LATAR BELAKANG
METODE PENELITIAN
PROSES PEMBUATAN
PEMBAHASAN
TEMPE
KESIMPULAN
LATAR BELAKANG
Kingdom : Fungi
Divisio : Zygomycota
Kelas : Zygomycetes
Famili : Mucoraceae
Genus : Rhizopus
Spesies : Rhizopus oryzae
PERANAN JAMUR PADA
TEMPE
Jamur yang tumbuh pada kedelai tersebut menghasilkan enzim-enzim yang mampu
merombak senyawa organik kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga
senyawa tersebut dengan cepat dapat dipergunakan oleh tubuh,
•Pada tempe terdapat jamur Rhizopus oryzae yang mengalami fermentasi. Fermentasi
adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen).
Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi,
terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam
lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal. Reaksi dalam fermentasi
berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang dihasilkan.
Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana , melalui
fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh
ragi, dan digunakan pada produksi makanan.
•Persamaan Reaksi Kimia:
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol)
METODE
PENELITIAN
Pelaksanaan penelitian
dilaksanakan pada tanggal 16
November 2019 di Jalan Jermal XIV,
Medan Denai.
1. Oksigen
Oksigen dibutuhkan untuk pertumbuhan kapang.
Aliran udara yang terlalu cepat menyebabkan
proses metabolisme akan berjalan cepat
sehingga dihasilkan panas yang dapat merusak
pertum-buhan kapang.
2. Uap air
Uap air yang berlebihan akan menghambat
pertumbuhan kapang. Hal ini disebabkan karena
setiap jenis kapang mempunyai uap air optimum
untuk pertumbuhannya.
LANJUTAN
3. Suhu
Kapang tempe dapat digolongkan kedalam
mikroba yang bersifat mesofilik, yaitu dapat
tumbuh baik pada suhu ruang (25 - 270C).
4. Keaktifan Laru
Laru yang disimpan pada suatu periode tertentu akan
berkurang keaktifannya. Karena itu pada pembuatan
tempe sebaiknya digunakan laru yang belum terlalu lama
disimpan agar dalam pembuatantempetidak mengalami
kegagalan.
Faktor Yang Menyebabkan Kegagalan Dalam
Pembuatan Tempe
1. Kebersihan dan pengeringan kedelai.
Kebersihan merupakan factor penting yang perlu
diperhatikan. Jika kedelai tidak cukup kering, proses
fermentasi akan gagal dan kedelai akan cepat membusuk.
2. Suhu ruangan
Jika suhu terlalu panas akan menyebabkan overheating pada
calon tempe, sehingga kedelai akan mudah membusuk.
3. Kelembapan.
Jamur akan mudah tumbuh dengan tingat kelembapan ynag
cukup.
DAFTAR PUSTAKA
• Darajat, Duta Pakerti dkk. 2014. Jurnal Pangan dan Agroindustri. Influence of Fermentation Time
and Proportion of Dextrin to the Quality of Milk Tempeh Powder. Vol.2 No.1.
• Haliza, Winda. 2007. Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian. Pemanfaatan Kacang-Kacangan
Lokal Sebagai Substitusi Bahan Baku Tempe dan Tahu. Vol. 3.
• Nurcahyo, Heru. 2011. Diktat Bioteknologi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
• Rahayu,E.P. 2011. Pembuatan Tempe Sebagai Sumber Belajar Sub Materi Bioteknologi Untuk
Menarik Minat Berwirausaha Siswa SMA NEGERI 1 TUNJUNGAN BLORA. Naskah Skripsi.
Universitas Negeri Semarang.
• PUSIDO Badan Standardisasi Nasional, 2012. Tempe Persembahan Indonesia Untuk Dunia.
Jakarta: BSN.
• Purwoko, Tjahjadi. 2004. Kandungan Isoflavon Aglikon pada Tempe Hasil Fermentasi Rhizopus
microsporus var. oligosporus: Pengaruh Perendaman. Vol. 6 No.2.
Video Pembuatan Tempe
JAWABAN PERTANYAAN
Kenapa asam digunakan pada pembuatan tempe ? (Disna)
Jb : asam digunakan pada pembuatan tempe untuk menghilangkan
mikroorganisme yang beracun sehingga meningkatkan pertumbuhan
jamur (ragi).
Bagaimana pengaruh kesterilan pada pembuatan tempe? (Reza)
Jb : pada pembuatan tempe diperlukan kestreilan, jika tidak steril maka
kualitas tempe akan berkurang seperti tempe mudah busuk.