Anda di halaman 1dari 7

SISTEM PENGHANTARAN OBAT TERTARGET, MACAM, JENIS-JENIS SISTEM PENGHANTARAN, DAN

APLIKASINYA

Lina Winarti
Departemen Farmasetika, Fakultas Farmasi Universitas Jember

ABSTRACT

Development of methods to improve delivery of drugs for treating dangerous disease like cancer and viral
infections are very important today. Selectivity in therapy is needed, hence capability to deliver drugs at specific site
being studied in order to reduce toxicity and unwanted side effect at non target site. Many drugs delivery from
passive targeting to active targeting delivery will be improved to reach that purpose. Because this system is very
important for cancer therapy, many cytotoxic agent have been approved by clinical examination. Besides that
targeting drug delivery is very useful for neurological diseases such as alzhemier, liver diseases, kidney, lung, and
colon diseases.

Keywords: Targeting drug delivery, kinds of targeted drug delivery, targeting delivery vehicle, application of
targeting drug delivery.

Korespondensi (Correspondence): lhinna_w@yahoo.com

Pengembangan metode untuk pada target spesifik. Kebanyakan sistem


memperbaiki penghantaran obat yang penghantaran obat bersifat tertarget pasif,
digunakan pada penyakit-penyakit yang sehingga untuk mengkonversi menjadi sistem
membahayakan jiwa seperti kanker dan penghantaran tertarget aktif, sistem
infeksi virus sangat dibutuhkan saat ini. penghantaran obat dibuat lebih pintar
Menurut Paracelsus (1493-1541) semua melalui penggabungan dengan ligan yang
substansi adalah racun, tidak ada satupun dapat dikenali oleh reseptor pada target sel.
yang bukan racun, dosis yang tepat yang Keuntungan sistem penghantaran tertarget
membedakan antara racun dan obat. Oleh selain dapat mengurangi toksisitas dengan
karena itu kemampuan penghantaran obat mengurangi efek samping yang ditimbulkan,
pada target spesifik banyak diteliti dan juga dapat meningkatkan kepatuhan pasien
dikembangkan dalam penelitian farmasi dan mereduksi biaya pemeliharaan
untuk mengurangi toksisitas dan efek samping kesehatan.
yang tidak diinginkan pada tempat
nontarget1. KONSEP SISTEM PENGHANTARAN OBAT
Selektifitas dalam pengobatan TERTARGET
sangat dibutuhkan, sebagai contoh Sistem penghantaran obat tertarget
pengobatan kanker. Kanker merupakan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu sistem
penyakit komplek dimana antara sel kanker tertarget aktif dan tertarget pasif. Sistem
dan sel normal tidak dapat dibedakan, penghantaran tertarget pasif bertujuan
sehingga banyak obat kanker yang meningkatkan konsentrasi obat pada tempat
menunjukkan bahwa antara rasio efek aksi melalui pengurangan interaksi yang tidak
samping dan efek bermanfaatnya saling spesifik dengan mendesain sifat fisikakimia
overlap. Hal tersebut merupakan tantangan sistem penghantaran yang digunakan,
bagi industri farmasi untuk mengembangkan meliputi: ukuran, muatan permukaan,
sistem penghantaran tertarget yang memiliki hidrofobisitas permukaan, sensitivitas pada
fungsi spesifik pada target aksi tertentu. pemicu, dan aktivitas permukaan sehingga
Tujuan utama pengembangan dapat mengatasi barier anatomi, seluler, dan
sistem penghantaran tertarget adalah untuk subseluler dalam penghantaran obat. Contoh
meningkatkan kontrol dosis obat pada sistem penghantaran jenis ini yaitu: liposom,
tempat spesifik seperti pada sel, jaringan, mikro/nanopartikel, misel, dan konjugat
atau organ, sehingga akan mengurangi efek polimer. Sebaliknya sistem penghantaran
samping yang tidak diinginkan pada organ tertarget aktif merupakan sistem
non target. Suatu molekul obat sangat sulit penghantaran tertarget pasif yang dibuat
mencapai tempat aksinya karena jaringan lebih spesifik dengan penambahan homing
seluler yang komplek pada suatu organisme, device yaitu suatu ligan yang dapat dikenali
sehingga sistem penghantaran ini berfungsi oleh suatu reseptor spesifik kemudian
untuk mengarahkan molekul obat mencapai berinteraksi dengan reseptor tersebut yang
sasaran yang diinginkan. bertujuan untuk meningkatkan konsentrasi
Konsep sistem penghantaran obat obat pada tempat yang diinginkan.
tertarget mulai dikembangkan pada awal
abad 20 ketika Paul Erlich menemukan SISTEM PENGHANTARAN TERTARGET PASIF
konsep magic bullet yang menekankan Desain sistem penghantaran obat
pada penghantaran obat yang ditujukan yang baik dan berhasil digunakan dalam

