Anda di halaman 1dari 16

PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 1 :

FAHRUL.H 90400117049
NASYWAN 90400117043
MUHAMMAD NURSAHADAT 90400114089
JUMIATI 90400117088
 
A. PELAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN KEUANGAN

Sebelum membahas apa tujuan dari pelaporan keuangan, harus dibedakan terlebih
dahulu apa itu pengertian Pelaporan Keuangan (Financial Reporting) dan Laporan
Keuangan(Financial Statements), berikut merupakan perbedaanantara Pelaporan
Keuangan dan Laporan Keuangan :

1. Pelaporan Keuangan (Financial Reporting)

Pelaporan keuangan adalah laporan keuangan yang ditambah dengan informasi-


informasi lain yang berhubungan, baik langsung maupun tidak langsung dengan
informasi yang disediakan oleh system akuntansi keuangan, seperti informasi tentang
sumber daya perusahaan, earnings, current cost, informasi tentang prospek perusahaan
yang merupakan bagian integral dengan tujuan untuk memenuhi tingkat pengungkapan
yang cukup.
Menurut SFAC Nomor 1 tentang Objective of Financial Reporting by Business
Enterprises, tujuan pelaporan keuangan adalah:
a.Menyediakan informasi yang berguna bagi investor, kreditor, dan pengguna potensial
lainnya dalam membantu proses pengambilan keputusan yang rasional atas investasi,
kredit dan keputusan lain yang sejenis.

b. Menyediakan informasi yang berguna bagi investor, kreditor, dan pengguna potensial
lainnya yang membantu dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian prospek
penerimaan kas dari dividen atau bunga dan pendapatan dari penjualan, penebusan
atau jatuh tempo sekuritas atau pinjaman. Menaksir aliran kas masuk (future cash
flow) pada perusahaan.

c. Meberikan informasi tentang sumber daya ekonomi, klaim atas sumber daya tersebut
dan perubahannya.
2. Laporan Keuangan (Financial Statement)
Laporan Keuangan adalah informasi keuangan yang disajikan dan disiapkan oleh
manajemen dari suatu perusahaan kepada pihak internal dan eksternal, yang berisi
seluruh kegiatan bisnis dari satu kesatuan usaha yang merupakan salah satu alat
pertanggungjawaban dan komunikasi manajemen kepada pihak- pihak yang
membutuhkannya.
Laporan keuangan merupakan seperangkatlaporan keuangan formal (full set)
yang terdiri dari:
a. Neraca (balance sheet), yang menggambarkan posisi keuangan dari satu kesatuan
usaha yang merupakan keseimbangan antara aktiva (assets), utang (liabilities), dan
modal (equity) pada suatu tanggal tertentu.
b. Laporan laba rugi (income statement) merupakan ikhtisar dari seluruh pendapatan
dan beban dari satu kesatuan usaha untuk satu periode tertentu.
c. Laporan perubahan ekuitas (statement of change of equity) adalah laporan
perubahan modal dari satu kesatuan usaha selama satu periode tertentu, yang
meliputi laba komprehensif, investasi dan distribusi dari dan kepada pemilik
(investment by and distributions to owner’s).
3. Pengguna Laporan Keuangan
Laporan keuangan diperlukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
kinerja perusahaan seperti pemegang saham, pimpinan, investor, bank pemerintah
(kantor pajak), dan sebagainya.

Para pengguna laporan keuangandigolongkan menjadi dua yaitu, pihak internal


dan pihak eksternal.
a. Pihak Internal

Pihak internal ialah pihak yang berhubungan langsung dengan operasi perusahaan
sehari-hari, misalnya pemimpin perusahaan (manajer).Manajer sebagai pengelola
perusahaan dan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan.

b. Pihak Eksternal

Pihak eksternal ialah pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan, tetapi tidak
terlibat secara langsung dalam membuat berbagai keputusan dan kebijakan
operasional perusahaan.
4. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan
keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karateristik kualitatifpokok yaitu: dapat
dipahami, relevan, keandalan, dan dapat diperbandingkan.
a. Dapat Dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah
kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai.
b. Relevan
Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam
proses pengambilan keputusan.
c . Keandalan
Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable).Informasi memiliki kualitas
andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat
diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithful
representation) dari yang seharusnya disajikan atau yangsecara wajar diharapkan dapat
disajikan.
d. Dapat Dibandingkan
Implikasi penting dari karakteristik kualitatif dapat diperbandingkan adalah bahwa
pemakai harus mendapat informasi tentang kebijakan akuntansi yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan dan perubahan kebijakan serta pengaruh perubahan
tersebut.
B. PERUBAHAN HARGA

1. Pengertian Perubahan Harga


Perubahan harga adalah Fluktuasi nilai mata uang dan perubahan dalam
harga uang atas barang dan jasa merupakan karakteristik yang tidak terpisahkan
dalam bisnis internasional. Untuk memahami istilah perubahan harga ( changing
princes ), kita harus membedakan antara pergerakan harga umum dan pergerakan
harga spesifik, yang keduanya termasuk dalam istilah perubahan harga itu.

