Anda di halaman 1dari 20

PANCASILA

SEBAGAI
ETIKA
POLITIK
Pengertian Etika Pengertian Nilai, Norma dan Moral

Nilai Dasar, Instrumental Hubungan Nilai, Norma


& Praksis dan Moral

Etika Pengertian Dimensi Politis


Politik Politik Manusia

Nilai Pancasila Sebagai Sumber


Etika Politik
Pengertian Etika

Etika Umum
Etika Kel. Filsafat Praktis Etika Sosial
Etika Khusus
Etika Individual
Etika berkaitan dengan
berbagai masalah nilai
karena etika pada
Etika adalah suatu pokoknya
ilmu yang membahas membicarakan
tentang bagaimana masalah-masalah yg
dan mengapa kita berkaitan dengan
mengikuti suatu ajaran predikat nilai “SUSILA”
moral tertentu atau dan “TIDAK SUSILA”,
bagaimana kita harus “baik” dan “buruk”.
mengambil sikap yang Sebenarnya etika lebih
bertanggung jawab banyak bersangkutan
berhadapan dengan dengan prinsip-prinsip
berbagai ajaran moral dasar pembenaran dlm
(Suseno, 1987 ) . hubungan dengan
tingkah laku manusia
(Kattsoff, 1986).
B. Pengertian Nilai, Norma, dan Moral

1. Pengertian Nilai
Nilai atau Value termasuk bidang filsafat. Didalam Dictionary of
Sosciology and Related Sciences dikemukakan bahwa nilai adalah
kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda untuk
memuaskan manusia.
Menilai = Menimbang Keputusan

Sesuatu itu dikatakan bernilai apabila sesuatu itu berharga,


berguna, benar, indah, baik, dan lain sebagainya.
2. Hierarkhi Nilai

Max Sceler mengemukakan bahwa nilai-nilai yang ada,


tidak sama luhurnya dan sama tingginya. Menurut tinggi
rendahnya, nilai-nilai dapat dikelompokan dalam empat
tingkatan yaitu :
1. Nilai-nilai kenikmatan
2. Nilai-nilai kehidupan
3. Nilai-nilai kejiwaan
4. Nilai-nilai kerohanian
Walter G. Everet menggolongkan nilai-nilai manusiawi
kedalam 8 kelompok yaitu :
1. Nilai-nilai ekonomis
2. Nilai-nilai kejasmanian
3. Nilai-nilai hiburan
4. Nilai-nilai sosial
5. Nilai-nilai watak
6. Nilai-nilai estetis
7. Nilai-nilai intelektual
8. Nilai-nilai keagamaan.
Notonagoro membagi nilai menjadi 3 macam , yaitu :
1. Nilai material, berguna bagi jasmani manusia
2. Nilai vital, berguna bagi untuk aktivitas
manusia
3. Nilai kerokhanian, berguna bagi rohani
manusia
Nilai dapat dibedakan menjadi 4 macam , yaitu :
1. Nilai kebenaran , bersumber pd akal
2. Nilai keindahan, bersumber pd unsur
perasaan
3. Nilai kebaikan atau moral , bersumber pd
unsur kehendak
4. Nilai religius, bersumber pd kepercayaan atau
keyakinan.
Nilai Dasar, Nilai Instrumental dan Nilai
Praksis

A) Nilai Dasar
Nilai dasar merupakan hakikat, esensi, intisari atau makna yg
terdalam dr nilai-nilai tersebut. Nila dasar dapat juga disebut
sebagai sumber norma yang pada gilirannya dijabarkan atau
direalisasikan dlm suatu kehidupan yg bersifat praksis.
B) Nilai Instrumental
Nilai instrumental merupakan suatu pedoman yang dapat
diukur dan dapat diarahkan. Bilamana nilai instrumental tsb
berkaitan dgn tingkah laku manusia dlm kehidupan sehari-
hari maka hal itu akan merupakan suatu norma moral.
C) Nilai Praksis
Nilai Praksis pada hakikatnya merupakan penjabaran lebih lanjut
dari nilai instrumental dlm suatu kehidupan yg nyata. Sehingga nilai
praksis ini merupakan perwujudan dari nilai instrumental itu. Nilai
dasar, nilai instrumental dan nilai praksis merupakan suatu sistem
perwujudannya tidak boleh menyimpang dari sistem tersebut.
3. Hubungan Nilai , Norma, dan Moral

Wujud yg lebih kongkrit dari nilai adalah merupakan suatu


norma karena norma hukumlah yg paling kuat
keberlakuannya. Selanjutnya nilai dan norma senantiasa
berkaitan dengan moral dan etika.
Etika dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang
kesusilaan. Adapun yg dimaksud dgn kesusilaan adalah
identik dengan pengertian moral, sehingga etika pd
hakikatnya adalah sebagai ilmu pengetahuan yg membahas
tentang prinsip-prinsip moralitas. Dalam etika seseorang
dapat mengerti mengapa, dan atas dasar apa manusia harus
hidup menurut norma-norma tertentu.
Etika Politik