75

Stomatognatic (J. K. G Unej) Vol. 10 No. 2 2013: 75-81

terapi harus memperhatikan barier yang harus diperhatikan pada partikel dengan ukuran
dilalui oleh obat sehingga sampai pada 100nm hingga 7m karena partikel dengan
tempat aksi. Selain itu pemahaman tentang ukuran ini akan mudah dikenali dan
sifat unik tertentu dari target sel dan jaringan dibersihkan oleh sistem tersebut3.
juga perlu dipertimbangkan agar dapat
mendesain sistem penghantaran yang dapat Hidrofobisitas Permukaan
mengakumulasi obat pada target aksi. Sistem fagosit mononuklear bertugas
Terdapat 3 pertimbangan utama untuk membersihkan partikel asing dari tubuh
membentuk sistem penghantaran yang stabil, seperti virus, bakteri, dan protein
yaitu (1) sistem tersebut harus memiliki terdenaturasi. Proses pembersihan oleh sistem
stabilitas fisikakimia yang cukup sehingga ini diawali dengan adsorbsi opsonin (plasma
obat tidak terdisosiasi atau terdekomposisi protein) pada permukaan partikel asing yang
dari sistem penghantarnya sebelum masuk, kemudian makrofag mengenali
mencapai tempat aksi2, (2) setelah sampai partikel yang terbungkus opsonin dan
pada target aksi, sistem penghantar harus melakukan fagositosis. Tendensi makrofag
melepaskan obat dalam jumlah yang cukup untuk mengambil partikel yang bersifat lipid
untuk menimbulkan efek terapi3, (3) sistem digunakan untuk mendesain liposom tertarget
penghantar yang digunakan (carrier) harus pada sistem fagosit mononuklear untuk
terdegradasi dan dapat dieliminasi dari tubuh mempotensiasi sistem imun dengan
untuk menghindari toksisitas jangka panjang menggunakan interferon- sebagai agen
atau imunogenisitas4 5. pengaktif makrofag. Sebaliknya apabila
Sifat fisikakimia sistem penghantaran sistem penghantaran didesain untuk tertarget
obat berperan penting pada aktivitas in vivo, pada sel lain maka interaksi dengan sistem
antara lain berat molekul, ukuran, fagosit mononuklear harus diminimalisir
hidrofobisitas permukaan, muatan dengan melapisi partikel dengan material
permukaan, dan sensitivitas pada trigger. bersifat hidrofilik seperti PEG (polietilenglikol).
Liposom yang dilapisi dengan PEG tersirkulasi
Berat Molekul dan Ukuran lebih lama di dalam tubuh dibanding liposom
Ukuran dan berat molekul sistem yang tidak dibungkus dengan material
penghantaran obat yang optimal hidrofilik10 11.
dipengaruhi oleh fisiologi sirkulasi dan ekskresi.
Molekul berukuran 30kDa atau kurang akan Muatan Permukaan
mengalami eliminasi yang cepat melalui Sediaan liposom yang bersifat netral
tubulus ginjal, demikian pula molekul-molekul akan tersirkulasi lebih lama dalam tubuh,
metabolit obat yang sudah ditransformasi sedangkan yang muatan permukaannya
menjadi lebih hidrofil serta berukuran kecil negatif akan cepat dibersihkan oleh sel
akan sangat mudah dikeluarkan melalui Kupfer yang ada di liver12 13. Liposom dengan
ginjal. Untuk menghindari pembersihan cepat muatan positif akan berinteraksi dengan
melalui ginjal, sistem penghantaran didesain muatan negative plasma protein dalam
dengan ukuran lebih dari 30 kDa6. Selain itu sel sirkulasi darah sehingga dikenali sebagai
endotelial pembuluh darah juga merupakan obyek asing oleh sistem imun14. Namun
hambatan penetrasi obat karena antara satu demikian apabila muatan positif permukaan
sel dengan sel yang lain bersatu dengan berlebih maka akan berinteraksi kuat dengan
ikatan yang kuat dan ketat (tight junction) proteoglikan pada sel endothelial yang
yang sukar ditembus molekul dengan ukuran bermuatan negatif dan terdeposit di tempat
> 10 nm. Namun demikian terdapat organ- tersebut sehingga pada sistem penghantaran
organ yang dapat dilalui oleh sistem yang membawa material genetik seperti DNA
penghantaran dengan ukuran diameter 100 dapat memediasi ekspresi gen pada sel
hingga 200nm seperti liver, limpa, dan sumsum endotelial tersebut15.
tulang karena organ ini memiliki kapiler
sinusoidal, sehingga suatu sistem Sensitifitas Terhadap Pemicu
penghantaran obat dapat berdifusi ke dalam Desain sistem penghantaran yang
ruang interstitial organ ini dengan mudah. pelepasannya dapat dipicu oleh suatu trigger
Pada tumor yang padat sel endotelial kurang dibuat dengan penggabungan suatu
terbentuk dengan baik sehingga material fisikakimia fungsional yang stabil
memungkinkan penetrasi partikel > 200 nm. selama distribusi namun sensitif dengan
Pada tumor juga terdapat sistem limfatik yang berbagai stimulus di tempat aksi. Stimulus
kurang sempurna sehingga pembersihan yang menginduksi pelepasan obat dapat
partikel asing juga buruk7 8. Fenomena ini berupa faktor eksternal seperti panas, radiasi,
dalam kondisi patologi disebut EPR atau yang berasal dari proses biologi yaitu
(enhanced permeation and retention) yang penurunan pH, transformasi enzimatik, atau
banyak dieksploitasi untuk penanganan perubahan pada potensial redoks. Dalam
tumor secara klinik9 10. mendesain sistem ini juga perlu memenuhi
Permeasi sistem kapiler darah juga beberapa kriteria seperti sistem tetap stabil
meningkat pada kondisi inflamasi sehingga selama distribusi dan stimulus pelepasannya
memudahkan penetrasi molekul dengan spesifik di tempat aksi kemudian sistem cukup
ukuran > 200 nm. Sistem pembersihan oleh sensitif terhadap stimulus untuk menghasilkan
sistem mononuklear fagosit juga harus pelepasan yang efektif, selain itu mekanisme

76

System penghantaran obat tertarget(Lina W)

pemicu pelepasan harus sesuai dengan Polimer Misel


sistem penghantaran yang dibuat seperti Misel adalah partikel koloid dengan
stabil dalam sirkulasi darah dan terdeposisi ukuran dalam kisaran 5-100 nm. Misel terdiri
selektif di target aksi. dari amfifil atau bahan aktif permukaan
(surfaktan), dimana sebagian besar kepala
JENIS-JENIS SISTEM PENGHANTARAN merupakan kelompok-hidrofilik dan ekor
TERTARGET hidrofobik. Pada konsentrasi rendah dalam
Berbagai jenis pembawa obat medium berair, amfifil berupa monomer
dalam sistem penghantaran tertarget, antara dalam larutan, namun ketika konsentrasi
lain: liposom, polimer misel, nanopartikel, meningkat, agregasi dan self-assembly
dendrimers dan lain sebagainya. Sistem berlangsung sehingga misel terbentuk18.
penghantaran obat yang digunakan harus Konsentrasi di mana misel yang terbentuk
memenuhi persyaratan ideal antara lain: disebut sebagai konsentrasi misel kritis (CMC).
harus tidak beracun, biokompatibel, non- Pembentukan misel dipicu oleh penataan
imunogenik, biodegradabel, dan ekor hidrofobik yang mengarah ke keadaan
menghindari pengenalan oleh mekanisme yang menguntungkan entropi. Fungsionalisasi
imun host. misel sebagai penghantar obat dapat
ditingkatkan dengan cara menempelkan
Liposom ligan pentarget yang secara khusus
Liposom atau gelembung lemak mengenali dan mengikat reseptor yang
merupakan partikel koloid yang dibuat diekspresikan pada sel tumor.
menggunakan molekul, fosfolipid dan Misel juga sangat menarik
merupakan sistem penghantaran yang paling digunakan dalam pemberian obat yang
umum digunakan untuk penghantaran obat ditargetkan pada sel-sel kanker karena: 1)
tertarget16. Sistem penghantaran ini menarik akumulasi misel polimer pada tumor dapat
banyak minat peneliti karena berperan meningkat karena efek EPR sehingga
penting dalam meningkatkan efek terapi, pendekatan pentargetan pasif dapat berlaku
keamanan, dan efikasi berbagai obat di sini; 2) polimer misel dapat dibuat sensitif
termasuk antitumor, antiviral, antimikrobial, terhadap perubahan suhu atau pH, yang
dan vaksin17. Liposom tidak beracun, non- berpotensi berguna untuk penghantaran
hemolitik dan non-imunogenik bahkan setelah obat yang ditargetkan pada kanker, karena
suntikan berulang. Sifatnya biokompatibel banyak proses patologis dalam jaringan
dan biodegradable dan dapat dirancang kanker yang disertai dengan peningkatan
untuk menghindari mekanisme pembersihan suhu atau keasaman; 3) Ligan yang
sistem retikuloendotelial (RES), ginjal atau berinteraksi dengan reseptor spesifik untuk sel-
inaktivasi secara kimiawi dan enzimatik. sel kanker juga dapat melekat pada unit
Kekurangan liposom in vivo merupakan hidrofilik dari misel. Pendekatan ini dikenal
pembersihan segera oleh sistem RES dan sebagai penargetan aktif19.
stabilitas yang relatif rendah in vitro. Untuk
mengatasi hal ini, polietilen glikol (PEG) dapat
ditambahkan ke permukaan liposom.
Meningkatkan persen mol PEG pada
permukaan liposom 4-10% meningkatkan
secara signifikan waktu sirkulasi in vivo 200-
1000 menit. Untuk memperbaiki terapi dengan
sistem ini perlu modifikasi permukaan dengan
ligan agar meningkatkan penghantaran
menjadi lebih selektif. Hal ini penting untuk
transportasi dan penghantaran in vivo
makromolekul, termasuk antisense, aptamers
oligonukleotida, dan gen, yang tidak seperti
kebanyakan obat konvensional, kurang
tersirkulasi dengan baik dan sering Keterangan:
membutuhkan serapan seluler oleh fusi, a) Skematik misel;
endositosis, atau proses lainnya untuk b) Misel yang terkonjugasi dengan ligan18
mencapai tempat aksinya.
Nanopartikel
Nanopartikel adalah sistem koloid
dengan ukuran submikron (< 1 M) terbuat dari
Ligan/homing device
berbagai macam bahan dalam berbagai
komposisi. Vektor nanopartikel meliputi:
liposom, misel, dendrimers, nanopartikel lipid
padat, nanopartikel logam, semikonduktor
nanopartikel dan polimer nanopartikel20.
Nanopartikel sangat baik untuk penargetan
Gb 1. Ligan pentarget melekat tumor karena sifat unik yang mampu melekat
pada tumor padat. Pertumbuhan tumor
padat yang cepat menyebabkan drainase

