Isu Kepemilikan
Konsolidasi
McGraw-Hill/Irwin Copyright © 2005 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.
ISU KEPEMILIKAN KONSOLIDASI
9-2
• Pembahasan bab ini ditujukan untuk memberikan pemahaman
mendasar atas beberapa masalah konsolidasi yang timbul dalam
situasi kepemilikan kompleks yang sering ditemui dalam praktik.
Pembahasan meliputi topik-topik
1. Saham preferen anak perusahaan yang beredar
2. Perubahan dalam kepemilikan induk perusahaan pada anak
perusahaan
3. Kepemilikan bertingkat
4. Kepemilikan timbal balik
5. Dividen saham anak perusahaan
9-3
Saham Preferen anak perusahaan yang beredar
• Banyak perusahaan yang memiliki lebih dari satu jenis saham yang
beredar
• Setiap jenis efek biasanya mempunyai fungsi tertentu dan setiap
jenis juga mempunyai hak-hak dan fitur-fitur yang berbeda
• Karena pemegang saham preferen mempunyai klaim atas aset
bersih anak perusahaan, harus ada perhatian khusus mengenai
bagaimana menyajikan klaim tersebut dalam penyusunan laporan
keuangan konsolidasi.
• Pemegang saham preferen umumnya mempunyai hak lebih dulu
dari pemegang saham biasa dalam hal dividen dan distribusi aset
pada saat likuidasi.
• Pemegang saham preferen biasanya tidak mempunyai hak untuk
memilih, sehingga kepemilikan dalam saham preferen umumnya
tidak menyebabkan timbulnya pengendalian, berapapun jumlah
saham yang dimiliki
9-4
Subsidiary Preferred Stock Outstanding
9-5
contoh
9-6
Alokasi laba bersih PT Anak
Laba yang dialokasikan ke kepemilikan nonpengendali untuk tahun 2001 adalah total
dividen preferen PT Anak dan bagian 20% pemegang saham biasa nonpengendali PT
Anak sebesar Rp.38 juta dan sisa laba setelah dikurangi dividen preferen
Dividen preferen PT Anak Rp.12.000.000
Laba yang dialokasikan ke pemegang saham biasa
nonpengendali PT Anak (Rp.38 juta x 0,2) 7.600.000
Pendapatan kepemilikan nonpengendali Rp.19.600.000
9-7
Ayat jurnal eliminasi
9-9
Contoh saham preferen yang dimiliki oleh Induk Perusahaan
9-10
Ayat jurnal eliminasi
Pendapatan dari Anak Perusahaan 30.400.000
Dividen diumumkan-saham biasa 24.000.000
Investasi pada saham biasa PT Anak 6.400.000
(mengeliminasi pendapatan dari anak perusahaan)
Pendapatan dividen-saham preferen 7.200.000
Dividen diumumkan –saham preferen 7.200.000
Pendapatan untuk kepemilikan nonpengendali 12.400.000
Dividen diumumkan-saham preferen 4.800.000
Dividen diumumkan-saham biasa 6.000.000
Kepemilikan non pengendali 1.600.000
(mengeliminasi lab ke kepemilikan nonpengendali)
Saham biasa-PT Anak 200.000.000
Saldo laba-1 januari 100.000.000
Investasi pada sham biasa PT Anak 240.000.000
Kepemilikan nonpengendali 60.000.000
Saham preferen-PT Anak 100.000.000
Investasi pada saham preferen PT Anak 60.000.000
Kepemilikan nonpengendali 40.000.000
9-11
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan ayat jurnal
tersebut di atas adalah :
1. Bagian PT Induk sebesar 60% atas saham preferen PT Anak
dieliminasi terhadap akun investasi saham. Sisa saham preferen
dimasukkan dalam kepemilikan nonpengendali
2. Pendapatan dividen PT Induk dari investasinya di saham preferen
PT Anak dieliminasi terhadap bagiannya atas dividen diumumkan
PT Anak
3. Laba yang dialokasikan ke pemilikan nonpengendali termasuk laba
PT Anak yang menjadi hak pemegang saham selain PT Induk.
Begitu pula, total kepemilikan minoritas termasuk ekuitas pemegang
saham PT Anak yang menjadi hak pemegang saham selain PT
Induk
9-12
SAHAM PREFEREN ANAK PERUSAHAAN DENGAN FITUR KHUSUS
9-13
• Jika terdapat dividen belum dibagikan atas saham preferen kumulatif
anak perusahaan, harus ada pengakuan dalam konsolidasi atas
klaim pemegang saham preferen dengan mengalokasikan saldo
laba sejumlah dividen yang belum dibayarkan tersebut ke hak
saham preferen
• Tidak diperlukan prosedur konsolidasi khusus sehubungan dengan
dividen yang belum dibayarkan atas saham preferen non-kumulatif
anak perusahaan.