Pengelompokan etika dibedakan :


1. Etika Umum membahas prinsip-prinsip dasar bagi segenap
tindakan manusia.
2. Etika khusus membahas prinsip-prinsip itu dalam
hubungannya dengan kewajiban manusia dalam berbagai lingkup
kehidupannya. Aktualisasi etika politik harus senantiasa
mendasarkan kepada ukuran harkat dan martabat manusia
sebagai manusia (Suseno, 1987 : 15).
1. Pengertian Politik

Secara operasional bidang politik menyangkut konsep-konsep


pokok yg berkaitan dgn negara (state), kekuasaan (power),
pengambilan keputusan (decisionmaking), kebijaksanaan
(policy), pembagian (distribution), serta alokasi (allocation)
(Budiardjo, 1981 : 8,9). Bidang politik lebih banyak berkaitan
dengan para pelaksana pemerintah negara, lembaga-lembaga
tinggi negara, kalangan aktivis politik serta para Pejabat
birokrat dlm pelaksanaan dan penyelenggaraan negara.
2. Dimensi Politis Manusia

a) Manusia Sebagai Makhluk Individu-Sosial


Manusia di pandang sebagai sekedar sarana bagi
masyarakat. Segala hak dan kewajiban baik
moral maupun hukum, dalam hubungan
masyarakat, bangsa dan negara senantiasa diukur
berdasarkan filosofi manusia sebagai makhluk
sosial. Manusia sebagai makhluk yang
berbudaya, kebebasan sebagai individu dan
segala aktivitas dan kreativitas dalam hidupnya
senantiasa tergantung pada orang lain, hal ini di
karenakan manusia sebagai warga masyarakat
atau sebagai makhluk sosial .
b. Dimensi Politis Kehidupan Manusia
Dimensi politis manusia berkaitan dengan kehidupan
negara dan hukum, sehingga senantiasa berkaitan dengan
kehidupan
masyarakat secara keseluruhan. Dengan demikian dimensi
politis manusia dapat ditentukan sebagai suatu kesadaran
manusia akan dirinya sendiri sebagai anggota masyarakat .
Dimensi politis manusia ini memiliki dua segi
fundmental, yaitu pengertian dan kehendak untuk
bertindak. Sehingga dua segi fundamental itu dapat
diamati dalam setiap aspek kehidupan manusia. Dua aspek
ini yang senantiasa berhadapan dengan tindakkan moral
manusia .
4. NILAI PANCASILA SEBAGAI SUMBER ETIKA
POLITIK
a) Ketuhanan Yang Maha Esa
Dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, harus
berdasarkan legitimasi moral religius.

b) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab


Dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, sila ke II juga
merupakan sumber nilai-nilai moralitas dalam kehidupan negara.

c) Persatuan Indonesia
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang hidup bersama dalam
suatu cita-cita serta prinsip yang sama demi kesejahteraan
bersama.
d) Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat, Kebijaksanaan, dalam
Permusyawaratan Perwakilan.
Negara adalah berasal dari rakyat dan segala kebijaksanaan dan
kekuasaan yang dilakukan senantiasa untuk rakyat,oleh karena itu
rakyat adalah merupakan asal mula kekuasan negara.

e) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia


merupakan tujuan dalam kehidupan negara. oleh karena itu dalam
pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, segala kebijakan, kekuasaan,
kewenangan, serta pembagian senantiasa harus berdasarkan atas
hukum yang berlaku.
Kesimpulan
1) Pancasila adalah sebagai suatu sistem filsafat yang pada hakikatnya
merupakan nilai sehingga merupakan sumber dari segala penjabaran norma
baik norma hukum, norma moral maupun norma kenegaraan lainnya.
2) Suatu pemikiran filsafat tidak seccara langsung menyajikan norma – norma
yang merupakan pedoman dakam suatu tindakan atau aspek praktis melainkan
nilai–nilai yang bersifat mendasar.
3) Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang prinsip–prinsip yang berlaku
bagi setiap tindakan manusia yang membicarakan masalah– masalah yang
berkaitan dengan predikat “susila” dan “tindak susila”, “baik” dan “buruk”.
4) Hubungan sistematik antara nilai, norma dan moral tersebut terwujud dalam
suatu tingkah laku praktis dalam kehidupan manusia.
5) Etika politik adalah termasuk lingkup etika sosial manusia yang secara harfiah
berkaitan dengan bidang kehidupan politik.
PANCASILA
SEBAGAI
ETIKA
POLITIK
Oleh Kelompok 5 :

1. Citra Dara Rahmadani (130741607070)


2. Denok Amelia Santi (130741516794)
3. Denny Rahmanto (130741607098)
4. Nur Indah Amalia (130741615798)
Pertanyaan Sesi 1
Iis : Maksud dari pancasila sebagai etika politik
berasas
legalitas?
Ela :Apa penyebab dan solusi para anggota DPR tidak
mempunyai etika contohnya ketika rapat mereka
telfon,
atau tidur?
Yana : Bagaimana cara meniadakan politik uang?

Anda mungkin juga menyukai