77

Stomatognatic (J. K. G Unej) Vol. 10 No. 2 2013: 75-81

limfatik pembuluh darah yang jelek serta


peningkatan efek permeabilitas dan retensi
(EPR) yang memungkinkan nanopartikel
terakumulasi di lokasi tumor. Penelitian
menunjukkan bahwa sistem penghantaran
nanopartikel memungkinkan konsentrasi obat

pada tumor mencapai 10 - 100 kali lipat lebih (a) (b)
tinggi dibandingkan ketika pemberian obat
bebas. Selain pentargetan tumor secara pasif
melalui efek EPR, lokalisasi intratumoral
nanopartikel dapat lebih ditingkatkan
dengan pentargetan aktif melalui konjugasi
partikel dengan molekul kecil pengenal tumor
spesifik seperti asam folat, tiamin, dan
antibodi atau lektin21. Keterangan: skema desain sistem pembawa
tertarget
Dendrimer = matrik pembawa (polimer)
Dendrimer merupakan = obat
makromolekul dengan struktur bercabang = homing device
dan terdiri atas inti, cabang dan gugus
ujung19. Dendrimer yang didekorasi dengan (a) Sistem koloidal nanokapsul; (b) sistem
bioaktif ligan yang terbuat dari peptide dan koloidal nanospere
sakarida pada gugus perifer, membentuk
nanomaterial yang memiliki sifat mampu LIGAN YANG DIGUNAKAN UNTUK
berikatan dengan reseptor spesifik. Pada level PENTARGETAN
selular konjugat bioaktif dendrimer dapat Homing device dalam sistem
berinteraksi dengan sel berdasar afinitas dan penghantaran tertarget aktif menggunakan
selektifitas sehingga menarik banyak minat antibodi, peptide, gula, vitamin, dan lain
karena potensi pentargetan untuk desain sebagainya sebagai sistem penarget pada
sistem penghantaran obat. Selain itu konjugat tempat spesifik.
dendrimer juga banyak dipelajari karena Cadherins-Selectins-Integrins. Cadherins-
dapat menaikkan stabilitas, solubilitas, dan Selectins-Integrins merupakan grup
absorbsi berbagai jenis tipe bahan aktif glikoprotein yang bertanggung jawab pada
terapetik. adhesi sel, apabila fungsinya terganggu akan
menyebabkan sel mudah terlepas sehingga
SISTEM PENGHANTARAN TERTARGET AKTIF menimbulkan metastasis pada sel kanker23 24.
Sistem penghantaran tertarget ini Selectins dan integrin memediasi pelekatan
dapat diklasifikasikan menjadi 3, yaitu target antar sel apabila terdapat ligan spesifik
ke organ, target ke sel, dan target subseluler. seperti karbohidrat pada selectins dan inti
Sistem penghantaran yang ditargetkan di sekuens peptida pada integrins. Pada kondisi
organ dimaksudkan agar obat terdeposit kanker ekspresi integrin mengalami upregulasi
dalam organ tersebut dengan dan fungsinya dapat diblok oleh antibodi
memanfaatkan karakter unik yang dimiliki monoklonal, antagonis peptide, dan molekul-
suatu organ. Sebagai contoh liver yang molekul kecil.
memiliki sifat jaringan mudah ditembus oleh Transferin. Transferin merupakan glikoprotein
makromolekul atau mikropartikel, sehingga yang bertanggung jawab pada transport besi
jaringan lain tidak terpengaruh oleh obat ke dalam sel melalui jalur spesifik endositosis22
yang diberikan karena adanya ikatan ketat 25. Reseptor transferin terdapat baik pada sel