• Fitur partisipasi saham preferen memungkinkan pemegang saham
preferen untuk menerima pembagian laba yang lebih besar dari tarif
dividen dasar saham preferen.
• Walaupun beberapa saham preferen mempunyai fitur partisipasi,
terdapat berbagai jenis perjanjian partisipasi. Setelah tingkatan
partisipasi ditentukan, bagian laba dari aset bersih anak perusahaan
yang sesuai dialokasikan ke hak saham preferen dalam laporan
keuangan konsolidasi
9-14
• Banyak saham preferen yang dapat ditarik, ketika harga penarikannya
sering lebih tinggi dari nilai nominalnya.
• Jumlah yang dibayarkan untuk menarik saham preferen anak
perusahaan yang dapat ditarik berdasarkan perjanjian saham preferen
dipandang sebagai klaim pemegang saham preferen atas aset bersih
anak perusahaan dan ekuitas pemegang saham anak perusahaan
sejumlah tersebut dialokasikan ke hak saham preferen dalam
penyusunan neraca konsolidasi.
• Contoh Kasus
PT Anak menerbitkan 12% saham preferen dengan nilai nominal
Rp.100.000.000 pada tanggal 1 Januari 20x0 dan saham tersebut
mempunyai fitur kumulatif, non-partisipasi dan dapat diatrik pada harga
105. Tidak ada dividen yang diumumkan untuk saham preferen selama
tahun 20x0. Pada tanggal 31 Desember 20x0, PT Induk membeli 80%
saham biasa PT Anak seharga Rp.240.000.000 dan pada tanggal 1
januari 20x1, PT Induk membeli 60% saham preferen PT Anak seharga
Rp.61.000.000
9-15
Saham Preferen Rp.100.000.000
Saham Biasa 200.000.000
Saldo Laba 100.000.000
Total Ekuitas Pemegang Saham Rp.400.000.000
Jumlah yang dialokasikan ke pemegang preferen dalam penyusunan neraca konsolidasi pada
Jumlah ini dialokasikan antara PT Induk dan pemegang saham nonpengendali dengan
perhitungan berikut :
Bagian PT Induk atas hak saham preferen (Rp.117.000.000 x 0,60)
Bagian pemegang saham nonpengendali atas hak saham Rp.72.200.000
preferen(Rp.117.000.000 x 0,40) 46.800.000
9-16
Karena hak asaham preferen lebih besar dari nilai nominal saham preferen sebesar
Rp.117.000.000 bagian saldo laba PT Anak yang menjadi hak pemegang saham biasa
dikurangi oleh jumlah tersebut. Karena itu total klaim aset bersih pemegang saham PT
9-17
Hak saham biasa PT Anak:dialokasikan di antara PT Induk dan pemegang saham
9-18
Ayat jurnal eliminasi
Saham Biasa – PT Anak 200.000.000
Saldo Laba 83.000.000
Diferensial 13.600.000
Investasi pada saham biasa PT Anak 240.000.000
Kepemilikan nonpengendali 56.600.000
(mengeliminasi invesatasi saham biasa)
Rp.83.000.000 = Rp.100 juta – Rp.17 juta
Rp.13,6 juta = Rp.240 juta – Rp.283 juta x 0,80)
Rp.56.600.000 = Rp.283.000.000 x 0,2
Saham preferen -PT Anak 100.000.000
Saldo laba-1 januari 17.000.000
Investasi pada saham preferen PT Anak 61.000.000
Tambahan modal disetor 9.200.000
Kepemilikan nonpengendali 46.800.000
(mengeliminasi invesatasi saham preferen)
Rp.17.000.000 = Rp.117 juta – Rp.100 juta
Rp.9,2 juta = (Rp.117 jutax0,6) – Rp.61 juta
Rp.46.800.000 = Rp.117.000.000 x 0,4
9-19
Total kepemilikan nonpengendali pada tanggal 1 januari 20x1 terdiri atas kepemilikan
Selisih antara biaya perolehan investasi PT Induk atas saham preferen PT Anak dan
9-20
PERUBAHAN PADA KEPEMILIKAN INDUK PERUSAHAAN
9-21
Pembelian saham tambahan oleh Induk Perusahaan dari Non-afiliasi
9-22
• PT Induk membeli 80% kepemilikan di PT Anak dalam beberapa
pembelian sbb :
Tanggal Persentase Biaya Nilai Buku Diferensial
pembelian kepemilikan perolehan
yang dibeli
1 Jan 2000 20 Rp. 56 juta Rp. 52 juta Rp. 4 juta
31 Des 2000 10 35 juta 30 juta 5 juta
1 jan 2002 50 185 juta 160 juta 25 juta
80 Rp.276 juta Rp.242 juta Rp. 34 juta
9-24
Induk Perusahaan membeli Saham Tambahan nonafiliasi
9-25
Parent’s Sale of Subsidiary Shares to Nonaffiliate
9-26
Contoh
Pada tanggal 31 Des 2000 PT Anak memiliki 20.000 saham biasa beredar
dengan total nilai nominal Rp.200 juta dan saldo laba Rp.100 juta.
Pada tgl. Tersebut, PT Induk mengakuisisi 80% kepemilikan di PT
Anak dengan membeli 16.000 saham biasa dengan nilai nominal
Rp.10.000 pada nilai bukunya sebesar Rp.240 juta (Rp.300 juta x
0,80). PT Anak melaporkan laba bersih Rp.50 juta pada tahun 2001
dan membayar dividen sebesar Rp.30 juta. Pada tgl. 1 Januari 2002
PT Induk menjual 1.000 lembar saham biasa PT Anak ke non-afiliasi
seharga Rp.19 juta.
Penjualan ini menyebabkan kepemilikan PT Induk di PT Anak menjadi
75% (15.000 : 20.000). Pada tanggal penjualan, PT Anak mempunyai
total ekuitas pemegang saham sebesar Rp.320 juta, terdiri atas saham
biasa sebesar Rp.200 juta dan saldo laba sebesar Rp.120 juta
9-27
• Nilai tercatat investasi PT induk di PT Anak
menggunakan metode ekuitas pada tgl. Penjualan
mencerminkan bagian PT Induk atas laba bersih dan
dividen PT Anak tahun 2001 sbb
Biaya perolehan investasi 31 Desember 2000 Rp.240.000.000
Bagian PT Induk atas laba bersih PT Anak
tahun 2001 (Rp.50 juta x 0,80) 40.000.000
Bagian PT Induk atas dividen PT Anak tahun
2001 (Rp.30 juta x 0,80) (24.000.000)
Saldo investasi 1 Januari 2000002 Rp. 256.000.000
1 Januari 2002
Kas 19.000.000
9-29
Saham biasa _ PT Anak 200.000.000
Saldo laba, 1 januari 120.000.000
Investasi pada saham bisa PT Anak 240.000.000
Kepemilikan nonpengendali 80.000.000
Mengeliminasi investasi pada saham biasa
Anak
Rp.240.000.000=Rp.320.000.000 x 0,75
Rp.80.000.000 = Rp.320.000.000 x 0,25
9-30
Konsolidasi setelah tahun 2002
9-31
Penjualan Saham Tambahan Anak Perusahaan ke Nonafiliasi
9-37
Subsidiary’s Purchases of
Shares from Parent
9-39
Struktur kepemilikan kompleks
Perusahaan
Perusahaan Perusahaan
B C
9-41
Kepemilikan Bertingkat (multilevel
ownership)
• Induk perusahaan hanya mempunyai
pengendalian tidak langsung (indirect
control) atas perusahaan yang dikendalikan
oleh anak perusahaan
Perusahaan
Perusahaan
Perusahaan
C
9-42
Kepemilikan Timbal Balik (reciprocal
owneship atau mutual holding)
• Induk perusahaan memiliki mayoritas saham biasa
anak perusahaan dan anak perusahaan memiliki
sebagian saham biasa induk perusahaan. Jika
kepemilikan timbal balik tidak diperhitungkan dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasi, maka
sebagian dari jumlah yang dilaporkan akan
dinyatakan terlalu tinggi
Perusahaan
Perusahaan
9-43
Kepemilikan dan pengendalian
bertingkat
• Dalam banyak kasus, perusahaan mendirikan
tingkatan perusahaan yang bertingkat untuk
menjalankan operasi yang terdiversifikasi.
