Anda di halaman 1dari 7

Analisis kandungan sianida

dalam tanaman singkong

Susy Mariatun qiftiyah


DASAR TEORI
• Sianida
Sianida merupakan kelompok senyawa anorganik dan organik dengan siano
sebagai struktur utama. Sianida tersebar luas di perairan dan berada
dalam bentuk ion sianida, hidrogen sianida, dan metalosianida. Keberadaan
sianida sangat dipengaruhi oleh PH, suhu, oksigen terlarut, salinitas, dan
keberadaan ion lain. Sianida dalam bentuk ion mudah terserap oleh
bahan-bahan yang tersuspensimaupun oleh sedimen dasar. Sianida
bersifat sangat reaktif. Sianida bebas menunjukkan adanya kadar HCN
dan CN.

Berdasarkan standar nasional Indonesia (SNI) Tahun 2006 tentang


bahan tambahan pangan, bahwa jumlah sianida yang diperbolehkan pada
makanan yaitu 1 mg/kg. Artinya bahwa tiap kilogram berat badan orang
hanya boleh mengkonsumsi 1 mg sianida.
Larutan HCN sangat mudah mendidih dan menguap. Titik didih dan
penguapan HCN berada di kisaran suhu 26C. Konsentrasi HCN yang lebih
dari 0.3-3.5 gr/L dapat membunuh manusia dalam kisaran waktu 10-60
menit. Sebenarnya tubuh manusia memiliki kemampuan melindungi diri
terhadap HCN ini dengan cara detoksikasi HCN tersebut menjadi ion
tiosinat yang relatif kurang toksik.
Detoksikasi ini berlangsung dengan perantaraan enzim
rodanase(transulfurase) yang terdapat di dalam jaringan, terutama hati.
Namun demikian, sistem enzim rodanase ini bekerja sangat lambat
sehingga keracunan masih dapat timbul. Kerja enzim ini dapat dipercepat
dengan memasukkan sulfur ke dalam tubuh. Secara klinis hal inilah yang
dipakai sebagai dasar menyuntikkan natrium tiosulfat pada pengobatan
keracunan oleh singkong/HCN pada umumnya.
Kadar sianida pada singkong
• Singkong bervariasi antara 15-400 mg/kg
Singkong adalah salah satu singkong yang segar. Singkong
bahan pangan sumber dikelompokkan menjadi dua
karbohidrat yang disukai golongan yaitu, singkong jenis
masyarakat dengan berbagai manis dan paahit. Singkong
macam olahannya. Bagian jenis manis memiliki kadar
singkong yang umum sianida yang rendah (≤ 50
digunakan sebagai bahan mg/kg singkong) sedangkan
makanan adalah umbinya dan jenis pahit memiliki kadar
daunnya. Singkong merupakan sianida (˃ 50 mg/kg singkong).
salah satu jenis tanaman Singkong manis banyak
pertanian utama di indonesia. dikonsumsi langsung dan
Tanaman ini mudah tumbuh dimanfaatkan untuk pangan
sekalipun pada tanah kering jajanan, rasa manis disebabkan
serta tahan terhadap serangan mengandung sianida yang
penyakit maupun tumbuhan rendah , semakin tinggi kadar
pengganggu (gulma) sianida maka akan semakin
pahit rasanya.
ALAT
Erlenmeyer 250 ml, pipet
ukur 5 ml, pipet ukur 10 ml,
pipet tetes, bulp, botol BAHAN
semprot, corong kaca, buret SAMPEL
50 ml, dan alat destilasi. Singkong tua,
singkong muda,
dan daun singkong

BAHAN
NaOH 2,5 % 20 ml, NH4OH 8 ml, Kalsium Iodida (KI)
5% 5 ml, AgNO2 0,02 N 250 ml
PROSEDUR KERJA

Menimbang Menambahkan Rendam


15 gram sampel 100 ml aquades Selama 2 jam

Destilasi
Destilasi Tampung dalam
erlenmeyer yy Menambahkan
Menambahkan 8
berisi 20 ml 100 ml
ml NH4OH 10%
NaOH 2,5% aquades
dan 5 ml KI 5%

Akhir Titrasi Titrasi


Terjadi kekeruhan AgNO3 0,02 N
KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh
data bahwa kandungan sianida pada
singkong muda, singkong tua, dan daun
singkong berturut-turut adalah 0,0283%,
0,0135%, dan 0,0105%
2. Berdasarkan hasil data di atas singkong
dan daunnya layak untuk di konsumsi

TERIMA KASIH
Saran
Perlakuan yang aman untuk
konsumsi singkong dan daunnya
sebaiknya dengan di cuci bersih dan
direndam baru dimasak atau
direbus terlebih dahulu untuk
mengurangi kadar sianidanya.

Anda mungkin juga menyukai