■ zat pada bahan pakan yang dapat mengakibatkan terganggunya proses pemanfaatan nutrient dalam saluran pencernaan
■ Bisa dalam proses pencernaan maupun absorbs/penyerapan
■ Komponen antinutrisi merupakan senyawa metabolit sekunder tanaman yang berperan
dalam proses adaptasi tanaman terhadap lingkungannya namun tidak terlibat di dalam jalur utama biokimia dalam pertumbuhan sel dan reproduksi tanaman
(Anuraga et al., 2019)
Mycotoxin a. Aflatoxin
■ diproduksi Aspergillus flavus
■ tdpat dalam sereal ■ toksisitas akut 1,2 ppm ■ hepatoksin (penurunan fungsi hati dan pertumbuhan serta diikuti dengan kematian) ■ pengaruh aflatoksin semakin buruk apabila unggas terinfeksi aspergillosis b. Tricothecenes ■ Terdiri dari T2, DAS (diacetoxyscirpenol) dan DON (Deoxynivalenol atau vomitoxin) ■ Diproduksi oleh Fusarium (Fusarium graminearum dan Fusarium roseum) ■ Mempengaruhi metabolisme protein dan memiliki ciri khas menyebabkan lesi mulut ■ DON tidak terlalu berbahaya bagi unggas ■ Unggas dapat mentoleransi hingga 20 ppm mikotoksin ini ■ T2 dan DAS lebih beracun, menyebabkan masalah pada 2 - 4 ppm ■ Efek buruk dari tricothecene diperparah dengan adanya aflatoksin atau oratratoksin c. Ochratoxin
■ Diproduksi oleh spesies Aspergillus dan Penicillium
■ Toksik pada 2 ppm ■ Berpengaruh pada sintesis protein ■ Mempengaruhi fungsi ginjal dan tanda-tanda klasik adalah pembengkakan ginjal dan berhubungan dengan peningkatan asupan air dengan kotoran basah ■ Toksisitas diperparah dengan adanya aflatoksin, toksisitas DON dan T2, serta pakan tinggi vanadium (biasanya sebagai kontaminan fosfat atau batu kapur). Pengaruh Mycotoksin pada unggas PLANT TOXINS a. Sianida
■ Banyak dijumpai pada singkong
■ tdpat dalam sereal ■ toksisitas akut 1,2 ppm ■ hepatoksin (penurunan fungsi hati dan pertumbuhan serta diikuti dengan kematian) ■ pengaruh aflatoksin semakin buruk apabila unggas terinfeksi aspergillosis