Anda di halaman 1dari 15

HOME CARE PADA

PASIEN ANAK

Marwatus Sholikhah
Mengapa Home Care pada pasien
Anak ?
1. Trend kesehatan yang berkembang saat ini  meningkatnya
jumlah anak yang perlu mendapatkan pelayanan home care
2. Anak sakit yang sangat berat cenderung akan dipulangkan
kerumah lebih awal.
3. Pasien dengan terminal care memerlukan perawat khusus di
rumah
4. Orangtua memiliki peran utama dalam merawat anak dengan
penyakit terminal di rumah.

 Dalam model program home care martinson et al dan laurer and


camitta  keluarga adalah pemberi perawatan yang utama
(primer).
 Perawat berperan sebagai fasilitator perawatan dan dokter berperan
sebagai konsultan.
ANAK YANG MEMERLUKAN
TINDAKAN HOME CARE
1. Kondisi Kesehatan
Anak bebas dari berbagai faktor resiko
Penyakit kronik yang memerlukan pengobatan dan perawatan
jangka panjang seperti : Leukemia, talesemia, tbc,
poliomielitis (lumpuh), syndrom nephrotic, penykit jantung
bawaan, perawatan stoma
Pelayanan keperawatan sudah dilaksanakan di rs/ puskesmas
Pelayanan keperawatan rehabilitasi (fisik, mental, sosial terapi
wicara)
Tindakan pemulihan kesehatan
Perawatan luka
ANAK YANG MEMERLUKAN
TINDAKAN HOME CARE
2. Keterbatasan dalam finansial
3. Mempunyai anggota keluarga atau pengasuh anak
dirumah
Jenis Pelayanan Home Care
1. Home care rawat inap 24 jam di rumah
Pelayanan yang diberikan :
Perawat Jaga 24 jam dengan pergantian 3 shift (pagi, sore &
malam hari). Memberikan pelayanan perawatan yang
dibutuhkan oleh pasien selama menjalani masa perawatan di
rumah.
Kunjungan dokter umum / spesialis setiap hari atau tergantung
permintaan keluarga.
Penyediaan obat-obatan yang digunakan selama masa perawatan.
Melakukan pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan lainnya
sesuai dengan kebutuhan ps.
Jenis Pelayanan Home Care
2. Home Care Rawat Jalan
Kunjungan perawatan bisa berupa:
Perawatan bayi baru lahir (memandikan dan merawat
tali pusar)
perawatan bayi prematur dan lainnya
Perawatan luka, dll
CONTOH HOME CARE
Dengan kasus pada anak :
Seorang anak laki-laki usia 12 tahun, mengalami
kecelakaan dalam perjalanan ke sekolahnya sehingga
mengalami luka dalam di lengan bawah kiri. Setelah
diberikan perawatan luka di Puskesmas, pihak Puskesmas
memberitahu keluarga untuk di rujuk ke perawat home
care yang akan melaksanakan perawatan luka di rumah.
Pertugas Puskemas membuat special order untuk
kebutuhan keperawatan luka anak tersebut termasuk
mengistirahatkan lengan kirinya, menjaga luka tetap
kering, obat-obat anti nyeri dan anti infeksi yang ditulis
dalam resume pemulangan pasien pada saat itu juga
Assessment
Perawat home care mengkaji kondisi luka anak tersebut
Luas luka, warna dan bau dari luka
Mengkaji nyeri termasuk riwayat nyeri, karakteristik, penyebaran,
lokasi, dampaknya terhadap aktifitas kehidupan sehari-hari, faktor
yang memperberat dan yang meringankan
Klien mau dilakukan perawatan lukanya dan memakan obat-obat
sesuai resep
Keluarga klien memberikan support dan bersedia bekerja sama dgn
perawat dlm pelaksanaan askep klien setiap hari
Ibunya mengalami sedikit stress memikirkan gangguan kesehatan
yang dialami anaknya.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Individu( klien )
Resiko terjadi infeksi b/d luka yg basah dilengan kiri
Nyeri b/d adanya luka
Keluarga
Kecemasan ibu terhadap luka ditangan kiri anaknya
Kurang partispasi dalam perawatan b.d kurang pengetahua
Perencanaan
Individu
Tujuan jangka panjang
Luka sembuh tanpa infeksi
Full ROM efektif dalam dua minggu
Bebas dari rasa nyeri setelah luka sembuh
Tujuan jangka pendek
Luka bersih dan tidak ada tenda-tanda infeksi
Nyeri terkontrol
Perencanaan
Keluarga
Tujuan jangka panjang
Kecemasan dapat terkontrol dalam 1 minggu
Keluarga dapat melakukan perawatan secara mandiri
Tujuan jangka pendek
Kecemasan berkurang dalam 1 – 2 hari
Keluarga dapat membantu melakukan perawatan dengan
pengawasan
evaluasi
Individu
Luka bersih dan tidak ada tanda-tanda infeksi
Nyeri  ringan
Kontrol ke Puskesmas bila ada rasa nyeri setelah luka sembuh

Keluarga
Keluarga tampak tenang
Anjurkan keluarga membawa anaknya ke Puskesmas bila terjadi
nyeri setelah luka sembuh
TINGKAT PENCEGAHAN PENYAKIT
Primer : tidak terjadi infeksi pada luka dengan
melakukan perawatan luka dan penggantian verban
secara reguler untuk menjaga luka tetap bersih,
verband kering dan observasi tanda-tanda infeksi

Sekunder : memberikan obat antibiotik secara tepat


dan benar sesuai program terapi

Tersier : tindakan keperawatan yang dilakukan secara


tepat dapat menjamin tidak terjadi penyebaran infeksi
dan klien dapat sembuh secepatnya
UPAYA MENINGKATKAN
DUKUNGAN KELUARGA
Emotional support : menemani, mendengarkan
keluhannya, menanyakan apa yang dirasakan,
mengajak berceritra hal- hal yang menyenangkan,
memanjakan, mengajak bermain, dll
Spiritual support : doa, penyuluhan spiritual
Mental support : memberi motivasi
Physical support : melayani kebutuhan AD
Participation support : pemberdayaan kelompok
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai