Anda di halaman 1dari 16

ETIKA, HUKUM DAN

PERILAKU YANG ADIL


DALAM MANAJEMEN SDM
Dosen :
Irma Selliamanik, S.E,M.M
1. Membahas tentang etika perlakuan yang adil saat
bekerja.
2.Faktor-faktor yang membentuk perilaku etis saat
bekerja.
3.Peran SDM dalam meningkatkan etika di tempat kerja.
4.Disiplin karyawan
5.Privasi
6.Pengelolaan pemberhentian
. Apa yang dimaksud dengan Etika ? Pengertian Etika
(Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang
berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom)
Etika adalah prinsip-prinsip melaksanakanpengaturan
terhadap individu atau suatukelompok; khususnya standar-
standar yang andagunakan untuk memutuskan bagaiman
cara andamelaksanakan sesuatu.
Para ahli umumnya mendefinisikanhukum organisasional
dalam tigakomponen1.Hukum Distributive2. Hukum
Procedural3.Hukum Interaksional atau Interpersonal
Hukum distributif : mengacu padakeadilan dan dari hasil
suatu keputusan.
Hukum prosedural : mengacu pada keadilan suatu proses
yang digunakan oleh perusahaan untuk mengalokasikan
kenaikan tunjangan Hukum Interaksional atau
Interpersonal :mengacu pada perilaku saat manajer
melakukan hubungan antar personal mereka mereka dengan
para karyawan, dan khususnya pada tingkatan mana mereka
memperlakukan karyawan dengan rasa hormat sebagai lawan
dari tindak kekerasandan ketidakhormatan.
Faktor apa saja yang membentuk perilaku etis saat bekerja :
1. Faktor- Faktor Perorangan
2. Faktor-Faktor Keorganisasian.
3. Pengaruh Atasan
4. Aturan Hukum dan Kebijakan Etika
5. Budaya Organisasi
Beberapa cara tentang bagaimana para penyelia secara sadar
(atau tidak sadar) mengarahkan bawahan untuk melakukan
hal yang tidak benar:
1. Mengatakan pada para staf untuk melakukan apapun
yang diperlukan untuk mencapai hasil.
2. Membebani berlebihan orang-orang dengan kinerja
puncak untuk memastikan pekerjaan tersebut selesai.
3. Mencari jalan lain saat terjadi hal-hal ilegal.
4. Mengambil hasil kerja orang lain atau menghindari
kesalahan
Peran manager untuk menciptakan karakteristik nilai-nilai
perusahan
1.Mengklarifikasi harapan.
2.Gunakan Sinyal dan Simbol
3.Menyediakan Dukungan Fisik
4. Menggunakan Sejarah
5.Mengatur Ritual dan Upacara
Langkah –langkah pengusaha untuk meneggakkan perilaku
etis untuk para karyawan
1. Penyusunan Staf dan Seleksi yang tepat
2. Pelatihan Karyawan
3. Penilaian Standar Kinerja
4. Sistem penghargaan dan Pendisplinan
5. Agresi dan Pelanggaran di Tempat Kerja
6. pedoman pendisiplinan yang adil
7. Memastikan ada bukti yang mendukung bahwa karyawan itutelah melakukan kesalahan.
8. Pastikan bahwa sepanjang proses tersebut hak-hak karyawan dilindungi.
9. Memperingatkan karyawan tentang konsekuensi pendisiplinan.
10. Aturan yang dituntut telah dilanggar harus punya kaitan yang jelas dengan operasi yang
aman dan efisien di lingkungan kerja yang bersangkutan.
11. Menyelidiki masalah dengan adil dan dapat diterima sebelum melaksanakan displin.