a. Perubahan Harga Umum : terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh barang
dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan. Unit-unit moneter
memperoleh keuntungan atau mengalami kerugian daya beli.
b. Perubahan Harga Spesifik : mengacu pada perubahan dalam harga barang atau
jasa tertentu yang disebabkan oleh perubahan dalam permintaan dan
penawaran. Jadi laju inflasi per tahun dalam suatu negara mungkin berkisar
sekitar 5%, sementara harga satu unit apartemen dengan satu kamar tidur
mungkin meningkat sebesar 50% selama periode yang sama.
2. Pengertian Akuntansi Inflasi
Akuntansi inflasi merupakan proses akuntansi untuk menghasilkan informasi yang
telah memperhitungkan tingkat perubahan harga. Penyajian informasi keuangan
berkaitan dengan adanya perubahan harga karena kondisi inflasi ada beberapa konsep
yang dapat diterapkan yaitu:
a. Konsep Akuntansi Biaya Berlaku (Current Cost Accounting). Konsep ini mempertahankan
satuan pengukuran tetapi menyimpang dari model harga perolehan historis.
b. Konsep Akuntansi Tingkat Harga Umum (General Price Level). Konsep ini merubah
satuan pengukuran tetapi mempertahankan model pelaporan atas dasar harga perolehan
historis.

Manfaat penerapan akuntansi inflasi untuk penyajian informasi kepadamanajemen


yang diterapkan oleh N.V. Philip di Belanda adalah:
a. Dapat menciptakan manajemen modal kerja yang lebih efektif
b. Menghasilkan analisa profitabilitas produksi lebih realistis.
c. Memberikan perhatian yang lebih besar pada harga uang yang lebihbesar.
d. Manajemen aktiva tatap yang lebih baik.
e. Penentuan harga yang lebih baik.
f. Menigkatkan kemampuan penaksiran aliran kas dan tingkat pajak dan dividen yang
dibayarkan secara efektif.
 
3. Laporan Keuangan Dapat Memiliki Potensi Untuk Menyesatkan Selama Periode Perubahan Harga

Selama periode inflasi, nilai aktiva yang di catat sebesar biaya akuisisi awalnya jarang mencerminkan nilai terkininya ( yang lebih tinggi ). Nilai aktiva yang dinyatakan lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba yang dinilai lebih
tinggi.
Laba yang dinilai lebih pada gilirannya akan menyebabkan :
a.Kenaikan dalam proporsi pajak
b.Permintaan deviden lebih banyak dari pemegang saham
c.Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari pada pekerja
d.Tindakan yang merugikan dari Negara tuan rumah (seperti pengenaan pajak keuntungan yang sangat besar)
4. Jenis Penyesuaian Inflasi
Setiap jenis perubahan harga memiliki pengaruh yang berbada terhadap ukuran-
ukuran posisi keuangan dan kinerja operasi suatu perusahaan dan ditimbulkan oleh
adanya tujuan-tujuan berbeda yang tersembunyi.Akuntansi untuk laporan keuangan
atas perubahan tingkatan harga umum disebut sebagai model daya beli konstan biaya
historis.
a.Penyesuaian Tingkat Harga Umum
Jumlah mata uang yang disesuaikan terhadap perubahan tingkat harga umum
(daya beli) disebut sebagai mata uang konstan biaya historis atau ekuivalen daya beli
umum.Jumlah mata uang yang belum disesuaikan sedemikian rupa disebut sebagai
jumlah nominal.
b. Penyesuaian Biaya Kini
Model biaya kini berbeda dengan akuntansi konvensional dalam dua aspek
utama yaitu (1) Aktiva tetap dinilai berdasarkan biaya kini bukan biaya historis. (2)
Laba adalah jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan oleh perusahaan dalam
suatu periode (tanpa pertimbangan komponen pajak), namun tetap dapat
mempertahankan kapasitas produktif atau model fisikperusahaan.
5. Sudut Pandang Internasional terhadap Akuntansi Inflasi
Beberapa negara telah mencoba metode akuntansi inflasi yang berbeda-beda diantara sebagai berikut :

Amerika Serikat
Pada tahun 1970, FASB mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (Statement of Financial Accounting Standards-SAFS ) No. 33 Berjudul “Pelaporan Keuangan dan Perubahan
Harga”, pernyataan ini mengharuskan perusahaan-perusahaan AS yang memiliki persediaan dan aktiva tetap ( sebelum dikurangi dengan depresiasi ) yang bernilai lebih dari $125 juta atau total
aktiva lebih dari $1 Miliar ( setelah dikurangi dengan akumulasi depresiasi ) untuk selama lima tahun mencoba melakukan pengungkapan daya beli konstan dan biaya beli konstan biaya kini.

