Anda di halaman 1dari 8

FINTECH

MANAJEMEN KEUANGAN DALAM EKONOMI DIGITAL

Mohamad Ropik – NIM. 2401182109


S2 MANAJEMEN – EKSEKUTIF 37
Fintech mengacu pada penggunaan teknologi untuk
memberikan solusi keuangan.
- Arner et al. (2015) -

Aplikasi teknologi digital untuk masalah- masalah


intermediasi keuangan .
- Aaron et al. (2017) -

Industri yang terdiri dari perusahaan-perusahaan yang


menggunakan teknologi agar sistem keuangan dan
penyampaian layanan keuangan lebih efisien DEFINISI FINTECH
- World Bank. (2016) -
Bagian dari model bisnis berdasar pada
penggunaan perangkat lunak dalam penyediaan
pelayanan keuangan.
Hasil gabungan antara jasa keuangan dengan teknologi Perusahaan fintech pada umumnya startup didirikan dengan
yang akhirnya mengubah model bisnis dari konvensional tujuan untuk menciptakan pasar baru dalam hal system keuangan
menjadi moderat. perusahaan yang ada yang kurang mengandalakan perangkat
lunak.
- Bank Indonesia - - Fintech weekly -
DISRUPTIVE
Fenomena Inovasi Disruptif juga terjadi di Industri Jasa Keuangan yang telah
men-disrupsi landscape Industri Jasa Keuangan secara global. Mulai dari
struktur industrinya, teknologi intermediasinya, hingga model pemasarannya
INNOVATION
kepada konsumen. Keseluruhan perubahan ini mendorong munculnya fenomena
baru yang disebut Financial Technology (Fintech)
Sebuah inovasi berhasil mentransformasi
suatu sistem atau pasar yang eksisting,
dengan memperkenalkan kepraktisan,
“…banking is kemudahan akses, kenyamanan, dan biaya
necessary, banks yang ekonomis
are not…” - Clayton M. Christensen & Joseph Bower (1995) -
-Bill Gates (1994)

page 3
FINTECH
EVOLUTION

Berbagai startup
ATM (Anjungan Teller
Pedagang bisa memesan produk melalui menawarkan alternative Keuangan internet murni
Mandiri) menjadi inovasi Already start;
telepon dan melakukan transaksi ke transaksi memimpin oleh pihak luar
paling penting dalam bidang Artificial Intelligent and
seluruh dunia tanpa repot dan masalah. keuangan/perbankan (bank).
keuangan. Blockchain
- JohnMaynard Keynes (1920) - (bukan tradisional) - Jack Ma (2015) -
- Paul Volcker (2009) -
- Jamie Dimon (2015) -

page 4
FINTECH
Type
PEER to PEER LENDING
PAYMENT, CLEARING & SETTLEMENT
mempertemukan antara pemberi pinjaman (investor)
Memberikan layanan sistem pembayaran baik yang diselenggarakan oleh industri dengan para pencari pinjaman dalam satu platform.
perbankan maupun yang dilakukan Bank Indonesia seperti Bank Indonesia Real Time Nantinya para investor akan mendapatkan bunga dari dana
Gross Settlement (BI-RTGS), Sistem Kliring Nasional BI (SKNBI) hingga BI scripless yang dipinjamkan.
Securities Settlement System (BI-SSSS).
Contohnya, Kartuku, Doku,iPaymu, Finnet dan Xendit.  Contohnya, Modalku, Investree, Amartha dan KoinWorks. 

E-AGGREGATOR MANAJEMEN RESIKO & INVESTASI


menggumpulkan dan mengolah data yang bisa dimanfaatkan konsumen untuk membantu Memberikan layanan seperti robo advisor (perangkat lunak
pengambilan keputusan. Startup ini memberikan perbandingan produk mulai dari harga, yang memberikan layanan perencanaan keuangan dan
fitur hingga manfaat. platform e-trading dan e-insurance.
Contohnya, Cekaja, Cermati, KreditGogo dan Tunaiku. Contohnya, Bareksa, Cekpremi dan Rajapremi. 

page 5
FINTECH
CONFIGURATION IN
INDONESIA
Dasar hukum penyelenggaraan FinTech dalam system
pembayaran di Indonesia :
• Peraturan Bank Indonesia No. 18/40/PBI/2016 tentang :
Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran
• Surat Edaran Bank Indonesia No. 18/22/DKSP perihal :
Penyelenggaraan Layanan Keuangan Digital
• Peraturan Bank Indonesia No. 18/17/PBI/2016 tentang: Uang
Elektronik

Organisasi yang mewadahi pelaku usaha Fintech


Peer to Peer (P2P) Lending atau Fintech
Pendanaan Online di Indonesia.

Sumber : CNBC Indonesia.

page 6
FINTECH
& POTENTIAL RISK
IMPLICATION

BAGI LAYANAN KEUANGAN BAGI KONSUMEN (RUMAH TANGGA & DUNIA USAHA)

• FinTech memiliki potensi untuk merestrukturisasi jasa keuangan • FinTech membuka peluang untuk mengakses jasa keuangan.
yang ada..Tidak ada lagi dominasi lembaga perantara • FinTech menawarkan kemudahan, kecepatan layanan,
(intermediari) keuangan tertentu di pasar keuangan dan kompetisi dan biaya yang lebih murah serta kenyamanan bagi konsumen dalam
yang terjadi berpotensi menurunkan tingkat harga jasa layanan menikmati layanan jasa keuangan.
keuangan.
• Implikasi dan dividen terpenting dari berbagai manfaat FinTech tersebut
• FinTech juga akan mengubah kontestabilitas dalam jasa layanan adalah inklusi keuangan (financial inclusion). Lebih lanjut diharapkan
keuangan karena relatif murahnya biaya bagi pendatang baru akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan
(new entrants) untuk memasuki pasar (He, et al., 2017). memungkinkan dilakukannya diversifikasi eksposur terhadap risiko
• Terjadinya perubahan komposisi (struktur) jasa layanan akan investasi secara keseluruhan.
membuka peluang terjadinya diversifikasi dan desentralisasi
yang berpotensi mendorong efisiensi dalam sistem keuangan.
POTENSI RESIKO
• Terciptanya transparansi sehingga dapat mengurangi—kalaupun
tidak dapat menghilangkan—informasi yang asimetris • Risiko keamanan data (cyber risks), privasi, dan kepemilikan data serta
(asymmetric information) dan memperbaiki kemampuan pelaku tata kelola (governance) data.
pasar dalam mengelola risiko.
• Risiko di atas turut berpengaruh pada operasional (operational risks)
perusahaan FinTech, infrastruktur pasar keuangan, atau bahkan sektor-
sektor yang rentan terhadap guncangan. Kristalisasi risiko-risiko
tersebut lebih lanjut bisa memiliki dampak sistemik terhadap sistem
keuangan secara keseluruhan.

page 7
LETS
DISCUSS

Anda mungkin juga menyukai