tight junction. normal maupun sel yang mengalami


Sistem penghantaran yang proliferasi, namun pada tumor reseptor
targetnya ke sel dilengkapi dengan material transferin mengalami upregulasi sehingga hal
pentarget yang dapat dikenali dan berikatan ini yang dijadikan pertimbangan
dengan antigen komplementer dan reseptor penghantaran obat kanker spesifik ke sel
yang ada di permukaan sel. Sedangkan kanker dengan menggunakan transferin
sistem penghantaran subseluler sebagai pentarget26.
menghantarkan obat pada tempat spesifik di Vitamin. Vitamin memiliki peran yang penting
dalam sel. Sebagai contoh penghantaran untuk melaksanakan fungsi normal sel. Vitamin
gen ke nukleus suatu sel22. telah digunakan untuk pentargetan obat
karena secara umum vitamin diinternalisasi ke
DESAIN SISTEM PENGHANTARAN TERTARGET dalam sel melalui reseptor yang akan
MENGGUNAKAN LIGAN memediasi endositosis. Beberapa vitamin
Banyak faktor yang perlu telah dievaluasi dan berpotensi sebagai
dipertimbangkan untuk mengembangkan pentarget obat, yaitu asam folat, riboflavin,
sistem penghantaran tertarget, antara lain biotin, dan vitamin B627. Di antara vitamin
pengembangan sistem yang biodegradable, potensial tersebut asam folat lebih banyak
biokompatibel dan nontoksik, pemilihan digunakan karena dapat menginternalisasi
bahan pembawa (carrier) serta material makromolekul yang telah dikonjugasi dengan
pentarget yang tepat. asam folat dengan jalur yang sama dengan

78

System penghantaran obat tertarget(Lina W)

