Anda di halaman 1dari 44

Referat

CARCINOMA
RECTI
YOLANDA ERDIANSARI
1940312037

Preseptor : Prof. dr. H. Kamardi Thalut, Sp.B


ANATOMI RECTUM

• Suplai arteri utama rectum adalah


Arteri rectalis superior
• Persafaran rectum terdiri dari
simpatis dan parasimpatis
HISTOLOGI
DEFINISI CA RECTI
• Tumor yang muncul pada rektum, yang sebagian besar adalah
tumor ganas.
• Kanker rektum umunya mulai tumbuh di lapisan dalam 
polip
• Beberapa jenis polip :
- Polip adenomatous,
- Polip hiperplasia
- Polip serrated
- Polip Hamartomatous
- Polip inflamasi
EPIDEMIOLOGI
- Keganaan ke 3 terbanyak
didunia, dan penyebab
kematian ke 2 di US
- Pada pria keganasan ke 3
terbanyak dan wanita
keganasan ke 2 terbanyak
- Banyak pada usia ≥ 50
tahun, namun sekarang < 50
tahun juga banyak
-RS kanker Dharmais, kanker
rektum masuk dalam 10 besar
kanker dengan insidensi
tertinggi selama tahun 2010-
2013
FAKTOR RISIKO

• Usia
• Diet
• Merokok
• Faktor Genetik
• Inflammatory bowel disease
• Faktor risiko lain
PATOGENESIS

Mutasi  aktivasi
Gen K-ras menghasilkan G-
onkogen (K-ras) dan/atau protein yang terlibat pada
inaktivasi gen supressor transduski sinyal intraseluler.
tumor (APC,p53, DCC)

Mutasi tumor supressor


gen p53  menginisiasi
apoptosis sel dan terdapat
pada 75% kanker rektum
PROGRESIVITAS PERTUMBUHAN COLORECTAL
CANCER
Kelompok Kanker Rektum Dan Kolon Berdasarkan
Perkembangannya
Kelompok yang diturunkan (inherited)
mencakup kurang dari 10%
• Contoh : FAP (Familial Adenomatous Polip) dan HNPC
(Hereditary Non Polyposis Colorectal Cancer

Kelompok sporadik, mencakup 30%

Kelompok familial, mencakup 20%

• tidak sesuai kedalam salah satu FAP atau HNPC, dan


lebih dari 35% terjadi pada umur muda
Perjalanan Perkembangan Kanker Rektum dan Kolon

LOH
(Loss of RER
Heterozygocity)
(Replicatio Eror)
terjadi pada polip
adenoma menjadi Terjad ipada HNPCC
karsinoma (Adenoma –
Carcinoma Sequence
KLASIFIKASI

Duke’s Classification

A Pertumbuhan terbatas pada dinding rektum (15%)

B Pertumbuhan meluas ke jaringan extrarectal, tetapi tidak ada metastasis


pada kelenjar limfe regional (35%)

C Terdapat deposit sekunder pada kelenjar limfe regional (50%)

C1 Hanya kelenjar limfe pararectal lokal yang terlibat

C2 Kelenjar limfe jauh mengikuti pembuluh darah

D Metastasis jauh biasanya ke hepar dan paru


KLASIFIKASI

TNM
Classification
STAGING
GRADING TUMOR

GRADE I GRADE II
Tumor berdifferensiasi baik, Tumor berdifferensiasi
mengandung struktur sedang, mengandung
glandular >95% komponen glandular 50-
95%

GRADE III GRADE IV


Tumor berdifferensiasi buruk, Tumor tidak
komponen glandular 5-50%, berdifferensiasi, komponen
adenokarsinoma musinosum glandular <5%,
dan signet ring cell carcinoma adenokarsinoma medular
• 80% sering tidak signifikan
GEJAL • Perdarahan per rectum
• Tenesmus
A
• Perubahan pada bowel habbits
KLINIS
• Gejala metastasis tergantung pada organ yang terkena
DIAGNOSIS

Pemeriksaa Pemeriksaa
Anamnesis
n Fisik n Penunjang
ANAMNESIS

• Perdarahan melalui anus disertai peningkatan frekuensi defekasi dan/atau


diare selama minimal 6 minggu pada semua umur
• Defekasi berbentuk bulat-bulat kecil seperti kotoran kambing
• Perdarahan melalui anus tanpa gejala anal pada individu berusia di atas 60
tahun
• Peningkatan frekuensi defekasi atau buang air besar berlendir
• Penurunan berat badan
• Anemia
PEMERIKSAAN FISIK

• Inspeksi :
- Massa di abdomen
- Perut kembung
- Darm contour
- Darm steifung

• Auskultasi :
- Bising usus meningkat

• Palpasi :
- Teraba massa, sesuai lokasi
- Tanda-tanda peritonitis
- Pembesaran KGB inguinal
PEMERIKSAAN FISIK

• Rectal Toucher
- Tonus spincter ani
- Ampula rektum
- Mukosa
- Tumor
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Pemeriksaan Laboratorium : darah perifer lengkap, LED, hitung jenis