12. Penyelidikan tersebut harus menghasilkan bukti yang substansial dari kesalahan.
Disiplin Tanpa Hukuman
1.Mengeluarkan peringatan dengan kata-kata 2.Bila
pelangggaran meningkat dalam enam minggu, keluarkan
peringatan tertulis
3.Berikan cuti
4.Jika tidak terjadi lagi pelanggaran dalam setahun ke
depan, cuti satu hari yang dibayar tersebut dihapus dari
file pribadinya
Privasi Karyawan
1. Pelanggaran terhadap area pribadi (pengintipan
diruang ganti dan kamar mandi)
2. Publikasi masalah pribadi.
3. Membuka catatan kesehatan.
4. Pemanfaatan nama karyawan atau kemiripan
dengankaryawan tersebut untuk tujuan komersial.
Ada empat dasar pemberhentian
yakni:
1. Kinerja yang tidak memuaskan.
2. Perilaku yang tidak dapat diterima.
3. Tidak memenuhi kualifikasi pekerjaan.
4. Perubahan persyaratan (atau eliminasi) pekerjaan
Ketidak patuhan adalah bentuk dari perilaku
yang tidak dapat diterima, kadang kala
menjadi penyebab pemberhentian.
1. Tidak menghargai secara langsung kewenangan atasan : Sangat
tidak patuh, atau menolak untuk mematuhi perintahatasan,
Penolakan keras yang terus-menerus terhadap kebijakan,
peraturan dan perundang-undangan dan prosedur
perusahaanyang telah dinyatakan dengan jelas, kritik di depan
umum terhadap atasan
2. Tidak mematuhi secara terbuka instruksi yang masuk akal :
Menunjukkan rasa tidak menghargai atau tidak menghargai;
misalnya membawa komentar yang kasar, terutama
menunjukkan hal ini saat bekerja, Tidak menghargai rantai
perintah, berpartisipasi dalam atau memimpin usaha
untukmerusak dan menghilangkan kekuasaan atasan
A. Wawancara Pemberhentian :
1. Rencanakan wawancara dengan hati-hati semisal
2. Langsung pada intinya
3. Jelaskan situasi
4. Dengarkan
5. Reviu semua elemen paket pembayaran pemberhentian.
6. Identifikasikan langkah selanjutnya.
B. Konseling Penempatan Kembali : Konseling penempatan
kembali adalah proses sistematis di mana orang yang
diberhentikan untuk dilatih dan diberikan bantuan dalam
teknik penilaian diri dan mengamankan posisi yang baru.
Praktik Pekerja Pengusaha yang Tidak adil Wagner Act
menganggap lima praktik pekerja tidak adil
sebagai"kesalahan UU" (tetapi bukan kejahatan) yang
digunakan oleh pengusaha:

1. Tidak adil bagi pengusaha bila "intervensi terhadap, membatasi, atau


memaksa karyawan" dalam melaksanakan sanksi legal mereka dari
organisasi sendiri
2. Perwakilan perusahaan yang mendominasi atau melakukan
intervensi baik terhadap formasi atau administrasi serikat pekerja
dianggap praktik yang tidak adil
3. Pengusaha dilarang melakukan diskriminasi dalam cara apa
punterhadap karyawan atas aktivitas serikat pekerja legal mereka
4. Pengusaha dilarang memberhentikan atau melakukan
diskriminasiterhadap karyawan hanya karena karyawan mengajukan
tuntutan praktiktidak adil terhadap perusahaan
5. Akhirnya, merupakan praktik pekerja yang tidak adil bagi
pengusahabila menolak untuk membuat persetujuan secara kolektif
denganperwakilan karyawan mereka yang telah dipilih.
Gerakan dan pemilihan serikat pekerja untuk
mewakili karyawan. Proses ini memiliki lima
langkah dasar

Langkah 1. Kontak Awal


Langkah 2. Menperoleh, Kartu Otorisasi
Langkah 3. Melaksanakan Pemeriksaan
Langkah 4. Kampanye
Langkah 5. Pemilihan
SAHABAT YANG BAIK
ADALAH
“SAHABAT YANG BERKATA
BENAR, DAN BUKANNYA
HANYA MEMBENARKAN
KATA-KATA”

Anda mungkin juga menyukai