asam folat bebas. Pada berbagai tumor retensi obat melalui reseptor yang memediasi
pada manusia terjadi overekspresi reseptor endositosis. Selain itu dengan metode
folat sehingga hal ini dimanfaatkan untuk pentargetan aktif menggunakan ligan ini
pentargetan obat pada tumor28. akan mengurangi efek samping pengobatan
Hormon. Kanker yang sensitif terhadap tumor karena obat tidak akan terakumulasi
hormone merupakan target penghantaran pada selain sel tumor32.
obat, mengingat adanya reseptor hormone
yang dapat dijadikan target penghantaran PROSPEK KE DEPAN SISTEM PENGHANTARAN
obat dengan ligan hormon. Reseptor LH-RH OBAT TERTARGET
(luteinizing hormone-release hormone) Berbagai material disarankan
banyak ditemui di kelenjar pituitary sehingga sebagai pembawa dalam penghantaran
toksisitas obat kanker hanya terlokalisasi pada obat pada tempat aksi spesifik. Obat dapat
sel-sel gonad29. Pendekatan tersebut sangat berikatan secara kovalen pada pembawa
cocok untuk kanker ovarium, endometrial, atau terjebak di dalam partikel pembawa.
dan kanker payudara. Sistem penghantar tertarget semakin
Low Density Lipoprotein (LDL). berkembang setelah penemuan antibodi
Lipoprotein berfungsi untuk monoklonal serta sistem penghantaran obat
mentransport lipid ke dalam sel30. liposom dan polimer nanopartikel. Secara
Kebanyakan sel tumor overekspresi reseptor khusus agen antibodi monoklonal
LDL yang dapat mengenali lipoprotein, dikembangkan untuk pentargetan agen
sehingga hal ini yang dijadikan pendekatan sitotoksik pada sel malignan serta
untuk pentargetan obat pada tumor. dikembangkan dengan radiolabel untuk
keperluan diagnosis dan perawatan kanker.
APLIKASI SISTEM PENGHANTARAN TERTARGET Antibodi monoklonal, liposom, polimer, dan
PADA TERAPI protein memberikan banyak harapan
Sistem Penghantaran Obat Tertarget Pada sebagai molekul pembawa, namun menemui
Otak berbagai kesulitan mulai dari masalah dalam
Otak merupakan organ yang sangat sintesis pembawa yang secara farmakokinetik
rapuh dan sensitive sehingga didesain dan toksisitasnya tidak menguntungkan.
dengan proteksi yang cukup efektif. Hal ini Selain itu, kurangnya pengetahuan tentang
menyebabkan penghantaran obat menuju anatomi dan
otak merupakan suatu tantangan yang sulit, hambatan fisiologis dalam tubuh telah
terutama untuk pengobatan kelainan menghambat aplikasi klinis pembawa
neurologikal. Tantangan utama tersebut. Namun, banyak masalah telah
penghantaran obat ke otak adalah adanya dipecahkan, karena munculnya teknologi
Blood Brain Barrier (BBB) yang membatasi DNA rekombinan untuk membuat pembawa
akses obat, namun pemahaman yang yang baik dan dapat diproduksi dalam
meningkat mengenai biologi BBB jumlah besar, dengan teknologi formulasi
menyebabkan semakin terbukanya farmasi yang canggih. Demikian pula,
kemungkinan untuk memperbaiki perkembangan pesat dalam biologi
penghantaran obat menuju Central Nervous molekuler, biologi sel dan imunologi
Sistem (CNS). Strategi yang dilakukan antara menyebabkan pemahaman yang lebih baik
lain dengan menggunakan agen farmakologi pada proses yang terjadi in vivo pada
aktif yang dapat membuka BBB, administrasi konjugat obat-pembawa. Hanya
menggunakan metode invasif dengan cara sedikit sistem penghantaran tertarget berbasis
memasukkan obat secara langsung ke CNS, polimer atau protein yang berhasil mencapai
serta menggunakan sistem transport atau klinik. Semua akan tergantung pada
pembawa yang didesain dapat efektivitas dan perbaikan pada profil toksisitas
menargetkan obat ke CNS seperti liposom dibanding obat bebasnya serta kemudahan
dan nanopartikel31. produksi pada skala besar.
Beberapa terapi bertarget telah
Sistem Penghantaran Obat tertarget Pada Sel disetujui oleh FDA untuk pengobatan kanker,
Kanker dan jumlah itu kemungkinan akan meningkat
Para peneliti mengembangkan karena penelitian terus berlangsung.
sistem penghantaran multifungsional baru Alemtuzumab (Campath), Anastrozole
untuk meningkatkan efektifitas dan (Arimidex), Bevacizumab (Avastin),
keamanan terapi kanker dengan Bortezomib (Velcade), Cetuximab (Erbitux),
menggunakan penghantaran spesifik ke sel Dasatinib (Sprycel), Erlotinib Hydrochloride
atau organ tertentu. Pada sistem (Tarceva), Exemestane (Aromasin),
penghantaran pasif, pembawa seperti Fulvestrant (Faslodex), Gefitinib (Iressa),
nanopartikel dapat terakumulasi pada sel Gemtuzumab Ozogamicin (Mylotarg),
tumor melalui efek EPR yang dipengaruhi oleh Ibritumomab Tiuxetan (Zevalin), Imatinib
sifat fisikakimianya seperti ukuran partikel dan Mesylate (Gleevec), Lapatinib Ditosylate
muatan permukaan, serta waktu paruh yang (Tykerb), Letrozole (Femara), Nilotinib
lebih lama akibat penambahan molekul (Tasigna), Panitumumab (Vectibix),
hidrofil permukaan seperti PEG. Untuk tumor Rituximab (Rituxan), Sorafenib Tosylate
targeting adanya ligan pentarget dapat (Nexavar), Sunitinib Malate (Sutent),
meningkatkan pengambilan oleh sel dan Tamoxifen, Temsirolimus (Torisel), Toremifene