9-45
Multilevel Ownership and Control
9-46
Multilevel Ownership and Control
9-47
Contoh
• PT Induk membeli 80% saham biasa PT Anak
pd tgl 31 Des 2000, pd nilai bukunya Rp.240 juta
• PT Anak membeli 90% saham biasa PT Bahtera
pada tgl 1 Jan 2001, pada nilai bukunya
Rp.162Juta. Pada tanggal akuisisi, PT Bahtera
mempunyai saham biasa Rp.100Juta dan saldo
laba Rp.80 juta
• Selama tahun 2001, PT Bahtera melaporkan
laba bersih sebesar Rp.10 juta dan umumkan
dividen sebesar Rp.8 juta. PT Anak melaporkan
laba operasi terpisah Rp. 50 juta dan umumkan
dividen Rp.30 juta
9-48
31/12/2000
I
80%
KNP
A
20%
KNP
1/1/2001
B
10%
90%
9-49
PT Induk PT Anak PT Bahtera Kepemilikan
non
pengendali
Laba operasi 140.000.000 50.000.000 10.000.000
Laba dari :
PT Bahtera 9.000.000 1.000.000
PT Anak 47.200.000 11.800.000
Laba bersih 187.200.000 59.000.000 10.000.000 12.800.000
Laba Operasi
PT Induk 140.000.000
PT Anak 50.000.000
PT Bahtera 10.000.000
Total laba terpisah 200.000.000
Kepemilikan nonpengendali pada
PT Bahtera (10.000.000 x 0,10) 1.000.000
PT Anak (59.000.000 x 0,20) 11.800.000
Total kepemilikan nonpengendali (12.800.000)
Laba bersih konsolidasi 187.200.000
9-50
Jurnal eliminasi
9-51
Jurnal eliminasi
9-52
PT Induk PT Anak PT Bahtera Kepemilikan
non
pengendali
Laba operasi 140.000.000 50.000.000 10.000.000
Laba belum
direalisasi (5.000.000) (10.000.000) (3.000.000)
Laba operasi
direalisasi 135.000.000 40.000.000 7.000.000
Laba dari :
PT Bahtera 6.300.000 700.000
PT Anak 37.040.000 9.260.000
Laba bersih 172.040.000 6.300.000 7.000.000 12.800.000
9-53
Dividen Saham Anak Perusahaan
9-58
• Pada saat penyusunan laporan keuangan
konsolidasi pada akhir tahun 2001, ayat jurnal
eliminasi yang biasa dimasukkan dalam kertas
kerja. Jika anak perusahaan telah
mengumumkan dividen saham, ayat jurnal untuk
mengeliminasi akun investasi dan saldo ekuitas
pemegang saham anak perusahaan pada awal
periode akan menjadi sbb :
Saham biasa-PT Anak 200.000.000
Saldo laba-1 januari 100.000.000
Investasi pada saham PT Anak 240.000.000
Kepemilikan nonpengendali 60.000.000
Mengeliminasi saldo investasi awal
9-59
• Dengan adanya pengumuman dividen saham
oleh anak perusahaan, semua ayat jurnal
eliminasi sama kecuali ayat jurnal eliminasi
investasi.
Saham biasa-PT Anak 250.000.000
Saldo laba-1 januari 100.000.000
Investasi pada saham PT Anak 240.000.000
Kepemilikan nonpengendali 60.000.000
Dividen saham diumumkan 50.000.000
Mengeliminasi saldo investasi awal
Rp.250 juta = Rp.200 juta + Rp.50 juta
Rp.50 juta = Rp.200 juta x 0,25
9-60
Pengaruh terhadap periode-periode
berikutnya
• Pada akhir tahun 2001, pengumuman dividen
saham telah ditutup dan menjadi akun saldo
laba anak perusahaan, serta tidak muncul
secara terpisah dalam laporan keuangan pada
periode-periode berikutnya. Dividen saham
mengakibatkan saldo saham biasa lebih tinggi
Rp. 50 juta dan saldo laba lebih rendah Rp.50
juta pada pembukuan anak perusahaan
dibandingkan jika tidak ada dividen saham.
• Ayat jurnal eliminasi investasi dalam kertas kerja
konsolidasi harus mencerminkan perubahan
saldo tersebut
9-61
Saham biasa-PT Anak 200.000.000
Saldo laba-1 januari 120.000.000
Investasi pada saham PT Anak 256.000.000
Kepemilikan nonpengendali 64.000.000
Jika PT Anak mengumumkan dividen saham salam tahun 2001, maka ayat jurnal
9-62
Chapter 9
End of Chapter
McGraw-Hill/Irwin Copyright © 2005 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.