Anda di halaman 1dari 25

FARMAKOLOGI 1

ANTIFUNGI

KELOMPOK 4

KELAS ARI ANGGORO


IQRIMA DWI ARISTI
MEGAWATI
(1701109)
(1701127)
(1701058)
PUTRI RAMITA (1701100)

4B
VIVI ARFIANI (1701090)
KURNIA JEFINA A. (1401144)
RIRI NOVIRA ARFAINI (1501099)
SHAFIRA WAHIDA R. (1501104)
ANGELA MARHAMMA (1301122)

Dosen Pembimbing : Ifora, M.Farm, Apt.


DEFINISI
• Obat anti jamur merupakan obat yang
digunakan untuk menghilangkan
organisme mikroskopis tanaman yang
terdiri dari sel, seperti cendawan dan
ragi,atau obat yang digunakan
untuk menghilangkan jamur.

2
Penggolongan:
• Obat untuk mikosis sistemik dan subkutaneus
- Amfoterisin B
- Flukonazol
- Flusitosin
- Itrakonazol
- Ketokonazol
• Obat untuk mikosis superfisialis
- Klotrimazol
- Ekonazol
- Griseofulfin
- Mikonazol
- Nistatin
3
Mekanisme Kerja Obat Anti Jamur

4
Pembagian Infeksi Jamur
• MIKOSIS SISTEMIK :
- Mikosis sistemik : aspergilus, blastomikosis,
koksidiomikosis, kriptokokus,
histoplasmosis, mukormikosis,
parakoksidioidomikosis dan kandidiasis
- Mikosis subkutan : kromomikosis, misetoma
dan sporotrikosis
• MIKOSIS DERMATOFIT :
- Menyerang kulit, rambut dan kuku
- disebabkan epidermofitan dan mikrosporum
• MIKOSIS MUKOKUTAN :
- Menyerang mukosa dan lipatan kulit
- disebabkan kandida
5
OBAT INFEKSI JAMUR SISTEMIK

• AMFOTERISIN B :
- Mekanisme Kerja
Berikatan dengan ergosterol pada membran
sel jamur yang sensitif , membentuk lubang
atau saluran. Hal ini mengganggu fungsi
membran, menyebabkan elektrolit (t.u. kalium)
dan molekul2 kecil keluar dari sel, shg
menimbulkan kematian sel

- Spektrum anti jamur


Fungisidal atau fungistatik, efektif utk
candida albicans, Histoplasma capsulatum,
Coccidiodes immitis, Criptokokus neoformans,
strain aspergilus, Blastomyces dermatitis
6
– Resistensi
Resistensi jamur berkaitan dg menurunnya
ergosterol pada membran jamur

- Farmakokinetik
* Diberikan scr infus intravena
* Pemberian intratekal dilakukan utk
pengobatan meningitis
* Terikat protein plasma dan didistribusikan
ke seluruh tubuh.
* Inflamasi sebabkan penetrasi bervariasi dlm
cairan tbh, tp sedikit ada di c. Serebrospinal,
c.vitreus dan c. amnion. Tdk melewati plasenta
* Ekskresi mel. Urine dan empedu lambat
7
- Efek samping
- Demam dan menggigil
- Gangguan ginjal
- Hipotensi
- Anemia
- Efek neurologik
- tromboflebitis

- Interaksi Obat
Amfoterisin B + Flusitosin
tuj: - memperlambat timbul resistensi
- dosis amfoterisin B lbh kecil
Amfoterisin B + Rifampisin/Tetrasiklin
tuj: - aktivitas amfoterisin B diperkuat
- mengurangi dosis amfoterisin B
8
FLUSITOSIN

•Mrpanti
•Mrp antimetabolit
metabolitpirimidin
pirimidinsintetik
sintetikyang
yang
hanya
hanyadigunakan
digunakandalam
dalambentuk
bentukkombinasi
kombinasi
dg
dgamfoterisin
amfoterisin utk
utkmikosis
mikosissistemik
sistemikdan
danmeningitis
meningitis
o.k
o.k c.c.neoformans
neoformansdan
dankandida.
kandida.