79

Stomatognatic (J. K. G Unej) Vol. 10 No. 2 2013: 75-81

(Fareston), Tositumomab dan 131I- SMANCS, Adv.Ex.Med.Biol, 2003, 519:29-


tositumomab (Bexxar), Trastuzumab 49
(Herceptin) disetujui oleh FDA untuk indikasi 8. Maeda, H., The Enhanced Permeability
kanker tertentu. Obat ini terus dipelajari and retention (EPR) effect in Tumor
dalam uji klinis untuk berbagai jenis kanker33. Vasculature:The key Role of Tumor
selective macromolecular drug
KESIMPULAN targeting, Adv.Enzym.Regul., 2001,
41:189-207
Sistem penghantaran tertarget 9. Duncan, R., The Dawning Era of Polymer
sangat penting untuk meningkatkan efisiensi Therapeutics, Natur.Rev.Drug.Disc, 2003,
pengobatan dan mengurangi efek samping. 2(5):347-360
Banyak peneliti mengembangkan metode 10. Moghimi, S., M., Hunter, A., C., Murray, J.,
untuk menghantarkan obat agar selektif C., Long Circulating and Target Spesific
pada sel yang sakit saja dan tidak Nanoparticles:Theory to Practice,
berdampak negative pada sel sehat. Sistem Pharmacol.Rev., 2001, 53(2):283-318
penghantaran tertarget baik pasif maupun 11. Drummond, D., C., Meyer, O., Hong, K.,
aktif dikembangkan untuk mencapai maksud Optimizing Liposomes for Delivery
tersebut. Desain pembawa dengan sifat Chemotherapeutic agents to solid
fisikakimia tertentu yang memungkinkan Tumors, Pharmacol.Rev., 1999, (51(4):83-
akumulasi obat pada sel atau organ target 94
dibuat pada sistem penghantaran pasif, 12. Bradley, A., J., Devine, D., V., The
sedangkan konjugasi dengan molekul Complement System in Liposomes
pentarget seperti antibodi dan vitamin dibuat Clearence:Can Comlement Deposition
agar obat dapat terlokalisasi pada organ be Inhibited?, Adv.Drug.Del.Rev., 1998,
atau sel spesfik berdasarkan spesifisitas ikatan 32(1-2)
antara reseptor dan ligan. Banyak produk 13. Devine, D., V., Wong, K., Serrano, K.,
yang telah lulus uji klinik serta masih banyak Liposome Complement Interaction in
lagi yang baru memasuki tahap clinical trial. Rats serum: Implication for Liposome
Sistem ini tidak hanya menguntungkan untuk survival studies, Biochim.Biophys.Acta,
terapi kanker dan tumor, namun juga untuk 1994, 1191(1):43-51
penyakit Alzhemier, cystic fibrosis, hepatitis, 14. Plank, C., Mechtler, K., Szoka, F., C.,
serta penyakit-penyakit di organ-organ ginjal, Wagner, E., 1996, Activation of The
paru-paru serta kolon. Complements System by Sinthetic DNA
complexes:A Potential Barrier for
DAFTAR PUSTAKA Intravenous Gene Delivery,
1. Garnett, M., Targeted Drug Hum.Gene.Ther., 7(12):1437-1446
Conjugates:Principles and Progress, 15. Brown, M., D., Schatzlein, A., G.,
Adv.Drug.Del.rev., 2001,53:171-216 Uchegbu, I., F., Gene Delivery With
2. Needham, D., Materials Engineering of Synthetic (non viral carrier), Int.J.Pharm.,
Lipid Bilayers for Drug Carrier 2001, 229(1-2):1-21
Performances, MRS Bull, 1999, 24:32-40 16. Sharma, A., Sharma, U., S., Liposomes in
3. Crommelin, D., J., A., Hennink, W., E., Drug Delivery: Progress and Limitations,
Storm, G., Drug Targeting Systems International Journal of Pharmaceutics,
Fundamentals and Applications to 1997, 154:123-140
Parental Drug Delivery, in Hillery, A., M., 17. Jufri, M., Arah dan Perkembangan
Loyc, A., W., Swarbick, J., Drug Delivery Liposomes Drugs Delivery Systems,
and Targeting for Pharmacist and Majalah Ilmu Kefarmasian, 2004, Vol 1
Pharmaceutical Scientist, London: No 2, hal 59-68
London Taylor and Francais, 2001 18. Oerlemans, C., Bult, W., Bos, M., S., G.,
4. Guo, X., Szoka, F., C., Chemical Nijsen, J., F., W., Hennink, W., E.,
Approaches to Triggerable Lipid Vesicles Polymeric Micelles in Anticancer
for Drug and Gene Delivery, Therapy; Targeting, Imaging, and
Acc.Chem.Res., 2003, 36(5):335-341 Triggered Release, Pharm.Res., 2010,
5. Lim, H., J., Masin, D., McIntosh, N., L., Role 27(12):2569-2584
of Drug Release and Liposome 19. Klajnert, B., Bryszewska, M., Dendrimers :
mediated Drug Delivery in Governing Properties and Applications, Acta
The Therapeutic Activity of Liposomal Biochemica Polonica, 2001, vol 48 no 1
Mitoxantron Used to Treat Human A431 20. Attama, A., H., Momoh, M., A., Builders,
and LS180 Solid Tumors, J., P., F., Lipid Nanoparticle Drug Delivery
Pharmacol.Exp., 2000, 292(1):337-345 System: A Revolution in Dosage Form
6. Torchilin, V., P., Structure and Design of Design and Development, Recent
Polymeric Surfactant-based Drug Advances in Novel Drug Carrier System,
Delivery Systems, J., Cont.Rel., 2001, 73(2- 2012
3):137-172 21. Kayser, O., Lemke, A., Trejo, N., H., The
7. Fang, J., Sawa., T., Maeda, H., Factors Impact of Nanobiotechnology on The
and Mechanism of EPR Effect and The Delivery of New Drug Delivery System,
Enhanced antitumor Effects of Current Pharmaceutical Biotechnology,
Macromolecular Drugs Including 2005, 6:3-5