• Kimia darah : enzim hepar
• Tumor marker : CEA, Ca 199
• Pemeriksaan radiologi :
- Chest X-ray
- CT Scan abdomen
- USG abdomen
- USG endorektal
- MRI
- PET scan
- Angiografi
• Patologi Anatomi
• Endoskopi : sigmoidoskopi, kolonoskopi
T Tatalaksana Carcinoma Rectum
A
• Terapi Lokal :
T - Transanal endoscopic microsurgery (TEM) dan Transanal minimally
A invasive surgery (TAMIS)
L - Teknik ablatif : electrocautery atau endocavitary radiation
A • Reseksi Radikal : reseksi radikal melibatkan pengangkatan segmen
K rektum yang terlibat bersama dengan pasokan limfovaskularnya
S - Total mesorectal exsicion( TME) :dapat menurunkan tingkat
kekambuhan lokal dan meningkatkan survival rates jangka panjang.
A
N
A
Stage Specific Therapy

• Stadium 0 (Tis, N0,M0) : Pasien dapat ditatalaksana dengan tindakan bedah seperti
polipektomi (membuang polip), eksisi lokal, atau reseksi transanal dan juga
membutuhkan tatalaksana lanjut

• Stadium I : Localized Rectal Carcinoma (T1-2, N0, M0) : dapat dilakukan transanal
endoscopic microsurgery (TEM), low anterior resection (LAR), proctectomy dengan
colo-anal anastomosis, atau abdominoperineal resection (APR) dan jika kanker
melebihi yang di perkirakan biasanya di berikan 5-FU.
Stage Specific Therapy

• Stadium II : Localized Rectal Carcinoma (T3-4, N0,M0) : ditatalaksana dengan


kemoterapi, radioterapi, dan pembedahan, meskipun jenis terapi mungkin berbeda
pada beberapa orang
- Kemoterapi yang biasanya diberikan dengan radiasi adalah 5-FU atau capecitabine
(Xeloda)
- Diikuti dengan tindakan pembedahan, seperti low anterior resection (LAR),
proctectomy dengan colo-anal anastomosis, atau abdominoperineal resection (APR)
- Kemoterapi tambahan selanjutnya diberikan setelah tindakan pembedahan dapat
berupa regimen FOLFOX (oxaliplatin, 5-FU, and leucovorin), 5-FU dan leucovorin,
CapeOx (capecitabine plus oxaliplatin) atau capecitabine saja

• Stadium III : Lymph Node Metastasis (Tany, N1, M0) : ditatalaksana dengan
kemoterapi, radioterapi, dan tindakan pembedahan
Stage Specific Therapy

• Stadium IV : Distant Metastasis (Tany, Nany, M1) : pilihan terapi bergantung pada
bagaimana dan seberapa luas kanker menyebar
Jika ada kemungkinan kanker dapat dibuang , tatalaksananya berupa :
- Tindakan pembedahan untuk membuang lesi pada rektum dan tumor jauh, diikuti
kemoterapi (dan radioterapi pada beberapa kasus)
- Kemoterapi diikuti kemoradiasi dan selanjutnya pembedahan untuk membuang lesi
pada rektum dan tumor jauh

• Tindakan pembedahan untuk membuang tumor rektum biasanya adalah


LAR,proctectomy dengan colo-anal anastomosis, atau APR
• Jika lokasi kanker hanya menyebar ke hati, dapat ditatalaksana dengan kemoterapi
yang diberikan secara langsung kedalam arteri yang menuju hepar (hepatic artery
infusion)
• Jika kanker lebih luas menyebar dan tidak dapat dibuang secara komplit dengan
pembedahan kanker dapat ditatalaksana dengan kemoterapi dan/atau targeted therapy
drugs (tanpa pembedahan) : FOLFOX, FOLFIRI, CapeOX, FOLFOXIRI
Stage Specific Therapy

Untuk kanker yang tidak mengecil dengan kemoterapi dan menyebar luas menyebabkan berbagai
gejala, tatalaksana dilakukan untuk menghilangkan gejala dan mencegah komplikasi jangka panjang
seperti perdarahan atau sumbatan usus.
Terapi dapat berupa satu atau lebih tindakan berikut :
- Membuang tumor dengan pembedahan
- Pembedahan untuk membuat kolostomi dan jalur bypass tumor rektum ( diverting colostomy)
- Menggunakan sinar khsusus untuk menghancurkan tumor didalam rektum
- Kemoterapi dan radioterapi
- Kemoterapi saja
Jika tumor di hepar tidak dapat dibuang dengan pembedahan karena terlalu bsar atau terlalu banyak,
mungkin dapat dihancurkan dengan ablasi atau embolisasi.
PROGNOSIS

• Angka kelangsungan hidup relatif 5 tahun untuk pasien stadium I adalah


sekitar 87%.
• Pasien dengan stage IIA, angka kelangsungan hidup relatif 5 tahun
adalah sekitar 80%, untuk stadium IIB adalah sekitar 49%
• Angka kelangsungan hidup relatif 5 tahun untuk pasien stadium IIIA
adalah sekitar 84%, stadium III sekitar 71%, dan stadium II C adalah
sekitar 58%
• Kanker rektumyang telah menyebar ke bagian tubuh lain dan sering lebih
sulit untuk ditatalaksana dan cenderung memiliki penampilan yang lebih
buruk, adanya metastasis atau kanker rektum stadium IV memilki angka
kelangsungan hidup relatif 5 tahun adalah sekitar 12%.

Source : National Cancer Institute’s SEER Database


TERIMAKASIH
44

Anda mungkin juga menyukai