1. DINA MARIANA
2. HENDRI MAULANA
3. MINARNI MEILANI
4. RAFDI LUTHFI RAHMAN
5. RIONAL RAKIL SUSANDI
6. SITI KHOIRUNNISA
LAPORAN HASIL PENGAMATAN
KESIMPULAN TUJUAN
HASIL
PENGAMATA DASAR TEORI
N
LATAR BELAKANG
KESIMPULAN TUJUAN
HASIL
PENGAMATA DASAR TEORI
N
TUJUAN
KESIMPULAN TUJUAN
HASIL
PENGAMATA DASAR TEORI
N
Dasar Teori
o Pengertian tentang kerusakan
Komoditas hasil pertanian baik berasal dari tumbuh tumbuhan
maupun yang berasal dari hewan dianggap atau dinyatakan rusak
apabila terjadi penyimpangan penyimpangan yang melewati batas,
sehingga bahan hasil pertanian tersebut tidak dapat diterima secara
normal oleh panca indra manusia atau parameter lain yang biasa
digunakan
o Tanda-tanda kerusakan
Tanda-tanda kerusakan ada yang langsung terlihat, dan ada pula
yang tidak memperlihatkan tanda-tanda yang jelas. Pada umumnya
tenda-tanda kerusakan bahan komoditas hasil pertanian khususnya
nabati adalah berupa pememaran, pelunakan dan pembusukan.
o Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan
Berbeda dengan komoditas yang berasal dari hewani yang
berlangsung secara cepat, komoditas nabati kerusakan yang
terjadi biasanya berlangsung secara lambat misalnya pada
biji-bijian atau pada kacang-kacangan dan berlangsung agak
cepat misalnya pada komoditas buah-buahan dan sayuran.
Penyebab utama timbulnya kerusakan pada komoditas hasil
pertanian khususnya bahan pangan antara lain adanya :
1. pertumbuhan dan aktivitas mikroorganisme, serangga,
tikus dan parasit lain,
2. aktivitas enzim-enzim di dalam bahan pangan,
3. pengaruh udara (terutama dari oksigen),
4. pengaruh sinar dan adanya pengaruh waktu.
o Macam-macam kerusakan
1. Kerusakan Mikrobiologis
Kerusakan oleh mikroba secara fisik umumnya relatif lebih
kecil bila dibandingkan dengan kerusakan yang disebabkan
oleh serangga, tetapi merupakan bentuk kerusakan yang
paling banyak merugikan hasil pertanian dan secara luas cukup
mempengaruhi terhadap keadaan kesehatan manusia. Hal ini
terutama karena beberapa mikroba dapat memproduksi racun
serta cara penularan dan penjalaran kerusakan yang cepat.
2. Kerusakan Mekanis
Kerusakan disebabkan benturan, (benturan antara bahan
dengan bahan dan benturan antara bahan dengan alat atau
wadah), himpitan, regangan ataupun gesekan mekanis pada
waktu pemanenan, penanganan, penyimpanan ataupun pada
waktu pengangkutan
3. Kerusakan Fisik
Kerusakan fisik terutama terjadi karena perlakuan-perlakuan
fisik seperti pada proses pemanasan dan pendinginan.
4. Kerusakan Biologis
kerusakan biologis adalah kerusakan fisiologis, dan
kerusakan yang disebabkan oleh serangga- serangga dan
binatang-binatang pengerat (rodentia).
5. Kerusakan Kimia
Kerusakan kimia terjadi karena adanya kerusakan lain seperti
kerusakan fisik, kerusakan biologis, kerusakan mikrobiologis
dan sebagainya. Reaksi "browning" (pencoklatan) pada
umbi-umbian dan pisang sering tidak dikehendaki.
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
LATAR
BELAKANG
KESIMPULAN TUJUAN
HASIL
PENGAMATA DASAR TEORI
N
Hasil Pengamatan
No. Nama
Bahan Gambar kerusakan keterangan
1. Buah Jeruk Mekanis Terjadi akibat
himpitan dengan
buah lainnya