Kelompok 4 2017 A
1
Nama anggota kelompok 8
• Dewa Gede Adrianta Angga Purnama (17700057)
• I Made Dharma Wijaya (17700058)
• I Made Agus Paramaartha (17700063)
• Putu Wahyu Semara Gita (17700064)
• I Putu Bagus Andika Pratama (17700065)
• Miza Atika Maharani (17700070)
• Putu Rico Aditya Pangestu (17700073)
• I Kadek Alit Wibawa Putra (17700075)
• Charina Dewi Widjaja (17700076)
2
Cara penularan dan pencegahan
infeksi bakteri
3
No Penyakit Cara Penularan Cara Pencegahan
1. Kontak langsung dengan luka atau Membersihkan barang-barang yang mungkin terkontaminasi.
Impetigo
cairan tubuh yang terinfeksi
Mencuci tangan, terutama jika kemungkinan terkontaminasi
anak 4-5 th muka (orificium: luka pengidap.
mulut, hidung), leher, lengan
Menghindari berbagi penggunaan barang dengan pengidap,
seperti handuk, baju, kasur, atau peralatan makan.
4
No Penyakit Cara Penularan Cara Pencegahan
2. Kontak langsung dengan luka atau Pada daerah tropis, perhatikan kebersihan dan
Ektima
cairan tubuh yang terinfeksi
tungkai bawah (trauma>), gunakan lotion anti serangga untuk mencegah
bokong, paha krusta tebal warna gigitan serangga.
kuning, dasar ulkus yang dangkal
Folikulitis
Mencuci tangan dan kaki untuk menjaga
3. kebersihan kulit usai bepergian atau beraktivitas.
Hindari berbagi handuk, pakaian, atau alat cukur.
Cuci handuk, pakaian, dan seprai dengan air panas
atau dengan deterjen yang cukup.
Bila perlu, gunakan sabun antiseptik saat mandi.
Penggunaan sabun antiseptik memang dapat
menyebabkan kulit kering. Siasati dengan
menggunakan pelembap setelah mandi.
Cukur rambut sesuai arah tumbuhnya.
5
No Penyakit Cara Penularan Cara Pencegahan
5 Paronychia kontak langsung dengan tangan yang Hindari melukai kuku dan ujung jari
terinfeksi Jangan menggigit atau mencabut kuku
Jaga kuku tetap rapi dan halus
biasanya pada pekerja bar, pencuci, Hindari memotong kuku terlalu pendek dan
anak yang suka hisap jari mengikis atau memotong kutikula, karena ini
dapat melukai kulit.
6
No Penyakit Cara Penularan Cara Pencegahan
7. Cellulitis Daya tahan tubuh yang kurang Selalu menjaga kebersihan kulit dan luka menggunakan
optimal membuat bakteri menyebar sabun dan air.
dengan mudah pada kulit anak. Menutup luka dengan plester untuk menghindari infeksi.
Memotong kuku kaki dan tangan dengan berhati-hati
dapat disebabkan cakaran atau gigitan untuk menghindari luka.
hewan peliharaan seperti anjing dan Menjaga berat badan agar terhindar dari obesitas.
kucing. Selalu memastikan bahwa luka tidak memiliki tanda-tanda
infeksi.
7
Cara penularan dan pencegahan
infeksi virus
8
No Penyakit Cara Penularan Cara Pencegahan
Varicella-zoster Kontak langsung dengan cairan lesi, Dengan vaksin VZV : virus varizela –zoster (strain Oka)
1
virus (VZV) -
Cacar air Droplet yang menjadi aerosol di udara yang dilemahkan terutama untuk penderita dengan
Cairan dari lesi yang menyebar di udara, imunitas rendah atau pada anak2 (>12 bulan)
Kontak secara langsung kulit dengan lesi saat Pemberian sub kutan, dosis : 0,5 ml,
persalinan. Pada dewasa : dosis kedua 0,5 ml diulang 4-8 minggu
Hubungan seksual, kemudian
2 Varicella-zoster a. Droplet yang menjadi aerosol di udara, Dengan pemberian vaksinasi. Vaksin herpes zoster
virus (VZV) - b. Kontak secara langsung dengan cairan lesi, dapat berupa virus herpes zoster yang telah
Herpes zoster c. Kontak langsung kulit dengan lesi saat persalinan. dilemahkan.
d. Cairan dari lesi yang menyebar,
e. Hubungan seksual,
9
No Penyakit Cara Penularan Cara Pencegahan
3. Herpes a. Kontak langsung dengan penderita Mencegah transmisi dengan senantiasa melakukan hubungan
simplex (Contoh: Hubungan seksual). seksual yang aman dengan menggunakan kondom dan tidak
bergonta-ganti pasangan.
10
No Penyakit Cara Penularan Cara Pencegahan
11
No Penyakit Cara Penularan Cara Pencegahan
6 Variola a. Dapat tertular secara aerogen (udara), Pencegahan primer bisa dilakukan dengan Vaksinasi smallpox
(smallpox) b. Terbawa oleh pakaian penderita.
7 Human a. Kontak langsung dengan penderita. Selalu menjaga kebersihan masing-masing individu agar
papillomavirus tidak mudah tertular.
(HPV) – Verruca
Vulgaris
12
Daftar pustaka
Hanson, Daniel & Dayna G. Diven. Molluscum Contagiosum. 2015. Dermatology OnlineJournal.(
http://dermatology.cdlib.org/92/reviews/molluscum/diven.html.) Diakses pada tanggal 02 Mei 2020 pukul 12.00 WIB.
Dr.Ramona Dumasari Lubis SpKK.2008.Varicella dan Herpes Zoster.Sumatra Utara: Departemen Ilmu Kesehatan
Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universits Sumatra Utara. (
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/3425/08E00895.pdf?sequence=1&isAllowed=y) diakses tanggal 27
April 2020 pukul 13.00 WIB.
Ratnasari DT, Zulkarnain I. Pola penyakit infeksi kulit pada bayi di Divisi Dermatologi Anak URJ Kesehatan Kulit
dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo Surabaya Periode 2005- 2007. Kumpulan makalah lengkap Pekan Ilmiah Tahunan ke-
X PERDOSKI 20-31 Oktober 2009, Jakarta.
Waworuntu LV, Niode NJ, Pandaleke HEJ, Warouw WFTh. Infeksi virus pada anak di Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin RSUP Manado Januari 1998- Desember 2002.
Suhariyanto B. Pola penyakit anak kulit anak di RSUD Dr. Soebandi Jember. MDVI. 2006;33(4):157-61.
Rita s, et al. 2015. Pola Dan Insidens Penyakit Infeksi Kulit Karena Virus Di Divisi Dermatologi Anak Poliklinik
Kesehatan Kulit Dan Kelamin Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Tahun 2008 – 2012. Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado 13
Harlina,dkk.2014. Penanganan herpes simpleks labialis rekuren (Management of
recurrent herpes simplex labialis).Makasar: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Hasanuddin. Dentofasial, Vol.13, No.3, Oktober:195- 198. (
https://jdmfs.org/index.php/jdmfs/article/viewFile/415/416) diakses tanggal 28 April
2020 pukul 20.00 WIB.
Menaldi SL, Bramono K, Indriatmi W. Buku ajar Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelaminedisi 7. Jakarta: Balai penerbit FKUI. 2015
Handoko, RP. Penyakit virus dalam Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. ed. Djuanda A;
Edisi Keempat, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 2005, p 110-18
14