Mekanisme
Mekanisme kerja
kerja
obat
obatmasuk
masuksel
selmelalui
melaluienzim
enzimpermease
permeasesitosin
sitosinspesifik,
spesifik,
kmd
kmdobat
obatdirubah
dirubahscr
scrbertahap
bertahapmjd
mjd5-fluorodeoksiuridilat
5-fluorodeoksiuridilat
yang
yangmenghambat
menghambattimidilat
timidilatsintetase,
sintetase,shg
shgmeniadakan
meniadakan
as.
as.Timidilat
Timidilatorganisme
organisme((komponen
komponenutama
utamaDNA).
DNA).
Sintesa
Sintesanukleat
nukleatdan
danprotein
proteinrusak
rusak. . 9
•• Spektrum
Spektrum anti
anti jamur
jamur
Fungistatik
Fungistatik, ,efektif
efektifkromoblastomikosis,kombinasi
kromoblastomikosis,kombinasi
utk
utkkandidiasis
kandidiasisdan
dankriptokokosis
kriptokokosis

•• Resistensi
Resistensi
Dapat
Dapatberkembang
berkembangselama
selamapengobatan.
pengobatan.
Berkurang
Berkurangbila
biladiberi
diberidg
dgkombinasi
kombinasiamfoterisin
amfoterisinBB

•• Farmakokinetik
Farmakokinetik
**Diabsorbsi
Diabsorbsibaik
baikpd
pdpemberian
pemberianoral
oral
**Didistribusikan
Didistribusikanke
keseluruh
seluruhcairan
cairantubuh
tubuhdan
dan
penetrasinya
penetrasinyabaik
baikke
keCSS
CSS
**Ekskresinya
Ekskresinyasebag.
sebag.Besar
Besarmel.
mel.ginjal
ginjal

10
Efek
Efek Samping
Samping
-- toksisitas
toksisitas hematologik
hematologik
-- Gangguan
Gangguan hati
hati
-- gangguan
gangguan sal.
sal. Cerna
Cerna

11
KETOKONAZOL
KETOKONAZOL
Mrp pengganti imidazol, selain sbg anti jamur
jg dapat menekan sintesis testosteron dan
kortisol

Mekanisme kerja
Berinteraksi dg enzim sitokrom P450 untuk
menghambat metilasi lanosterol menjadi
ergosterol, shg mengganggu fungsi membran
dan meningkatkan permeabilitas membran

12
Spektrum anti jamur
Fungistatik atau fungisida tgt dosis. Bekerja scr
adiktif dg flusitosin thd kandida. Tetapi
mengantagonis aktivitas anti jamur amfoterisin B.
Efektif tuk histoplasmosis (paru2, tulang, kulit,
jar. Lunak), koksidiomikosis non-meningeal dan
blastomikosis
Resistensi
Belum ditemukan
Farmakokinetik
* Hy diberikan scr per-oral
* Larut dalam asam lambung dan diabsorbsi
melalui mukosa lambung
13
* Makanan, antasida, simetidin dan rifampisin
hambat absorpsinya
* Makanan minuman asam ( cola Cola)
tingkatkan absorbsinya
* Berikatan kuat dg protein plasma
* Tidak menembus CSS
* Ekskresi tu. Di empedu, shg tdk efektif tuk
mikosis sal. Kemih

Efek samping
- gangguan sal. Cerna
- efek endokrin (ginekomastia, penurunan
libido, impotensi, ketidakteraturan menstruasi)
- gangguan fungsi hati
14
Kontraindikasi:
Tdk boleh diberikan bersama amfoterisin B

Interaksi Obat:
* dg menghambat sitokrom P450, meningkatkan
toksik dr siklosporin, fenitoin, antagonis
antihistamin H1
* Meningkatkan kadar sukralfat, tolbutamid dan
warfarin
* Bersama Rifampisin memperpendek masa
kerja ketokonazol
* Bersama antasida dan penyekat reseptor H2
menurunkan absorbsi obat ini
15
FLUKONAZOLE
Mrp azol penting krn efek samping endokrinnya
kecil dibanding ketokonazol dan penetrasi ke CSS
baik.
Diberikan sbg profilaktik, menurunkan infeksi
jamur pd penerima transplantasi sumsum tl.

• Mekanisme kerja
sama dg ketokonazol

• Spektrum anti jamur


Obat pilihan tuk C. neoformans, kandidemis dan
koksidioidomikosis. Tx blastomikosis, kandidiasis
dan histoplasmosis
16
• Resistensi
pengobatan gagal pada px HIV

• Farmakokinetik
* Diberikan scr per-oral dan intravena
* Absorpsi baik dan tdk tgt keasaman lambung
* Ikatan minimal dg protein plasma
* Diekskresi mel ginjal

• Efek samping
- lbh kecil dr ketokonazol
- tdk punya efek endokrinologik
- mual, muntah, kulit kemerahan
- kemungkinan bersifat teratogenik
17
ITRAKONAZOL
ITRAKONAZOL

Mrp Azol baru mirip flukonazol yang berspektrum


luas. Obat pilihan tuk blastomikosis, aspergilus,
kandidemia, koksidioidomikosis dan kriptokokosis

Farmakokinetik
* Diabsorbsi baik scr oral
* Terikat kuat protein plasma
* Diditribusi baik mel. Byk jar. Tbh, tl, sputum,
dan jar. Adiposa
* dosis terapi tdk capai CSS
* Dimetab. Di hati, tp tdk hambat sintesis androgen
18
Efek samping
- mual, muntah, kemerahan kulit
- hipokalemia
- hipertensi
- edema
- sakit kepala

19
OBAT UNTUK MIKOSIS SUPERFISIAL
(DERMATOFIT)

• GRISEOFULFIN :

- Mekanisme Kerja
Masuk dlm sel jamur dg berinteraksi dg
mikrotubulus dlm jamur yang merusak serat mitotik
dan menghambat mitosis sel.
Obat ini berakumulasi di daerah terinfeksi,
disintesis kembali ke dlm jar. Yg mengandung
keratin, terikat kuat dg keratin shg sel baru resisten
thd jamur dan pertumbuhan jamur terganggu

20
- Spektrum anti jamur
Fungistatik. Efektif trikofiton, mikrosporum, dan
epidermofiton. Obat pilihan tuk infeksi tinea berat
yang tdk berespon thd obat anti jamur lainnya.

- Resistensi
jarang terjadi

- Farmakokinetik
* Diabsorpsi dr sal cerna dan ditingkatkan bersama
makanan dg lemak tinggi
* Berdistribusi baik dlm jar keratin yg terinfeksi dan
akan berikatan, O.K.I. cocok
cocok untuk infeksi dermatofitik

21
* Menginduksi aktivitas sitokrom P450, shg
meningkatkan laju sejumlah obat
termasuk antikoagulan oral
* Ekskresi mel. Ginjal, tu sbg metabolit

- Efek Samping
- sakit kepala
- mual
- hepatotoksisitas
- bersifat teratogenik

22
NISTATIN

Mrp antibiotik polien, struktur, rumusan kimia,


mekanisme kerja dan resistensi mirip dg
amfoterisin B
Penggunaan thd kandida secara topikal terbatas
ok toksisitas sistemiknya
Diabsorpsi mel sal cerna dan tdk boleh
dipergunakan scr parenteral (toksik)
Per oral tuk kandidiasis oral
Ekskresi mel tinja
Mual dan muntah
23
MIKONAZOL

Mikonazol, klotrimazol dan ekonazol mrp obat


aktif scr topikal dan jarang digunakan
parenteral ok toksisitasnya yang berat.

Mekanisme kerja, spektrum anti jamur,


distribusi dan tipe metabolismenya sama dg
ketokonazol

24
DAFTAR PUSTAKA

Elysabeth, dkk. (2007). Farmakologi & Terapi Edisi IV, Bagian


Farmakologi . Jakarta: FKUI.
Guyton, Arthur C. (1995). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 7 Bagian 1.
Jakarta: Buku Kedoteran.
Guyton, Arthur C. (1987). Fisiologi Manusia Edisi III. Jakarta: Buku
Kedokteran.

25

Anda mungkin juga menyukai