80

System penghantaran obat tertarget(Lina W)

22. Wagner, E., uriel, D., Cotton, M., Delivery 31. Manish, G., Vimukta, S., Targeted Drug
of Drugs, Proteins and Genes into Cells Delivery System: Review, Research
Using Transferrin as a Ligand for Journal of Chemical Sciences, 2011, Vol
Receptor-mediated Endocytosis, 1(2)
Adv.Drug.Del.Rev., 1994, 14:113-135 32. Jain, M., D., K., K., Targeted Drug Delivery
23. Kadler, K., Extracellular Matrix:Fibril- for Cancer, Technology in Cancer
forming Collagens, Protein Profile, Research and Treatment, 2005, Vol 4 no
1994,1:519-638 4
24. Forscen, E., Willis, M., Ligand-targeted 33. National Cancer Institute, Clinical Trials
Liposomes, Adv.Drug.Del.Rev., 1998, of FDA-Approved Drugs for Targeted
29:249-271 Therapies, 2012,
25. Xu, L., Pirollo, K., F., Chang, E., H., Tumor- http://www.cancer.gov/cancertopics/u
targeted p53-gene Therapy Enhances nderstandingcancer/targetedtherapies/
the Efficacy of Conventional fda-approveddrugs (diakses 10 Februari
Chemo/rsdiotherapy, J.Contr.Rel., 2001, 2013)
74:115-128 34. Arikan, S., Rex, J., H., Lipid Base
26. Li, H., Sun, H., Qian, Z., M., The Role of The AntiFungal Agents:Current status,
Transferrin-transferrin-receptor System in Curr.Pharm.Des., 2001, 7(5):393-415
Drug Delivery and Targeting, Trends 35. Kerr, J., S., Slee, A., M., Mousa, S., A.,
Pharmacol.Sci., 2002, 23:206-209 Small Molecule Alpha(v)Integrin
27. Holladay, S., R., Yang, Zhen-fan, Antagonist:Novel Anticancer Agents,
Kennedy, M., D., Riboflavin-mediated Exp.Opin.Invest.Drugs., 2000, 9:1271-1279
Delivery of a Macromolecule into 36. Mourya, V., K., Inamdar, N., Nawale, R.,
Cultured Human Cells, B., Kulthe, S., S., Polymeric Micelles:
Biochim.Biophys.Acta, 1999, 1426:195- General Consiferations and Their
204 Applications, Indian Journal of
28. Leamon, C., P., Low, P., S., Delivery of Pharmaceutical Education and
Macromolecules into Living Cells:A Research, 2010, vol 45 issue 2
Method that Exploits Folate Receptor 37. Pierschbacher, M., D., Ruoslahti, E., Cell
Endocytosis, Proc.Natl.Acad.Sci., USA, Attachment Activity of Fibronectin Can
1991, 88:5572-5576 be Duplicated by Small Synthetic
29. Nagy, A., Schally, A., V., Armatis, P., Fragments of The Molecule, Nature,
ytotoxic Analogs of Luteinizing Hormone- 1984, 309:30-33
releasing hormone Containing 38. Rensen, P., C., de vrueh, R., L., Kuipre, J.,
Doxorubicin or 2-pyrrolinodoxorubicin, a Recombinant Lipoproteins:Lipoprotein-
derivative 500-1000 more potent., like Lipid Particles for Drug Targeting,
Proc.Natl.Acad.Sci., 1996, 94:652-656 Adv.Drug.eliv.Rev., 2001, 47:251-276
30. Dubowchik, G., M., Walker, M., A., 39. Rihova, B., Targeting of Drugs to Cell
Receptor-mediated and Enzyme- Surface Receptors, Crit.Rev.Biotechnol.,
dependent Targeting of Cytotoxic 1997, 17:149-16
Anticancers Drugs, 1999, 83:67-123

81

Anda mungkin juga menyukai