Inggris
Komite Standar Akuntansi Inggris ( Accounting Standard Committee- ASC ) menerbitkan Pernyataan Standar Praktik Akuntansi 16 ( Statement of Standards Accounting Practice-SSAP 16),
“Akuntansi Biaya Kini” untuk masa percobaan 3 tahun pada bulan maret 1980. SSAP 16 berbeda dengan SFAS 33 dalam 2 hal yaitu :
Standar AS menghaaruskan akuntansi dolar konstan dan biaya kini, SSAP 16 mengadopsi hanya metode biaya kini untuk pelaporan eksternal
Penyesuaian inflasi AS berpusat pada laporan laba rugi, laporan biaya kini di Inggris mewajibkan baik laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta catatan penjelasan
6. Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB)

IASB telah menyimpulkan bahwa laporan posisi keuangan dan kinerja operasi
dalam mata uang local menjadi tidak berarti lagi dalam suatu lingkungan yang
mengalami hiperinflasi.IAS 29 yang membahas Pelaporan keuangan dalam
perekonomian hiperinflasi mewajibkan (dan bukan hanya merekomendasikan) penyajian
ulang informasi laporan keuangan utama.

Perusahaan yang melakukan pelaporan juga harus mengungkapkan:


• Fakta bahwa penyajian ualng untuk perubahan dalam daya beli unit pengukuran telah
dilakukan.
• Kerangka dasar penilaian aktiva yang digunakan dalam laporan keuangan utama
(yaitu penilaian biaya historis atau biaya kini).
• Identitas dan tingkat indeks harga pada tanggal neraca, beserta dengan perubahannya
selama periode pelaporan.
• Keuntungan atau kerugian moneter bersih selama periode tersebut.
7. Isu-Isu Mengenai Inflasi
Terdapat 4 isu akuntansi inflasi yang cukup mengganggu. Keempat isu yaitu:
a. Apakah dolar konstan atau biaya kini yang lebih baik mengukur pengaruh inflasi
b. Perlakuan akuntansi terhadap keuntungan dan kerugian inflasi
c. Akuntansi inflasi luar negeri
d. Menghindari fenomena kejatuhan ganda

8. Keuntungan dan Kerugian Inflasi


Keuntungan dan kerugiaan pos-pos moneter di Amerika Serikat ditentukan
dengan menyajikan ulang dalam dolar konstan, saldo awal dan akhir serta transaksi
dalam seluruh aktiva dan kewajiban moneter ( termasuk utang jangka panjang ). Angka
yang dihasilkan diungkapkan sebagai pos terpisah.

9. Keuntungan dan Kerugian Kepemilikan


Akuntansi untuk biaya kini membagi total laba menjadi 2 bagian :
a. Laba operasi ( perbedaan antara pendapatan kini dan biaya kini sumber daya yang
dikonsumsi ).
b. Keuntungan yang belum direalisasi yang timbul dari kepemilikan aktiva nonmoneter
dengan nilai pengganti yang meningkat bersamaan dengan inflasi.
 
10. Akuntansi Untuk Inflasi di Luar Negeri
Di Amerika Serikat, FASB berupaya untuk membahas masalah inflasi dengan
mewajibkan perusahaan pelapor yang besar untuk melakukan ekspresimen dengan
pengungkapan daya beli konstan biaya histories dan pengungkapannya biaya kini.

Prosedur penyesuaian tingkat harga lebih disukai berikut ini :


a. Sajikan ulang laopran keuangan seluruh anak perusahaan, baik domestic secara
spesifik maupun asing, dan laporan induk perusahaan untuk mencerminkan
perubahan dalam harga spesifik (sebagai contoh biaya kini).
b. Translasikan akun-akun seluruh anak perusahaan diluar negeri kedalam nilai
ekuivalen mata uang domestic dengan menggunakan suatu nilaikonstan (yaitu kurs
valuta asing pada tahun dasar atau tahun sekarang).
c. Gunakanlah indeks harga spesifik yang relavan dengan apa yang dikonsumsi oleh
perusahaan dalam menghitung keuntungan atau kerugiaan moneter.
 
11. Menghindari Kejatuhan Ganda
Pada saat menyajikan ulang akun-akun luar negeri terhadap inflasi di luar
negeri. Seseorang harus berhati-hati untuk menghindari apa yang disebut sebagai
kejatuhan ganda. Masalah ini muncul karena inflasi local langsung berpengaruh
kurs yang digunakan dalam translasi.

• Kita mengasumsikan beberapa hal berikut ini :


– Inflasi Negara local adalah 20 % selama tahun yang beru saja berakhir.Inflasi
di AS adalah sebesar 6 % selama tahun tersebut
– Kurs nilai tukar pembukuan pada tanggal 1 Januari adalah LC1=$1,00
– Kurs nilai tukar penutupan pada tanggal 31 Desember adalah LC1=$0,88
– Devaluasi mata uang selama tahun untuk mempertahankan paritas daya beli
adalah 12 %
– Persediaan dalam mata uang local adalah sebesar LC200 pada tanggal 1
Januari dan LC240 pada tanggal 31 Desember
– Tidak ada perubahan yang terjadi menyangkut jumlah fisik persediaan selama
tahun tersebut.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai