Anda di halaman 1dari 16

‘’Menari disaat

pendemi’’
Pembungkaman rakyat
dengan dalih pandemi
Covid-19, disaat praktik
Oligarki masih menghantui.
Jeffrey A. Winters adalah seorang ilmuwan politik Amerika dari Northwestern
University, yang mengkhususkan diri dalam studi oligarki. Dia telah banyak
menulis tentang Indonesia dan oligarki di Amerika Serikat.

 Teori oligarki digunakan untuk menggambarkan


kekuatan-kekuatan yang menjadi lingkar inti
kekuasaan di Indonesia, yang mendominasi
struktur ekonomi dan struktur politik Indonesia
pasca-Orde Baru (Hadiz dan Robison, 2004)
 Sementara Jeffrey A. Winters menekankan motif
mengejar kekayaan pribadi dalam mengidentifikasi
oligarkh. Oligarkh adalah mereka yang menggunakan
harta untuk mempertahankan kekayaannya. Ia selalu
berupa individu, bukan lembaga atau instansi.
Sedangkan oligarki merupakan politik
mempertahankan kekayaan oleh mereka yang kaya.
Oligarki, bagi Winters, tidak selalu merujuk kepada
tindakan politik yang dilakukan oligarkh.
 AsumsiTeori Winters menempatkan oligarki
dalam dua dimensi. Pertama, adalah dasar
kekuasaan para oligarkh yang bersumber dari
kekayaan material; dan kedua, bentuk
kekuasaannya yang susah dipecahkan dan
jangkauannya yang bersifat sistemik
‘ ‘’Oligarki adalah bentuk kekuasaan minoritas
terkonsentrasi pada kelompok kecil individu yang
memiliki basis kekayaan material’’.

 ‘’Tujuan para oligarkh mengendalikan


sumberdaya material yang besar adalah utk
mempertahankan atau meningkatkan kekayaan
dam posisi sosialnya’’.
Empat Tipe Oligarki
 Oligarki Panglima, yaitu Oligarki yang muncul dengan kekuasaan
pemaksa (kekerasan) secara langsung ada pada dirinya dan
memiliki senjata untuk mendapatan kekayaan. (masa pra sejarah,
Eropa zaman pertengahan, dan berakhir dengan keluarga yang
berseteru di Pegunungan)
 Oligarki penguasa kolektif. Oligarki jenis ini memiliki kekuasaan
dan berkuasa secara kolektif melalui lembaga yang memiliki norma
atau aturan main. (komisi mafia, pemerintahan Yunani-Roma, juga
menurut Winters adalah praktek politik di Indonesia pasca
Soeharto),
 Oligarki Sultanistik. Wewenang dan kekerasan hanya dikuasai
oleh penguasa utama, sedangkan para Oligarki lainnya
menggantungkan pertahanan kekayaan dan hartanya pada Oligark
tunggal tersebut. (Oligarki Sultanistik ini pada rejim Soeharto).
 Oligarki Sipil. Karena hak milik dan pertahanan harta telah
disediakan oleh negara, maka fokus Oligark hanya pada
pertahanan pendapatan, yaitu upaya untuk mengelak dari
jangkauan negara untuk meredistribusi kekayaan, misal melalui
pajak progresif. (Amerika dan India memang bersifat demokratis
secara prosedural, tetapi di Singapura dan Malaysia bersifat
otoriter)
Oligarki Masih Menghantui ?
 Menghantui wakil rakyat atau jadi wakil dari oligarki?
Menghantui menurut hemat penulis adalah sesuatu yang semacam
mengintai/pengintaian dan setiap saat bisa menjadi aktual.
Diskursus menggambarkan aktualisasi dalam bernegara. Tanpa
interakasi yang jelas dan terbuka, semua ditutupi demi kepentingan
individu maupun kolektif. Bahkan menjadi bancakan berbagai pihak
dan utamanya mereka adalahelite-elite kaya atau yang bisa disebut
manusia oligarki.
 Para oligark mempergunakan kekayaanya untuk mendapatkan
posisi sosial yang eksklusif. Peranan pemerintah di beberapa
negara memang masih terlihat aktual. Akan tetapi, para
pemimpin pemerintahan dan segelintir elit yang mendukung
mereka (atau takut pada mereka) tidak begitu peduli pada
pertumbuhan ekonomi. Mereka hanya peduli pada bagaimana
mempertahankan bagian keuntungan yang mereka peroleh dari
sistem tersebut.
 Rakyatmerupakan sebuah bagian dari suatu
negara serta unsur yang penting dalam
pemerintahan. Rakyat terdiri dari beberapa orang
yang memiliki ideologi sama dan tinggal di
pemerintahan atau daerah yang sama serta
memiliki hak dan kewajiban yang sama yakni
untuk membela negaranya jika diperlukan.
Tangisan Rakyat
‘’ Tuan
Bukalah mata
Lihatlah semua
Jangan lagi kau mengelak
Jangan lagi kau bermegahan
Ketika semesta terengah’’
Salus Populi Suprema Lex Esto
 kalimat yang akhir-akhir ini menjadi trendi diucapkan
mulai Presiden, Ketua gugus tugas percepatan
penanganan Covid-19 hingga Kapolri, dan masyarakat
ikut membahas kalimat tersebut diatas dengan
multitafsir.

 merupakan adagium hukum yang pertama diucapkan


oleh Cicero seorang filsuf berkebangsaan Italia yang
bermakna "Keselamatan Rakyat Merupakan Hukum
Tertinggi.“
lanjutan
 Sudah semestinya azaz ini bisa di implemetasikan kepada
khalayak umum, khususnya rakyat yang masih banyak
mendapatkan uluran bantuan kita, tanpa ada gaduh yang
tak seharusnya melanda. Oleh karenanya implikasi berfikir
yang empiris terkait permasalahan saat pandemi alangkah
eloknya, semua elemen masyarakat, dan pemerintahan satu
kesatuan terintegrasi dalam memerangi pandemi covid-19
dan khususnya pemerintah di dalam penanganan wabah
ini, bijak dalam menghindarkan berbagai kerusakan, apalai
terkait kesejahteraan masyarakat.
Perspectif Oligarki Millenial
 Polemik Kartu Prakerja dan Staf Khusus Milenial
 Kenaikan BPJS
 Pengesahan UU Minerba

Semua masih dalam tahapan yang wajar dan normal, dan masih dalam
skema peraturan perundang-undangan yang pasti, kita sebagai juris
jangan sampai terkontaminasi dengan hal-hal yang belum jelas
kepastianya, apapun itu, kalaupun memang perihal yang sedemikian
yang kita anggap benar, kita wajib memperluas pengetahuan, lekatkan
azaz dan teori dan ikut berpartisipasi aktif dalam kajian keilmuan dan
menempatkan organisasi mahasiswa dalam bentuk yang baik dan
bermoral, dan bijak dalam menghadapi permasalahan.
 Kalau ada komunikasi lucu-lucuan, begini:
1. Rakyat, ‘’ tuan-tuan yg ada disana, maaf padahal
situasinya lagi pandemi covid-19! Bahas RUU Minerba
yang berkepentingan orang banyak termasuk
masyarakat adat, kok tertutup, terus ngebut, kok bisa?
Ada apa?
2. Oligark, “ pokoknya sahkan, sahkan, sahkan, kita bagi
hasil!
3. Pemerintah, hehehe..siap boss! Laksanakan!
Terima kasih,
bijak dan sukses

Anda mungkin juga menyukai