,Apt
EMULSI 1
EMULSI
Sistem heterogen yang mengandung dua fasa cairan :
air air
Emulsi Temporer
Orientasi Molekuler Emulsifier
Komponen emulsi
- Menurut Lachman
1. Bioavalaibilitas besar
3. Penerimaan pasien mudah diberikan pada anak-
anak
4. Rasa obat, minyak jeruk bisa ditutupi oleh
penambahan zat tambahan lain.
5. Formulasi, karena bisa mempertahankan
stabilitas obat yang larut dalam minyak.
-
Kerugian emulsi
- Menurut Lachman
1. Sulit diformulasikan karena harus
mencampur 2 fase yang tidak tercampurkan.
2. Mudah ditumbuhi oleh mikroba karena
adanya air.
3. Kestabilan fisika dan kimia
- Menurut Ansel
1. Emulsi merupakan suatu campuran yang
tidak stabil secara termodinamika.
2. Jika pengocokan ditentukan, tetesan akan
bergabung menjadi satu dengan cepat.
3. Biasanya hanya satu fase yang bertahan
dalam bentuk tetesan.
Teori terbentuknya emulsi
Flavoris
Odoris
Preservative , yg sering digunakan metil, etil,
propil dan butil paraben, asam benzoat dan
senyawa amonium kuarterner
Antioksidan, yg sering digunakan asam
askorbat, alpha tokoferol, asam sitrat, propil
galat dan asam galat
Metode pembuatan emulsi
1. Penampakan visual
• Jika zat warna yang digunakan zat warna yang larut dalam
minyak
- Emulsi yang dapat tercampur merata adalah tipe w/o
- Emulsi yang tidak dapat tercampur merata adalah tipe o/w
Emulsi+larutan Sudan III dapat memberi
warna merah pada tipe W/O, Sudan III larut
dlm minyak
Emulsi+lar metilen blue, memberikan warna
biru utk tipe O/W
4. Metode Penyerapan
Dengan konduktivitas listrik, menggunakan kawat , neon dan stop kontak. Kawat
dihub secara seri, lampu neon akan menyala jika elektroda dicelupkan dalam emulsi
tipe O/W dan mati jika tipe emulsi W/O
6. Metode Flourensi Cahaya