan faktor produksi (investasi) untuk menghasilkan barang dan
jasa yang dibutuhkan masyarakat.
Di sisi lain negara melalui belanja negara juga dapat menambah dan
memicu aktivitas ekonomi di masyarakat.
APBN merupakan penjabaran rencana kerja para penyelenggara negara
untuk kurun waktu satu tahun dituangkan ke dalam suatu format yang
memuat pengelompokan jenis transaksi berkaitan dengan rencana
kegiatan penyelenggaraan negara menurut pengaruhnya terhadap
posisi keuangan negara yang dikategorikan ke dalam kelompok
pendapatan negara dan hibah, belanja negara, dan pembiayaan
anggaran.
PENGERTIAN DAN KONSEP ANGGARAN PENDAPATAN
DAN BELANJA NEGARA (APBN)

Pada prinsipnya anggaran harus mencerminkan politik


pengeluaran pemerintah yang rasional baik secara kuantitatif
maupun kualitatif, sehingga akan terlihat:
a. Adanya pertanggungjawaban pemungutan pajak dan
pungutan lainnya oleh Pemerintah mewakili negara,
terhadap masyarakat yang membiayai negara.
b. Adanya hubungan yang erat antara fasilitas penggunaan
aanggaran (belanja) negara di masyarakat dan penarikan
pajak dan retribusi dari masyarakat untuk membiayai
kehidupan bernegara.
APBN (budget) merupakan alat untuk
mempengaruhi kecepatan peningkatan
kesejahteraan masyarakat, dengan indikator
antara lain meningkatnya pendapatan nasional
(national income), bertambah kuatnya struktur
ekonomi nasional, berkurangnya pengangguran
dan penduduk miskin baik secara relatif maupun
absolut.
Kebijakan APBN yang lazim dalam Praktik

Tugas negara yang diemban oleh penyelenggara negara,


khususnya Pemerintah adalah untuk menyejahterakan
masyarakatnya, atau ringkasnya untuk mewujudkan
kesejahteraan publik dengan melakukan distribusi, alokasi, dan
stabilisasi perekonomian nasional.
a. Kebijakan APBN defisit (defisit budget).
b. Kebijakan APBN surplus (surplus budget).
c. Kebijakan APBN berimbang (balanced budget)
PENERIMAAN NEGARA (PEMERINTAH)
Sumber Pendapatan Negara (Pemerintah)
1. Sumber Utama Pendapatan Negara
a. Pajak
b. Retribusi
c. Keuntungan dari perusahaan negara (BUMN dan BUMD).
d. Keuntungan dari pencetakan uang (seignioragei).
2. Sumber Pendapatan Negara Lainnya (Bukan Utama)
a. Sumbangan masyarakat untuk jasa-jasa yang diberikan
oleh Pemerintah.
b. Hibah yang berasal dari dalam dan luar negeri.
c. Hadiah
PENGELUARAN NEGARA (PEMERINTAH)

Dari sisi ekonomi publik, pengeluaran atau belanja negara dalam


Anggaran Pendapatan Belanja Negara, ditujukan untuk
Manajemen Pemenuhan Kebutuhan Publik (Public Economic
Management) berupa kebutuhan dasar dan kebutuhan ekonomi.
Dari sisi ekonomi publik, pengeluaran negara ini dapat
dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu sebagai berikut:
1. Konsumsi Pemerintah (Government Consumtion)
2. Investasi Negara yang Dilaksanakan Pemerintah (Government
Investment).
3. Pembayaran (Transfer Payment) oleh Negara kepada
Masyarakat.
SIKLUS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
NEGARA (APBN)
Sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku,
siklus dan mekanisme APBN meliputi sebagai berikut:
(a) Tahap penyusunan RAPBN oleh Pemerintah.
(b) Tahap pembahasan dan penetapan RAPBN menjadi APBN
dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
(c) Tahap pelaksanaan APBN.
(d) Tahap pengawasan pelaksanaan APBN oleh instansi yang
berwenang, antara lain badan Pemeriksa Keuangan.
(e) Tahap pertanggungjawaban pelaksanaan APBN. Siklus APBN
akan berakhir pada saat Laporan Keuangan Pemerintah
Pusat (LKPP) disahkan oleh DPR.
PROFIL DAN KINERJA ANGGARAN PENDAPATAN DAN
BELANJA NEGARA 2010-2015
Asumsi Penyusunan APBN dan Realisasi Pencapaiannya
Dari tahun 2010 sampai dengan 2015, dapat dilihat perkembangan
indikator dan asumsi penyusunan APBN sebagai berikut:
Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Pertumbuhan ekonomi (1%)
Inflasi (1%)
Kurs (Rp)
Bunga SBI 3 bulan (1%)
Harga minyak int’al (bar)
Produksi minyak domestik
Untuk melihat apakah pencapaian rencana (target) dan
persyaratannya sesuai dengan yang diharapkan, dapat dilihat
realisasi dan penyimpangan yang terjadi pada tabel berikut:

Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015


Pertumbuhan ekonomi (1%)
Inflasi (1%)
Kurs (Rp)
Bunga SBI 3 bulan (1%)
Harga minyak int’al (bar)
Produksi minyak domestik
Kinerja Penerimaan atau Pendapatan Negara

Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015


Pajak dalam negeri
PPh
PPN dan PPnBM
PBB dan BPHTB
Cukai
Meterai dan lainnya
Pajak perdagangan int’al
Bea masuk
Pungutan ekspor
Total penerimaan pajak
Penerimaan bukan pajak (PNBP)
Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015
SDA non migas
SDA migas
SDA pertambangan
PNBP lainnya
Deviden BUMN
Surplus Bank Indonesia
Total penerimaan dalam negeri
Hibah
Total penerimaan APBN
PASAR YANG GAGAL; DAN PEMERINTAH GAGAL
(MARKET AND GOVERNMENT FAILURE)
Beberapa hal yang menimbulkan Pemerintah yang gagal
a. Politik kepentingan sendiri, dengan mengabaikan
kepentingan publik.
b. Berorientasi jangka pendek (kebijakan myopia).
c. Peraturan yang tdk berpihak pada kepentingan publik
(regulatory capture).
d. Intervensi pemerintah yang tidak tepat, sehingga
menimbulkan disinsentif.
e. Pembukaan kran impor yang terlalu mudah.
f. Pengenaan pajak yang kurang tepat.

Anda mungkin juga menyukai